17 research outputs found

    Pengelolaan Mangrove Berdasarkan Tipe Substrat di Perairan Negeri Ihamahu Pulau Saparua

    Full text link
    Mangrove merupakan salah satu dari tiga ekosistem penting yang memiliki berbagai manfaat dan fungsi baik fisik, ekologis maupun ekonomis. Tingginya aktifitas masyarakat di sekitar ekosistem mangrove di Negeri Ihamahu dapat mempengaruhi perkembangan mangrove, sehingga menyebabkan Perubahan komposisi substrat yang berdampak pada tekanan pertumbuhan mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tipe subsrat berdasarkan jenis-jenis mangrove, zonasi mangrove berdasarkan tipe substrat serta menganalisis strategi pengelolaan mangrove di perairan Negeri Ihamahu. Penelitian ini dilaksanakan di Negeri Ihamahu pada bulan Juli-September 2013 dengan menggunakan Metode Transek Garis. Metode pengambilan sampel substrat menggunakan boring. Hasil penelitian menunjukkan substrat yang paling dominan adalah lumpur pada famili Rhizophoraceae, pasir halus pada famili Rhizophoraceae, Avicenniaceae, dan Sonneratiaceae, sedangkan pasir sedang terdapat pada family Sonneratiaceae. Zonasi pada hutan mangrove di Negeri Ihamahu, yaitu pada zona yang paling dekat dengan laut ditumbuhi jenis A. alba dan S. alba. Zona tengah ditumbuhi jenis R.stylosa, R.apiculata dan R.mucronata, C.tagal, A.corniculatum, X.granatum dan B.gymorrhiza dan B.Parviflora, sedangkan zona yang dekat dengan darat ditumbuhi jenis Nypa fruticans. Empat Arahan pengelolaan mangrove berdasarkan tipe substrat yang sesuai bagi pertumbuhan dan perkembangan mangrove Negeri Ihamahu, Strategi pengelolaan mangrove berdasarkan hasil analisis pendapat pakar memperhitungkan tiga faktor utama yaitu¸ faktor ekologi, sosial, dan ekonomi, sedangkan penentuan terhadap pilihan strategi pengelolaan mangrove yang berkelanjutan dengan menganalisis pendapat para pakar terhadap tiga pilihan yaitu ekosiwata, minawisata, dan lokasi penelitian atau studi. Kata Kunci :  pengelolaan, mangrove, substrat, Ihamahu, Saparu

    Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung Daerah Rehabilitasi Laguna Besar dan Slope Reef Laguna Kipuo, Negeri Ihamahu

    Get PDF
    Ekosistem terumbu karang merupakan salah satu ekosistem pesisir yang peranan penting baik secara ekologi maupun ekonomi. Terumbu karang telah mengalami kerusakan pada daerah laguna Negeri Ihamahu akibat tekanan aktivitas masyarakat. Penelitian dilakukan di perairan Negeri Ihamahu tepatnya di Laguna Besar dan Slope Reef (Labuang) Laguna Kipuo, Negeri Ihamahu, Kecamatan Saparua Timur, Kabupaten Maluku Tengah pada Maret-Agustus 2018. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis kesesuaian daerah rehabilitasi terumbu karang di Laguna dan menganalisis daya dukung dalam pengelolaan daerah rehabilitasi terumbu karang di daerah Laguna. Pengumpulan data primer diperoleh melalui pengamatan secara langsung meliputi kondisi terumbu karang, parameter penunjang transplantasi karang, penyebaran kuisioner, dan wawancara langsung masyarakat di Negeri Ihamahu. Data sekunder dikumpulkan melalui literatur-literatur dari berbagai penelitian terkait sebelumnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa kondisi terumbu karang berada pada kategori rusak. Parameter yang dipakai untuk menganalisis kesesuaian transplantasi karang menghasilkan kedua lokasi sudah sesuai untuk dilakukan transplantasi karang. Luas lahan rehabilitasi terumbu karang pada stasiun 1 adalah 4,45 Ha dengan daya dukung sebanyak 988.890 substrat buatan, stasiun 2 sebanyak 200.000 substrat buatan dengan luas areal rehabilitasi 0,90 Ha. Kegiatan rehabilitasi dengan teknik transplantasi ini didukung 100% oleh masyarakat. Kata Kunci : Terumbu karang, rehabilitasi, transplantasi, laguna, daya dukun

