7 research outputs found

    Pengembangan Media CAI Tutorial Pada Mata Pelajaran Produktif Multimedia Kompetensi Dasar Syarat Animasi Untuk Siswa Kelas XII Multimedia SMKN 1 Kalitengah Lamongan

    Get PDF
    Abstrak Pengembangan media Computer Assisted Insruction (CAI) Tutorial pada mata pelajaran produktif kompetensi dasar menjelaskan syarat animasi pada siswa kelas XII Multimedia di SMK N 1 Kalitengah ini menggunakan model pengembangan DDD-E yang pengujiannya menggunakan desain uji coba Arief Sadiman sebagai acuan. Dikarenakan di dalam model DDD-E terdapat langkah-langkah yang lebih sistematis dan tepat yang diakuratkan dengan uji coba arief sadiman. Pengembangan ini bertujuan menghasilkan media pembelajaran yang layak, efektif dan untuk memfasilitasi belajar siswa. Dalam pelaksanaan dilakukan beberapa tahapan, yakni ; review dengan para ahli materi, media dan pembelajaran, kemudian di uji cobakan kepada siswa dalam bentuk perorangan, kelompok kecil, dan kelompok besar. Pengumpulan data menggunakan metode angket, kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik perhitungan PSA(prosentase Setiap Aspek) danPSP(prosentase Setiap Program). Sedangkan data eksperimen di hitung menggunakan rumus post-test dan post-test. Hasil review kepada ahli materi dengan skor 100, review pada ahli media dengan skor 100 dan review kepada ahli pembelajaran dengan skor 100. Kemudian pada hasil uji coba perorangan yaitu 96,62 lalu pada kelompok kecil yaitu 97,91 dan pada uji coba kelompok besar 96,37. Hasil data diperoleh menunjukan media layak dipergunakan. Hasil tes diperoleh data 10.14 > 1.69 dapat disimpulkan t0 lebih besar dari t0.05. Dari hasil tersebut maka dapat diintreprestasikan bahwa media Computer Assisted Insruction (CAI) Tutorial pada mata pelajaran produktif multimedia kompetensi dasar menjelaskan syarat animasi efektif dipergunakan pada siswa kelas XII Multimedia di SMK N 1 Kalitengah. Media CAI dapat dikatakan layak dan efektif karena berdasarkan kategori yang ditunjukan pada uji coba yang dilakukan. Media CAI yang dikembangkan perlunya instruksi dalam penggunaannya untuk memudahkan siswa menggunakannya. Melihat karakteristik media CAI dikembangkan media CAI hanya dapat dipergunakan dalam kegiatan belajar kelas XII Multimedia kompetensi dasar menjelaskan syarat animasi. Kata Kunci : Pengembangan, Media CAI (Computer Asisted Instruction), Tutorial, CAI Tutorial, Multimedia, syarat-syarat animasi. Abstract This development of Computer Assisted Instruction (CAI) media Tutorial type at Productive Multimedia lesson, with basic competency is to explain animation’s requisite for XII multimedia major class student in Vocational High School 1 Kalitengah process use DDD-E model, in which the test is use Arief Sadiman’s tryout designas references. This development aims to produce feasible and effective instructional media, and to fasilitate student’s learning process. As implementation, there are some steps that has been realized, that is : review with material, media expert, learning expert, then itis tested to students in formed of individual, small group, and the larger group. Data collecting process use questionnaire. Then it is been analyzed with PSA (Precentage for Each Aspect) and PSP (Precentage for Each Program). Whereas experimen data is analyzed useing pre-test and post-test. The results of both material, media expert and learning expert review shows 100 points. Then in individual test, the result is 96,62. From small group test the result os 97,91 and at the larger group test the result is 96,37. The result of data analysis shows that this media is feasible to be used. Test result shows data 10.14 > 1.69, then it conclude thatt0 is bigger from t0,05. From those result can be interpreted that Tutorial type Computer Assisted Instruction (CAI) Media at Productive multimedia lessons with basic competency is to explain animation’s requisite effective to be used for XII Multimedia major class in Vocational High School 1 Kalitengah. CAI media can be stated as feasible and effective, because, based on categories that has been shown during tryout process in ongoing. CAI media that has been developed is need instruction in usage to make easier for student to use it. After look from the CAI media characteristics that has been developed, CAI media is can be used only during learning process in XII Multimedia class with Basic competency is to explain animation’s requisite. Keywords: Development, CAI (Computer Assisted Instruction) Media, Tutorial, CAI Tutorial, Multimedia, Animation’s requisite

