15 research outputs found

    PENGGUNAAN CAT WATERCOLOUR TERHADAP HASIL AKHIR DESAIN BUSANA PESTA DUA DIMENSI

    Get PDF
    Cat air (watercolour) merupakan jenis cat warna yang berbasis air dan salah satu bahan yang digunakan dalam penyelesain desain busana dua dimensi. Teknik yang diterapkan dalam penggunaan cat air, yaitu teknik kuas basah pada kertas kering (wet on dry), teknik kuas kering pada kertas kering (dry on dry), teknik kuas basah pada kertas basah (wet on wet), teknik gradasi warna (graded wash), teknik kombinasi warna (variegated wash), teknik transparan (glazing). Peneliti membuat tiga desain busana pesta yang masing-masing akan menonjolkan setidaknya dua teknik pewarnaan watercolour. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui teknik-teknik dasar penggunaan cat watercolour dan mengamati hasil jadi penggunaan cat watercolour pada desain busana pesta dua dimensi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif yang berupa uji coba teknik-teknik dasar penggunaan cat watercolour pada desain busana pesta dua dimensi. Teknik pengumpulan data berupa observasi, studi kepustakaan, dokumentasi dan kuesioner yang dibagikan kepada 28 orang mahasiswa Tata Busana angkatan 2017. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang dibagikan secara online dengan beberapa aspek diantaranya: Ide yang ditimbulkan, ketepatan teknik, estetika desain, kreativitas desain, dan hasil akhir desain. Analisis yang digunakan adalah perhitungan mean. Hasil dari penelitian ini yaitu desain pertama menggunakan teknik kuas basah pada kertas kering (wet on dry) dengan jumlah rata-rata 3,66 menunjukkan kategori sangat baik dan teknik gradasi warna (graded wash) dengan jumlah rata-rata 3,72 menunjukkan kategori sangat baik. Desain kedua menggunakan teknik kuas kering pada kertas kering (dry on dry) dengan jumlah rata-rata 3,61 menunjukkan kategori sangat baik dan transparan (glazing) dengan jumlah rata-rata 3,61 menunjukkan kategori sangat baik. Desain ketiga menggunakan teknik kuas basah pada kertas basah (wet on wet) dengan jumlah rata-rata 3,68 dan teknik kombinasi warna (variegated wash) dengan jumlah rata-rata 3,70 menunjukkan kategori sangat baik.Kata Kunci : Cat Air, Teknik Watercolour, Desain Busana Pesta Dua Dimensi

    PENERAPAN PROGRAM LINIER MENGGUNAKAN METODE DUAL SIMPLEKS DAN METODE QUICK SIMPLEKS UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA (STUDI KASUS: KELOMPOK WANITA TANI (KWT) SENTOSA SANTUL)

    Get PDF
    The Sentosa  Santul Women Farmers Group (KWT) is a group of women farmers in Dusun Santul, Kampar Utara District an is engaged in the field of food crops is chili. The Sentosa Santul Women Farmers group (KWT) uses 4 types of fertilizers for chili plant fertilization, namely hydro complex fertilizer, phonska, NPK Zamrud and goat manure.The KWT wants the minimum fertilizer cost but the nutrients in the plants are met. The method used in this research is the dual simplex method and the quick simplex method. The purpose of this study is to determine the minimum costs that must be incurred by the Womens Farmer Group (KWT) for fertilization using the dual simplex method and the quick simplex method to obtain an optimum and feasible solution. For the dual simplex method, the optimum and feasible solution were obtained using the Gauss Jordanelimination. While the quick simplex method, the solution is illustrated using a matrix to reduce the number of iterations needed to achieve the optimal solution. Based on the research result, it is found that the quick simplex method is more efficient than the dual simplex method. This can be seen from the number of iterations carried out. Dual simplex method iteration there are two iterations and quick simplex one iteration. The dual simplex method and the quick simplex method produce the same value

    PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 6 MERANGIN

    Get PDF
    This research is motivated by the low level of student motivation which is characterized by a low level of student attendance at school and low student academic  learning  achievement.  The  research  objective  was  to  determine  the effect of learning motivation on student achievement in class XI IPS. The research method used is quantitative with simple linear regression analysis techniques. Research respondents were 102 students of SMA Negeri 6 Merangin. Collecting data that researchers do with questionnaires or questionnaires. The trial of the research instrument is the validity and reliability test. The test for classical assumptions  uses  normality test  and  linearity  test  with  the  help  of  SPPS  21 application. The results show that learning motivation has a significant influence on learning achievement shown in the regression coefficient of 0.454 and terminated R Square coefficient 0.640.Penelitian  ini  dilatarbelakangi  rendahnya  motivasi  belajar  siswa  yang ditandai dengan rendahnya tingkat kehadiran  siswa di sekolah dan  rendahnya prestasi belajar akademik siswa.Tujuan penelitian untuk mengetahui Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik analisis regresi linier sederhana. Responden penelitian adalah  siswa SMA Negeri 6 Merangin sebanyak 102 orang. Pengumpulan data yang peneliti di lakukan dengan angket atau kousioner. Uji coba pada   instrumen penelitian peneliti adalah uji validitas dan uji reabilitas. Adapun uji untuk asumsi klasik menggunakan uji normalitas dan uji Linearitas dengan bantuan aplikasi SPPS 21. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa motivasi belajar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar yang ditunjukkan pada   koefisien regresi sebesar 0,454 dan diterminasi koefisiensi R Square 0,640. &nbsp

