1,604 research outputs found
DAMPAK COVID-19 TERHADAP TENAGA KERJA DI INDONESIA
Ketenagakerjaan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan setelah selesai masa hubungan kerja, baik pada pekerjaan yang menghasilkan barang maupun pekerjaan berupa. Dari aspek hukum ketenagakerjaan merupakan bidang hukum privat yang memiliki aspek publik, karena meskipun hubungan kerja dibuat berdasarkan kebebasan para pihak, namun terdapat sejumlah ketentuan yang WAJIB tunduk pada ketentuan pemerintah dalam artian hukum publik.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, Pandemi juga dapat memiliki dampak ekonomi yang tidak proporsional pada segmen tertentu dari populasi, yang dapat memperburuk ketimpangan yang mempengaruhi sebagian besar kelompok pekerja, seperti : Pekerja yang sudah memiliki masalah dengan kondisi kesehatan, Kaum muda yang sudah menghadapi tingkat pengangguran dan setengah pengangguran yang lebih tinggi, Pekerja yang lebih tua yang mungkin menghadapi risiko lebih tinggi terkena masalah kesehatan yang serius dan kemungkinan menderita kerentanan ekonomi, Perempuan yang terlalu banyak mewakili pekerjaan-pekerjaan yang berada di garis depan dalam menangani pandemi dan yang akan menanggung beban yang tidak proporsional dalam tanggung jawab perawatan terkait dengan penutupan sekolah atau sistem keperawatan, Pekerja yang tidak terlindungi, termasuk pekerja mandiri, pekerja kasual dan pekerja musiman (gig workers) yang tidak memunyai akses terhadap mekanisme cuti dibayar atau sakit dan Pekerja migran yang mungkin tidak dapat mengakses tempat kerja mereka di Negara tujuan ataupun kembali pulang kepada keluarga mereka. Ketidak menentuan dan kesulitan hidup menjadikan kelompok rentan ini memerlukan jaring pengaman sosial, seperti jaminan kesehatan dan jaminan sosial. Melalui penyediaan jaminan kesehatan dan jaminan sosial, maka kehidupan masyarakat yang paling rentan menjadi terlindungi, baik pada saat tidak ada krisis maupun pada saat krisis. Dengan adanya perlindungan sosial ini, pekerja rentan dapat tetap hidup dalam kondisi sehat dan tetap mampu bekerja untuk memenuhi kehidupan mereka dan keluarganya pada hari depan. Tanpa jaminan kesehatan dan jaminan sosial, maka krisis akibat pandemi Covid-19 ini akan merenggut harapan dan kehidupan kelompok rentan
Bentuk dan Fungsi Tari Piriang Ateh Kaco di Sanggar Ranah Minang Surakarta
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan dan mengkaji bentuk dan fungsi Tari Piriang Ateh Kaco yang hidup dan berkembang di Surakarta. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi Tari Piriang Ateh Kaco Sanggar Ranah Minang Surakarta di Surakarta. Penelitian Tari Piriang Ateh Kaco menggunakan metode kualitatif, seluruh data yang diambil menggunakan teknik pengumpulan dengan prosedur observasi, wawancara, dan studi pustaka. Tekhnik analisis data menggunakan analisis bentuk fungsi dan makna. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan mengungkap fungsi Tari Piriang Ateh Kaco Sanggar Ranah Minang Surakarta di Surakarta. Adapun landasan teori yang digunakan menjawab permasyalahan tersebut yaitu teori bentuk Suzanne K. Langer dan elemen-elemen koreografinya dideskripsikan menurut Sumadiyo Hadi. Sedangkan untuk mengungkap fungsinya menggunakan teori fungsi dari Alan P. Meriam. Hasil penelitian yang diperoleh Pertama, Tari Piriang Ateh Kaco merupakan hasil sebuah pengorganisasian atau hasil kesatuan dari unsur-unsur atau elemen-elemen gerak, musik, rias dan kostum, dan properti yang disajikan secara utuh. Gerak Tari Piriang Ateh Kaco didominasi oleh gerak-gerak yang dinamis dengan dimasukkannya unsur akrobatik dalam memutar-mutar dan menginjak piring. Kedua, Fungsi Tari Piriang Ateh Kaco adalah (1) Ekspresi emosi yang diungkap melalui gerak, (2) memberi kegembiraan pada penghayat, (3) sebagai hiburan bagi masyarakat, (4) lambang kebesaran penganten, (5) pengintegrasian masyarakat Minangkabau di perantauan, dan (6) kesinambungan nilai-nilai budaya Minangkabau di perantaua
Analysis of the Feasibility of Tiger Prawn and Finfish Polyculture Business Using Land with Different Ownership Status In The Coastal Area of Pinrang Regency