    Pengembangan Media CAI Tutorial Pada Mata Pelajaran Produktif Multimedia Kompetensi Dasar Syarat Animasi Untuk Siswa Kelas XII Multimedia SMKN 1 Kalitengah Lamongan

    Get PDF
    Abstrak Pengembangan media Computer Assisted Insruction (CAI) Tutorial pada mata pelajaran produktif kompetensi dasar menjelaskan syarat animasi pada siswa kelas XII Multimedia di SMK N 1 Kalitengah ini menggunakan model pengembangan DDD-E yang pengujiannya menggunakan desain uji coba Arief Sadiman sebagai acuan. Dikarenakan di dalam model DDD-E terdapat langkah-langkah yang lebih sistematis dan tepat yang diakuratkan dengan uji coba arief sadiman. Pengembangan ini bertujuan menghasilkan media pembelajaran yang layak, efektif dan untuk memfasilitasi belajar siswa. Dalam pelaksanaan dilakukan beberapa tahapan, yakni ; review dengan para ahli materi, media dan pembelajaran, kemudian di uji cobakan kepada siswa dalam bentuk perorangan, kelompok kecil, dan kelompok besar. Pengumpulan data menggunakan metode angket, kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik perhitungan PSA(prosentase Setiap Aspek) danPSP(prosentase Setiap Program). Sedangkan data eksperimen di hitung menggunakan rumus post-test dan post-test. Hasil review kepada ahli materi dengan skor 100, review pada ahli media dengan skor 100 dan review kepada ahli pembelajaran dengan skor 100. Kemudian pada hasil uji coba perorangan yaitu 96,62 lalu pada kelompok kecil yaitu 97,91 dan pada uji coba kelompok besar 96,37. Hasil data diperoleh menunjukan media layak dipergunakan. Hasil tes diperoleh data 10.14 > 1.69 dapat disimpulkan t0 lebih besar dari t0.05. Dari hasil tersebut maka dapat diintreprestasikan bahwa media Computer Assisted Insruction (CAI) Tutorial pada mata pelajaran produktif multimedia kompetensi dasar menjelaskan syarat animasi efektif dipergunakan pada siswa kelas XII Multimedia di SMK N 1 Kalitengah. Media CAI dapat dikatakan layak dan efektif karena berdasarkan kategori yang ditunjukan pada uji coba yang dilakukan. Media CAI yang dikembangkan perlunya instruksi dalam penggunaannya untuk memudahkan siswa menggunakannya. Melihat karakteristik media CAI dikembangkan media CAI hanya dapat dipergunakan dalam kegiatan belajar kelas XII Multimedia kompetensi dasar menjelaskan syarat animasi. Kata Kunci : Pengembangan, Media CAI (Computer Asisted Instruction), Tutorial, CAI Tutorial, Multimedia, syarat-syarat animasi. Abstract This development of Computer Assisted Instruction (CAI) media Tutorial type at Productive Multimedia lesson, with basic competency is to explain animation’s requisite for XII multimedia major class student in Vocational High School 1 Kalitengah process use DDD-E model, in which the test is use Arief Sadiman’s tryout designas references. This development aims to produce feasible and effective instructional media, and to fasilitate student’s learning process. As implementation, there are some steps that has been realized, that is : review with material, media expert, learning expert, then itis tested to students in formed of individual, small group, and the larger group. Data collecting process use questionnaire. Then it is been analyzed with PSA (Precentage for Each Aspect) and PSP (Precentage for Each Program). Whereas experimen data is analyzed useing pre-test and post-test. The results of both material, media expert and learning expert review shows 100 points. Then in individual test, the result is 96,62. From small group test the result os 97,91 and at the larger group test the result is 96,37. The result of data analysis shows that this media is feasible to be used. Test result shows data 10.14 > 1.69, then it conclude thatt0 is bigger from t0,05. From those result can be interpreted that Tutorial type Computer Assisted Instruction (CAI) Media at Productive multimedia lessons with basic competency is to explain animation’s requisite effective to be used for XII Multimedia major class in Vocational High School 1 Kalitengah. CAI media can be stated as feasible and effective, because, based on categories that has been shown during tryout process in ongoing. CAI media that has been developed is need instruction in usage to make easier for student to use it. After look from the CAI media characteristics that has been developed, CAI media is can be used only during learning process in XII Multimedia class with Basic competency is to explain animation’s requisite. Keywords: Development, CAI (Computer Assisted Instruction) Media, Tutorial, CAI Tutorial, Multimedia, Animation’s requisite

