18 research outputs found

    MENINGKATKAN KOMPETENSI MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI BIMBINGAN BERKELANJUTAN PADA GURU MIN 1 PESISIR SELATAN TP2019/2020

    Get PDF
    Masalah dalam penelitian, yaitu rendahnya kemampuan guru menyusun RPP yang sesuai mdengan ketetan pada standar proses. Sedangkan tugas guru salahsatunya adalah merencanakan pembelajaran dengan baik agar tercapai tujuan pembelajaran secara maksimal. Rumusan masalah penelitian yaitu “Apakah kemampuan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)   dapat ditingkatkan melalui bimbingan berkelanjutan pada Guru MIN 1 Pesisir Barat TP 2019/2020? Tujuan penelitian meningkatkan Kemampuan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)   melalui bimbingan berkelanjutan pada Guru MIN 1 Pesisir Barat TP 2019/2020. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I Kemampuan guru mencapai skor 37 atau mencapai 52% dan siklus II mencapai skor  68 atau mencapai 95%. Meningkat dari siklus ke siklus mencapai indikator keberhasilan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh simpulan bahwa kemampuan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)   dapat ditingkatkan melalui bimbingan berkelanjutan pada Guru MIN 1 Pesisir Barat TP 2019/202

    TEKNIK PENGEMBANGAN POTENSI WISATA GUNUNG SASAK DI DESA KURIPAN GIRI SASAK

    Get PDF
    Potensi wisata yang terdapat di kawasan Gunung Sasak sangat baik untuk dikembangkan, masyarakat yang berada di kaki Gunung Sasak memiliki peran yang sangat strategis untuk mengembangkan potensi tersebut. Selain itu masyarakat juga sekaligus dapat berperan sebagai pelaku pengembangan pariwisata sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) merupakan salah satu unsur pemangku kepentingan yang berasal dari masyarakat yang tentunya memiliki peran strategis dalam mengembangkan serta mengelola potensi kekayaan alam dan budaya yang dimiliki suatu daerah untuk menjadi daerah tujuan wisata. Penelitian ini bertujuan untuk memahami teknik yang digunakan Pokdarwis dalam mengembangkan desa wisata. Metoda penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan kuantitatif dengan tipe penelitian kuantitatif dekriptif. Sampel diambil dengan memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalah secara mendalam tentang obyek penelitian dan dapat dipercaya sebagai sumber data yang mantap (purposive sampling). Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode statististik deskriptif. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa teknik pokdarwis dalam mengembangkan potensi wisata Gunung Sasak dan dalam menerapkan managemen POAC  masih belum maksimal. Dalam menjalankan managemen POAC Pokdarwis Giri Sasak masih banyak yang perlu ditingkatkan sehingga teknik pengembangan potensi wisata menjadi lebih baik. Dalam managemen yang baik terdapat unsur-unsur pokok managemen yaitu man (manusia), money (uang), Materials (Bahan), Machine (Mesin) methode (cara) dan Market (Pasar). Dengan demikian para anggota pokdarwis akan menjalankan fungsi dan tugas masing-masing dengan lebih teliti dan berhati-hati agar tercapainya tujuan bersama dalam mengembangkan potensi wisata Gunung Sasak Desa Kuripan Giri Sasak. Masih ada beberapa hambatan dalam pengembangan potensi wisata dengan menerapkan manajemen POAC, baik hambatan internal maupun external. Kurangnya partisipasi sebagian masyarakat dalam mendukung mengembangkan potensi yang ada di Gunung Sasak. Kurangnya fasilitas parkir, toilet umum, pusat informasi wisata, rumah makan serta akomodasi dan yang lainnya. Selain itu pokdarwis juga belum mengadakan kerja sama dengan travel agen untuk membawa tamu ke destnasi wisata Gunung sasak. Berbagai sarana pendukung yang harus disediakan di daerah tujuan wisata antara lain penginapan, biro perjalanan, alat transportasi, rumah makan serta sarana pendukung lainnya

    PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK TEMA LINGKUNGAN SOSIALKU UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS III DI MI NURUL YAQIN KOTA JAMBI

    Get PDF
    Membaca merupakan proses yang sangat penting dalam pembelajaran, terutama bagi siswa , Membaca akan membantu anak dalam belajar memahami makna dari suatu kata atau kalimat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan media komik pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa di kelas 3 MI Nurul Yaqin Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan metode r&d ( research based development) yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifannya. Hasil penelitian komik pembelajaran tematik untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa materi tema lingkungan sosialku adalah menggunakan desain warna, gambar dan materi sesuai buku guru dan siswa yang disajikan didalamnya. Tampilan dalam bahan ajar komik pembelajaran tematik meliputi: (1) Tampilan cover, (2) Isi Materi, (3) Penulis. (4)cover belakang. Persentase rata-rata kevalidan validasi ahli sebesar 94,4 dan validasi pengguna sebesar 94,5. Efektivan Komik Pembelajaran Tematik untuk peserta didik kelas 3B Nurul Yaqin pada peelitian yang telah dinyatakan efektif. Hasil kompetesnis peserta didik menunjukkan di Nurul Yaqin rata-rata nilai N-gain sebesar 0,65 dengan kategori sedang

