128 research outputs found

    Penyelesaian masalah biaya minimal pada jaringan circulatory dengan algoritma out-of-kilter

    Get PDF
    Permasalahan jaringan biaya minimal merupakan permasalahan program Tinier yang disajikan ke dalam bentuk digraph atau network yang telah diketahui kapasitas dan bobot dari masing-masing arcnya. Algoritma Out — of—Kilter dapat digunakan untuk rnendapatkan solusi optimal dari pennasalalian aliran jaringan biaya minimal yang disajikan dalam bentuk digraph sederhana benipa sikel. Soluei optimal di dapat apabila tidak ada arc out — of— kilter yang terdapat pada digraph dari perrnasalahan tersebut

    Analisis Perbedaan Tren Penjualan Furniture Ekspor Pada Industri Furniture Ekolabel Dan Non-Ekolabel Di Wilayah Semarang Dan Jepara (StudiKasuspadaIndustriFurniturdiWilayah SemarangdanJepara)

    Get PDF
    Sertifikasi ekolabel terhadap produk-produk hasil hutan mensyaratkan negara-negara eksportir produk berbahan solidwood agar memperbaiki sistem pengadaan dan pengolahan bahan baku kayu hutan tropis agar lebih ramah lingkungan. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu dengan ekolabel akan meningkatkan volume permintaan produk hingga 20% (Rotherham,2007). Menurut Asmindo(2012), wilayah Semarang dan Jepara menyumbang 15% dari total ekspor furnitur Indonesia. Dengan membandingkan kelompok sampel ekolabel dan non-ekolabel diharapkan mampu mengetahui apakah tren penjualan industri furnitur ekolabel di Semarang dan Jepara sesuai dengan beberapa penelitian terdahulu tersebut. Dari hasil uji hipotesis dengan membandingkan kelompok sampel ekolabel dan non- ekolabel didapatkan hasil bahwa tren pertumbuhan volume ekspor kelompok sampel ekolabel tidak lebih baik dari kelompok sampel non ekolabel. Sedangkan tren pertumbuhan nilai ekspor kelompok sampe ekolabel lebih baik dari kelompok sampel non ekolabel. Dari analisis penelitian hal tersebut terkait dengan kinerja ekspor dari perusahaan yang berbeda-beda dan krisis ekonomi yang sedang dihadapi negara importir terbesar yaitu Amerika Serikat danUni Eropa untuk komoditi ekspor tersebut

    Meningkatkan Kualitas Layanan Industri Jasa Melalui Pendekatan Integrasi Metoda Servqual-six Sigma Atau Servqual-qfd

    Full text link
    SERVQUAL merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan atas jasa yang telah diterimanya yakni dengan cara membandingkan tingkat persepsi dan ekspektasinya. Servqual menilai kualitas pelayanan berdasarkan lima dimensi kualitas, yaitu dimensi empathy, assurance, reliability, responsivenes, dan tangibles. Six Sigma merupakan suatu metode atau teknik pengendalian dan peningkatan kualitas dramatik yang merupakan terobosan baru dalam bidang kualitas dan selalu berorientasi pada Kepuasan Pelanggan dengan suatu pengukuran target Sigma Quality Level. Langkah-Langkah Six Sigma adalah Define (D), Measure (M), Analyze (A), Improve (I) , Control (C) Quality Function Deployment (QFD) adalah suatu metode terstruktur untuk merencanakan dan mengembangkan yang memungkinkan tim pengembangan untuk mengklasifikasikaan keinginan dan kebutuhan konsumen serta mengevaluasi masing-masing kegunaan kemampuan produk atau jasa secara sistematis daalam memenuhi kebutuhan konsumen [Cohen, 1995. Hal 11]. QFD berusaha menerjemahkan apa yang dibutuhkan pelanggan menjadi apa yang dihasilkan Perusahaan. Dengan demikian QFD memungkinkan suatu Perusahaan untuk memprioritaskan kebutuhan pelanggan, menemukan tanggapan inovatif terhadap kebutuhan tersebut, dan memperbaiki proses hingga tercapai efektifitas maksimum. Struktur QFD biasa digambarkan dalam House Of Quality Integrasi metoda Servqual-Six Sigma, bertujuan agar hasil pengukuran SERVQUAL yang dianalisis dengan Importance Performance Matrix untuk mengetahui variabel-variabel kritis, dilanjutkan dengan perhitungan DPMO dan nilai sigma variabel-variabel kritis tersebut sehingga dapat diketahui variabel-variabel yang menjadi prioritas perbaikan. Sedangkan dengan metoda Servqual-QFD, diharapkan suatu Perusahaan dapat memprioritaskan kebutuhan pelanggan, menemukan tanggapan inovatif terhadap kebutuhan tersebut, dan memperbaiki proses hingga tercapai efektifitas maksimum Kombinasi-kombinasi tersebut merupakan upaya alternatif yang bisa dilakukan oleh industri jasa dalam meningkatkan kualitas jasa pelayanan. Dalam studi ini kesenjangan yang diukur adalah kesenjangan antara persepsi pihak penyedia jasa dengan harapan pelanggan yang sebenarnya (Gap 1) dan kesenjangan antara persepsi pelanggan dengan ekspektasi pelanggan (Gap 5)

