17 research outputs found

    INTERRELASI BUDAYA PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MEWUJUDKAN HARMONISASI SOSIAL (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 2 BANJAR AGUNG, KABUPATEN TULANG BAWANG)

    Get PDF
    Owned cultural diversity of learners is not uncommon led to disputes or different perspectives both about the accent, the character that allows the interrelation of culture of learners in the learning process so that the realization of social harmony. In this study the authors used method Descriptive Qualitative. This research shows that (1) in planning learning, teachers make learning device with a copy of the team MGMP (2) the implementation of learning social studies in the class that has the diversity already integrated but teachers do not take advantage of it by forming a class multicultural (3) form of interrelation of culture learners in learning social studies class in the form of verbal communication (Indonesian), verbal messages (words, intonation), non-verbal communication such as gestures during the learning process of students showed enthusiasm and body language. (4) the constraints faced by the class teacher is a teacher who has a diversity not understand the characteristics of students, so that students are less motivated. While the constraints faced by learners within the school are the stereotypes and etncentrism learners

    SEJARAH MARGA TULUNG SELAPAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR (1850-1983)

    Get PDF
    sebuah bukit yang bernama Bukit Petaling. Bukit tersebut di tumbuhi sebuah pohon yang berdaun lebar yang bernama Selapan di bukit itu juga terdapat aliran air yang membentuk lingkaran dan diberi nama yaitu Tulung. Maka dari itu lah penduduk setempat memberi nama yaitu Dusun Tulung Selapan. Dalam penelitian ini penulis mengunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini menunjukkan bahwa (1) sejarah asal usul masyarakat Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir, (2) Bagaimana terbentuknya marga Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir 1850-1983, (3) Perkembangan sistem pemerintahan daerah Tulung Selapan pasca dihapuskannya sistem marga di Indonesia tahun 1979

    PERAN ORGANISASI PERHIMPUNAN INDONESIA DALAM UPAYA MENCAPAI KEMERDEKAAN DI BELANDA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran organisasi Perhimpunan Indonesia dalam upaya mencapai kemerdekaan.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah atau historis dengan tahapan: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiogtafi. Jenis Penelitian yang digunakan bersifat kajian pustaka (literature). Hasil penelitian menjelaskan (1) Latar belakangi berdirinya organisasi Perhimpunan Indonesia di Belanda karena adanya motivasi untuk menjalin rasa persatuan dan kekeluargaan hidup di rantauan, juga adanya rasa kesadaran Nasional yang timbul, setelah banyak belajar tentang sejarah perjuangan dari berbagai negara di dunia. (2) Peranan organisasi Perhimpunan Indonesia dalam upaya mencapai  kemerdekaan di Belanda sebagai tempat pergerakan para mahasiswa Indonesia di Belanda, sebagai bentuk penyampai tentang nama Indonesia kepada dunia umumnya dan khususnya kepada rakyat Indonesia yang ada di tanah air

    UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH MELALUI METODE DISKUSI BAHASAN LKS SMP 4 LAMPUNG TAHUN 2009

    Get PDF
    The purpose of this class action research is to find out whether the use of the discussion method in the discussion of LKS can improve the history of learning outcomes of class VIII A of SMP 4 Padang Cermin, and also to achieve student mastery learning. The formulation of the problem in this study is "Is the use of the discussion method in the discussion of LKS can improve the history of learning outcomes of students of class VII A 1st semester of SMP 1 Padang Cermin South Lampung in 2008/2009. The method used in this study is a qualitative descriptive method with classroom action research, ie researchers will conduct teaching and learning activities accompanied by partner teachers. From the results of the research that has been done, it can be concluded: The average class of historical learning outcomes of students has increased, namely before using the LKS of 68 and after using LKS of 86.1. The percentage increase in historical learning outcomes from 42 students before using LKS is 52.3% and after using LKS increased to 97% from 42 students, then in the final results of this study there was an increase of 44.6%