    The Role Of Artificial Intelligence (AI) In Digital Marketing : How Personalization Of Content Has Implications For Purchase Intention In Ecommerce

    Get PDF
    In the last few decades, technology has grown exponentially, especially in the field of marketing. Artificial Intelligence (AI) is a technology that has a role in improving digital marketing performance. AI is able to personalize the content displayed to customers as a result of the process of receiving data and processing it to be able to provide recommendations. This study aims to identify the role of Artificial Intelligence in digital marketing through personalized content so that it has an impact on purchase intentions in social commerce. Based on data from social media users, this study was evaluated using Structural Equation Modeling (SEM) equations. Our findings from both methods confirm that perceived value shows a significant and positive influence on customer purchase intentions. This research has academic implications regarding the importance of Artificial Intelligence becoming a key domain in the field of digital marketing. And practical implications that will benefit social commerce marketers in Indonesia

    Pengaruh Substitusi Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) Terhadap Kekerasan Dan Daya Terima Bakso Ikan Lele

    Get PDF
    PROGAM STUDI GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI ABSTRAK ANIS MIFTAHUS SAADAH. J 310 110 042 PENGARUH SUBSTITUSI JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) TERHADAP KEKERASAN DAN DAYA TERIMA BAKSO IKAN LELE Pendahuluan Bakso ikan lele merupakan salah satu produk olahan yang berbahan dasar ikan lele dan banyak digemari masyarakat Indonesia. Bakso ikan lele memiliki tekstur yang lebih lunak. Jamur tiram berpotensi untuk memperbaiki tekstur yang lebih baik karena kandungan pektin yang terdapat di jamur tiram. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi jamur tiram (Pleurotus ostreatus) terhadap kekerasan dan daya terima bakso ikan lele Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan yaitu substitusi 0%, 10%, 20%, dan 30%. Pengujian kekerasan mengunakan alat Lloyd”s Universal Testing Machine Do-FBO.STS (Zwich/Zo.5). Analisis data menggunakan progam SPSS 16 analisis parametrik One Way Anova dengan taraf signifikansi 95% dilanjutkan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kekerasan tertinggi yaitu dengan substitusi 10%. Hasil uji daya terima menunjukkan bahwa daya terima warna, aroma, rasa , tekstur dan keseluruhan yang paling disukai yaitu substitusi 0%, sedangkan daya terima warna, aroma, rasa, tekstur dan keseluruhan yang tidak disukai yaitu substitusi 30% Kesimpulan Ada pengaruh substitusi jamur tiram terhadap kekerasan, daya terima tekstur, rasa dan keseluruhan. Sedangkan daya terima warna dan aroma tidak ada pengaruh terhadap bakso ikan lele. Kata kunci : jamur tiram; kekerasan; daya terima; bakso ikan lele Kepustakaan : 48:1975-201

    Promoting adab and honesty: responsible content creation for KICTzens' tiktok

    No full text
    KICTzens’ TikTok page is a platform that should follow Islamic norms of modesty and decency, suitably covering the 'aurah' in accordance with Shariah guidelines

