21 research outputs found

    STRATEGI KOMUNIKASI PENYULUHAN DINAS PERTANIAN DALAM PENGGUNAAN BIBIT UNGGUL BARU TANAMAN PANGAN PADI KEPADA KELOMPOK TANI DI KABUPATEN NAGAN RAYA

    Get PDF
    Mengatasi masalah ketahanan pangan dan pertanian yang terjadi, perlu perhatian khusus pada sector pertanian, produksi tanaman pangan padi menjadi faktor utama dalam meningkatkan swasebada pangan yang digalakkan oleh pemerintah dalam ketahanan pangan. Kabupaten Nagan Raya termasuk kedalam kabupaten penghasil tanaman pangan (padi) dalam kegiatan pertanian, pemberdayaan inovasi baru meliputi benih unggul baru dan kelompok tani masih pada tahap pemula. Dalam mencapai visi misi Kabupaten Nagan Raya menjadikan pertanian yang mandiri dengan memperoleh varietas bibit unggul tanaman pangan perlu adanya strategi komunikasi Penggunaan inovasi varietas unggul atau bermutu bisa mengurangi risiko kegagalan budidaya padi serta meningkatkan produksi padi. Maka, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Strategi Komunikasi Penyuluhan Dinas Pertanian Inovasi Bibit Unggul Baru Tanaman Pangan padi Kepada Kelompok Tani Kabupaten Nagan Raya, dengan menekankan unsur strategi komunikasi mengenal khalayak, menyusun pesan, memilih metode dan penggunaan media komunikasi dalam penyuluhan. Melalui  pendekatan  Kualitatif  dengan  penyajian  data  secara Deskriptif, pengumpulan sumber data  dilakukan  secara  Field  Work  Reasearch, dengan observasi,  wawancara secara mendalam serta dokumentasi. strategi komunikasi yang pada hakekatnya merupakan sebuah manajemen atau perencanaan  untuk  mencapai  suatu tujuan dalam merubah perilaku sasaran penyuluhan/komunikasi dalam mengadopsi   inovasi baru secara berkelanjutan

    KOMUNIKASI INOVASI DALAM ADOPSI BENIH UNGGUL BARU TANAMAN PANGAN PADA KELOMPOK TANI DI KABUPATEN NAGAN RAYA: Communication on Innovation in Adoption of New Superior Seeds of Food Crops on Farmers’ Group in Nagan Raya Regency

    Get PDF
    Superior seeds are one solution for improving agricultural production in Nagan Raya Regency. The main problem that occurs is the difficulty of adoption by farmers due to a lack of information regarding the benefits that will be obtained through superior seeds. Therefore, communication plays a role in the process of spreading ideas and technology so as to accelerate the process of agricultural modernization. This study aims to identify and explain the communication of innovations made between agricultural and food policymakers and farmers in Nagan Raya Regency. The method used in this research was descriptive qualitative by extracting information from agricultural policymakers in Nagan Raya Regency consisting of farmer groups, agricultural extension workers, and employees of the Department of Agriculture and Livestock in Nagan Raya Regency. The results showed that superior seed innovation in Nagan Raya Regency still focused on three types, namely, Rice, Corn, and Soybeans (Pajale) which were imported from outside the region because there were not enough supporting resources for developing superior seeds independently in Nagan Raya Regency. The communication process carried out by agricultural policymakers in disseminating superior seeds to farmer groups includes (1) introduction of target audiences based on demographic aspects and socio-economic status of farmers; (2) designing messages that are appropriate to the target group's target audience; (3) determination of methods and techniques using comparative study methods, demonstration plots, and demonstration plots; and (4) selection of communication channels that are limited to face-to-face communication and limited use of audio-visual media. ABSTRAKBenih unggul merupakan salah satu solusi bagi perbaikan produksi pertanian di Kabupaten Nagan Raya. Permasalahan utama yang terjadi adalah sulitnya adopsi dilakukan oleh petani karena kurangnya informasi terkait manfaat yang akan didapatkan melalui benih unggul. Oleh karenanya komunikasi berperan dalam proses penyebaran ide dan teknologi sehingga mempercepat proses modernisasi pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menemukenali dan menjelaskan komunikasi inovasi yang dilakukan antara pemangku kebijakan pertanian dan pangan dengan petani di Kabupaten Nagan Raya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggali informasi dari pemangku kebijakan bidang pertanian di Kabupaten Nagan Raya yang terdiri atas kelompok tani, penyuluh pertanian, pegawai Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nagan Raya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi benih unggul di Kabupaten Nagan Raya masih berfokus pada tiga jenis komoditas, yaitu, Padi, Jagung, dan Kedelai (Pajale) yang didatangkan dari luar daerah karena belum cukupnya sumber daya pendukung pengembangan benih unggul secara mandiri di Kabupaten Nagan Raya. Proses komunikasi yang dilakukan oleh pemangku kebijakan bidang pertanian dalam mensosialisasikan benih unggul kepada kelompok tani meliputi (1) pengenalan khalayak sasaran berdasarkan aspek demografis dan status sosio-ekonomi petani; (2) merancang pesan yang sesuai dengan target kelompok sasaran; (3) penetapan metode dan teknik yang menggunakan metode studi banding, demplot, dan demfarm; dan (4) pemilihan saluran komunikasi yang terbatas pada komunikasi tatap muka dan penggunaan media audio-visual secara terbatas

    Identification on Residential Park Facilities Criteria Based on Visitor’s Perception