    Environmental justice in Halmahera Utara: lost in poverty, interests and identity

    Get PDF
    Effective Protection of Fundamental Rights in a pluralist worl

    Analisis Efisiensi Exhaust Gas Temperatur Setelah Dilakukan Engine Water Wash di Engine CFM56-7B pada Pewawat Boeing 737-800NG

    Get PDF
    Peranan dan fungsi pesawat terbang merupakan transportasi udara bagi Indonesia mempunyai posisi strategis ditinjau dari berbagai aspek. Transportasi udara merupakan satu-satunya alternatif yang cepat, efisien dan ekonomis bagi pengangkutan antar pulau dan antar daerah, terutama antar daerah terpencil di pulau-pulau besar luar Jawa. Semakin sering pesawat digunakan maka jam terbangnya juga akan bertambah, tingginya jam terbang berpengaruh pada performa dari setiap komponen pada pesawat. Maka dari itu untuk menjaga Engine tetap dalam keadaan performa yang maksimal dan saling bersinergi, maka dilakukanlah berbagai macam cara perawatan, salah satu perawatannya yaitu Engine water wash. Engine water wash dilakukan setiap 1200 Engine Flight Hour, dimana pengerjaan ini dijadwalkan pada tanggal 23 juni 2021. Perawatan Engine water wash menggunakan alat yang dinamakan Juniper. Alat ini mempunyai hook berbentuk J yang di sangkutkan pada Low Pressure Compressor. Engine akan di dry motoring selama 2 menit kemudian juniper akan menyemprotkan air panas yang bertekanan ke dalam Engine, pengerjaan ini dilakukan berulang hingga 4 kali, diharapkan kotoran yang berada pada bagian dalam Engine akan hilang, sehingga Engine akan berputar lebih maksimal dan efisien. Pada penelitian kali ini pengerjaan Engine water wash terbukti mampu untuk menaikkan efisiensi pada Engine, dimana Efisiensi pada Compressor naik sebesar 2,4% dari yang sebelumnya 97,25% menjadi 99,65%, pada Ruang Bakar naik sebesar 0,72% dari yang sebelumnya 99,18% menjadi 99,90%, pada Turbin naik sebesar 1,65% dari yang sebelumnya 90,60% menjadi 92,25%.Engine water wash juga berfungsi untuk menjaga efisiensi EGT (Exhaust Gas Temperatur), dimana tingkat efisiensi pada Engine EGT (Exhaust Gas Temperatur) naik sebesar 1,76% dari yang sebelumnya 42,59% menjadi 44,35%. Dari penelitian kali ini dapat disimpulkan bahwa, tingkat efisiensi pada tiap komponen dalam Engine mengalami kenaikan setelah dilakukan Engine water wash

    EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

    Get PDF
    This quasi experimental research aimed to find out the effectiveness of cooperative learning of think talk write type in terms of students mathematical communication skill. The design which was used was posttest only control design. The population of this research was all students of grade VIII of Junior High School 1 Kalianda in academic year of 2015/2016. The samples of this research were students of VIIIB and VIIID class that were determined by purposive sampling technique. The data of students mathematical communication skill were obtained by essay test. Based on the result and discussion, it was concluded that the implementation of cooperative learning of think talk write type was effective in terms of students mathematical communication skill.Penelitian eksperimen semu ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran kooperatif tipe think talk write ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis siswa. Desain yang digunakan adalah posttest only control design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kalianda tahun pelajaran 2015/2016. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIIIB dan VIIID yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Data kemampuan komunikasi matematis siswa diperoleh melalui tes uraian. Berdasarkan hasil dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe think talk write efektif ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis siswa.Kata kunci: efektivitas, kemampuan komunikasi, think talk writ

