57 research outputs found
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATA PELAJARAN ART AND DESIGN SDIT INTERNASIONAL LUQMAN AL HAKIM BANTUL
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
PADA MATA PELAJARAN ART AND DESIGN
SDIT INTERNASIONAL LUQMAN AL HAKIM BANTUL
Oleh Sigit Setyawan
NIM 05206241017
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran contextual teaching and learning pada mata pelajaran art and design di Sekolah Dasar Islam Terpadu Internasional Luqman Al Hakim Bantul. Permasalahan pokok di dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran inkuiri dan penilaian autentik pada mata pelajaran art and design kelas tiga Sekolah Dasar Islam Terpadu Internasional Luqman Al Hakim Bantul.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi dilakukan secara langsung saat proses pembelajaran art and design dengan menerapkan model inkuiri dan penilaian autentik. Wawancara dilakukan kepada Kepala Sekolah dan Guru pengajar mata pelajaran art and design Sekolah Dasar Islam Terpadu Internasional Luqman Al Hakim Bantul. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan empat alur secara berurutan yaitu: penyusunan dan reduksi data, penyajian data, pengolahan dan verifikasi data, dan menarik kesimpulan data. Untuk keabsahan data dilakukan melalui triangulasi data.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran contextual teaching and learning pada mata pelajaran art and design di Sekolah Dasar Islam Terpadu Internasional Luqman Al Hakim Bantul yaitu: (1) Penerapan model inkuiri pada mata pelajaran art and design meliputi: (a) Pengelolaan materi pelajaran. (b) Proses pembelajaran yang meliputi eksplorasi dan membangun ide, pembuatan karya, serta evaluasi dan apresiasi hasil karya. (2) Penerapan penilaian autentik pada mata pelajaran art and design dilihat dari: (a) Penggunaan jenis proyek dan tertulis secara lengkap. (b) Proses penilaian melalui observasi intensif, wawancara kepada siswa, dan tes (c) Hasil akhir penilaian menunjukkan adanya variasi pada setiap kriteria penilaian. Dengan demikian model inkuiri dan penilaian autentik sangat mendukung untuk pembelajaran art and design di Sekolah Dasar Islam Terpadu Internasional Luqman Al Hakim Bantul
Analisis faktor-faktor yang mempemgaruhi output perusahaan teh di Indonesia tahun 1979 - 2009
Penelitian ini berjudul "Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi output perusahaan teh di Indonesia tahun 1979 – 2009”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh jumlah perusahaan, jumlah tenaga kerja, upah tenaga kerja, inflasi, dan penanaman modal asing terhadap perkembangan produksi teh di Indonesia. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Variabel
independen berupa jumlah perusahaan, jumlah tenaga kerja, upah tenaga kerja, inflasi, dan penanaman modal asing. Sedangkan variabel dependen berupa jumlah produksi teh di Indonesia. Metode analisis data yang digunakan adalah Error
Correction Model (ECM), uji kestasioneran data, uji kebaikan modal, dan uji statistik (uji F, uji t, dan uji koefisien determinasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Faktor jumlah perusahaan, upah tenaga kerja, dan penanaman modal asing berpengaruh terhadap peningkatan
produksi teh Indonesia pada taraf signifikansi 5%. Sedangkan jumlah tenaga kerja dan inflasi tidak berpengaruh terhadap peningkatan produksi teh Indonesia hingga
taraf signifikansi 10%; (2) Model ECM dalam penelitian ini dapat digunakan dalam mengestimasi faktor-faktor yang mempengaruhi produksi teh Indonesia selama periode 1979-2009 atau dengan kata lain spesifikasi model yang digunakan adalah sahih atau valid. Nilai koefisien penyesuaian (coeficient of adjusment) yaitu sebesar 0,375076, yang berarti bahwa sekitar 37,5% ketidaksesuaian antara produksi teh yang aktual dengan yang diinginkan dapat dieliminasi atau dihilangkan dalam satu tahun
KENDANGAN PINATUT DALAM SAJIAN KLENENGAN
ABSTRAK
Â