    A framework of green it capability maturity for it product lifecycle in UTM

    Get PDF
    In the last few decades, Information and Communication Technology (ICT) has featured prominently in transforming business practices. It has redefined our social existence. A huge number of IT devices such as computers, monitors, printers, scanners, copiers and fax machines, digital duplicators, multi-function devices, and mailing machines are increasingly produced everyday to support and fulfill operational needs of the organization. These IT devices contribute to global warming by producing CO2 emissions and contributing to the greenhouse effect. This is due to the fact that all phases on the IT product lifecycle produces an environmental impact. This research develops a green IT framework to implement and sustain green IT implementation and to apply this framework to UTM faculties/unit to assess the current capability maturity level of green IT practices for IT product lifecycle. The framework covers the green IT best practices in three phases of IT product lifecycle, namely procurement, usage, reuse/disposal, and the level of capability maturity. The framework was developed by reviewing previous green IT capability maturity frameworks and green IT best practices of IT product lifecycle. The framework was then verified using online card-sorting and interviews with three experts, namely IT and lab managers. The framework provides UTM faculties/unit with a holistic guideline to implement and sustain green IT practices throughout the IT product lifecycle with the help of capability maturity level; level 1 is the initial level, and level 5 is the optimal level. The framework was applied to four UTM faculties and the School of Postgraduate Studies to assess their current capability maturity level of green IT practices for IT product lifecycle

    Mengenal Pluralisme Disintegratif Menuju Pluralisme Integratif Masyarakat Beda Agama di Kelurahan Karang, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri

    Get PDF
    Bangsa Indonesia adalah bangas yang plural. Hal ini ditunjukkan dari berbagai macam suku, agama etnis serta beragam budaya yang menjadi simbol ciri khas bangsa kita. Kepluralan ini hendaknya mampu kita sikapi dan eksplor menjadi sebuh komoditi kekayaan, dimana secara subtantif keberadaannya ini bisa menjadikan nilai-nilai investasi yang patut diperhitungkan sebagai asset non fisik untuk bisa dilestaraikan sehingga menjadi modal devisa pariwisata yang luar biasa. Salah satu alasan yang mendasar adalah terbinanya kelestaraian berbagai macam budaya atau simbol-simbol budaya tetap lestari hingga sekarang, tanpa adanya konflik yang berkepanjangan yang kerap kali menjadi penyebab persoalan hancurnya (disintegratif) suatu peradaban. Model-model pluralitas yang kerap kali menjadi momok hancur/lunturnya bahkan hilangnya suatu peradaban menjadi biang keladi sebagai tuduhan klasik penyebab disintegratif sering kali di patahkan dan tidak bisa dibuktikan dimasyarakat kita, terutama masyarakat Karang, Slogohimo, Wonogiri. Peran serta warga serta para tokoh masyarakat menjadi kunci bagaiman terbina ukhuwah dalam kehidupan keberagaman agama, budaya, serta sikap teleransi tinggi yang lebih mengedepankan keharmonisan hidup. Sikap atau nilai-nilai ini terlebur dalam kebiasaan sehari-hari masyarakat dengan terus menjalin rasa tali silaturrahmi demi menjaga setiap perbedaan yang komplek, baik perbedaan agama, budaya, sikap, doktrin-doktrin agama (aliran konsep doktrin NU dan Muhammadiyah atau doktrin/ajaran Protestan dan Katolik) serta ajaran lain yang masih hidup dalam masyarakat disana. Corak dan model kehidupan yang penuh kebhinekaan ini yang tetap menjaga nilai-nilai luhur ini sangat jarang kita temui dalam suatu sistem masyarakat lain disuatu bangsa. Hal ini tentu pantas mendapatkan nilai apresiasi yang tinggi, karena tidak semudah itu melihat kenyataan suatu masyarakat yang multi kultur tanpa di temui adanya percikan atau gesekan berarti. Sepintas mata memandang, masyarakat Karang tak jauh beda dengan masyarakat lainnya yang ada di sekitarnya. Dari segi kehidupan, mata pencaharian, ekonomi, potensi-potensi lain nampak tak berarti bahkan tak layak mempunyai nilai lebih, karna itulah, dengan penulisan ini akan memberikan perspektik informasi lain yang nantinya bisa menjadi rujukan (metode) membangun suatu masyarakat sipil bangsa ini yang penuh kepluraris dengan tetap mengedepankan sikap keharmonis yang lentur. Konsep edukasi seperti diatas tentu akan menjadi ikon dalam mengedepankan upaya penyelesain konflik/isu yang berkepanjangan. Isu-isu publik yang sering kali menawarkan perpecahan bukan hal yang selama ini tidak dapat diselesaikan dengan jalan damai. Akan tetapi, kita sepakat sebut bahwa ajaran atau konsep diatas yang lebih menekankan sikap pluralisme disintegratif (perpecahan) bisa membuahkan hasil dalam wacana sikap plurarisme integratif yaitu penyatuan dan keutuhan kehidupan sosial dengan tetap mengedepan sikap toleransi kemajemukan