    PENGELOLAAN MANGROVE BERDASARKAN TIPE SUBSTRAT DI PERAIRAN NEGERI IHAMAHU PULAU SAPARUA

    Get PDF
    Mangrove is one of three important tropical ecosystem which has a range of benefits and either physical function, ecological, economical. The local community activities in the mangrove ecosystem can affect the development of Ihamahu’s mangrove, thus causing changes of the substrate composition which have resulted in mangrove growth. The aims of the study were to explain subsrate type based on the species of mangrove trees, mangrove zoning based on the type of the substrate and analyze the mangrove trategies management at Ihamahu waters.This study was conducted at Ihamahu waters, held in the July-September 2013 by using the Line Transect Method. Boring was used to collect substrate. The results showed that the most dominant substrate were mud (silt) for Rhizoporaceae, fine sand for Rhizoporaceae, Avicenniaceae and Sonneratiaceae while Medium sand for Sonneratiaceae. The closest Mangrove zone to the sea consisted of A. alba and S.alba. The middle zone with R.stylosa, R.apiculata, R.mucronata, C.tagal, A.corniculatum, X.granatum, B.gymorrhiza, B.Parviflora, and zoning close to the land was Nypa fruticans. There were four direction of mangrove management based on type of substrate which were suitable for growth and development of mangrove at Ihamahu waters. Mangrove strategies based on expert opinion analysis took into three main factors such as the ecology, social, and economic, thus the chosen of mangrove strategies management by analyzing the experts’s opinion against three alternatives such as ecotourism, marine fisheries tourism, and research site.   ABSTRAK Mangrove merupakan salah satu dari tiga ekosistem penting yang memiliki berbagai manfaat dan fungsi baik fisik, ekologis maupun ekonomis. Tingginya aktifitas masyarakat di sekitar ekosistem mangrove di Negeri Ihamahu dapat mempengaruhi perkembangan mangrove, sehingga menyebabkan perubahan komposisi substrat yang berdampak pada tekanan pertumbuhan mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tipe subsrat berdasarkan jenis-jenis mangrove, zonasi mangrove berdasarkan tipe substrat serta menganalisis strategi pengelolaan mangrove di perairan Negeri Ihamahu. Penelitian ini dilaksanakan di Negeri Ihamahu pada bulan Juli-September 2013 dengan menggunakan Metode Transek Garis. Metode pengambilan sampel substrat menggunakan boring. Hasil penelitian menunjukkan substrat yang paling dominan adalah lumpur pada famili Rhizophoraceae, pasir halus pada famili Rhizophoraceae, Avicenniaceae, dan Sonneratiaceae, sedangkan pasir sedang terdapat pada family Sonneratiaceae. Zonasi pada hutan mangrove di Negeri Ihamahu, yaitu pada zona yang paling dekat dengan laut ditumbuhi jenis A. alba dan S. alba. Zona tengah ditumbuhi jenis R.stylosa, R.apiculata dan R.mucronata, C.tagal, A.corniculatum, X.granatum dan B.gymorrhiza dan B.Parviflora, sedangkan zona yang dekat dengan darat ditumbuhi jenis Nypa fruticans. Empat Arahan pengelolaan mangrove berdasarkan tipe substrat yang sesuai bagi pertumbuhan dan perkembangan mangrove Negeri Ihamahu, Strategi pengelolaan mangrove berdasarkan hasil analisis pendapat pakar memperhitungkan tiga faktor utama yaitu¸ faktor ekologi, sosial, dan ekonomi, sedangkan penentuan terhadap pilihan strategi pengelolaan mangrove yang berkelanjutan dengan menganalisis pendapat para pakar terhadap tiga pilihan yaitu ekosiwata, minawisata, dan lokasi penelitian atau studi. Kata Kunci :  pengelolaan, mangrove, substrat, Ihamahu, Saparu