Kendangan pinatut adalah aktivitas yang harus dilakukan pengendang untuk menghidupkan sajian gending pada sajian pertunjukan karawitan mandiri gaya Surakarta atau lazim disebut klenengan. Untuk alasan tersebut maka diperlukan sebuah penelitian untuk mengeksplanasi kendangan pinatut dengan cara mentransfer konsep musikal karawitan yang masih berada dalam ruang oral menjadi kajian ilmiah - keilmuan karawitan - menurut sudut pandang para praktisi karawitan. Maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi Alfred Schut. Schutz memandang manusia sebagai “self elucidation†atau “penjelasan atau uraian diri†yang dalam pelaksanaan penelitian lebih banyak menggali: apa yang mereka katakan, apa yang mereka pikirkan, apa yang mereka tafsirkan tentang dunia mereka(Walsh dan Wals, 1967). Pendekatan lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah emic fenomenologi. Apa yang ingin dilukiskan dari suatu kebudayaan harus atau sebaiknya ditentukan secara emic, yakni mengikuti pandangan pemilik kebudayaannya (Ahimsa dalam Waridi, 2005: 34). Selain mencari data berdasarkan pustaka, penelitian ini menitik beratkan pada metode wawancara secara mendalam dari para praktisi karawitan kemudian dikomparasikan dengan data-data audio rekaman klenengan dan peristiwa klenengan secara langsung. Kendangan pinatut merupakan kendangan yang disajikan tanpa mengikuti konvensi serta sistematika kendangan yang telah disepakati oleh para pelaku karawitan. Kendangan pinatut disajikan berdasarkan faktor-faktor pembentuknya/ pemicunya, sehingga menghasilkan kesan rasa yang sesuai dan pantas. Kendangan pinatut hadir karena ada faktor pembentuknya yaitu lagu, berikut variasinya yaitu kalimat lagu, ritme, cakepan dan garap balungan.
Â
Kata kunci: karawitan, klenengan, kendangan, pinatut.
Â
Â
ABSTRACT
Â
Pinatut is an activity that has to be carried out by pengendang (the kendang player) to turn on the traditional gending in the Surakarta style of independent musical performances or commonly called klenengan. This study explains the pinatut kendangan by transferring karawitan concepts that are still in the oral space into scientific studies - karawitan science - according to the karawitan practitioners’ point of view. The approach used in this research is the phenomenology of Alfred Schut. Schutz views humans as “self-elucidation†or “explanation or self-description†which in the research explores more about: what they say, what they think, what they interpret about their world (Walsh and Wals, 1967). Another approach used in this study is emic phenomenology. What you want to describe from a culture must or should be determined emotionally. It is supposed to follow the owner’s view of the culture (Ahimsa in Waridi, 2005: 34). The data is based on literature, besides, this study focuses on in-depth interview methods from karawitan practitioners then compared with audio recordings of klenengan and incidental live events. kendangan pinatut is kendangan that is presented without following the convention and systematics of kendangan agreed by the musicians. Kendangan Pinatut is presented based on their forming / triggering factors, so that it produces an appropriate sense of taste. Kendangan Pinatut emerges because of the constructing factors include the song and its variations namely the song’s sentence, rhythm, cakepan, and garap balungan.
Â
Keywords: karawitan, klenengan, kendangan, pinatut
EFFECT OF GEOTHERMAL PRODUCED WATER TO GROUND WATER STUDY AT GEOTHERMAL POWER PT. GEO DIPA ENERGY DIENG UNIT, KEJAJAR DISTRICT, WONOSOBO REGENCY AND BATUR DISTRICT, BANJARNEGARA REGENCY, PROVINCE OF CENTRAL JAVA
ABSTRACT
Research carried on in PT Geo Dipa Energy, Kejajar District, Wonosobo Regency and Batur District, Banjarnegara Regency, Central Java Province. This study aims to Assessing the impact of produced water to water quality of free ground water, assess and map the spread of pH values of boron content (B), and chloride (Cl).