    Peran pemerintah dalam mengembangkan potensi diri (studi terhadap Pasal 12 Ayat 1 dan 2 UU No. 13 Tahun 2011 Tentang Penanganan Fakir Miskin di Desa Simasom Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu)

    Get PDF
    Salah satu upaya untuk menangani kemiskinan secara efektif yakni penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan melalui beberapa kegiatan yang mendorong kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan masyarakat. Pengembangan potensi diri adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri fakir miskin antara lain mental, spiritual, dan budaya melalui berbagai kegiatan. Salah satu contoh kegiatan yang dilaksanakan yaitu menanam gandum dan berdagang. Namun di Desa Desa Simasom dalam hal pengembangan potensi masih kurang efektif. Dari permasalahan tersebut penulis ingin mengetahui bagaimana Peran Pemerintah Dalam Mengembangkan Potensi Diri (Studi Terhadap Pasal 12 Ayat 1 dan 2 UU No. 13 Tahun 2011 Tentang Penanganan Fakir Miskin Di Desa Simasom Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu), bagaimana tinjauan fiqih siyasahnya, serta apa faktor penghambat Peran Pemerintah Dalam Mengembangkan Potensi Diri (Studi Terhadap Pasal 12 Ayat 1 dan 2 UU No. 13 Tahun 2011 Tentang Penanganan Fakir Miskin Di Desa Simasom Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field Research), dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan fenomena-fenomena atau kejadian yang ada dilapangan. Instrumen penngumpulan data yang digunakan terdiri dari wawancara, observasi,dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Peran Pemerintah Dalam Mengembangkan Potensi Diri (Studi Terhadap Pasal 12 Ayat 1 dan 2 UU No. 13 Tahun 2011 Tentang Penanganan Fakir Miskin Di Desa Simasom Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu) sudah mengarahkan dan menyarankan kegiatan dalam mengembangkan potensi diri fakir miskin untuk menanam gandum dilahan hak milik Kepala Desa akan tetapi lahan tersebut tidak mencukupi. Adapun tinjauan fiqih siyasah dalam mengembangkan potensi diri, Kepala Negara berkewajiban untuk bermusyawarah dengan rakyatnya menerapkan prinsip keadilan, kejujuran, sedangkan faktor penghambatnya yaitu kurangnya penyuluhan, kurangnya komunikasi, dan sosialisai tidak terlaksana terhadap masyarakat

    Dampak Negatif Tayangan Kekerasan Terhadap Perilaku Siswa dalam Perspektif Kriminologis dan Yuridis di SMP Negeri 16 Mataram

    Get PDF
    Bahaya dampak tayangan kekerasan di kalangan remaja sangat besar pengaruhnya terhadap karakter generasi muda, jika sampai semua remaja terjerumus dalam adegan tayangan kekerasan y maka bangsa Indonesia menjadi bangsa yang mengkhawatirkan khususnya dalam sektor pendidikan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tujuan agar khayalak sasaran, yaitu siswa Smp Negeri 16 Mataram agar memahami dampak negatif tayangan kekerasan dan upaya atau solusi untuk mencegah dampak negatif tayangan-tayangan kekerasan yang beredar di media. Target luaran adalah terpolanya pengetahuan  dan pemahaman siswa tentang dampak dan solusi dalam mencegah siswa terkena dampak negatif tayangan  kekerasan dengan meinjau dari perspektif kriminologis dan yuridis. Metode pelaksanaan kegiatan adalah penyuluhan dan FGD. Metode penyuluhan digunakan untuk memberikan informasi atau pengetahuan dan pemahaman terhadap perilaku siswa tentang dampak negatif tayangan kekerasan bagi siswa SMP Negeri 16 Mataram. Focus Group Disscusion (FGD) digunakan dalam rangka mencari solusi atau upaya untuk mencegah dampak negatif tayangan kekerasan terhadap siswa SMP Negeri 16 Mataram. Kegiatan pengabdian menunjukkan hasil sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut didukung oleh beberapa factor : (1) urgensi materi yang disampaikan oleh tim pengabdi dalam rangka mencegah dampak negatif tayangan kekerasan bagi siswa SMP Negeri 16 Mataram (2) adanya dukungan dari pihak Kepala Sekolah SMP Negeri 16 Mataram , guru pamong dan para khalayak sasaran kegiatan. Sementara faktor penghambat tidak menjadi penghalang namun bisa diatasi oleh  tim pengabdian sehingga  dapat terlaksana dan mencapai hasil sebagaimana diharapkan. &nbsp

