research

Analisis Perbedaan Tren Penjualan Furniture Ekspor Pada Industri Furniture Ekolabel Dan Non-Ekolabel Di Wilayah Semarang Dan Jepara (StudiKasuspadaIndustriFurniturdiWilayah SemarangdanJepara)

Abstract

Sertifikasi ekolabel terhadap produk-produk hasil hutan mensyaratkan negara-negara eksportir produk berbahan solidwood agar memperbaiki sistem pengadaan dan pengolahan bahan baku kayu hutan tropis agar lebih ramah lingkungan. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu dengan ekolabel akan meningkatkan volume permintaan produk hingga 20% (Rotherham,2007). Menurut Asmindo(2012), wilayah Semarang dan Jepara menyumbang 15% dari total ekspor furnitur Indonesia. Dengan membandingkan kelompok sampel ekolabel dan non-ekolabel diharapkan mampu mengetahui apakah tren penjualan industri furnitur ekolabel di Semarang dan Jepara sesuai dengan beberapa penelitian terdahulu tersebut. Dari hasil uji hipotesis dengan membandingkan kelompok sampel ekolabel dan non- ekolabel didapatkan hasil bahwa tren pertumbuhan volume ekspor kelompok sampel ekolabel tidak lebih baik dari kelompok sampel non ekolabel. Sedangkan tren pertumbuhan nilai ekspor kelompok sampe ekolabel lebih baik dari kelompok sampel non ekolabel. Dari analisis penelitian hal tersebut terkait dengan kinerja ekspor dari perusahaan yang berbeda-beda dan krisis ekonomi yang sedang dihadapi negara importir terbesar yaitu Amerika Serikat danUni Eropa untuk komoditi ekspor tersebut

    Similar works