42 research outputs found

    Kajian Stratejik Kelola USAha Pada Industri Kecil Agel

    Full text link
    IKM anyaman agel adalah salah satu sub sektor IKM kerajinan yang mampu menggerakkan ekonomi danmenjadi ikon kabupaten Kulon Progo. Agel diperoleh dari hasil pembelahan bagian atas pucuk daun CoryphaGebanga .Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana namun mampu merambah ke pasar mancaNegara seperti USA, Eropa, Australia, Malaysia, Jepang. Tahun 1998, meski kondisi Negara Indonesiamengalami krisis moneter, dimana banyak Perusahaan besar sedang tiarap , justru para pelaku industri agelmengalami “golden era”. Tahun 2009 Realisasi ekspor kerajinan agel dari Kulon Progo mencapai volume831.000 kg dengan nilai $ 1.138.800. Luas panen tanaman gebang di Kulon Progo hanya tinggal 47 Ha denganproduktivitas 0,83 ton/Ha/tahun . Hasil dari luas panen tanaman agel di Kulon Progo diperkirakan hanya mampumensuplay kurang dari 1 % kebutuhan bahan baku padahal pasar kerajinan anyaman agel masih sangat terbuka.Oleh karena itu Model Bauran Pemasaran dari Craven,1994 diharapkan dapat menggambarkan strategi kelolausaha pada IKM anyaman agel di Kulon Progo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara alamiah IKManyaman agel sudah membentuk klaster industri tersendiri untuk memenuhi bahan baku, menerapkan strategiagar proses produksi dapat berlanjut, mempromosikan & memasarkan produk, menerapkan strategi harga,kesemua hal tersebut bermuara pada kepuasan pembeli /pelanggan

    Pemetaan Daerah Yang Tergenang Banjir Pasang Akibat Kenaikan Muka Air Laut Di Pesisir Kota Tegal

    Full text link
    Kota Tegal merupakan salah satu kota yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Permasalahan genangan banjir pasang khususnya di Kota Tegal merupakan salah satu permasalahan yang belum bisa terselesaikan hingga saat ini. Daerah yang terkena genangan banjir pasang diantaranya Kelurahan Muarareja, Tegalsari, Mintaragen dan Panggung. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan luasan genangan banjir pasang dan untuk mengetahui macam-macam penggunaan lahan yang terkena genangan banjir pasang khususnya di daerah pesisir Kota Tegal. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober – 20 Oktober 2013 di Pelabuhan Kota Tegal, Jawa Tengah. Daerah yang dikaji dalam penelitian ini merupakan daerah pesisir Kota Tegal. Data yang digunakan antara lain: data pengamatan pasang surut selama 15 hari, data peramalan pasut bulan Oktober 2013 menggunakan software NAOTide, data ketinggian dari Peta RBI dan data ketinggian dari DPU Kota Tegal untuk membuat DEM dan Peta RTRW Kota Tegal tahun 2011-2031. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus serta metode analisa data menggunakan metode deskriptif. Berdasarkan hasil pengolahan data pasang surut dan DEM menghasilkan luasan genangan banjir pasang di pesisir Kota Tegal. Daerah yang terkena genangan meliputi 3 kecamatan yang diantaranya Kecamatan Tegal Barat, Kecamatan Tegal Timur dan Kecamatan Margadana. Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa wilayah Kecamatan Tegal Barat tergenang 668,87 Ha, Kecamatan Tegal Timur tergenang sebesar 236,37 Ha dan Kecamatan Margadana tergenang sebesar 5,57 Ha

    Analisis Pungutan Rente Ekonomi Kayu Bulat Hutan Tanaman Industri Di Indonesia

    Full text link
    Rendahnya perolehan pungutan kayu bulat hutan tanaman industri, disamping karena lambatnya pembangunan hutan tanaman, juga dikarenakan sistem pemungutan rente ekonomi yang lemah. Kebijakan pengurangan produksi kayu bulat hutan alam, dan rencana pembangunan hutan tanaman ke depan mendorong perlunya dilakukan perbaikan sistem pungutan rente ekonomi kayu bulat hutan tanaman

