35 research outputs found
Hubungan Pengetahuan Operasi dengan Tingkat Kecemasan Pre Operasi Pasien dengan Tindakan Spinal AnestesI
Tindakan pembedahan dan anestesi merupakan tindakan yang mendatangkan stress, karena terdapat ancaman terhadap integritas tubuh dan jiwa seseorang. Adanya stress tersebut dapat menimbulkan suatu kondisi kecemasan terhadap pasien. Beberapa studi yang pernah dilakukan menyatakan bahwa sekitar 60% - 80% pasien yang akan menjalani operasi akan mengalami kecemasan pre operasi dan pre anestesi dalam berbagai tingkatan. faktor- faktor yang mengakibatkan cemas yaitu usia pasien, pengalaman, konsep diri dan peran ,tingkat pendidikan, akses informasi , tindakan operasi, tingkat sosial ekonomi, kondisi medis. Penyebab kecemasan pada pasien pre operasi dan pre anestesi bisa karena takut terhadap nyeri atau kematian, takut tentang ketidaktahuan atau takut tentang deformitas atau ancaman lain terhadap citra tubuh. Kecemasan juga dapat menggangu dalam proses pre anestesi maupun intra anestesi, Pasien yang kurang pengetahuan tentang pre operasi tidak tahu konsekuensi operasi dan takut terhadap prosedur operasi dapat mengakibatkan gangguan respon psikologis yang sering menyertai adalah kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan pengetahuan operasi dengan tingkat kecemasan preoperasi pasien dengan tindakan spinal anestesi. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif kuantitatif korelasional sedangkan desain penelitian ini mengunakan metode studi potong lintang/ cross sectional.Penelitian dilakukan di PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Sampel penelitian terdiri dari 40 pasien menggunakan teknik accidental sampling. Pengumpulan data diperoleh dari kuisioner The Amsterdam Properative Anxiety and Information Scale (APAIS). Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis uji Spearman Rank. Hasil penelitian diketahui pengetahuan dari 40 responden terdapat 29 responden (72,5%) yang berpengetahuan baik. Tingkat kecemasan preoperasi dari 40 responden ada 20 responden (50,0%). Hasil analisis menunjukkan rho = 0,444 dan p = 0,004(p<0,05) terdapat hubungan yang signifikan. Kesimpulan penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan positif antara pengetahuan operasi dengan tingkat kecemasan preoperasi pasien spinal anestesi.
Kata kunci: pengetahuan operasi, kecemasan preoperas
Evaluasi Keandalan Identifikasi RFID MFRC522 dengan Barrier Berbahan Dasar Plastik Berbasis Sistem Mikrokontroler
Pada penelitian ini dilakukan evaluasi keandalan RFID (Radio Frequency Identification) pada sistem keamanan pintu ruangan berbasis sistem mikrokontroler. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana modul RFID dapat membaca RFID Tag Card yang terdapat barrier berbahan dasar plastik. Perancangan dan implementasi prototype sistem keamanan pintu ruangan terdiri dari modul RFID MFRC522, RFID Tag Card, mikrokontroler ATMEGA328, liquid crystal display (LCD), solenoid door lock dan power supply. Pengujian dilakukan dengan cara RFID Tag Card dilapisi dengan plastik mika. Terdapat 3 ukuran ketebalan plastik mika yang akan diuji yaitu 0,12 mm; 0,23 mm; 0,35 mm dimana ukuran ketebalan tersebut telah diukur menggunakan mikrometer sekrup. RFID Tag Card yang telah dilapisi oleh plastik mika tersebut akan di-scan oleh RFID Reader dengan jarak 1 cm dalam posisi sejajar. Pengambilan data dilakukan sebanyak 30 kali setiap 15 detik untuk RFID Tag Card yang terdaftar dan tidak terdaftar. Dari hasil evaluasi tersebut, diperoleh bahwa modul RFID MFRC522 dapat membaca RFID Tag Card meskipun terhalang oleh benda berbahan dasar plastik (plastik mika) dengan persentase keberhasilan sebesar 100%
