10 research outputs found
Pesan dakwah dalam upacara tradisi rebo wekasan di Situgunung Desa Gede Pangrango Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi
Dalam suatu masyarakat yang mengembangkan dan melestarikan kegiatan kebudayaan dengan berbagai ragam kebudayaan, di Jawa Barat ini banyak sekali aktivitas kebudayaan yang mengandung nilai-nilai pesan dakwah agama Islam, bahkan terdapat beberapa kebudayaan yang bertolak belakang dengan ajaran Islam akan tetapi didalamnya terkandung nilai-nilai keagamaan. Dalam kegiatan dakwah Islam tidak hanya dengan khitobah, khitabah, tetapi bisa juga dengan perilaku salah satunya dengan aktivitas transfer dengan budaya yang memiliki nilai pesan dakwah.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pesan dakwah dan mengetahui cara tradisi ritual yang digunakan dalam upacara tradisi rebo wekasan di Situgunung.
Adapun tempat penelitian yang dilakukan terhadap upacara tradisi rebo wekasan yakni yang bertempat di Situgunung Desa Gegepangrango Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif ini yang mencari teori dan bukan untuk menguji teori, metode ini juga menitik beratkan pada hasil observasi dan suasana ilmiah. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah merujuk pada teori komunikasi pesan yang dikembangkan oleh Hermeneutik Hans Georg Gadamer bahwa orang selalu memahami pengalamannya dari perspektif asumsi. Tradisi atau kebiasaan kita memberikan cara kepada kita memahami lingkungan, dan kita tidak dapat memisahkan diri kita dengan tradisi yang kita miliki. Observasi, alasan, dan pengertian tidak pernah sepenuhnya bersifat objektif karena telah diwarnai dengan sejarah dan pengalaman kita dengan orang lain.
Hasil penelitian membuktikan bahwa terhadap pesan dakwah dalam upacara tradisi rebo wekasan di Situgunung Desa Gedepangrango Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi adalah memiliki pesan dakwah yang diajarkan oleh sesepuh zaman dahulu di Kadudampit bernama Eyang Jalun juga yang dijelaskan dalam upacara tradisi yang merujuk pada pesan dakwah yakni penyampaian rukun iman dalam ajaran Islam
The Development of Learning Devices Based Realistic Approach for Increasing Problem Solving Mathematics Ability of Student in SMPS Gema Buwana
This type of research was a of learning devices with the aim to produce devices based learning approach that was valid realistic mathematics, practical and effective, and all the instruments of research related to the application of these devices in the learning of mathematics on the subject of rectangle and square for seventh grade students of SMP. This study was conducted in two stages, namely the first stage was the development of learning tools. The development of devices based learning mathematics realistic approach with reference to the development model learning device according to Thiagarajan, and Semmel Semmel ie 4-D models (four D models). The second stage was the implementation of learning devices that were considered feasible. The design of the trials was a one-group posttest-only design. The findings of the research were: 1) the resulting learning, such as: lesson plan, student books, student activity sheet, and test problem solving had met the criteria of good / valid; 2) The effectiveness of the learning device inferred based on: (i) complete student learning classical at the first trial amounted to 85.17% and in the second test by 90%, (ii) achievement of learning goals at the trials I was not achieved in a matter of question number 3 and 4 and no trial II was reached on each item, (iii) the performance of the ideal time at the trial I and II trials were ideal, 3) The student’s response to the component and learning activities was postive. Keywords: Learning devices, Realistic Approach, 4-D Development Model, Problem Solving Mathematics ability.
