233 research outputs found

    PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM KEBIJAKAN PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA

    Get PDF
    Perubahan iklim menjadi persoalan serius yang dihadapi oleh masya­rakat global saat ini. Persoalan yang muncul tidak hanya menyangkut keberlanjutan lingkungan, tetapi juga sosial, seperti ketidakadilan gender. Penyebanya, karena perubahan iklim dirasakan berbeda dam­pak­nya antara laki-laki dan perempuan. Perempuan dan anak-anak adalah kelompok yang paling rentan pada saat terpapar dampak perubahan iklim. Pada saat yang sama, perempuan tidak memiliki kapasitas adaptasi yang cukup perempuan dalam meng­hadapi ben­cana iklim akibat minimnya akses, control, dan partisipasi dalam kebijakan perubahan iklim. Tulisan ini menyajikan pentingnya pengarusutamaan gender (PUG) dalam kebijakan perubahan iklim. Melalui PUG, dimaksudkan agar perempuan tidak mengalami ke­rentanan lebih akibat kebijakan perubahan iklim yang kurang res­ponsif gender. Pada saat yang sama, juga akan meningkatkan kualitas kebijakan perubahan iklim, baik di tingkat nasional maupun di tingkat lokal. Semakin tinggi level kesadaran gender yang dimiliki, maka semakin tinggi pula kualitas kebijakan perubahan iklim yang di­hasilkan

    PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM KEBIJAKAN PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA

    Get PDF
    Perubahan iklim menjadi persoalan serius yang dihadapi oleh masya­rakat global saat ini. Persoalan yang muncul tidak hanya menyangkut keberlanjutan lingkungan, tetapi juga sosial, seperti ketidakadilan gender. Penyebanya, karena perubahan iklim dirasakan berbeda dam­pak­nya antara laki-laki dan perempuan. Perempuan dan anak-anak adalah kelompok yang paling rentan pada saat terpapar dampak perubahan iklim. Pada saat yang sama, perempuan tidak memiliki kapasitas adaptasi yang cukup perempuan dalam meng­hadapi ben­cana iklim akibat minimnya akses, control, dan partisipasi dalam kebijakan perubahan iklim. Tulisan ini menyajikan pentingnya pengarusutamaan gender (PUG) dalam kebijakan perubahan iklim. Melalui PUG, dimaksudkan agar perempuan tidak mengalami ke­rentanan lebih akibat kebijakan perubahan iklim yang kurang res­ponsif gender. Pada saat yang sama, juga akan meningkatkan kualitas kebijakan perubahan iklim, baik di tingkat nasional maupun di tingkat lokal. Semakin tinggi level kesadaran gender yang dimiliki, maka semakin tinggi pula kualitas kebijakan perubahan iklim yang di­hasilkan

    Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Tanah Pekarangan (PTP) untuk Konservasi dan Wirausaha Agribisnis di Kelurahan Kedung Pane Kota Semarang

    Get PDF
    Community empowerment activity through Lecturer Dedication Program (KPD) utilization of yard for conservation and agribusiness this is the first step to stimulate the growth of spirit of self-help and community participation. KPD program is a step to build the foundation for a social change that led to empowering society (empowering society). Some changes that have been achieved through this KPD program are: 1) The occurrence of mental attitude changes and mindset (mindset) and entrepreneurial spirit on the subject of assistance, so that they are aware of the local potential around him that can be developed into a high value commodity. 2) The occurrence of changes and the creation of habituation of the working patterns of the targeted subjects which put forward the concept of hard and intelligent work, which in the end is expected to increase productivity. 3) The birth of assisted subjects who have a set of knowledge and skills (life skills) to develop local potentials into commodities of production with higher selling value. Kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui program Karya Pengabdian Dosen (KPD) pemanfaatan pekarangan untuk konservasi dan agribisnis ini merupakan langkah awal untuk merangsang tumbuhnya semangat swadaya dan partisipasi masyarakat. Program KPD merupakan tahapan untuk membangun pondasi bagi sebuah perubahan sosial yang berujung pada pemberdayaan masyarakat (empowering society). Beberapa perubahan yang sudah dicapai melalui program KPD ini adalah: 1) Terjadinya perubahan sikap mental dan pola pikir (mindset) dan jiwa entrepreneur pada subyek dampingan, sehingga mereka sadar akan adanya potensi lokal di sekelilingnya yang bisa dikembangkan menjadi komuditas yang bernilai jual tinggi. 2) Terjadinya perubahan dan terciptanya habituasi pola kerja subyek dampingan yang mengedepankan konsep kerja keras dan cerdas, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan produktifitas. 3) Lahirnya subyek dampingan yang memiliki seperangkat pengetahuan dan ketrampilan (life skill) untuk mengembangkan potensi lokal menjadi komoditas hasil produksi yang memiliki nilai jual lebih tinggi

