6 research outputs found

    Pelaksanaan Program Smart Class di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru

    Get PDF
    ABSTRAK M. Dwi Rahman Sahbana, (2021): Pelaksanaan Program Smart Class di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program smart class di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru. Subjek penelitian ini adalah guru dan sekaligus pembina smart class perbidangnya di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah pelaksanaan program smart class di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah guru dan sekaligus pembina smart class perbidangnya yang berjumlah 4 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan sampel jenuh. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunanakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis datanya menggunakan Deskriptif Kuantitatif. Perhitungan data dilakukan secara manual yang diperoleh melalui observasi dan wawancara. Hasilnya untuk mendapatkan data bagaimana pelaksanaan program smart class. Berdasarkan analisis data diperoleh pelaksanaan program smart class di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru dikategorikan sudah terlaksana dengan Sangat baik. Hal ini diketahui dari rekapitulasi hasil observasi pengembangan tersebut sebesar 90,688 %. Hasil ini berada pada rentang 81-100 % yang berarti Sangat Baik. Faktor pendukung yang mempengaruhi pelaksanaan program smart class di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru meliputi minat dan bakat siswa yang sangat kuat dan serius dalam mengikuti pembelajaran, sarana dan prasarana yang baik dan lengkap, serta tenaga pendidik yang ahli dibidangnya dan dukungan yang baik pula dari bapak kepala Madrasah. Faktor penghambat yang mempengaruhi pelaksanaan program smart class di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru meliputi masih terdapat beberapa siswa yang kurang sadar dan kurang serius dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kata Kunci: Pelaksanaan, Program Smart Clas

    Kecerdasan Intelektual dalam Perspektif Al-Quran

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan menganalisis Kecerdasan Intelektual dalam perspektif Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka (library research), yaitu penelitian yang subjeknya berupa literatur kepustakaan. Penulis mengumpulkan buku dan jurnal ilmiah yang diperlukan kemudian dipelajari, Selanjutnya penulis mengutip berbagai teori dan pendapat yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Sumber data berangkat dari dokumentasi yang berasal dari buku dan jurnal ilmiah yang membahas tentang kecerdasan intelektual dalam perspektif Al-Qur’an. Hasil penelitian ini mengatakan bahwa kecerdasan merupakan nilai lebih dari setiap manusia dalam mengembangkan pola pikirnya sehingga mampu berkembang dan berpikir dengan jernih untuk menimbang, memutuskan serta menghadapi sesuatu dengan berpusat pada masalah-masalah yang dihadapi dengan solusi cemerlang. Proses pertumbuhan kecerdasan intelektual menurut pendidikan Islam adalah ditandai dengan adanya pendidikan akhlak. Kecerdasan-kecerdasan intelektual yang dimiliki manusia sebagaimana yang dijelaskan di dalam Al-Qur’an memberikan sebuah gambaran yang nyata bahwa manusia di ciptakan oleh Allah Swt di berikan potensi yang luar biasa berupa akal dan pikiran yang mana akan memberikan perbedaan antara manusia dengan makhluk Allah Swt yang lainnya, dengan potensi yang dimilikinya maka penting untuk memahami dan mempelajari kitab suci Al-Qur’an dan mengkaji setiap ayat yang di dalamnya agar senantiasa memberikan dampak positf dalam mengembangkan intelektualitas diri dengan memahami ayat-ayat Allah SWT. Dengan hal itu potensi yang dimiliki manusia akan berjalan sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an. Kata Kunci: Kecerdasa

    LAKI-LAKI & PEREMPUAN: STATUS DAN HUBUNGAN KEDUANYA (PENDEKATAN TEOLOGIS)