Beberapa Tumbuhan yang Berpotensi Sebagai Anti-Skabies di Indonesia
Scabies is a type of parasitic infectious disease of the skin caused by the mite Sarcoptes scabiei var hominis. Scabies is often found in areas with high population density, low economic status, poor sanitation and hygiene. For now, medication is one of the factors inhibitors in the treatment of scabies. This happened because chemical drugs has several effects such as contraindications, irritation, toxicity, and is not effective to all mite stages. Therefore, alternative treatments are needed that come from natural ingredients by exploring various plants in Indonesia that potential to have an active compounds to eradicate mites. The aims of this study is to summarize some of the result of research on alternative plant based anti-scabies and give the information as a reference for further research. This study uses the literature study method to obtain information from several research journal. Based on the results of a literature search, it was found that 15 plant species were extracted and tested on animals and humans which contain active compounds and have the potential as anti-scabies. These fifteen plants can grow well in the territory of Indonesia, so that people can cultivate them and develop them as natural anti-scabies agents. AbstrakSkabies merupakan salah satu jenis penyakit infeksi parasit pada kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei var hominis. Skabies banyak ditemukan di daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi, status ekonomi rendah, sanitasi dan hygiene yang buruk. Saat ini, pengobatan dengan bahan kimia menjadi salah satu faktor yang menjadi penghambat dalam penanggulangan skabies. Hal tersebut terjadi karena obat kimia memiliki beberapa efek seperti kontraindikasi, iritasi, toksik, dan tidak efektif terhadap semua stadium tungau. Oleh karena itu, diperlukan alternatif pengobatan yang berasal dari bahan alam dengan mengeksplorasi berbagai tumbuhan di Indonesia yang berpotensi memiliki senyawa aktif untuk membasmi tungau. Tujuan studi ini adalah merangkum beberapa hasil penelitian tentang obat alternatif anti skabies berbahan dasar tumbuhan dan memberikan informasi dasar sebagai referensi penelitian lebih lanjut. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur untuk memperoleh informasi dari beberapa jurnal penelitian. Berdasarkan hasil penelusuran pustaka diperoleh 15 jenis tumbuhan yang di ekstrak dan di uji ke hewan maupun manusia yang memiliki kandungan senyawa aktif dan berpotensi sebagai anti skabies. Kelima belas tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik dengan di wilayah Indonesia, sehingga masyarakat dapat membudidayakannya dan mengembangkannya sebagai bahan anti-skabies alami.
EFEKTIVITAS MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA PEMBELAJARAN TARI DI SANGGAR PANCAWIJAYA ART PRODUCTION
Tingkat keberhasilan peserta didik dapat diukur melalui kegiatan pembelajaran, karena kegiatan pembelajaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang terdapat pada berjalannya proses pendidikan. Kurangnya keberanian dan fokus siswa pada proses pembelajaran tari disanggar dapat menyebabkan kurangnya pemahaman siswa dalam pembelajaran tari. Pancawijaya Art Production merupakan salah satu pendidikan nonformal yang pada proses pembelajarannya menggunakan salah satu model pembelajaran yaitu model student facilitator and explaining. Penulisan ini bertujuan untuk dapat memberikan informasi mengenai perencanaan, proses dan efektifitas pembelajaran tari di sanggar menggunakan model student facilitator and explaining. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Partisipan dalam penelitian ini, yaitu pelatih tari dan siswa sanggar kategori pemula dan madya yang terlibat pada proses pembelajaran tari menggunakan model student facilitator and explaining di sanggar Pancawijaya art production kota Bandung. Teknik pengumpulan data yang dilakukan berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan berupa reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah pembelajaran tari menggunakan model student facilitator and explaining dapat dinyatakan efektif, karena telah sesuai dengan karakteristik pendidkan nonformal yaitu, tujuan, waktu, isi program, proses pembelajaran, dan pengendalian. Serta pembelajaran tari di sanggar Pancawijaya Art Production telah sesuai dengan tahapan-tahapan pada model student facilitator and explaining, dan telah membuat siswa sanggar fokus dan lebih berani untuk mengajarkan kepada teman sabayanya walaupun dibawah bimbingan pelati
PELATIHAN PEMBUATAN NUGGET IKAN NILA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN POTENSI DESA TUGU MULYA, LAMPUNG BARAT
Desa Tugu Mulya merupakan salah satu desa di Kecamatan Kebun Tebu, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung. Desa ini memiliki potensi yang perlu diperhatikan yaitu masyarakatnya memiliki budidaya ikan nila yang biasanya hanya dijual segar dan diolah sederhana. Di samping itu, konsumsi protein hewani di Provinsi Lampung masih rendah padahal hal ini sangat penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Pengabdian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk melatih masyarakat membuat nugget ikan nila sebagai upaya peningkatan potensi desa. Pelatihan dilaksanakan dengan pematerian terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan praktik pembuatan secara langsung oleh peserta. Hasil yang diperoleh yaitu peserta mengetahui dan memahami manfaat ikan nila sebagai sumber protein hewani, pentingnya konsumsi ikan nila dan pengolahan ikan nila menjadi nugget yang memiliki masa simpan lebih lama dan nilai jual lebih tinggi. Selain itu, pelatihan ini dapat memberikan kemampuan peserta dalam membuat nugget ikan nila secara mandiri
PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM KARAOKE PADA PT. NUANSA ASPIRASI BENING
PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM KARAOKE PADA PT. NUANSA ASPIRASI BENING
News Aggregator dan Nilai-Nilai Jurnalisme: Studi Penyajian Berita Pada Beritagar.Id
News aggregator is a new profession that emerges along with the abundance of information. This article aims to analyze the results of the work practices of the news aggregator whose roles are mostly held by journalists in Indonesia. The news aggregators who also work as journalists, have professional ethics guidelines in the corridor of the journalistic process where the journalistic code of ethics must be implemented, the elements of journalism need to be carried out, as well as the composition of news with information in accordance with 5W1H. This guideline becomes the concept of analyzing news content which in this study is focused on news content in beritagar.id. The results showed that the news aggregation office, in this case beritagar.id, ran a journalistic process according to journalism values. However, it is still not recognized as journalism since the principle of going to the field to collect data directly is important in the process of verifying journalistic product data. Interestingly, the results of this study indicate an increase in understanding of the journalistic process in media aggregators for senior journalists who began their careers in the mainstream media.News aggregator adalah profesi baru yang muncul seiring dengan melimpahnya informasi. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis hasil praktek kerja news aggregator yang sebagian besar dirangkap perannya oleh para jurnalis di Indonesia. Para news aggregators yang juga bekerja sebagai jurnalis, memiliki pedoman etika profesi dalam koridor proses jurnalistik di mana kode etik jurnalistik harus dijalankan, elemen jurnalisme perlu dilakukan, serta susunan berita dengan informasi sesuai 5W1H. Pedoman ini menjadi konsep menganalisis isi berita yang pada penelitian ini difokuskan pada isi berita dalam beritagar.id. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kantor agregasi berita, dalam hal ini beritagar.id, menjalankan proses jurnalistik sesuai nilai-nilai jurnalisme dengan bantuan artificial intelegent. Namun demikian, masih belum diakui sebagai jurnalisme mengingat prinsip turun ke lapangan untuk mengambil data langsung menjadi hal penting dalam proses verifikasi data produk jurnalistik. Menariknya adalah hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman tentang proses jurnalistik dalam media aggregator pada jurnalis senior yang mengawali karirnya di media mainstream
Peran Pendidikan dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik
Tantangan terberat dunia pendidikan di Indonesia adalah peningkatan kualitas pembelajaran untuk menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing dan mampu beradaptasi dengan perubahan serta kreatif dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Proses pendidikan karakter perlu dibina sejak dini dan harus dimaksimalkan sejak sekolah dasar. Tujuan pendidikan karakter disekolah adalah untuk mengembangkan potensi kalbu dan hati nurani peserta didik agar memiliki jiwa dan kepekaan social terhadap diri, keluarga dan lingkungannya. Fungsi penddikan karakter yaitu menumbuhkembangkan kemampuan kemampuan dasar peserta didik agar berpikir cerdas, berprilaku yang berakhlak mulia, bermoral, dan berbuat sesuatu yang baik, yag bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Sehingga peran pendidikan dalam pembentukan karakter peserta didik memiliki posisi yang sangat urgen dan penting dalam rangka peningkatan kemampuan peserta didik baik dilihat dari kemampuan kognitif, apektif, maupun psikomotorik, dan mampu memberikan nuansa dan inovasi terbaru tersendiri dalam setiap satuan pendidikan dalam interaksi sesame peserta didik, dengan guru, keluarga maupun dengan lingkungan sekitar
Anti-Toxoplasma IgM-IgG Titer in Malignancy Patients Receiving Chemotherapy at Dr. H Abdul Moeloek General Hospital of Lampung Province
Transmission of toxoplasmosis is influenced by interacting disease agents, hosts and environmental conditions. Nutritional status is a host factor that cannot be ignored. Some studies suggest that high body mass index has a strong association with Toxoplasmosis. This study aims to analyze anti-toxoplasmosis IgM and IgG titers based on nutritional status in patients with malignancies who receive chemotherapy at the Lampung Provincial General Hospital, Indonesia. The design of this study was cross-sectional. The population of this study were malignancy patients who received chemotherapy with or without symptoms of infection at Lampung Provincial Hospital. Blood samples were examined for Toxoplasmosis serology to measure IgG and IgM titers. Examination with CMIA technique. Data analysis was done descriptively followed by Anova or Kruskal Wallis test. The results of this study showed that there were no differences in mean age, IgM and IgG titers in the three nutritional status groups