    Studi Sebaran Sedimen di Perairan Sub-cekungan Tarakan Kalimantan Timur

    Full text link
    Sub-cekungan Tarakan termasuk dalam Cekungan Tarakan, Kalimantan Timur. Daerah utaranya berbatasan dengan perairan Blok Ambalat yang diklaim oleh Malaysia. Lokasi penelitian ini berdekatan dengan jalur Arus Lintas Indonesia (Arlindo), sehingga pergerakkannya dapat mengganggu kestabilan morfologi dan pengendapan sedimen laut. Proses pengendapan yang berlangsung, dapat dipelajari berdasarkan ukuran dan sebaran dari sedimennya. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 15 – 21 September 2012 menggunakan kapal Geomarin III dan analisis laboratorium dilakukan pada bulan Oktober – November 2012 di laboratorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL), Cirebon. Materi yang digunakan yaitu contoh sedimen, pemeruman dasar laut, dan perekaman data arus laut. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif, penentuan titik sampling menggunakan sistem tematik, dan untuk perekaman data arus laut menggunakan metode langrangian. Untuk pengolahan data menggunakan software ArcGIS 9.3, software Petrel Schlumberger 2008, dan software WindRose. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebaran sedimen dari arah daratan (barat) menuju ke arah laut lepas (timur) berupa sedimen pasir, pasir lanauan, lanau pasiran, dan lanau. Sebaran hasil korelasi berhubungan saling menjari antara sedimen pasir – pasir lanauan, pasir lanauan – lanau pasiran, dan lanau pasiran – lanau. Sifat ukuran butir sedimen memiliki nilai mean antara 0.02 sampai 0.17, kategori sortasi terpilah sangat baik, kategori skewness menceng kasar dan kategori kurtosis puncak tumpul. Berdasarkan analisis hasil arah dan kecepatan arus laut, dapat diketahui pergerakkan arus laut yang berada di wilayah penelitian masih dipengaruhi dari daratan dan diduga adanya pengaruh dari Arlindo

    Switch Configuration Effect on Stray Capacitance in Electrical Capacitance Volume Tomography Hardware

    Get PDF
    Electrical capacitance volume tomography (ECVT) system uses six switches in one channel with configuration resembling “T” letter, so it is called “T-switch”. The working scheme of the switch can be explained in four different modes of operation, i.e. excitation mode, detection mode, ground mode, and floating mode. This research describes the effect of switch configuration to stray capacitance in ECVT hardware. Stray capacitance introduces parasitic signal from other sources; one of them is signal from another electrode at floating mode when the signal is still flowing to detection circuit. One channel, two channels, three channels, so on until thirty-two channels are connected to single detection circuit sequentially to investigate the effect of stray capacitance. Both simulation and experiment show the stray capacitance increases along with addition of channel corresponds to 0.046pF for each channel

    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebakaran Hutan Di Indonesia Dan Implikasi Kebijakannya

    Get PDF
    ABSTRACT Forest fire is one of the crucial environmental and forestry issues as well as local and global concern. The longstanding efforts have been conducted to overcome this problem, but the success was relatively low. This study aims to determine the factors that affect the extent of forest and peat fires in Indonesia. The analysis of forest fires was carried out on three major islands, i.e. Sumatra, Kalimantan and Papua using time series data from 1969 to 2012.  The data were analyzed using econometric models. The results indicated that the factors affecting the forest and peat fires included the price of logs, export prices of CPO, el nino, budget of the Ministry of Forestry, the economic crisis and the number of hotspots. The identified determinant which has a major impact on the extent of forest and peat fires is the number of hotspots. Controlling the number of hotspots significantly reduced the magnitude of forest fires. For that reason, there is a need for a paradigm shift in the control of forest fires from forest fire fighting activities into preventive effort by reducing the number or preventing the occurrence of hotspots as an early indication of a forest fire.  Keywords: forest fires, hotspots, preventio

    Evaluation of Annual Allowable Cut (AAC) Determination of Teak Forest Plantations in Perum Perhutani, Indonesia

    Get PDF
    The degradation of teak forest plantations in Java that are managed by Perum Perhutani (PP) continues to happen, and this is caused by some risk factors such as illegal logging, grazing, forest fire, and encroachment. However, these risk factors have not been considered by PP notably in annual allowable cut (AAC) determination of yield regulation. Therefore, the AAC value could be overestimated. The research was aimed at evaluating the method of AAC determination and proposing an alternative method that considers the risk factors. This research was conducted with a series of data analysis approach from the data on five planning periods. The research result showed that forest damage occurs in varied situations. On average, the rate of deforestation accounted for 0.8% per annum. The calculation of AAC by considering the rate of damage risk in normal condition approximately made up 70.8%. Thus, compared to another method without considering damage risk rate, overestimation constituted 29.2%. In brief, this had an impact on the decline of timber stock.

    Receptor Tyrosine Kinases in Osteosarcoma: 2019 Update

    Get PDF
    The primary conclusions of our 2014 contribution to this series were as follows: Multiple receptor tyrosine kinases (RTKs) likely contribute to aggressive phenotypes in osteosarcoma and, therefore, inhibition of multiple RTKs is likely necessary for successful clinical outcomes. Inhibition of multiple RTKs may also be useful to overcome resistance to inhibitors of individual RTKs as well as resistance to conventional chemotherapies. Different combinations of RTKs are likely important in individual patients. AXL, EPHB2, FGFR2, IGF1R, and RET were identified as promising therapeutic targets by our in vitro phosphoproteomic/siRNA screen of 42 RTKs in the highly metastatic LM7 and 143B human osteosarcoma cell lines. This chapter is intended to provide an update on these topics as well as the large number of osteosarcoma clinical studies of inhibitors of multiple tyrosine kinases (multi-TKIs) that were recently published
    corecore