    No full text
    Penelitian ini bertujuan menganalisa status dan hubungan laki-laki dan perempuan dalam pendekatan teologis. Pada penelitian ini menggunakan metode studi pustaka (library research), hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ditinjau dari segi teologis bahwa penciptaan laki-laki dan perempuan secara biologis dan seksualitas memiliki perbedaan yang permanen, samgat berbeda dengan kacamata gender yang memandang status laki-laki dan perempuan itu sesuai dengan penilaian dan kultur masyarakat setempat. Di dalam kitab suci terdapat beberapa dalil yang berbicara atau bercerita tentang hubungan antara laki-laki dan perempuan diantaranya yaitu Makna Nafsin Wahidah (bias gender), kesalahpahaman tentang hawa sebagai penyebab keluarga adam dari surga dan kedudukan antara laki laki dan perempuan dalam agama islam yaitu laki laki memiliki peran utama, misal pada pembagian dalam harta warisan perempuan hanya mendapat sepertiga dari bagian laki-laki Tetapi pada hakikatnya keberadaan perempuan dan laki-laki pada hakikatnya diciptakan untuk saling melengkapi, walaupun adanya perbedaan semata-mata untuk saling mengisi kekurangan yang ada, baik dalam beragama dan bersosialisasi, dan yang terpenting Allah Swt menciptakan hambanya untuk bertakwa, dan dari segi ketakwaan tersebut Allah Swt melihat tingkat perbedaan manusia baik itu laki-laki maupun perempuan. Kata Kunci : Laki-laki, Perempuan, Pendekatan Teologis. 

    PELAKSANAAN PROGRAM SMART CLASS DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKANBARU

    Get PDF
    Smart Class merupakan konsep yang memadukan teknologi digital dan pendidikan. Dimana siswa dan siswi belajar memanfaatkan teknologi device atau tablet, didalam kegiatan proses belajar mengajar. Dalam hal ini MAN 1 Pekanbaru mengembangkan makna dari Smart Class tersebut dengan membentuk beberapa bidang khusus dalam pelaksanaan program Smart Class. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pelaksanaan program smart class di MAN 1 Pekanbaru. Subjek penelitian ini adalah guru dan sekaligus pembina smart class perbidangnya di MAN 1 Pekanbaru yang berjumlah 4 orang. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah pelaksanaan program smart class di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunanakan observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan analisis Deskriptif Kuantitatif. Berdasarkan analisis data dapat diperoleh pelaksanaan program smart class di dikategorikan  sudah terlaksana dengan sangat baik, hasil observasi sebesar 90,688% berada pada rentang 81-100 %. Faktor pendukung yang mempengaruhi pelaksanaan program smart class di MAN 1 Pekanbaru meliputi minat dan bakat siswa yang sangat kuat dan serius dalam mengikuti pembelajaran, sarana dan prasarana yang baik dan lengkap, serta tenaga pendidik yang ahli dibidangnya dan dukungan yang baik pula dari bapak kepala Madrasah.   Kata Kunci: Pelaksanaan, Program Smart Class   &nbsp

    MODERASI BERAGAMA DALAM PERSPEKTIF AHMAD SYAFII MAARIF DAN RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM KONTEMPORER