The objective of this research was to assess the financial feasibility of tiger prawns polyculture (Penaeus monodon) with finfish (milkfish, tilapia, and white snapper) using a leased land system and privately owned land. The sample of respondents was determined by purposive sampling technique in which the number of respondents each was 34 people for privately owned land and leased land. The primary data were collected through direct interviews with respondents. To determine the variations in financial feasibility parameters between the two polyculture cultivation systems, the data were examined using quantitative descriptive analysis, business financial analysis, and a t-test. The results showed that the polyculture business of tiger prawns and finfish using privately owned land with leased land had a significant difference in the income parameters, R/C ratio, and return on investment (ROI) and was not significantly different for the payback period (PP) parameter. The average value of the parameters of the financial feasibility analysis are: income of Rp. 7.043.771/year, R/C ratio of 1,44, PP of 4 years 1 month, ROI of 40,97%, NPV of Rp. 35.375.216, IRR of 77.32%, Net B/C 2,98 for privately owned land systems and income of Rp. 4.007.466/year, R/C ratio of 1,28, PP of 4 years 10 months, ROI of 24,88%, NPV of Rp. 21.492.203, IRR of 50,36%, Net B/C 2,12 for leased land system. Financially, the cultivation system on private land is more profitable than the polyculture cultivation system on leased land. However, in general, both polyculture cultivation systems are profitable and feasible to be continued and developed
Islamisasi Sains dan Penolakan Fazlur Rahman
Islamisasi ilmu pengetahuan adalah salah satu topik hangat yang paling banyak diperdebatkan oleh kalangan cendekiawan Muslim di berbagai wilayah Islam di dunia. Perdebatan tentang hal ini terpecah menjadi dua kubu penting. Pada satu sisi, sejumlah cendekiawan Islam berpendapat bahwa islamisasi ilmu pengetahuan adalah sebuah keharusan sejarah karena Islam merupakan agama yang bersifat menyeluruh dan berisi aturan-aturan tentang semua aspek kehidupan pemeluknya. Di sisi lain, sejumlah kalangan muslim juga berpendapat bahwa Islamisasi ilmu pengetahuan adalah sebuah proyek yang mustahil bisa dilaksanakan, apalagi perlu dilaksanakan. Paper ini, oleh karena itu, bertujuan untuk mengekplorasi pandangan Fazlur Rahman, salah seorang pemikir Muslim paling penting dalam beberapa dekade terakhir mengenai isu tersebut. Menurut Fazlur Rahman, para aktor yang terlibat dalam perdebatan tentang isu ini seringkali melupakan pertanyaan mendasar berupa apa yang akan terjadi jika ilmu pengetahuan benar-benar terlah, anggap saja, berhasil di“Islam”-kan dan apakah ilmu pengetahuan yang telah “Islam” tersebut akan tampak berbeda dengan ilmu pengetahuan sebagaimana yang dikenali saat ini. Pertanyaan-pertanyaan ini, diantara berbagai pertanyaan penting lainnya, menurut Fazlur Rahman, tidak hanya dapat mengubah bagaimana isu islamisasi ilmu pengetahuan dibincang oleh kalangan Muslim namun juga dapat mengubah prinsip-prinsip keimanan dari pemeluk agama Islam itu sendiri
KONSENTRASI DAERAH PERHOTELAN DI KAWASAN DANAU TOBA
In today's modern world, the number of hotels and other accommodations is increasing in Indonesia in general and in the province of North Sumatra in particular. The same situation also occurs in the Toba lake region which covers seven districts surrounding Toba lake with a number of hotels that vary in each district. This study aims to analyze the possibility of classification of the hospitality area concentration in the Toba lake region and analyze the shift in the classification of the hospitality area concentration in the Toba lake region. Panel data used will be analyzed using the method of classification analysis of the hospitality area concentration in the Toba lake region. Then it will be assisted by geographic information system analysis as a visualization tool for maps of hospitality areas in the Toba lake region. This research shows that the Toba lake region consists of two classifications, namely: the classification of the main area of hospitality that cover three district and tthe non-concentration classification of hospitality areas that includes four districts. During the study period, the shift in the classification of the hospitality area concentration were not found in the Toba lake region.  Keywords : Geographic Information System 1, Hospitality Area Concentration
PELATIHAN MENJADI GURU BAHASA INGGRIS KREATIF DAN MILENIAL DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BENGKULU TENGAH