    Year One Admission Registration System For Sekolah Kebangsaan Kubang Ikan (YOARS) / Nor Aniyah Sakirin

    Get PDF
    Year One Admission Registration System (YOARS) is a system that has been developed to manage the registration process in Sekolah Kebangsaan Kubang Ikan. Currently, registration process still using manual process. There are many problems that faced by school in order to manage the registration. From initial study, it is found that manual form has an impact on the efficiency of process and delivery information about registration. To reduce the problems, YOARS has been developed for Sekolah Kebangsaan Kubang Ikan. YOARS is made for user that involves in the registration process, which are System Administrator, Staff, District Officer and Parents. Rapid Application Development (RAD) is used as a methodology in developing the YOARS. There are four phases include in this model that is requirements planning, user design, construction and cutover. The evaluation has been conducted by three experts and through it, the evaluation was produced comment and suggestion of the system. The evaluation also has been done with 30 respondents. It found that the system is able to use based on the result that evaluated through on the user interfaces, satisfaction, usability, content, accessibility and functionality. Based on the respondents analysis, showed that the highest mean base on the user feedback is satisfaction which is 3.97. As a conclusion, YOARS give more benefit for the users and hopefully will contribute further in this evolving for better registration system

    Kajian Pembuatan Permen Jelly dari Buah Tanjung (Mimusops elengi L)

    Get PDF
    Tanaman tanjung (Mimusops elengi L.) merupakan tanaman pelindung yang banyak ditanam diperkarangan kantor, sekolah maupun dipingir-pinggir jalan dan hutan kota. Bagian tanaman tanjung yang biasa dimanfaatkan yaitu bunga, daun, akar dan kulit batang sedangkan buahnya tidak termanfaatkan sama sekali. Buah tanjung memiliki rasa sepat sehingga masyarakat tidak menyukainya. Rasa sepat pada buah bisa dikurangi dengan merendam buah dengan larutan kapur sirih. Salah satu cara yang dilakukan agar buah tanjung tidak terbuang yaitu dengan mengolahnya menjadi permen jelly. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman buah tanjung dengan larutan kapur dan konsentrasi gula terhadap karakteristik permen jelly yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK Faktorial) dengan 2 faktor. Faktor pertama yaitu lama perendaman buah tanjung dengan larutan kapur (J) dengan 3 taraf yaitu 12 jam (J1), 24 jam (J2) dan 36 jam (J3). Faktor kedua yaitu konsentrasi gula (G) dengan 3 taraf yaitu 70% (G1),  90% (G2) dan 110% (G3). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali ulangan sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. Hasil penelitian lama perendaman buah tanjung berpengaruh sangat nyata terhadap rasa dan berpengaruh nyata terhadap tekstur permen jelly yang dihasilkan. Semakin lama perendaman buah tanjung maka rasa kelat pada buah tanjung akan semakin berkurang. Konsentrasi gula yang berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air permen jelly buah tanjung. Semakin besar konsentrasi gula yang ditambahkan maka kadar air permen jelly yang dihasilkan semakin rendah. Interaksi lama perendaman buah tanjung dan konsentrasi gula berpengaruh nyata terhadap rasa permen jelly yang dihasilkan. Berdasarkan nilai organoleptik, buah tanjung yang direndam dengan larutan kapur sirih selama 24 jam dan konsentrasi gula 90% merupakan kombinasi perlakuan terbaik dalam pembuatan permen jelly buah tanjung, yang menghasilkan permen jelly dengan kadar air 10,58%, pH  4,42, organoleptik warna 3,63 (suka), aroma 3,77 (suka), rasa 4,33 (suka) dan tekstur 4,66 (sangat suka).Kata kunci: buah tanjung, konsentrasi gula, lama perendaman, larutan kapur, permen jell

    Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Kulit Batang Menteng (Baccaurea racemosa) terhadap Mikroba Fermentasi pada Minuman Tradisional “Ballo”