    PERANAN PERHIMPUNAN PELAJAR-PELAJAR INDONESIA DALAM UPAYA MENCAPAI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

    Get PDF
    Kesadaran dikalangan para pemuda untuk berorganisasi dengan seiring perkembangan gerakan politik banyak menyeret berdirinya organisasi bermunculan namun, tidak diiringi rasa nasionalisme. Keadaan gerakan nasional yang masih bersifat kedaerahan masih dominan. Untuk mengatasi gerakan keadaan seperti itu, diperlukan adanya suatu organisasi pemuda yang bersifat netral dan tidak bersifat kedaerahan. Tujuan oranisasi pemuda pada dasarnya adalah memperkokoh rasa nasionalisme diantara kalangan pemuda untuk menghindari perpecahan. Tujuan dalam penelitian untuk mengetahui, memaparkan dan menjelaskan tentang peranan perhimpunan pelajar-pelajar Indonesia dalam menyatukan perkumpulan-perkumpulan pemuda, sehingga memiliki kesamaan visi untuk mencapai Indonesia merdeka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis. Penulis juga menggunakan pendekatan geografi, sosiologi, politik dan budaya. Prosedur pengumpulan data mengunakan studi kepustakaan dan dokumentasi. Hasil penelitian diketahui bahwa perhimpunan pelajar-pelajar Indonesia merupakan sebagian organisasi yang mengalami perkembangan keorganisasian. Terlihat dari awal berdirinya PPPI tidak terlepas dari peranan pelajar Indonesia di Belanda yang tergabung dalam perhimpunan Indonesia (PI). Melalui Majalah Indonesia Merdeka, PI banyak memberikan masukan pemikiran kearah persatuan. Selain itu Kongres Pemuda I, yang dilaksanakan pada tanggal 30 April-2 mei 1926 mempunyai pengaruh yang cukup besar. Propaganda persatuan dilancarkan pada kongres tersebut, sehingga memperkuat keinginan para pelajar membentuk persatuan pemuda, maka didirikanlah PPPI pada bulan september 1926. Sesuai dengan anggaran dasarnya, PPPI mempunyai dasar-dasar organisasi yang meliputi tujuan keanggotaan dan kepengurusan. Tujuan utama PPPI adalah menyatukan perkumpulan-perkumpulan pemuda yang telah ada, yang memiliki latar belakang berbeda, sehingga mempunyai satu visi

    Strategi Meningkatkan Sikap Toleransi melalui Model Sejarah Keberagaman Pemukiman Etnis di Palembang

    Get PDF
    Artikel ini mengkaji proses penerapan pembelajaran sejarah dan untuk mengetahui efektifitas pembelajaran sejarah  melalui model keberagaman pemukiman etnis di Palembang untuk meningkatkan Sikap Toleransi Siswa. Palembang merupakan kota yang multikultural yang mempunyai ragam etnis.  Budaya Lokal berperang penting dalam ilmu pengetahuan.  Implikasi dalam pembelajaran model ini menggunakan Pembelajaran kooperatif Problem Based Learning (PBL) dan Value Clarification Technique (VCT). Keberagaman pemukiman etnis merupakan peninggalan masa Kesultanan Palembang yaitu Kampung Arab, Kampung Melayu, dan Kampung Cina.  Nilai keberagaman pemukiman etnis menyangkut religius, menghargai perbedaan toleransi, dan ketulusan.  Hasil Penelitian  membuktikan adanya perubahan baik yang terjadi dalam meningkatkan sikap toleransi peserta didik dan meningkatkan efektifitas belajar siswa

    IMPLEMENTASI NILAI DASAR PERJUANGAN HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM TERHADAP PEMBINAAN KADER HMI KOTA PALEMBANG