Visible Light-based Outdoor Navigation Systems for Visually Impaired People
ABSTRAKDalam penelitian ini dilakukan perancangan dan implementasi prototipe alat bantu orientasi dan mobilitas bagi tunanetra pada media perlintasan, khususnya zebra cross dengan menggunakan sistem Visible Light Communication (VLC). Perangkat yang diimplementasikan adalah prototipe zebra cross yang terdiri atas rangkaian pemancar VLC dan rangkaian penerima VLC. berupa prototipe tongkat bagi tunanetra. Pada penelitian ini, evaluasi sistem mempertimbangkan parameter jarak, sudut, dan kondisi lingkungan di zebra cross. Pengukuran juga mempertimbangkan intensitas cahaya pada kondisi siang hari dan malam hari. Berdasarkan hasil pengukuran diketahui bahwa sistem mempunyai kinerja yang baik, dengan tegangan keluaran maksimum sebesar 4,88 volt pada jarak 10 cm dengan sudut 90Ă°, dengan hasil optimal didapatkan pada pada malam hari dengan tegangan 3,88 volt.Kata kunci: Outdoor, Visible Light Communication (VLC), Tunanetra, ZebracrossĂ ABSTRACTIn this paper, the design and implementation of prototypes of orientation and mobility aids for the visually impaired in outdoor environments, especially zebra crossings, were carried out using the Visible Light Communication (VLC) system. The devices implemented are a zebra crossing prototype in which there are a VLC transmitter circuit and a blind prototype stick, which includes a VLC receiver circuit. The system evaluation considers parameters the distance, angles, and environmental conditions in the zebra crossing. The measurement was carried out for two types of environmental conditions, i.e., conditions during the day and night. Based on the measurement results, it was found that the system has a good performance, with a maximum output voltage of 4.88 volts at a distance of 10 cm with an angle of 90Ă°, while the system has a better result at night with an output voltage value of 3.88 volts.Keywords: Outdoor, Visible Light Communication (VLC), Visually Impaired, Zebra Cros
The Amplification of Hegemonic Masculinity in Kucumbu Tubuh Indahku
The history of Lengger, one of the traditional dances from Banyumas, reveals how the dancerâs body becomes a site in which control over the body is exercised. As revealed in the Kucumbu Tubuh Indahku film released in 2018, Lengger shows how the body is culturally defined as the manifestation of femininity and masculinity, and how it is dominated by hegemonic masculinities. This article aimed to investigate the hegemonic masculinities practiced by various regimes in Indonesia. The narrative method was used by applying Connellâs theory of hegemonic masculinity. The data were gathered through a close reading technique in watching the film. Further, the data were analysed using elements of narrative which involved aspects of camera technique and camera angle. The interconnectivity of the adopted scene and the wider socio-political context remained essential in understanding the context of this film. The article argues that the practice of hegemonic masculinity has been amplified in the Reformation era. As part of this expansion, the practices not only involve the domination of male over female but also male over another male. As depicted in this film, the exercise of hegemonic masculinity embraces the gay man. In relation to Warok, the gay body is dominated as well as subjugated not only by other male bodies but also by the socio-cultural body. Indeed, culture and societies deliberately have become the agents to reinforce hegemonic masculinities in the Reformation era.