Pengabdian ini dilatarbelakangi oleh para guru di Kabupaten Bengkulu Tengah yang dianggap masih banyak yang kurang tersentuh dengan teknologi dan metode pengajaran bahasa Inggris yang diterapkan masih dianggap monoton. Oleh karena itu perlu diberikan bekal pengetahuan tentang guru yang kreatif dan milenial melalui pelatihan. Adapun tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk melatih dan mewujudkan habituasi pada guru Bahasa Inggris di Kabupaten Bengkulu Tengah agar menjadi guru yang kreatif dan milenial sebagai implementasi dari revolusi industri 4.0. Kreatif tidak hanya pandai menggunakan media, namun juga menerapkan metode atau teknik mengajar bahasa Inggris yang sesuai. Dalam melaksanakan kegiatan ini, metode pengabdian dilakukan dalam bentuk pengajaran dan pelatihan serta evaluasi. Kegiatan pengadian ini terkait dengan Dinas pendidikan di Provinsi Bengkulu dan instansi pendidikan di Kabuapen Bengkulu Tengah khususnya Sekolah Menengah Pertama di Bengkulu Tengah. Dinas pendidikan dan instansi terkait merupakan lembaga yang memiliki visi yang sama dengan tim pelaksana kegiatan pengabdian masyarakat ini yakni mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia. Kegiatan evaluasi pada pengabdian masyarakat ini terkait semua hal yang terjadi dalam proses pelaksanan kegiatan. Hal ini dimulai dari tahap awal berupa persiapan yang meliputi pengamatan lapangan (pada Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Bengkulu Tengah).
The Mnemonic Correction Becomes Meaningful Through Focus Group Discussion in Chemistry Learning
One of the concerns in the learning process is the meaning of writing mnemonics to help students memorize chemistry concepts. The research aimed to correct mnemonics in learning presentation by prospective chemistry teachers' students to be meaningful. The research used constructive design and qualitative methods. The researcher was the main instrument for the microteaching course. Data were collected through observation, focus group discussions (FGD) based on cognitive conflict, and documentation analysis. The results showed that it was found that two prospective chemistry teachers’ students from different groups presented the same mnemonic with less meaningful. The mnemonic was used to memorize the halogens (group 17 of the periodic table). The less meaningful mnemonic generally comes from social media. Based on the group discussion, the students of prospective chemistry teachers obtained 18 mnemonics with meaningful values.Prospective teachers must be able to improve mnemonics in learning to make it more meaningful, one way being to integrate ethnoscience aspects. It was suggested that there should promote creativity in developing learning that encourages positive attitudes to strengthen character education
Kreativitas Surdianah dalam Penciptaan Tari Ser Meni’ Kuning pada Sanggar Sareng Nyer di Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat
Tari Ser Meni’ Kuning merupakan karya tari yang awalnya diciptakan oleh Nurhayati pada tahun 1995 dengan judul Loto Kuning, akan tetapi ketika digarap kembali oleh Surdianah pada tahun 2005 berubah judul menjadi Ser Meni’ Kuning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk sajian tari Ser Meni’ Kuning. Tujuan lain penelitian ini untuk mengetahui kreativitas Surdianah dalam penciptaan tari Ser Meni’ Kuning, karena ditangannya tarian ini menjadi tarian yang cukup dikenal dan mampu disajikan hingga luar negeri. Untuk mengetahui bentuk sajian peneliti menggunakan elemen-elemen tari oleh Soedarsono. Sedangkan untuk mengetahui Kreativitas Surdianah dijelaskan menggunakan konsep 4P yang dikemukakan oleh Utami Munandar yang meliputi pribadi (person), proses (process), produk (produk), dan pendorong (press) yang terdiri dari internal dan eksternal. Penelitian menggunakan pendekatan Etnokoreologi sebagai payung untuk mengkaji objek lebih dalam. Berdasarkan objek yang akan diteliti maka sifat data dalam peneliti ini merupakan kualitatif. Maka penelitian ini menggunakan metode penelitian etnografi tari. Penelitian yang mendeskripsikan obyek penelitian sesuai dengan data yang ada di lapangan berupa data nyata. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu kreativitas Surdianah dalam penciptaan tari Ser Meni’ Kuning yang banyak dipengaruhi oleh faktor berupa pengalaman sebagai penari dan koreografer. Kreativitas tersebut diwujudkan dalam beberapa pengembangan gerak tradisi Sumbawa Barat seperti tanak sorong, bakebas, sorong ngegok, dan gerakan rabolang yang bervariasi. Kemudian disajikan dengan musik temung sorong dayung dan kostum yang selalu menarik
- …