The method used research method used is survey and qualitative analysis of the produced water is injected into the earth that affect ground water quality standards with reference to the PP. 82 in 2001. To obtain primary data and a survey carried out by direct measurements in the production area of PT. Geo Dipa Energy Dieng unit. For secondary data in the form of maps, an analysis by overlaying maps. Stages used in the study area preparation stages, stages of field work, laboratory stages, stages of analysis, evaluation phases.
Evaluation results of the research direction flownets by measuring the depth of the water table toward the West. Parameters used to measure the chemical properties of water that is pH, Boron (B), and chloride (Cl). The resulting pH value in the study area ranged from 5.82 to 8.84, according to Regulation No. 82 of 2001 on the pH value of the study area meet the standard of quality standards. Value Boron (B) of the study sites ranged from 0.5 mg / l - 2.4 mg / l, the results of the multiple sample points on the standard of quality standards it is caused by natural factors and human activities. Value of chloride (Cl) in the area ranged penelelitian 0.678 mg / l - 3.867 mg / l. From the evaluation results of research areas free of ground water quality standards to meet quality standards that have been determined.
Keywords: Geothermal, Groundwater Quality fre
Desain High Frequency Pwm Menggunakan Cpld Dan Pemanfaatan Sistem Sebagai Kontrol Pada Dc-dc Flyback Up Converter
Pulse Width Modulation (PWM) menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kebanyakan sistem kontrol. Salah satu kegunaan dari PWM adalah sebagai pengontrol daya pada rangkaian konverter DC-DC/DC-AC. Penggunaan PWM dengan frekuensi tinggi selalu menjadi alternatif untuk mengurangi besarnya ukuran trafo pada konverter Flyback. Frekuensi tinggi PWM dapat dihasilkan jika mengunakan model pencacah dengan kemampuan menghitung cepat. Teknik pencacahan rising dan falling untuk model pencacah dirancang mampu menghasilkan PWM dengan frekuensi lebih tinggi daripada teknik PWM yang dibangun pada mikrokontroller PIC16F87X. Besarnya frekuensi PWM yang dibangun pada komponen CPLD bergantung pada resolusi dan osilator kristal yang digunakan, nilai frekuensi yang mampu dihasilkan untuk resolusi PWM 10 bit dan frekuensi osilator kristal 48 MHz pada arsitektur PWM yang telah dirancang adalah 93.5 kHz. Serta desain high frequency PWM pada komponen CPLD dapat digunakan sebagai kontrol pada konverter Flyback untuk menaikkan tegangan DC dari 12V ke 400V
Kepuasan Pengunjung Dalam Rangka Pengembangan Objek Wisata Di Kabupaten Kediri Tahun 2016
Improved service and repair facility must be done so that visitors do not get bored for a return visit, because if the services and facilities of a tourist attraction well then the visitors will come back to visit these attractions. Tourism Object potential to attract visitors in Kediri very much. Sightseeing in Kediri district were: Tegowangi Temple, Temple Surowono, Simpang Lima Gumul, Kelud, Ubalan, Niagara Irenggolo, Petilasan Sri Aji Joyoboyo, and The Old Church Puhsarang. This method is a method that can be used to understand the object that becomes the problem. Judging from the existing problems and objectives, this study classified as survey research is "research that takes a sample of the population and the use of a questionnaire as a main data retrieval tool" Singarimbun and Effendi (1999: 40) The survey was conducted by direct field observations are accompanied by interviews with local people, community leaders and government officials who are competent to tourism in the context of collecting data and information. For that use a checklist and implemented at all locations assessed as a potential object locations. In a visit to the sites in question, also conducted Deep discusion groups / in-depth discussion involving the community, leaders and the competent government authorities. Data and information were analyzed with SWOT method, which takes into consideration a variety of factors that contribute to negative or positive: strengths, weaknesses, opportunities and threats of the tourist attraction. Through the process will be done conclusion that the results of the survey point, which is then followed by the development of the recommendations, increased tourism facility in Kedir