Keywords: Lengger, hegemonic masculinity, Kucumbu Tubuh Indahk
Implementasi Wireless Sensor Network Prototype Sebagai Fire Detector Menggunakan Arduino Uno
Sistem wireless sensor network ini dibangun untuk mendeteksi kebakaran berupa api dan asap. Sistem mendeteksi api dan asap menggunakan sensor api dan asap yang dihubungkan ke mikrokontroler Arduino UNO. Hasil pendeteksian kemudian dikirimkan melalui SMS (Short Message Service) sebagai notifikasi ke dua user yaitu user 1 (pemadam kebakaran) dan user 2 (tim investigasi kebakaran). User 1 (pemadam kebakaran) menerima notifikasi berupa alarm kebakaran. User 2 (tim investigasi kebakaran) menerima notifikasi berupa posisi awal terjadinya kebakaran. Dari hasil penelitian didapat keberhasilan penerimaan notifikasi diatas 80 persen dengan waktu kurang dari 10 detik, sehingga dapat mempercepat respon tanggap dari dua user tersebut (pemadam kebakaran dan tim investigasi kebakaran) dibandingkan menunggu seseorang menyaksikan kebakaran dan melakukan panggilan telepon
Counseling of Automation-Based Hydroponic Planting System in Ciparay Village
The people in Ciparay Village faced economic problems due to layoffs by companies during the pandemic, so they had to change professions, one of which was to become a farmer. In 2014, the Ciparay Villageâs Woman Farmer Group developed a hydroponic system but it was failed due to lack of knowledge. This PKM activity aimed at: 1) increasing partnersâ knowledge on good and effective farming methods, 2) increasing partnersâ knowledge on how to manufacture and work an automation-based hydroponic system, as additional knowledge for the people in Ciparay Village. By achieving these goals, it is hoped that the Ciparay Village community are able to develop the system of which results can become their own food source or be sold as their main or additional income. The method used in this activity was the approach and participation of partners, in which the team with the partners were directly involved proactively, and used solution-based approach in the form of training, mentoring and automation-based hydroponic system simulation as a solution to the main problems of partners
Implementasi Function Block Diagram pada Simulator Kontrol Landing Gear System untuk Roda Pesawat
Landing gear system pada beberapa pesawat masih menggunakan sistem elektromekanik dengan sejumlah kumpulan relay tanpa kendali terpusat. Penelitian ini akan mencoba menggantikan relay elektromekanik tersebut dengan menggunakan smart relay agar menjadi rangkaian yang lebih sederhana. Selanjutnya sistem dapat dikendalikan dan diprogram secara terpusat. Sistem yang diimplementasikan berupa simulator kontrol dari landing gear system menggunakan smart relay dengan bahasa pemrograman Function Block Diagram (FBD). Berdasarkan perancangan, instruksi FBD untuk implementasi sistem menggunakan instruksi OR, Set-Reset dan Timer. Dengan instrusksi tersebut, simulator ini telah berhasil menggerakkan piston Double Acting Cylinder (DAC) sehingga roda pesawat dapat bergerak naik dan turun, serta dapat memberikan sejumlah informasi kepada pilot melalui indikator berupa buzzer dan sejumlah LED. Pengujian dilakukan untuk 6 kondisi, yaitu pesawat di darat, lepas landas, di udara, pesawat terbang rendah, mendarat dan kondisi pergerakan DAC yang bermasalah. Keseluruhan sistem telah bekerja sesuai dengan spesifikasi sistem
Penerapan Teknik MPPT pada Modul Surya menggunakan Konverter DC-DC Topologi Synchronous Buck
ABSTRAKKondisi sel surya sangat dipengaruhi oleh suhu dan intensitas matahari yang berperilaku dinamis, sehingga sel surya sulit mencapai titik tegangan dan arus maksimumnya. Sedangkan berdasarkan kurva karakteristik Daya-Tegangan sel surya, terdapat satu titik daya keluaran maksimum pada saat tertentu. Titik daya maksimum tersebut dapat dilacak menggunakan teknik Maximum Power Point Tracking (MPPT). Penerapan teknik MPPT pada modul surya menggunakan konverter DC-DC topologi synchronous buck yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode perturb and observe. Pengaturan duty cycle PWM oleh Arduino Uno pada konverter DC-DC, akan menggeser titik daya modul surya agar selalu berada pada kondisi maksimum. Efisiensi konverter synchronous buck yang dihasilkan paling rendah adalah 43,73% pada duty cycle 10% dan tertinggi 95,6% pada duty cycle 100%. Hasil pengujian tanpa MPPT didapatkan daya keluaran modul surya tertinggi sebesar 16.49 Watt, dan pada saat yang sama ketika pengujian dilakukan dengan menerapkan teknik MPPT, maka daya keluaran modul surya yang terlacak adalah sebesar 23.60 Watt.
Kata kunci: modul surya, MPPT, synchronous buck, perturb and observe.