    Get PDF
    Abstract-The thoughts of Cak Nur still greatly affect the HMI cadres of Palembang Branch. Therefore, this paper aims to reveal the thoughts of Cak Nur that affect the HMI cadres Palembang Branch, especially the thoughts contained in NDP HMI he has compiled. This study is a field study focused on assessing the implementation of NDP HMI in cadre development on HMI Palembang Branch by using qualitative descriptive method with inductive paradigm. The methods and paradigms are chosen in consideration of the analysis of research problems that require some information from below under the principles of qualitative research. Historical, sociological, and phenomenological approaches are an option for the purpose of research can be achieved well. The type of data in this study is qualitative-quantitative. The research data consist of primary and secondary data. The results of this study are first, the NDP was originally the working paper of PB HMI period 1966-1969 compiled by Cak Nur. At that time, he served as Chairman. The historical setting of this NDP concept, because Cak Nur calling to HMI cadres have a pocket book. NDP HMI is a reflection of Islamic thinking, humanity and keindonesiaan typical HMI. Second, the NDP for HMI cadres Palembang branch is the identity of the cadre or identity itself, and the values that must be used as the basis in the struggle of life, whether in organizing, in community, and in the state. To arrive at the implementation stage of the NDP for its cadres, HMI Palembang branch provides the same portion for each cadre to obtain teaching and education on NDP in stages; starting from the Introduction of Prospective Members (MAPERCA), Kader I Training (LK I), LK II, LK III, to the highest level, the NDP Instructor Training. All this is done so that every cadre has the opportunity to study, understand, animate and actualize the values contained in the NDP. Thirdly, Cak Nur, as an organizational and intellectual figure for the HMI cadres of Palembang branch, has a significant influence, especially the thoughts contained in NDP HMI which are always studied and actualized in organizational life, society and state.Keywords: HMI, Cag Nur, L

    IMPLEMENTASI NILAI DASAR PERJUANGAN HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM TERHADAP PEMBINAAN KADER HMI KOTA PALEMBANG

    Get PDF
    Pemikiran-pemikiran Cak Nur masih sangat mempengaruhi kader HMI Cabang Palembang. Oleh karena itu, maka tulisan ini bertujuan untuk mengungkap pemikiran-pemikiran Cak Nur yang mempengaruhi kader HMI Cabang Palembang, khususnya pemikirannya yang terdapat di dalam NDP HMI yang telah ia susun. Penelitian ini merupakan kajian lapangan (field research) yang terfokus mengkaji implementasi NDP HMI dalam pembinaan kader pada HMI Cabang Palembang dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan paradigma induktif. Metode dan paradigma tersebut dipilih atas pertimbangan terhadap analisis masalah penelitian yang menuntut sejumlah informasi dari bawah berdasarkan prinsip-prinsip penelitian kualitatif. Pendekatan kesejarahan, sosiologis, dan fenomenologis menjadi pilihan agar tujuan penelitian dapat tercapai dengan baik. Adapun jenis data dalam penelitian ini adalah kualitatif-kuantitatif. Data penelitian terdiri dari data primer dan sekunder. Hasil dalam penelitian ini adalahpertama, NDP pada awalnya merupakan kertas kerja PB HMI periode 1966-1969 yang disusun oleh Cak Nur. Saat itu, ia menjabat Ketua Umum. Adapun latar historis pembuatan konsep NDP ini, karena keterpanggilan Cak Nur agar kader HMI mempunyai buku saku. NDP HMI merupakan cerminan pemikiran keislaman, kemanusiaan dan keindonesiaan  khas HMI. Kedua, NDP bagi kader HMI cabang Palembang merupakan identitas kedirian kader atau jati dirinya, serta nilai-nilai yang mesti dijadikan dasar dalam perjuangan hidup, baik dalam berorganisasi, bermasyarakat, maupun bernegara. Untuk sampai pada tahap implementasi NDP bagi kader-kadernya, HMI cabang Palembang memberikan porsi yang sama bagi setiap kader untuk memperoleh pengajaran dan pendidikan tentang NDP secara berjenjang; mulai dari Masa Perkenalan Calon Anggota (MAPERCA), Latihan Kader I (LK I), LK II, LK III, sampai tingkatan yang paling tinggi, yaitu Training Instruktur NDP. Semua itu dilakukan agar setiap kader punya kesempatan untuk mengkaji, memahami, menjiwai dan mengaktualisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam NDP. Ketiga, Cak Nur, sebagai  figur organisatoris maupun intelektual bagi kader HMI cabang Palembang memberikan pengaruh yang cukup signifikan, khususnya pemikiran-pemikirannya yang tertuang di dalam NDP HMI yang senantiasa dikaji dan diaktualisasikan dalam kehidupan berorganisasi, bermasyarakat dan bernegar

    Makam Puyang Ramobayang Di Desa Embawang Sebagai Situs Sejarah Di Kabupaten Muara Enim