    Get PDF
    Tanaman Menteng (Baccaurea racemosa) dimanfaatkan oleh masyarakat Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan dengan cara dikonsumsi buahnya dan kulit batangnya dimanfaatkan sebagai bahan pengawet nira sebelum diolah menjadi tuak ataupun gula merah. Masyarakat sekitar berasumsi bahwa penambahan kulit batang menteng dapat memperlambat proses fermentasi sehingga mengurangi kemungkinan rasa asam pada nira. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antimikroba ekstrak kulit batang menteng (Baccaurea racemosa) terhadap mikroba fermentasi pada minuman tradisional “Ballo”. Sampel diekstraksi dengan metode sokletasi menggunakan pelarut etanol 96%.Selanjutnya dilakukan karakterisasi senyawa menggunakan skrining fitokimia.Terdapatnya berbagai senyawa yang berperan sebagai antimikroba selanjutnya diujikan pada mikroba yang telah diisolasi dari Ballo. Pengujian ini menunjukkan aktivitas ekstrak pada konsenterasi 10mg/ml menunjukkan hasil terbaik dengan diameter zona hambat sebesar 20 mm pada jamur, 16 mm pada bakteri 1, dan 22 mm pada bakteri 2. Kata kunci: Antimikroba;Baccaurea racemosa; Senyawa bioakti

    Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Materi Saling Ketergantungan Antara Komponen Biotik dan Abiotik Dengan Menggunakan Metode Pengamatan Lapangan

    No full text
    Classroom action research (PTK) aims to improve the learning achievement of science material interdependence between biotic and abiotic components through the field observation method. The method used is Classroom Action Research which is carried out using four stages, namely; (1) Planning, (2) Implementation, (3) observation, and (4) Reflection. The four stages are carried out in 2 cycles, namely cycle I and cycle II, and each cycle consists of 2 meetings. Based on the results of the pre-cycle tests, it was found that the average value of students was 54.6, with only 8 people or 28.6% who had achieved KKM = 65 and 20 people or 71.4% had not yet reached KKM. Then, the results of the test post in the first cycle obtained an average value of 70. In this cycle the number of students who completed increased to 18 people or 64.3% and those who did not complete as many as 10 people or 35.7% Furthermore, in the second cycle the value the average student has reached 76.4, with 25 people or 89.3% who have completed and 3 people or 10.7% who have not finished. These data indicate that the learning achievement of science material interdependence between biotic and abiotic components has increased cycle after cycl

    PEMANFAATAN BUAH TANJUNG (MIMUSOPS ELENGI L.) SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN PERMEN JELLY

    Get PDF
    Abstrak. Tanaman tanjung sangat mudah ditemukan karena tanaman ini sering dijadikan sebagai tanaman pelindung. Bagian tanaman tanjung yang biasa dimanfaatkan yaitu bunga, daun, akar dan kulit batang sedangkan buahnya tidak termanfaatkan sama sekali. Ketika tanaman tanjung berbuah, sebagian kecilnya menjadi makanan burung dan yang lainnya terbuang begitu saja. Buah tanjung memiliki rasa sepat sehingga masyarakat tidak menyukainya. Rasa sepat pada buah bisa dikurangi dengan merendam buah dengan larutan kapur sirih. Salah satu cara yang dilakukan agar buah tanjung tidak terbuang yaitu dengan mengolahnya menjadi permen jelly. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman buah tanjung dengan larutan kapur dan konsentrasi gula terhadap karakteristik permen jelly yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK Faktorial) dengan 2 faktor. Faktor pertama yaitu lama perendaman buah tanjung dengan larutan kapur (J) dengan 3 taraf yaitu 12 jam (J1), 24 jam (J2) dan 36 jam (J3). Faktor kedua yaitu konsentrasi gula (G) dengan 3 taraf yaitu 70% (G1), 90% (G2) dan 110% (G3). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali ulangan sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama perendaman buah tanjung dalam larutan kapur sirih berpengaruh sangat nyata (P?0,01) terhadap organoleptik rasa, berpengaruh nyata (P ? 0,05) terhadap organoleptik tekstur. Konsentrasi gula berpengaruh sangat nyata (P?0,01) terhadap kadar air permen jelly yang dihasilkan. Sedangkan interaksi keduanya berpengaruh nyata (P ? 0,05) terhadap organoleptik rasa permen jelly yang dihasilkan. Perlakuan terbaik didapatkan dari kombinasi perlakuan lama perendaman selama 24 jam dengan konsentrasi gula 90% dengan karakteristik permen jelly yang dihasilkan yaitu kadar air 10,59%, kadar abu 1,22%, pH 4,42, aktivitas antioksidan 35,98%, vitamin C 1,23mg/100g. Sedangkan nilai organoleptik warna 3,63, aroma 3,77, rasa 4,33 dan tekstur 4,66.Kata kunci : buah tanjung, permen, jelly, larutan kapur
    corecore