ABSTRACT
The condition of solar cells is very influenced by the temperature and the sun intensity which behaves dynamically, so that solar cells are difficult to reach the maximum point of voltage and current. Whereas based on the Power-Voltage characteristics curve of solar cells, there is a maximum output power point at any given moment. The maximum power point can be tracked using Maximum Power Point Tracking (MPPT) technique. Application of MPPT technique on solar module using DC-DC converter synchronous buck topology which is done in this research using perturb and observe method. PWM duty cycle setting by Arduino Uno in DC-DC converter, will shift the solar module power point to always be in maximum condition. The lowest synchronous buck converter efficiency is 43.73% in the 10% duty cycle and the highest is 95.6% in the 100% duty cycle. The test results without MPPT obtained the highest solar module output power of 16.49 Watt, and at the same time when the test is done by applying the MPPT technique, the tracked solar module output power is 23.60 Watt.
Keywords: solar module, MPPT, synchronous buck, perturb and observe
PELATIHAN KEPEMIMPINAN BAGI SISWA SMA NEGERI 2 KABUPATEN SORONG
ABSTRAK Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmiah mulai berkembang bersamaan dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih dikenal dengan ilmu tentang memimpin. Hal ini terlihat dari banyaknya literatur yang mengkaji tentang kepemimpinan dengan berbagai sudut pandang atau perspektifnya. Kepemimpinan tidak hanya dilihat dari baik saja, akan tetapi dapat dilihat dari penyiapan sesuatu secara berencana dan dapat melatih calon-calon pemimpin. Para siswa sebagai calon pemimpin masa depan bangsa dan Negara sudah tentu harus mendapatkan perhatian khusus dari kita sebagai pendidik. Dalam hal ini, para siswa sejak dini mungkin dibekali dengan berbagai macam teori dan keterampilan tentang mempin, sehingga para siswa dapat menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri maupun pemimpin dalam sebuah kelompok dan organisasi. Seorang pemimpin harus memiliki syarat-syarat yang tidak ringan, karena pemimpin sebagai ujung tombak kelompok. PKM yang kami lakukan berdasarkan munculnya banyak persoalan dikalangan Pelajar yang dapat menarik perhatian Pelajar, sehingga merusak masa depan mereka. Metode yang kami gunakan dalam PKM ini adalah kualitatif deskriptif, dimana hasil PKM ini kedumudian akan dideskripsikan. Dari PKM yang kami lakukan, dapat ditemukan bahwa adanya peningkatan pemahaman dari para Pelajar tentang bagaimana mempersiapkan diri menjadi seorang pemimpin yang baik.ABSTRACT Along with the development of the times, scientific leadership began to develop along with the growth of scientific management, better known as the science of leadership. Can be seen from the many kinds of literature that examine leadership with various perspectives or perspectives. Leadership is not only seen from the good but can be seen from the preparation of something in a plan and can train prospective leaders. The students as candidates for future leaders of the nation and the State certainly need to get special attention from us as educators. In this case, early students may be equipped with a variety of theories and skills about education, so that students can become leaders for themselves and leaders in a group and organisation. A leader must have conditions that are not light because the leader is the spearhead of the group. PKM that we do base on the emergence of many problems among students who can attract the attention of students, thus damaging their future. The method we use in this PKM is descriptive qualitative, where the results of this PKM will later describe. From the PKM that we did, it found that there was an increase in the understanding of the students about how to prepare to be a good leader.
The James Webb Space Telescope Mission
Twenty-six years ago a small committee report, building on earlier studies,
expounded a compelling and poetic vision for the future of astronomy, calling
for an infrared-optimized space telescope with an aperture of at least .
With the support of their governments in the US, Europe, and Canada, 20,000
people realized that vision as the James Webb Space Telescope. A
generation of astronomers will celebrate their accomplishments for the life of
the mission, potentially as long as 20 years, and beyond. This report and the
scientific discoveries that follow are extended thank-you notes to the 20,000
team members. The telescope is working perfectly, with much better image
quality than expected. In this and accompanying papers, we give a brief
history, describe the observatory, outline its objectives and current observing
program, and discuss the inventions and people who made it possible. We cite
detailed reports on the design and the measured performance on orbit.Comment: Accepted by PASP for the special issue on The James Webb Space
Telescope Overview, 29 pages, 4 figure