    Transition of Civil Law to Public Law: Integration of Modern Punishment Theory in Criminal Apostasy

    Get PDF
    This paper aims to analyze the determination of death penalty in apostasy through modern criminal theories and human rights considerations. The approach is used to objectively view the purpose of death penalty on a criminal act in the context of religious freedom. This study is a conceptual study using the library research and descriptive-analytical  approach. Based on the analysis of punishment theories, it is found that the determination of the death penalty in apostasy takes a combined pattern of punishment theories: retributive, deterrence, and reformative theories. The combination of these theories leads to an integration, as it does not focus only on the retributive and deterrence aspects, but it also emphasizes on the reformative aspect, as a means of therapy for apostate criminals so they will not repeat the same acts. The integration of the theories seems perfect when accompanied by moral education that can provide “spiritual enlightenment”, so that criminals can be accepted back into the community. The integrity-morality theory or pulse-integrity theory is expected to neutralize the difference in views on the purpose of punishment in Islamic criminal law, which has long been considered not in line with the norms of human rights under the pretext of the sovereign system of the nation-state, where citizenship status is limited by territorial areas. The equality of rights, justice, morality, and individual accountability is a universal principle of the teachings of the Qur’an which inspire the conception of human rights norms by every citizen.AbstrakArtikel ini menganalisis penetapan hukuman mati dalam pidana murtad menggunakan pendekatan teori pemidanaan dan pertimbangan hak asasi manusia. Pendekatan ini digunakan untuk melihat secara objektif tujuan ditetapkan hukuman mati sebagai perbuatan pidana dalam konteks kebebasan beragama. Studi ini merupakan kajian konseptual, dianalisis menggunakan data kepustakaan melalui pendekatan deskriptif-analitis. Berdasarkan analisis teori pemidanan ditemukan bahwa penetapan hukuman mati dalam pidana murtad mengambil pola perpaduan teori pemidanaan; teori retributif,deterrence dan reformatif. Perpaduan ketiga teori melahirkan integritas, tidak terfokus pada aspek retributif  dan deterrence, tetapi lebih menekankan pada aspek reformatif, sebagai terapi pelaku kajahatan murtad agar tidak mengulangi perbuatan yang sama. Pengintegrasian ketiga teori ini terlihat sempurna manakala diiringi pendidikan moral yang dapat memberikan “pencerahan spiritual”, sehingga pelaku kejahatan dapat diterima kembali dalam kehidupan masyarakat. Teori integritas-moralitas atau teori integritas-plus diharapkan dapat menetralisir perbedaan pandangan tujuan pemidanaan Islam. Persamaan hak, keadilan, moralitas dan pertanggunjawaban individu merupakan prinsip universal ajaran al-Qur’an menjadi inspirasi lahirnya norma hak asasi manusia setiap warga negara

    ANALISIS KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG DAERAH REHABILITASI LAGUNA BESAR DAN SLOPE REEF LAGUNA KIPUO, NEGERI IHAMAHU