    Pengaruh Kepadatan Medium MS0 terhadap Perkecambahan Biji Jagung (Zea mays L., Var.” Lokal”) secara In Vitro

    Get PDF
    This study aims to determine the effect of MS0 medium density on maize in vitro seed germination. The sample used in this study is corn kernels from local variety (Zea mays L. var. “Lokal”). This research was an experimental research with a quantitative method approach. The study used a Rancangan Acak Lengkap (RAL) with one treatment factor that is medium density MS0 with a degree of agar concentration are 4 gram, 6 gram, 8 gram and 10 gram each concentration repeated 3 times. Data analysis uses the One Way Analysis of Variant (ANOVA) test and if it shows significant results, test continued to BNJ test (Beda Nyata Jujur). The best growth results occur at low level medium density (agar 4 gram) based on parameters days of emerged buds, plant height, number of roots, number of leaves and wet weight of corn plantlets. Uji ANOVA showed that  F value calculated 41.333 bigger than F value table that is 4.07 with significance level 0,05. This result shows that H0 is rejected and Ha is accepted. The results are continued with the BNJ test. BNJ test obtained significantly different results on germination of corn kernels in all treatments. The wet weight of corn plantlets has a high influence on the organs (roots, stems and leaves) of plants. If the wet weight is high, the plant growth is significant and vice versa

    Pengaruh Kepadatan Medium MS0 terhadap Perkecambahan Biji Jagung (Zea mays L., Var.” Lokal”) secara In Vitro

    Get PDF
    This study aims to determine the effect of MS0 medium density on maize in vitro seed germination. The sample used in this study is corn kernels from local variety (Zea mays L. var. “Lokal”). This research was an experimental research with a quantitative method approach. The study used a Rancangan Acak Lengkap (RAL) with one treatment factor that is medium density MS0 with a degree of agar concentration are 4 gram, 6 gram, 8 gram and 10 gram each concentration repeated 3 times. Data analysis uses the One Way Analysis of Variant (ANOVA) test and if it shows significant results, test continued to BNJ test (Beda Nyata Jujur). The best growth results occur at low level medium density (agar 4 gram) based on parameters days of emerged buds, plant height, number of roots, number of leaves and wet weight of corn plantlets. Uji ANOVA showed that  F value calculated 41.333 bigger than F value table that is 4.07 with significance level 0,05. This result shows that H0 is rejected and Ha is accepted. The results are continued with the BNJ test. BNJ test obtained significantly different results on germination of corn kernels in all treatments. The wet weight of corn plantlets has a high influence on the organs (roots, stems and leaves) of plants. If the wet weight is high, the plant growth is significant and vice versa

    Protect, Adapt or Relocate? Responding to Climate Change in Coastal Indonesia

    Get PDF
    On the coast of Java, Semarang City faces a multitude of climate-related problems including sea-level rise, flash and tidal floods, subsidence and coastal erosion. Using four case-study villages, this working paper explores how households are coping with the impacts of climate change. How do they decide whether to protect, adapt or relocate their property to areas less affected, and what are the costs? Understanding household risk assessments and decision-making processes should effectively tailor government policies to reduce vulnerability and support local adaptation strategies. By bringing together all stakeholders, an urban climate governance approach should ensure a more resilient city

    Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Tanah Pekarangan (PTP) untuk Konservasi dan Wirausaha Agribisnis di Kelurahan Kedung Pane Kota Semarang

    Get PDF
    Community empowerment activity through Lecturer Dedication Program (KPD) utilization of yard for conservation and agribusiness this is the first step to stimulate the growth of spirit of self-help and community participation. KPD program is a step to build the foundation for a social change that led to empowering society (empowering society). Some changes that have been achieved through this KPD program are: 1) The occurrence of mental attitude changes and mindset (mindset) and entrepreneurial spirit on the subject of assistance, so that they are aware of the local potential around him that can be developed into a high value commodity. 2) The occurrence of changes and the creation of habituation of the working patterns of the targeted subjects which put forward the concept of hard and intelligent work, which in the end is expected to increase productivity. 3) The birth of assisted subjects who have a set of knowledge and skills (life skills) to develop local potentials into commodities of production with higher selling value. Kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui program Karya Pengabdian Dosen (KPD) pemanfaatan pekarangan untuk konservasi dan agribisnis ini merupakan langkah awal untuk merangsang tumbuhnya semangat swadaya dan partisipasi masyarakat. Program KPD merupakan tahapan untuk membangun pondasi bagi sebuah perubahan sosial yang berujung pada pemberdayaan masyarakat (empowering society). Beberapa perubahan yang sudah dicapai melalui program KPD ini adalah: 1) Terjadinya perubahan sikap mental dan pola pikir (mindset) dan jiwa entrepreneur pada subyek dampingan, sehingga mereka sadar akan adanya potensi lokal di sekelilingnya yang bisa dikembangkan menjadi komuditas yang bernilai jual tinggi. 2) Terjadinya perubahan dan terciptanya habituasi pola kerja subyek dampingan yang mengedepankan konsep kerja keras dan cerdas, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan produktifitas. 3) Lahirnya subyek dampingan yang memiliki seperangkat pengetahuan dan ketrampilan (life skill) untuk mengembangkan potensi lokal menjadi komoditas hasil produksi yang memiliki nilai jual lebih tinggi

    KAJIAN ETNOBOTANI TANAMAN Curcuma longa L. DAN Curcuma zanthorrhiza ROXB. OLEH MASYARAKAT BOGOR JAWA

    Get PDF
    The community of Bogor, West Java are a group of people who still apply the traditional pattern of life. The use of turmeric plants (Curcuma longa L.) and temu lawak (Curcuma zanthorrhiza Roxb.) by local people is still ongoing today. This research was conducted to determine the economic value of turmeric and temulawak for the people of Bogor, the use and use of turmeric and temu lawak plants, and the role of ethnobotany for the development of science. The method used in this study is data collection techniques in the form of literature studies, observations, interviews, and documentation. The results show that turmeric and temu lawak have economic potential for the people of Bogor, West Java. Its uses include medicinal plants, food additives and as vegetables. How to use it is to be mashed, cut and consumed directly. Revitalizing community knowledge about the use of plants around is very important for the development of science.Masyarakat Bogor, Jawa Barat adalah sekelompok masyarakat yang masih menerapkan pola kehidupan tradisional. Penggunaan tanaman kunyit (Curcuma longa L.) dan temu lawak (Curcuma zanthorrhiza Roxb.) oleh masyarakat setempat masih berlangsung sampai saat ini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai ekonomi kunyit dan temulawak bagi masyarakat Bogor, pemanfaatan dan cara penggunaan tanaman kunyit dan temu lawak, serta peran etnobotani bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan teknik pengumpulan data berupa studi literatur, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan kunyit dan temu lawak memiliki potensi ekonomi bagi masyarakat Bogor, Jawa Barat. Pemanfaatannya antara lain sebagai tanaman obat, bahan tambahan pangan dan sebagai lalapan. Cara penggunaannya yaitu dengan dihaluskan, dipotong dan dikonsumsi secara langsung. Revitalisasi pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan tanaman yang ada di sekitar sangat penting dilakukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan
    corecore