100 research outputs found
Analisis Pendapatan Usaha Pengrajin Gula Aren Di Desa Tulo'a Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya pendapatan pengrajin gula aren di Desa Tulo'a dan untuk menganalisis besarnya keuntungan pengrajin gula aren di Desa Tulo'a. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan mei sampai bulan juli 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yang terdiri dari data primer yang diperoleh melalui wawancara dengan pengrajin gula aren dengan menggunakan kuisioner/daftar pertanyaan dan data sekunder diperoleh dari Kantor Desa Tulo'a serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bone Bolango. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode sampling jenuh atau sensus dimana semua anggota populasi responden dijadikan sampel. Analisis data yang digunakan yaitu biaya tetap, biaya variabel, total biaya, penerimaan, pendapatan, dan analisis R/C Ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan bersih/keuntungan yang diperoleh pengrajin gula aren di Desa Tulo'a yaitu sebesar Rp. 1.395.684/bulan atau Rp. 16.748.208/tahun. Dengan nilai R/C Ratio sebesar 2,12. Berdasarkan kriteria nilai R/C Ratio lebih dari satu berarti dapat dikatakan USAha pengrajin gula aren di Desa Tulo'a menguntungkan dan layak untuk diusahakan
Strategi Digital Branding dalam Konten Facebook Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat merupakan lembaga pemerintah yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan perstatistikan di Jawa Barat. Namun demikian, nama instansi BPS Provinsi Jawa Barat kurang dikenal oleh masyarakat. Akibatnya, masih dijumpai sebagian masyarakat yang menolak didata oleh petugas sensus/survei dari BPS Provinsi Jawa Barat. Hal ini berdampak pada rendahnya response rate kegiatan sensus/survei tersebut dan kualitas data statistik yang dihasilkan. Untuk itu, BPS Provinsi Jawa Barat melakukan berbagai upaya agar masyarakat Jawa Barat lebih mengenal instansi BPS Provinsi Jawa Barat. Salah satunya adalah dengan melakukan strategi digital branding di media sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi digital branding yang dilakukan oleh BPS Provinsi Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pengamatan, dan dokumentasi terhadap Tim Humas BPS Provinsi Jawa Barat. Dari hasil penelitian terungkap bahwa BPS Provinsi Jawa Barat melakukan strategi digital branding melalui platform media sosial Facebook. Platform tersebut dipilih karena Facebook lebih fleksibel untuk konten dengan format yang beragam seperti teks, gambar, video, maupun tautan website. Sedangkan dari sisi konten, BPS Provinsi Jawa Barat membuat kategori konten yang terdiri dari konten rilis data statistik menggunakan infografik, konten edukasi, kuis interaktif, kegiatan kedinasan, dan informasi lainnya. Strategi ini dapat dikembangkan lagi dengan berkolaborasi dengan instansi pemerintah lainnya agar BPS Provinsi Jawa Barat dapat dikenal lebih luas lagi oleh masyarakat Jawa Barat
ANALISIS USAHA PENANGKAR BENIH PADI SAWAH DI KABUPATEN GORONTALO
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pelaksanaan usaha penangkar benih padi sawah di Kabupaten Gorontalo dan Menghitung strukturbiaya pada usaha penangkar benih padi sawahdi Kabupaten Gorontalo serta Menganalisis pendapatan dan kelayakan usaha penangkar benih padi sawah di Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober - Desember tahun 2018. Analisis data yang digunakan untuk menghitung penerimaan, pendapatan, dan kelayakan usaha menggunakan R/C Ratio. Penarikan sampel mengunakan sampel jenuh yang diambil dari jumlah keseluruhan populasi. Hasil penelitian ini adalah : 1) Prosedur pelaksanan penangkar benih padi sawah di Kabupaten Gorontalo yang dilakukan oleh penangkar benih sesuai dengan petunjuk teknis penangkaran yang ada; 2) Struktur biaya usaha penangkar benih padi sawah antara lain biaya penyusutan alat sebesar Rp. 8.269,85, biaya tenaga kerja rata-rata Rp. 19.835.767, biaya sarana produksi rata-rata Rp. 10.198.532, biaya pengolahan benih hasil usaha penangkar sebesar Rp. 6.214.531. 3) Pendapatan usaha penangkar benih padi sawah di Kabupaten Gorontalo sebesar Rp. 61.314.783/Petani dengan rata-rata luas lahan 3,29 Hektar dan pendapatan rata-rata per Hektar/petani sebesar Rp. 18.636.712,16 per musim. Nilai R/C untuk usaha penangkar benih padi sawah sebesar 2,7 yang berdasarkan kriterianya nilai R/C Ratio 1 berarti suatu usaha menguntungkan. Usaha penangkar benih padi sawah di Kabupaten Gorontalolayak untuk diusahakan dan memiliki prospek yang bagus untuk kedepannya