    PENGUKURAN DAN ANALISIS KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DENGAN PENDEKATAN HUMAN RESOURCE SCORECARD (Studi Kasus di PT. MAJU JAYA FURINDO â KUDUS)

    Get PDF
    PT. Maju Jaya Furindo merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Furniture. Saat ini kondisi perusahaan sedang berada dalam kondisi yang kurang baik. Total penjualan yang dihasilkan dari tahun ke tahun tidak stabil bahkan semakin menurun. Pada tahun 2003 total penjualan yang dihasilkan sebesar Rp 36.233.108.024, namun tahun berikutnya turun menjadi Rp 25.768.036.093. Hal ini berarti terjadi perubahan penjualan sebesar -5,7%. Terjadinya penurunan ini mengakibatkan profit yang dihasilkan perusahaan juga akan turun, padahal persaingan semakin tajam, sehingga kondisi seperti ini harus segera diatasi. Fakta yang terjadi adalah adanya penurunan produktivitas pekerja, dari 432.03 meter kubik pada 2003 turun menjadi hanya 385.97 meter kubik pada 2004. Hal ini berarti terjadi penurunan kualitas sumber daya manusia pada PT Maju Jaya Furindo. Untuk itu dilakukan pengukuran kinerja sumber daya manusia pada PT Maju Jaya Furindo dan dianalisis indikator-indikator apa saja yang berpengaruh pada kinerja sumber daya manusia tersebut. Pengukuran dan analisis kinerja sumber daya manusia tersebut dilakukan dengan pendekatan Human Resource Scorecard. Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa yang dilakukan, diperoleh 18 key performance indicators dimana enam diantaranya berwarna merah dan memerlukan perbaikan dengan segera yaitu tingkat produktivitas karyawan, rasio pertumbuhan pelanggan, tingkat pertumbuhan penjualan dan net profit margin. Secara keseluruhan, sumber daya manusia perusahaan berada dalam kondisi yang kurang baik. Hal ini ditunjukkan dengan indeks kinerja perusahaan sebesar 515,9963 dengan indikator berwarna kuning, yang berarti perusahaan harus berhati-hati dan mulai melakukan penelitian untuk mengetahui penyebab terjadinya masalah pada sumber daya manusia perusahaan. Untuk itu perlu dilakukan berbagai kebijakan perbaikan berkaitan dengan indikator-indikator tersebut. Kata kunci : Pengukuran kinerja, Human Resource Scorecard, Key performance indicator

    Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Intensi Pembelian Hijau Pada Green Cosmetic

    Full text link
    The current increase public awareness of the environment against environmental degradation , environmental awareness is also affecting people's habits as consumers . People tend to want products that are environmentally friendly . These conditions resulted in the company adapting environmental problems . One of the concepts that currently can be adapted by the company is green marketing . Companies that create products are green can pave the way for manufacturers to enter the market , especially green product market . This study used a survey method . Factors examined include factors perceived product price and quality ( PQ ) , organization 's green image ( OGI ) , environmental concerns ( EC ) , and environmental knowledge ( EK ) against green purchase intention ( GPI ) . The research found that before dimoderating by PQ all independent factors have a significant influence on purchase intentions green . After dimoderating by PQ all independent factors did not have a significant effect on purchase intentions green because consumers are sensitive to price causes consumer intentions to buy the product is reduced . Businessmen are advised to consider the factors in order to improve the cosmetic green business

