28 research outputs found
Specification-Driven Predictive Business Process Monitoring
Predictive analysis in business process monitoring aims at forecasting the
future information of a running business process. The prediction is typically
made based on the model extracted from historical process execution logs (event
logs). In practice, different business domains might require different kinds of
predictions. Hence, it is important to have a means for properly specifying the
desired prediction tasks, and a mechanism to deal with these various prediction
tasks. Although there have been many studies in this area, they mostly focus on
a specific prediction task. This work introduces a language for specifying the
desired prediction tasks, and this language allows us to express various kinds
of prediction tasks. This work also presents a mechanism for automatically
creating the corresponding prediction model based on the given specification.
Differently from previous studies, instead of focusing on a particular
prediction task, we present an approach to deal with various prediction tasks
based on the given specification of the desired prediction tasks. We also
provide an implementation of the approach which is used to conduct experiments
using real-life event logs.Comment: This article significantly extends the previous work in
https://doi.org/10.1007/978-3-319-91704-7_7 which has a technical report in
arXiv:1804.00617. This article and the previous work have a coauthor in
commo
Verification of Generalized Inconsistency-Aware Knowledge and Action Bases (Extended Version)
Knowledge and Action Bases (KABs) have been put forward as a semantically
rich representation of a domain, using a DL KB to account for its static
aspects, and actions to evolve its extensional part over time, possibly
introducing new objects. Recently, KABs have been extended to manage
inconsistency, with ad-hoc verification techniques geared towards specific
semantics. This work provides a twofold contribution along this line of
research. On the one hand, we enrich KABs with a high-level, compact action
language inspired by Golog, obtaining so called Golog-KABs (GKABs). On the
other hand, we introduce a parametric execution semantics for GKABs, so as to
elegantly accomodate a plethora of inconsistency-aware semantics based on the
notion of repair. We then provide several reductions for the verification of
sophisticated first-order temporal properties over inconsistency-aware GKABs,
and show that it can be addressed using known techniques, developed for
standard KABs
Kerangka Kerja Pemilihan Free and Open Source Software (Foss) Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process
Banyaknya pilihan Free Open Source Software (FOSS) dengan beraneka ragam kualitas menyulitkan kita memilih FOSS yang tepat untuk memenuhi kebutuhan kita. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu metode untuk membantu dalam memilih FOSS yang tepat. Paper ini bertujuan untuk mengemukakan suatu kerangka kerja (framework) yang dapat memberikan tuntunan atau bantuan dalam memilih FOSS. Kerangka kerja yang diajukan ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process untuk membantu proses pemilihan solusi
MITIGASI SEDIMENTASI SALURAN PERTAMBAKAN IKAN DAN UDANG DENGAN SEDIMEN EMULSIFIER DI WILAYAH KEC. MARGOYOSO – PATI
Permasalahan sedimentasi, tatakelola dan managemen saluran menjadi masalah
pertambakan kawasan pantai utara Jawa Tengah. Permasalahan ini mengakibatkan
berkurangnya volume pasokan air dan menurunkan kualitas air hingga timbulnya early
mortality syndrome (EMS) pada organisme yang dibudidayakan. Meningkatnya Sea Level
Rise (SLR) tidak menambah jumlah pasokan air dikarenakan kekuatan sedimentasi dua
arah dikawasan muara (pantai) membentuk delta. Kondisi ini dibutuhkan mitigasi
pengelolaan saluran untuk memberikan ruang transport material maupun pengarahan
sedimen dari lautan. Dua lokasi saluran pertambakan dan muara kawasan pertambakan
Margoyoso dijadikan sample untuk aplikasi “sedimen emulsifier” dan “bamboo
revetment”. Metode deskriptive digunakan dalam studi ini, aplikasi alat emulsifier dan
managemen air secara komprehensif ini menggunakan pendekatan Participatory Rural
Appraisal (PRA). Hasil menunjukkan bahwa tingkat keterisian tambak selama 2 bulan uji
coba mencapai 80% di dukuh Tapen, dan 72 % di dukuh Kemiri Desa Kertomulyo.
Sementara pada 2 bulan sebelum aplikasi alat hanya 35% dan 37% di kedua dukuh
tersebut. Laju sedimentasi menurun mencapai 70% per minggu di kedua lokasi dengan 2
kali treatment per minggu pada hari hari hujan. Sementara pada hari hari panas sedimentasi
berkurang hampir 90 % dengan hanya satu kali treatment
KAJIAN KONDISI TERUMBU KARANG DAN KAITANNYA DENGAN PROSES EUTROFIKASI DI KEPULAUAN SERIBU
Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi kondisi terumbu karang dan keterkaitannya dengan proses eutrofikasi dimana P. Belanda dan P. Untung Jawa dipilih sebagai studi kasus pada bulan April sampai Juni 2009. Metode foto transek kuadrat digunakan untuk pengambilan data kondisi terumbu karang. Pengukuran parameter kualitas perairan seperti suhu, kecepatan arus, dan kecerahan dilakukan secara in-situ, sedangkan parameter lainnya seperti salinitas, pH, kekeruhan, ortofosfat (PO4), nitrit (NO2), nitrat (NO3), dan amonia (NH3) dianalisis di laboratorium (ex-situ). Principal Component Analysis (PCA) digunakan untuk melihat parameter-parameter yang paling berpengaruh pada setiap stasiun pengamatan. Analisis Regresi Linear digunakan untuk melihat hubungan antara tutupan makroalga dengan parameter kualitas air serta hubungan antara tutupan makroalga dengan tutupan karang hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase tutupan karang hidup di P. Belanda berada dalam kategori ”sedang” dengan persentase tutupan sebesar 27,90%, sedangkan di P. Untung Jawa berada dalam kategori ”rusak” dengan persentase tutupan sebesar 0,21%. Ada perbedaan tingkat kesuburan perairan antara lokasi P. Belanda dan P. Untung Jawa, dimana P. Untung Jawa memiliki kondisi perairan dengan kategori sangat subur (eutrofikasi) berdasarkan pada tingginya kandungan fosfat dan persentase tutupan makroalga yang tinggi. Faktor nutrien mempunyai pengaruh cukup besar terhadap persentase tutupan makroalga yang cukup berpengaruh terhadap persentase tutupan karang hidup.Kata kunci: eutrofikasi, kualitas perairan, terumbu karang, strategi pengelolaa