KONTRIBUSI USAHATANI CENGKEH TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI DIDESA MOMALIA 1 KECAMATAN POSIGADAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui1) berapa pendapatan usahatani cengkeh terhadap pendapatan rumah tangga petani di Desa Momalia 1 kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan,2) berapa kontribusi usahatni cengkeh terhadap pendapatan rumah tangga petani di Desa Moamalia 1 Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Sealatan.penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober sampai bulan Desember tahun 2017. jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian survey,dimana pengambilan sampel dari satu populasi untuk dimintai data-data yang dibutuhkan. Hasil penelitian menunjukan 1) pendapatan usahatani cengkeh terhadap pendapatan rumah tangga sebesar Rp. 21.519.319,56) kontribusi usahatani jagung terhadap pendapatan rumah tangga petani di Desa Momalia 1 Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang mongondow Selatan sebesar 52,44% di peroleh dari perbandingan antara rata-rata total pendapatan usahatani cengkeh senilai Rp. 21.519.319,56 di kurangi dengan rata-rata pendapatan rumah tangga petani senilai Rp. 41.030.705,18 dan di kalikan 100%, dari nilai kontribusi diatas dinyatakan bahwa kontribusi usahatani cengkeh terhadap pendapatan rumah tangga petani di Desa Momalia 1 Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan memberikan kontribusi yang besar (layak) atau 50%. hal ini di karenakan nilai rata-rata pendapatan usahatani cengkeh lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata luar sektor pertanian
ANALISIS PEMASARAN CABAI RAWIT DI KABUPATEN BOALEMO
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis : 1) Saluran atau Distribusi pemasaran cabai rawit di Desa Sosial Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo, 2) Faktor apa yang menyebabkan fluktuasi harga cabai rawit di Desa Sosial Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo, 3) Margin Pemasaran Cabai Rawit di Desa Sosial Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sosial Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo dari bulan Juli sampai dengan bulan Agustus Tahun 2017. Metode yang digunakan adalah metode survei yaitu pengumpulan data berdasarkan wawancara dan observasi. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode sampel jenuh dengan jumlah total 25 responden yaitu 15 orang petani dan pedagang pengumpul 5 orang dan pedagang pengecer 5 orang. Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan yaitu analisis margin distribusi dan analisis margin pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran pemasaran untuk Cabai Rawit di Desa Sosial Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo terdapat 2 saluran yaitu saluran pemasaran langsung dan pemasaran tidak langsung. Dan di bentuk dengan lembaga pemasaran terdiri dari pemasaran langsung yaitu Petani dan Konsumen Akhir. Sedangkan untuk saluran pemasaran tidak langsung terdiri dari Petani, Pedagang Pengumpul, Pedagang Pengecer dan Konsumen akhir. Dengan margin saluran pemasaran tidak langsung sebesar Rp. 15,000 dimana terdiri dari margin pedagang pengumpul sebesar Rp. 10,000/Kg, dan untuk pedagang pengecer sebesar Rp. 5,000/Kg. Dengan melalui banyaknya lembaga dan biaya pemasaran yang dikeluarkan. Sehingga margin yang di dapat nilainya besar sedangkan keuntungan yang didapat lebih sedikit dibandingkan saluran II (pemasaran langsung) yang tidak mempunyai margin karena tidak melalui lembaga pemasaran atau perantara yang dimana petani menjual langsung cabai rawit pada konsumen akhir. Sehingga saluran II (pemasaran langsung) ini dapat dikatakan menguntungkan bagi petani cabai rawit. Tingginya nilai margin dipengaruhi oleh rendahnya nilai biaya pemasaran yang dikeluarkan. Sehingga saluran yang paling menguntungkan produsen atau di tingkat petani
Improving Science Learning Activities and Outcomes by Using Problem Based Learning Model at Elementary School