    Get PDF
    The soaring number of urban population and the rising of it from time to time will implicate on the pressure of the utilization of city spaces especially residential area, public and social facility also public open spaces in the city. The elevating development of residential area is not only causing the widening of built up land but also decreasing the availability of open spaces. In eastern Surabaya as one of the residential area development location has variety of activity in utilizing a housing scale of green open spaces. Furthermore, the efforts in optimizing parks around eastern Surabaya that can be used as public and social spaces. Citizen’s participation to fulfill those efforts are crucial as the perception influence the need of residential parks as a facility. Therefore, concept of providing facilities on the residential parks through the citizen’s perception needs to be acknowledge. The purpose of this research is to identify the criteria of facility on the parks based on the citizen’s perception. The step in this research, is to identify the residential park facility’s criteria based on the visitor’s perception. To find the answer, quantitative methods is used in this research. Descriptive statistic is used to answer the target of the research. According to the analysis’s results, the criteria of the preferred facility on the residential parks around eastern Surabaya with the highest frequency are trash bin, lights, park benches, shades, pedestrians’ side, children’s playground, public toilet, security guards’ post, easy accessibility, sports field, jogging track, vegetation’s variety and parking spots. Meanwhile, the non-preferred facilities are the ornament for the aesthetic like statues, water fountains, internet access, ready to drink water stations, signs, and gazebos

    Mari Mengenal Tinnitus

    Get PDF
    Poster dengan judul "Mari Mengenal Tinnitus" merupakan poster yang dibuat dengan tujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai tinnitus. Poster edukasi inimembahas mengenai definisi dari tinnitus, penyebab-penyebab dari tinnitus, gejala yangdialami ketika tinnitus, penanganan serta pencegahan dari tinnitus yang dapat diakukan

    Inovasi Alat Ukur Panjang Badan

    Get PDF
    Malnutrisi adalah suatu keadaan defisiensi, kelebihan, atau ketidakseimbangan antara zat gizi energi, protein, dan zat gizi lain yang menyebabkan efek yang buruk pada bentuk tubuh, fungsional tubuh, serta klinis dari tubuh. Prevalensi kasus malnutrisi di dunia sangat tinggi. Prevalensi malnutrisi menurut WHO menyatakan bahwa 5,7% balita mengalami gizi berlebih, 6,7% balita mengalami gizi kurang/buruk, dan 22,2% balita mengalami stunting. Di Indonesia, prevalensi balita stunting mencapai 24,1% pada tahun 2021. Salah satu penanganan dalam kondisi malnutrisi adalah dengan mendeteksi anak/bayi yang kemungkinan dapat terjangkit malnutrisi. Hal ini dapat diketahui dengan cara pemantauan pertumbuhan balita. Pemantauan pertumbuhan balita merupakan suatu kegiatan rutinan yang dilaksanakan setiap bulan di masing-masing posyandu di Indonesia. Pemantauan pertumbuhan balita dilaksanakan dengan mengukur tinggi badan, berat badan, dan panjang badan pada balita menggunakan alat ukur. Pengadaan alat ukur untuk pertumbuhan balita di Indonesia masih kurang memadai, salah satu penyebab mengapa pengadaa masih terhambat adalah harga alat ukur yang cukup tinggi. Harga untuk satu alat ukur panjang badan terstandar mencapai kurang lebih Rp1.800.000,00 per alatnya. Kendala lain yang dapat terjadi saat pemantauan pertumbuhan balita selain dari pengadaan alat adalah pengukuran yang tidak optimal. Pengukuran yang tidak optimal bisa disebabkan oleh berbagai macam hal, salah satunya adalah tidak kooperatifnya bayi saat pengukuran. Ketika bayi diukur untuk pemantauan pertumbuhan sebagian besar bayi akan memberontak dan menangis karena merasa tidak nyaman saat pemeriksaan. Oleh karena alasan diatas, kami mendesain sebuah alat yang secara harga lebih murah tetapi tetap berprinsip sesuai standar alat pengukuran serta nyaman bagi bayi untuk digunakan. Alat kami adalah alat ukur inovasi panjang badan. Alat ukur inovasi panjang badan berukuran 105x30cm

    Penerapan WFH Sebagai Implikasi Transformasi Strategi Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Jambi Dalam Meningkatkan Literasi Pasar Modal

    No full text
    This research aims to describe the transformation of the Jambi Representative Indonesia Stock Exchange (BEI) strategy in increasing capital market literacy during the Covid-19 pandemic after the implementation of Work From Home (WFH), education, socialization and various activities carried out as well as challenges and Problem Solving. This study uses a descriptive qualitative approach, with data collection techniques literature study, interviews, and documentation. Interviews were conducted with the Head of the Indonesia Stock Exchange Jambi Representative Office, Trainers, and Administrative Staff. The data analysis technique is done by inductive thinking. The results of the research show that there are strategies carried out by the Indonesia Stock Exchange (IDX) Jambi Representative Office, namely socialization and education strategies and other strategies in the form of digitalization strategies. Activities from this socialization and education strategy include public outreach, capital market schools (SPM), Islamic capital market schools (SPMS), visiting several agencies, establishing Investment Galleries, collaborating with securities companies and digitalization strategies, namely social media as a medium for disseminating information capital market. Challenges and problem solving include lack of understanding of digital applications and skills, limited internet and network access, lack of understanding of digital media communication culture.
    corecore