    Aspek Manajemen Strategik Dalam Pengelolaan Kegiatan Manufaktur

    Get PDF
    For most industrial (goods producing industry) companies, the manufacturing operation is the largest, most complex and the most difficult to manage of the firm. The formation of comprehensive strategic decision making in manufacturing affects and affected by many organizational groups inside and outside the firm. These are mainly business units, other function of the firm, competitors and the various external markets. It can be observed that in developing a methodological for manufacturing strategic decision making, manufacturing has interact with all the managerial functions of the firm: technology, procurement, finance, marketing, etc. Cooperation and consistency of overall objective is the key of success in these interactions. The methodology may use nine strategic categories : facilities, capacity, vertical integration, process technology, product scope and introduction of new product, human resources, quality management, manufacturing organizationand managerial infrastructure and supplier relations. The four performance measures presentedat the outset to address the objective manufacturing strategic decision : cost, delivery, quality and flexibility. Keyword : Strategy, Strategic Decision Making, Manufacturing Strategy, Manufacturing Performance Measure

    Penetapan Strategi Pengembangan Wisata dengan Menggunakan Strategy-formulation Framework (Studi Kasus pada Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran)

    Full text link
    Kampoeng Kopi Banaran Agrotourism is a tourist destination in Semarang Regency. It is managed by PT Perkebunan Nusantara IX, Bawen. Nowadays, Kampoeng Kopi Banaran Agrotourism has a development tourism. However, decreasing of visitors and fluctuation of profit took place in 2013 and 2014. Preliminary questionnaire given to 30 visitors shows that 20% of visitors prefers Kampoeng Kopi BanaranAgrotourism as a main destination, while the rest 80% of the visitors prefers Kampoeng Kopi BanaranAgrotourism not to be the main destination. Furthermore, 86,67% of visitors demands a suitable development or increase of tourist attraction, 13,33% of visitors declares those unessential. Internal and external variables of environmental analysis are used in this research, which consist of attraction, accessibility, amenity, safety, ancilary, activity, social issues dan community involvment. The following step is constructed with formulation of strategy with SWOT matrix, IE matrix, SPACE matrix, and Grand Strategy matrix which is resulting in market penetration strategy, product development strategy, and future integration strategy. Strategy implementation with QSPM shows the biggest total score with product development strategy (score of 5,829). Market penetration strategy (score of 5,751) as the second priority and future integration strategy (score of 4,686) as the third priority

    Green Open Space Form/Morphology Characteristics Which Function Ecologically as Rain Water Absorber in Kalirungkut Subdistrict

    Get PDF
    Growth of development in Kalirungkut Subdistrict with the functioning of MERR IIC road since 2010 is rapidly happening. The rapid development took place in the areas of trade and services, settlements, and industry as well as education. The growth development that caused the land use change is not balanced with the availability of Green Open Space (GOS) which is adequate as ecological function of rainwater absorber, thus becoming one of the causes of flood/puddle in Kalirungkut Subdistrict. Green open space to absorb rain water is part of a green infrastructure that integrates with city drainage in the form of storage and water absorption. The purpose of this research is to identify the characteristic of green open space form / morphology as an ecological function of rainwater absorber in Kalirungkut Subdistrict, by looking at the existing research benchmarks, drawing the conclusions of the analysis and making it a guideline in the development of green open space of further absorbent rainwater. This study uses a comparative descriptive analysis method. The selection of descriptive-comparative analysis is conducted to describe the comparison of existing green open space with standardization and supporting theories in the provision and development of green open space as an ecological function of rainwater absorber based on the aspects of existing research. The result of this research is the characteristic of the form/morphology of Green Open Space as ecological function of rainwater absorber in Kalirungkut Subdistrict which consists of Green Open Space form which functioned as water body in the form of water retention, the availability of garden & sports field, various types of vegetation and supporting material, Appropriate Green Open Space, and Absorption Ability of this type of land cove
    • …
    corecore