UPGRADING SKILL PEKERJA MELALUI PELATIHAN DATABASE MANAGEMENT SYSTEM (DBMS) GUNA MENDUKUNG TATA KELOLA DATA DAN INFORMASI PADA FEDERASI SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SELURUH INDONESIA (FSP KEP SPSI) PROVINSI BANTEN
Para pekerja yang terhimpun dalam Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP KEP SPSI) Provinsi Banten perlu dibekali dengan pengetahuan mengoperasikan aplikasi Database Management System (DBMS) guna meningkatkan kemampuan dalam tata kelola data dan informasi. Umumnya para pekerja memahami bahwa salah satu aset penting bagi perusahaan adalah data dan informasi. Namun hanya sebagian kecil pekerja yang mampu mengoperasikan aplikasi pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi perusahaan. Salah satu upaya untuk upgrading skill pekerja dalam hal tata kelola data dan informasi adalah dengan mengadakan kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk pelatihan mengoperasikan aplikasi pengelolaan database Microsoft Access yang diselenggarakan oleh tim dosen pengabdian pada masyarakat bekerjasama dengan FSP KEP SPSI. Pada awalnya sebagian besar pekerja belum memahami cara mengoperasikan aplikasi Microsoft Access dan setelah dilaksanakan pelatihan aplikasi database management system Microsoft Access ini para pekerja mendapatkan pengetahuan tentang pengolahan data menjadi informasi sehingga skill pekerja dalam tata kelola data dan informasi meningkat secara signifikan
Pelaksanaan Perjanjian Asuransi Kesehatan Pada Pt. Asuransi Bumiputera Muda Surakarta
Asuransi merupakan alat untuk melindungi kerugian yang mungkin dideritanya. Bagi tertanggung, asuransi merupakan alat pengalihan risiko, sehingga dalam prakteknya berbentuk perjanjian antara pihak tertanggung dengan pihak penanggung. Pihak tertanggung sesuai dengan risiko yang diderita akan mendapatkan imbalan pembayaran dari pihak penanggung, sehingga tertanggung mendapat perlindungan dari kemungkinan menderita kehilangan, kerusakan atau kerugian dari suatu peristiwa atau keadaan. Dalam hal ini penulis meneliti mengenai Pelaksanaan Perjanjian Asuransi Kesehatan Pada PT. Asuransi Bumiputera Muda Surakarta. Penulis berpendapat bahwa pelaksanaan klaim atas biaya pengobatan dalam perjanjian asuransi kesehatan PT. Asuransi Bumiputera Muda Surakarta, yaitu sistem pembayaran klaim asuransi kesehatan yang diberikan dengan dua macam, yaitu pembayaran secara provider dan reimbursmen. Proses pengajuan klaim atas biaya pengobatan dalam perjanjian asuransi kesehatan di PT Bumiputera Muda melalui tahapan-tahapan yang memang merupakan ketetapan baku yang dimiliki PT. Asuransi Bumiputera Muda Surakarta. Setelah semua syarat-syarat tersebut lengkap dan diperiksa oleh penanggung, sesuai dengan prosedurnya maka penanggung wajib membayar klaim yang diajukan tertanggung dengan jangka waktu 30 hari kalender. Pelaksanaan pembayaran klaim peserta askes mempunyai kendala-kendala dalam proses penyelenggaraannya yaitu pada waktu pengajuan klaim berkas tagihan yang diberikan tertanggung tidak lengkap, Premi belum dibayar sehingga pengajuan klaim di tolak dan hilangnya polis asuransi kesehatan atau kwitansi pembayaran premi. Upaya Penyelesaiannya : Harus dilengkapi dulu berkas-berkasnya untuk pengajuan klaim asuransi kesehatan premi yang belum dibayar, seharusnya dibayar dulu, dalam hal ini apabila polis yang sah setelah premi dibayarkan sesuai perjanjian yang telah disepakati, sehingga jaminan diberikan apabila telah masuk dalam jangka waktu polis berlangsung. upaya mengatasi kehilangan polis atau kwitansi pembayaran polis ini biasanya PT. Bumiputera Muda untuk mengganti polis atau kwitansi dengan yang baru, atau pencarian data dan melihat kembali arsip-arsip yang dimiliki perusahaan
- …