    Get PDF
    This research is based on the writer’s desire to know the grave of Puyang Ramobayang in Embawang village as a historical site of Muara Enim regency in 1991 – 2018. The method of this research are historical and survey methods. The type of the research that used is descriptive qualitative with the geography, sociology, cultural, antropology, religion, economy, and history approaches. The process of collecting the data used the observation, interview, and documentation techniques. Conclusions: (1)the history of the establishing of Embawang village, Muara Enim regency in 1991 – 2018 was around 1300 AD at a village, there was a husband and wife that had (twelve) children, one of them was named warding sakti, after having a family, he left Karang Dale to look for a new region, after a while, they family found a village that was a founder to become Embawang village. (2) the origin of the Puyang Ramobayang grave in Embawang village Muara Enim regency in 1991 – 2018, Puyang Ramobayang was an ancestor and also the firs person reclaimed Embawang village. Beside that, Puyang Ramobayang had magical power such as invulne rablety and could disappear, futhermorePuyang Ramobayang decided to go to follow Enim’s river path to spreas muslim religion after leaving Embawang village for long time, Puyang Ramobayang decided to return to Embawang village the end of his life. (3) the existance of Puyang Embawang’s grave to the life ow Embawang’s society at Muara Enim regency in 1991 – 2018 had effects in some parts. Social society, culture, religion, and economic. Suggestion to the students of faculty of tacher training and education, university of Muhammadiyah Palembang especially the students of history study program should local or national historical explore and study events.  Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keinginan penulis untuk mengetahui Makam Puyang Ramobayang di Desa Embawang sebagai situs sejarah Kabupaten Muara Enim tahun 1991-2018. Metode penelitian ini adalah metode historis dan metode survei. Jenis penelitian yang digunakan Deskriptif Kualitatif dengan pendekatan geografi, sosiologi, antropologi budaya, agama, ekonomi, historis. Proses pengumpulan data ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi. kesimpulan (1) Sejarah berdirinya Desa Embawang Kabupten Muara Enim Tahun 1991-2018 adalah sekitar tahun 1300 Masehi di sebuah desa ada sepasang suami istri yang mempunyai dua belas orang anak, yang salah satunya bernama Wardiang Sakti, setelah berkeluarga akhirnya Wardiang Sakti meninggalkan Karang Dale untuk mencari daerah baru, setelah beberapa lama akhirnya mereka menemukan sebuah desa yang merupakan cikal bakal menjadi Desa Embawang, (2) Asal-usul situs Makam Puyang Ramobayang di Desa Embawang Kabupaten Muara Enim tahun 1991-2018 Puyang Ramobayang merupakan nenek moyang serta merupakan  orang yang pertama kali membuka Desa Embawang, selain itu Puyang Ramobayang memiliki ilmu kesaktian yang tinggi seperti ilmu kebal dan bisa menghilang, Puyang Ramobayang selanjutnya memutuskan untuk pergi mengikuti aliran Sungai Enim untuk menyebarkan Agama Islam setelah cukup lama meninggalkan Desa Embawang Puyang Ramobayang memutuskan untuk kembali ke Desa Embawang sampai akhir hayatnya (3) Dampak Keberadaan Makam Puyang Ramobayang terhadap kehidupan Masyarakat Desa Embawang Kabupaten Muara Enim tahun 1991-2018 berdampak pada beberapa bidang seperti Sosial Masyarakat, Kebudayaan, Agama dan Ekonomi Saran : (1) Kepada mahasiswa FKIP Universitas Muhamadiyah Palembang Khususnya Program Studi Sejarah, hendaknya terus menggali dan mempelajari peristiwa sejarah lokal atau nasional

    Korelasi Kebiasaan dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII SMP Banjar Agung

    Get PDF
    Untuk mencapai prestasi belajar yang baik, dibutuhkan berbagai sarana belajar yang lengkap dan kemauan serta keteraturan dalam melaksanakan belajar. Keteraturan dalam kebiasaan belajar ini, serta lingkungan belajar di sekolah yang mendukung menjadi suatu motivasi yang terhadap pencapaian prestasi belajar pada setiap siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  terdapat hubungan positif  dan signifikan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII di SMP Banjar Agung sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima, artinya lingkungan belajar yang baik diikuti dengan tingginya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS sehingga semakin baik lingkungan belajar siswa maka semakin tinggi prestasi belajar siswa dan sebaliknya, semakin tidak baik  lingkungan belajar siswa maka semakin rendah prestasi belajar siswa.
    corecore