    Get PDF
    Coral reef ecosystem in the one of the coastal ecosystems which have an important role both ecologically and economically. Coral reef in Ihamahu Village have been damaged  at lagoon area due to pressure of community activities. This research was carried out at Laguna Besar and Slope Reef (Labuang) Laguna Kipuo, Ihamahu Village, East Saparua District, Central Maluku on March to August 2018. The purposes of the research were: to analyze the suitability and support capacity of the area for coral reefs rehabilitation in lagoon as well as to analyze social support of the community for the management of coral reefs rehabilitation area. The primary data was collected directly through observing the condition of coral reefs and supporting parameters of coral transplantation, distributing questionnaire, and interviewing the community of Ihamahu village, while the secondary data was collected through relevance literature from some previous research. The result showed that the condition of coral reefs was damaged. The parameters used to analyze the suitability of coral transplantation showed that both areas were suitable for coral transplantion. The area of coral reefs rehabilitation at station 1 was 4.45 ha which is able to accommodate  988,980 artificial block substrates, while stasion 2 had 0.90 ha with 200,000 artificial block substrates. The result also showed that 100% of Ihamahu Villagers supported this program.   ABSTRAK Ekosistem terumbu karang merupakan salah satu ekosistem pesisir yang peranan penting baik secara ekologi maupun ekonomi. Terumbu karang telah mengalami kerusakan pada daerah laguna Negeri Ihamahu akibat tekanan aktivitas masyarakat. Penelitian dilakukan di perairan Negeri Ihamahu tepatnya di Laguna Besar dan Slope Reef (Labuang) Laguna Kipuo, Negeri Ihamahu, Kecamatan Saparua Timur, Kabupaten Maluku Tengah pada Maret-Agustus 2018. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis kesesuaian daerah rehabilitasi terumbu karang di Laguna dan menganalisis daya dukung dalam pengelolaan daerah rehabilitasi terumbu karang di daerah Laguna. Pengumpulan data primer diperoleh melalui pengamatan secara langsung meliputi kondisi terumbu karang, parameter penunjang transplantasi karang, penyebaran kuisioner, dan wawancara langsung masyarakat di Negeri Ihamahu. Data sekunder dikumpulkan melalui literatur-literatur dari berbagai penelitian terkait sebelumnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa kondisi terumbu karang berada pada kategori rusak. Parameter yang dipakai untuk menganalisis kesesuaian transplantasi karang menghasilkan kedua lokasi sudah sesuai untuk dilakukan transplantasi karang. Luas lahan rehabilitasi terumbu karang pada stasiun 1 adalah 4,45 Ha dengan daya dukung sebanyak 988.890 substrat buatan, stasiun 2 sebanyak 200.000 substrat buatan dengan luas areal rehabilitasi 0,90 Ha. Kegiatan rehabilitasi dengan teknik transplantasi ini didukung 100% oleh masyarakat. Kata Kunci : Terumbu karang, rehabilitasi, transplantasi, laguna, daya dukun

    Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan Sebagai Penyangga Ketahanan Pangan Keluarga

    Get PDF
    Ketahanan pangan merupakan salah satu masalah nasional yang harus ditangani bersama. Masalah ini tidak hanya ditangani oleh pemerintah, namun harus didukung aktif oleh masyarakat. Lingkungan Kelurahan Punia mempunyai tingkat kepadatan penduduk cukup tinggi dan lahan pekarangan yang sebagian besar sempit. Program Rumah Pangan Lestari (RPL) berguna dalam pengoptimalan lahan pekarangan untuk menyangga ketersedian pangan keluarga. Penulisan artikel ini disajikan secara deskriptif untuk memperoleh gambaran mengenai berbagai metode budidaya tanaman yang bermanfaat bagi masyarakat Kelurahan Punia. Berbagai program kerja yang dilakukan bertujuan untuk membuat kawasan percontohan bagi masyarakat di Kelurahan Punia agar mampu memanfaatkan lahan pekarang secara optimal untuk menjaga ketahanan pangan keluarga. Kawasan percontohan RPL bertempat di Jalan Airlangga Gang Arpom 4. Metode yang digunakan yaitu pendekatan sosial, kaji terap partisipatif, praktik demonstrasi plot. Sosialisasi RPL juga dilakukan melalui media sosial yaitu Instagram yang dilakukan mulai tanggal 11 Januari 2021 sampai dengan 24 Februari 2021. Berdasarkan hasil observasi dan kegiatan selama penerapan RPL menunjukkan masyarakat Kelurahan Punia antusias dengan program-program yang diterapkan dalam RPL. Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan ini adalah program RPL berjalan dengan baik dan dapat menjadi solusi pemanfaatan lahan pekarangan untuk menyangga ketahanan pangan keluarga
    corecore