Science learning requires direct experience in order to develop the ability to explore and understand the natural surroundings scientifically. So far in elementary school at Bukittinggi, the process of learning science only memorizes facts, principles or theories. In science learning, students are not involved in finding or applying their own ideas and they do not instill the values contained in the learning. The science learning process in classroom is not yet fully in accordance with the demands of the curriculum. The teacher provides more material in the textbook without relating it to students' daily problems that are in accordance with the material, thus causing less interesting in learning. The teacher also has not actively involved all students in learning and emphasizes learning only on students who are smarter. The purpose of this study was to increase the activity and learning outcomes of science learning by using a problem-based learning model in SDN 11 Aur Kuning Bukittinggi, West Sumatra. This classroom action research was conducted in 2 cycles with the research subjects of grade IV students with totalling 25 people. The research data were collected through observation and tests. The effectiveness of actions in each cycle from the results of observations and tests is described and then reflected to take corrective action in the next cycle. In science learning, students' learning activities were observed, namely: visual activities, oral activities, writing activities, motoric activities and emotional activities. The research findings show that the problem-based learning model can increase student activity and learning outcomes
PERSEPSI PETANI TERHADAP PENGELOLAAN GAPOKTAN SERUMPUN DAN PENDAPATAN PADI SAWAH
Penelitian ini bertujuan untuk 1).mengetahui persepsi petani terhadap pengelolaan Gapoktan Serumpun di Kelurahan Dembe Jaya Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo, 2). mengetahui pendapatan padi sawah pada Gapoktan Serumpun di Kelurahan Dembe Jaya Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan dikelurahan Dembe Jaya, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo.Selama dua bulan dari bulan Agustus-September tahun 2017.Lokasi ini dipilih karena umumnya petani dilokasi tersebut mayoritas mengusahakan tanaman padi sawah.Dengan jumlah sampel 43 orang petani, metode penelitian yang digunakan adalah metode survey.Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi petani terhadap pengelolaan Gapoktan Serumpun yang mengarah pada lima faktor persepsi petani berada pada kategori Sangat Baik dengan nilai persentase 88%, sedangkan aspek pengelolaan Gapoktan Serumpun berada pada kategori Sangat Baik dengan persentase 85%. Selanjutnya untuk pendapatan yang diperoleh petani sampel dari usahatani padi sawah di Gapoktan Serumpun Kelurahan Dembe Jaya Kota Utara Kota Gorontalo sebesar Rp. 4.604.417/petani dan Rp.12.796.187/Ha
PROFIL RUMAH TANGGA MISKIN PETANI JAGUNG DI KECAMATAN RANDANGAN KABUPATEN POHUWATO
Penelitian ini bertujuan : 1) Mengetahui profil rumah tangga miskin petani jagung di Kecamatan Randangan 2) Mengetahui sumber pendapatan rumah tangga miskin petani jagung di KecamatanRandangan 3) Menganalisis distribusi pengeluaran rumah tangga miskin petani jagung di Kecamatan Randangan. MÂ Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â etode analisis data menggunakan metode analisis deskritif, analisis pendapatan dan analisis pengeluaran. Â Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Profil rumah tangga miskin petani jagung di Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato rata-rata petani jagung berpendidikan SD, keadaan rumah petani jagung di Kecamatan Randangan rata-rata masih kurang layak, kepemilikan lahan petani jagung di Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato sebagian besar milik sendiri, penggunaan energi petani responden mendapat bantuan dari pemerintah, dan untuk tabung gas sendiri juga berawal dari bantuan pemerintah daerah setempat 2) Sumber Pendapatan petani responden yakni pendapatan dari usatani jagung, pendapatan luar usahatani jagung dan pendapatan luar sektor pertanian 3) Pengeluaran rumah tangga petani jagung di Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato pertahun yakni meliputi pengeluaran pangan sebesar 55,2 %, pengeluaran non pangan 32,2 %, dan pengeluaran lainnya 12,5 %
- …