    Pemberdayaan Remaja dalam Pencegahan IMS/HIV-AIDS melalui PIK-KRR (Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja)

    No full text
    ABSTRAK Remaja yang mengalami pubertas mempunyai dorongan atau keinginan yang kuat tentang perubahan yang akan terjadi pada tubuhnya yang mulai timbul ketertarikan dengan lawan jenis. Akibat remaja sering melakukan coba-coba dalam hal seksualitas. Kelompok umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular IMS adalah kelompok remaja sampai dewasa muda sekitar usia (15-24 tahun). Berbagai bentuk pendidikan kesehatan telah dilakukan selama ini banyak dilakukan melalui media elektronik maupun media cetak, juga dilakukan secara langsung baik melalui ceramah maupun metode diskusi. Salah satu program yang dilakukan adalah melalui PIK-KKR. Tujuan dalam pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan remaja dlam pencegahan IMS/HIV-AIDS melalui PIK-KKR (Pusat Informasi dan Konseling kesehatan Reproduksi Remaja) Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah pemberdayaan organisasi PIK-KKR, pendampingan PIK-KKR dalam rangka penyebaran dan peningkatan pemahaman remaja tentang pencegahan IMS/HIV-AIDS. Kepengurusan PIK-KKR yang ada di SMA N 1 Kadat Kabupaten Kediri diikuti oleh siswa siswi kelas X dan XI sejumlah 10 anggota.pelaksanaan pendampingan peda kelompok PIK-KKR untuk meningkatkan informasi terkait kesehatan reproduksi khususnya pencegahan IMS-HIV-AIDS pada remaja. Terlaksana kegiatan penyebaran informasi tentang kesehatan reproduksi pada remaja  . Kegiatan positif pada remaja yang terintegrasi di tiap elemen masyarakat, melalui  pembentukan dan pengoptimalan  TIM PIK-KKR di setiap wilayah khususnya di sekolah sebagai salah satu bentuk peningkatan informasi kepada remaja. Kata Kunci: Remaja, PIK-KKR, Kesehatan Reproduksi, IMS, HIV-AIDS  ABSTRACT Adolescents who are experiencing puberty have a strong urge or desire about the changes that will occur in their bodies which begin to arouse interest in the opposite sex. As a result, teenagers often do trial and error in terms of sexuality. The age group that has the highest risk of contracting an STI is the adolescent to young adult age group (15-24 years). Various forms of health education have been carried out so far, mostly through electronic and print media, as well as directly through lectures and discussion methods. One of the programs implemented is through PIK-KKR. The goal in this community service is to increase youth knowledge in IMS/HIV-AIDS prevention through PIK-KKR (Information Center and Youth Reproductive Health Counseling). adolescent understanding of IMS/HIV-AIDS prevention. 10 members of the PIK-KKR management at SMA N 1 Kadat, Kediri Regency were attended by students from grades X and XI. Implementation of mentoring for the PIK-KKR group to increase information related to reproductive health, especially the prevention of STI-HIV-AIDS in adolescents. Implementation of information dissemination activities about reproductive health in adolescents. Positive activities for youth that are integrated in every element of society, through the formation and optimization of the PIK-KKR TEAM in each region, especially in schools as a form of increasing information to youth. Keywords: Adolescents, PIK-KKR, Reproductive Health, IMS, HIV-AID

    Abstracts of the International Halal Science Conference 2023

    No full text
    This book presents the extended abstracts of the selected contributions to the International Halal Science Conference, held on 22-23 August 2023 by the International Institute for Halal Research and Training (INHART), IIUM, Malaysia in collaboration with Halalan Thayyiban Research Centre, University Islam Sultan Sharif (UNISSA), Brunei Darussalam. With the increasing global interest in halal products and services, this conference is timely. Conference Title:  International Halal Science ConferenceConference Acronym: IHASC23Conference Theme: Halal Industry Sustainability Through ScienceConference Date: 22-23 August 2023Conference Venue: International Islamic University (IIUM), MalaysiaConference Organizer: International Institute for Halal Research and Training (INHART), International Islamic University (IIUM), Malaysi
    corecore