    Strategi Pundi Sumatera dalam Mendukung Kehidupan Perekonomian SAD di Sepanjang Lintas Tengah Sumatera

    No full text
    This study aims to determine what strategies are carried out by the Pundi Sumatera in supporting the economic life of Suku Anak Dalam (SAD) along the central Sumatera cross, especially in the phase II SUDUNG Program. The selection of research on the Pundi Sumatera strategy in the Phase II SUDUNG Program was due to this stage where the involvement of local governments in program implementation had an increasingly large portion. The method used in this research is qualitative method. The research background is located in the Central Sumatera region, including Jambi Province, Merangin Regency, West Sumatra Province, namely Dharmasraya Regency. Data collection techniques used were observation, interviews and documentation. Data taken through informants. The stages in analyzing the data are: reduction, presentation of data and making conclusions. The results of this study indicate that the strategy undertaken by the Pundi Sumatera has been good, namely by involving various parties, especially the government, local communities and other parties so that the program to support the economy of SAD in the area can be implemented

    Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kepulauan Riau

    No full text
    Economic growth as a quantitative measure that describes the development of an economy in a given year when compared with the previous year. Economic growth means the development of economic activities that cause goods and services produced in the community to increase and the welfare of society increases. Each region seeks to increase economic growth and stability, one of which is Riau Islands Province. To see how the economic growth of Riau Islands Province, then conducted a study entitled Economic Growth Riau Islands Province. The data source used is secondary data with descriptive data analysis method. From the analysis, it is known that the economic growth of Kepulauan Riau Province in the year of 2016 is 5.03% with the highest growth rate in the big and retail trade, car and motorcycle repairs 9.54%

    PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN MERANGIN

    No full text
    Pada prinsipnya kesuksesan suatu usaha industri terdapat dalam pemasaran penjualan hasil produksi. Pemasaran merupakan keseluruhan sistem dari semua kegiatan usaha agar dapat memuaskan kebutuhan   Di dalam pemasaran setiap jenis produk usaha industri bertujuan untuk mencari laba.Akan tetapi , pada saat  krisis moneter Juni 1997 banyak usaha industri yang mengalami kemerosotan dalam perolehan laba terutama industri yang menggunakan bahan baku impor. Namun, industri kecil/menengah masih tetap bisa bertahan meskipun dengan modal kecil. Oleh karena itu, maka dilakukan penelitian tentang perkembangan industri kecil menengah di Kabupaten Merangin agar dapat diketahui seberapa jauh perkembangan industri tersebut. Penelitian yang menggunakan statistik deskriptif ini mengambil data sekunder dari dokumentasi instansi terkait. Semua data yang terkumpul dijelaskan kembali agar bisa dipahami oleh pembaca. Dari hasil pengumpulan data diketahui bahwa pada tahun 2015 jumlah unit industri kecil/menengah di Kabupaten Merangin meningkat serta terdapat pula dua jenis usaha baru, yaitu kue basah dan abon. Meskipun mengalami peningkatan, namun terdapat pula beberapa jenis usaha industri yang mengalami kemerosotan. Oleh karena itu, perhatian dari berbagai pihak sangatlah dibutuhkan demi kemajuan industri kecil/menengah. Hal ini dikarenakan industri kecil/menengah merupakan salah satu faktor yang mendukung majunya industri nasional

    PENGARUH SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI SATU ATAP 19 MERANGIN

    No full text
    Tujuan penelitian untuk mengetahui Pengaruh Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Siswa. Penelitian ini merupakanjenis  penelitian kuantitatif korelasional.Teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan adalah metode angket dan metode dokumentasi dengan menggunakan uji coba instrumen penelitian,yaitu  uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, lenieritas dan uji hipotesis dengan bantuan Program IBM SPSS 21. Adapun Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa  SMP N Satu Atap 19 Merangin tahun pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari dari 3 kelas dengan jumlah 31 orang tua siswa dan  sampel sama dengan jumlah populasi yaitu terdiri dari 31 Orang siswa-siswi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa di SMP N Satu Atap 19 Merangin Tahun Ajaran 2015/2016 yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,726 dan nilai thitung sebesar 5,682 > ttabel 2,045, fhitung sebesar32,273 > ftabel 4,183 , nilai signifikan 0,000 < 0,05 koefisien determinasi sebesar 52,7 % dan  persamaan garis regresi Y = 6,225 + 1,999X