    Get PDF
    Latar belakang penelitian ini muncul akibat maraknya paham terorisme, radikalisme, kekerasan, anti toleransi dikalangan masyarakat Indonesia maupun di dunia. Pendidikan agama Islam dan tokoh penyuluh agama berperan penting untuk mengatasi hal itu. Salah satu tokoh penyuluh agama dalam Islam adalah Ahmad Syafii Maarif yang terkenal dengan pemikirannya yang mendukung sikap anti terorisme, pluralisme, sikap moderat, toleransi demi kokohnya persatuan bangsa. Terdapat tiga rumusan masalah pada penelitian ini diantaranya: (1) bagaimana pemikiran Ahmad Syafii Maarif mengenai moderasi beragama?, (2) bagaimana usaha Ahmad Syafii Maarif dalam mewujudkan moderasi beragama?, (3) bagaimana relevansi moderasi beragama perspektif Ahmad Syafii Maarif terhadap pendidikan Islam kontemporer?. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau library research dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini menelaah pemikiran tokoh yakni Ahmad Syafii Maarif dengan karya-karyanya, karya tersebut berupa buku, jurnal dan dokumen lain yang menjadi refleksi pemikirannya. Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini melalui dokumentasi. Uji keabsahan data pada penelitian ini adalah triangulasi sumber data dari berbagai buku karya Ahmad Syafii Maarif serta juga memanfaatkan sumber-sumber dari tulisan ataupun karya dari peneliti lain guna untuk keperluan pengecekan kembali derajar keabsahan data. Hasil penelitian ini adalah: (1) Moderasi beragama yang ditawarkan Ahmad Syafii Maarif yakni agama sebagai landasan kebangkitan bangsa, Islam keIndonesiaan, Islam demokratis dan Islam modernitas. Moderasi beragama Ahmad Syafii Maarif secara global dapat dimaknai bahwa beliau mengatakan agar memberikan tafsir ulang tentang kitab suci seluruh umat beragama, agar mampu disikapi dan dimengerti oleh para penganutnya secara substansi dan esensi. Hal yang demikian itu berakhir pada sikap toleransi yang semakin baik dan terasa perannya dalam kehidupan masyarakat di Indonesia maupun di dunia. (2) Usaha Ahmad Syafii Maarif dalam mewujudkan sikap moderasi terbagi menjadi tiga tahapan yaitu sebelum memimpin Muhammadiyah, menjadi pemimpin Muhammadiyah dan setelah memimpin Muhammadiyah. Melalui tiga tahapan tersebut terlihat jelas moderasi beragama yang diinginkan beliau yaitu terciptanya masyarakat yang damai, harmonis, toleran dan menjunjung tinggi rasa kesatuan antar bangsa dan negara. (3) terdapat relevansi yang kuat antara moderasi beragama perspektif Ahmad Syafii Maarif dengan pendikian Islam kontemporer, hal ini dapat dilihat pada konsep pendidikan Islam pada masa kini yang senantiasa berusaha menciptakan peserta didik yang baik secara moral, sosial dan spritual sesuai dengan ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur‟an dan Sunnah

    Kebijakan dan kepemimpinan pendidikan islam di indonesia pada masa orde reformasi

    No full text
    The purpose of this study is to analyze the policies and leadership of Islamic education in Indonesia during the Reformation Order. Research in this paper uses literature study, namely research whose subject is in the form of literature. The results of this study say that the government at that time had different policies in national education and religious education, including Islam. In this study, there were five presidential terms, namely those of Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, SBY and Jokowi. With different leadership and policies by each president, the author analyzes national education policies and Islamic education during his reign. The results of the analysis are that first Habibie made the campus free from NKK intervention and review and changed PTN status to BHMN, Second Abdurrahman Wahid issued regional financial balancing laws, Third Megawati Soekarnoputri raised the degree of religious subjects or courses which became number one in education, equalizing between education under the auspices of the Ministry of Education and Culture and KEMENAG, both in terms of institutions, teachers and lecturers and students who are involved in it, Fourth SBY emphasized the administration of institutions and the prosperity of teachers, Fifth Jokowi the most famous breakthrough was the implementation of online learning due to the impact of Covid-19Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kebijakan dan kepemimpinan pendidikan Islam di Indonesia pada masa Orde Reformasi. Penelitian dalam tulisan ini menggunakan studi kepustakaan, yaitu penelitian yang subjeknya berupa kepustakaan. Hasil penelitian ini mengatakan bahwa pemerintah pada saat itu memiliki kebijakan yang berbeda dalam pendidikan nasional dan pendidikan agama, termasuk Islam. Dalam penelitian ini terdapat lima masa jabatan presiden yaitu Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, SBY dan Jokowi. Dengan kepemimpinan dan kebijakan yang berbeda dari masing-masing presiden, penulis menganalisis kebijakan pendidikan nasional dan pendidikan Islam pada masa pemerintahannya. Hasil analisis yaitu pertama Habibie membuat kampus bebas dari intervensi dan review NKK serta merubah status PTN menjadi BHMN, Kedua Abdurrahman Wahid mengeluarkan undang-undang perimbangan keuangan daerah, Ketiga Megawati Soekarnoputri menaikkan derajat mata kuliah atau mata kuliah keagamaan yang menjadi nomor satu di pendidikan, pemerataan antara pendidikan di bawah naungan Kemdikbud dan KEMENAG, baik dari segi kelembagaan, guru dan dosen serta mahasiswa yang terlibat di dalamnya, SBY Keempat menekankan penyelenggaraan lembaga dan kesejahteraan guru, Kelima Jokowi terobosan yang paling terkenal adalah penerapan pembelajaran daring akibat dampak Covid-19
    corecore