    The Effect of Covert Rehearsal Model Towards Students’ Pronunciation Ability

    No full text
    This research aims to find the effect of Covert Rehearsal Model  on students’ pronunciation at second grade IPS of MAN 3 Pasaman Barat. The research was conducted at MAN 3 Pasaman Barat because most of the students still experience obstacles in mastering English, especially in pronunciation. Most students find it difficult to pronounce and distinguish the same sounds with different meaning, and the strategies used by the teacher are always the same. In teaching pronunciation, the teacher only asks the students to repeat the spoken word after her. The fact is the students were not provided with the right model. This research uses experimental research. It is a quasi-experimental design by using the  non-equivalent control group. The population of this reseach is 73 students. To  determine the sample, the researcher uses purposive sampling technique. The researcher chose the class XI IPS 1 and XI IPS 3 as the sample of this research. Class XI IPS 1 was treated as Experiment class which was taught by using Covert Rehearsal Model  and XI IPS 3 was treated as Control class which was taught by using conventional techniques. The data get  through pre-test and post-test to experimental and control classes. To analyze the data, the researcher used the normality and homogeneity tests by using SPSS 22 application. To test the hypothesis, the researcher uses t-test formula and consulted the result into a t - table with level of significant α= 0.05. From the result of the pre-test and post-test scores of the experimental class, the results of the t-test (5.283) are higher than the t-table (2.093).  So the alternative Hypothesis  (Ha) was accepted which means that there was a significant effect of using the effect of Covert Rehearsal Model Strategy towards students’ Pronunciation. Then, the final calculation of the two classes: experimental and control classes obtained that the t-count is greater than the t-table (50.75>49.86) so that the alternative hypothesis (Ha) is accepted which means that there is a significant difference between the use of the Covert Rehearsal Model with conventional techniques. Finally, it can be concluded that the Covert Rehearsal Model strategy have a significant effect on students' pronunciation abilities.Peneliti ini bertujuan untuk menemukan pengaruh penggunaan Covert Rehearsal Model terhadap pronunciation siswa kelas XI IPS MAN 3 Pasaman Barat. Penelitian ini dilakukan di MAN 3 Pasaman Barat karena sebagian besar siswa masih mengalami kendala dalam penguasaan Bahasa Inggris terutama pada pronunciation. Sebagian besar  siswa sulit melafalkan dan membedakan bunyi yang sama, dengan perbedaan makna yang sama, dan strategy yang di gunakan guru dalam mengajar selalu sama. Dalam mengajarkan pronunciation, guru hanya meminta siswa mengulang kata yang diucapkan setelahnya. Faktanya siswa tidak diberikan model yang tepat untuk meningkatkan kemampuan pronunciation. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Peneliti menggunakan penelitian quasi eksperimen dengan menggunakan model non-equivalent. Populasi dari penelitian ini adalah 73 siswa. Peneliti menggunakan teknik purposive sampel untuk menentukan sampel penelitian ini. Peneliti memilih kelas kelas XI.IPS 1 dan kelas XI.IPS 3 di MAN 3 Pasaman Barat sebagai sample dari penelitian ini. Untuk kelas XI.IPS 3 diperlakukan sebagai kelas eksperimen yang di ajar dengan menggunakan strategi Covert Rehearsal Model. Sedangkan kelas XI. IPS 1 diperlakukan sebagai kelas kontrol yang di ajarkan dengan menggunakan teknik yang biasa. Data diperoleh melalui pre-tes dan post-tes untuk kelas control dan kelas eksperimen. Untuk menganalisis data, peneliti menggunakan tes normalitas dan homogenitas dengan menggunakan aplikasi SPSS 22. Sedangkan untuk menguji hypothesis, peneliti menggunakan uji-t dan mengkonsultasikan hasilnya dengan tabel t untuk hipotesis pertama kedua.Dari hasil perhitungan pre-tes dan post-tes dari kelas eksperimen terdapat hasil uji t-hitung (5,283) lebih tinggi dari pada t-tabel (2,093). Jadi hipotesis alternatif (Ha) diterima yang maknanya bahwa ada pengaruh yang signifikan dengan menggunakan strategi Covert Rehearsal Model. Kemudian, perhitungan akhir dari kedua kelas: kelas eksperimen dan kontrol diperoleh t-hitung lebih besar  dari pada t-tabel (50,75>49,86) sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima yang maknanya bahwa ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan strategi Covert Rehearsal Model dengan teknik konvensional. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa strategi Covert Rehearsal Model dapat memberikan efek yang signifikan terhadap kemampuan Pronunciation siswa
    corecore