25 research outputs found

    Profil Kesesuaian Peresepan Obat Generik Dengan Formularium Rumah Sakit Pada Pasien BPJS Penyakit Jantung Koroner Rawat Jalan di RSU Kabupaten Tangerang Periode Februari-Juni 2019

    Get PDF
    ABSTRAK Pemerintah RI telah mengeluarkan Permenkes RI No. HK.02.02/MENKES/068/I/2010 yang mewajibkan penulisan resep dengan nama generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah untuk mengantisipasi tingginya harga obat. Formularium Rumah Sakit merupakan daftar obat yang disepakati staf medis, disusun oleh Komite Farmasi dan Terapi yang ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit. Formularium bermanfaat sebagai acuan bagi penulis resep, mengoptimalkan pelayanan kepada pasien, memudahkan perencanaan, dan penyediaan obat pada fasilitas pelayanan kesehatan. Penelitian dilakukan di RSU Kabupaten Tangerang. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur persentase penulisan resep dalam nama generik dan kesesuaian dengan Formularium Rumah Sakit pada pasien BPSJ penyakit jantung koroner rawat jalan di RSU kabupaten Tangerang periode Februari-Juni 2019. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan data yang dikumpulkan secara retrospektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata persentase penulisan resep dengan nama generik periode bulan Februari-Juni 2019 sebesar 66,7% dan persentase penulisan resep dengan Formularium Rumah Sakit rata-rata sebesar 7,28%. Penulisan resep pasien BPJS penyakit jantung koroner rawat jalan di poli jantung RSU Kabupaten Tangerang belum sesuai dengan PerMenKes RI No. HK.02.02/MENKES/068/I/2010 dan Formularium RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2018. Kata kunci : BPJS Kesehatan, Formularium Rumah Sakit, Resep Obat Generik

    EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH SESAR TERENCANA DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK “X” DI TANGERANG TAHUN 2014

    Get PDF
     Bedah sesar terencana adalah melahirkan janin melalui pembedahan di dinding perut (abdomen) dan dinding rahim (uterus) secara terencana. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran penggunaan antibiotik profilaksis yang digunakan pada pasien pasca bedah sesar di RSIA “X” tahun 2014. Penelitian dilakukan secara non eksperimental (observasional), dengan menggunakan metode deskriptif dan data diperoleh dari rekam medik secara retrospektif. Gambaran penggunaan antibiotik profilaksis yang dilihat meliputi  jenis, waktu, cara pemberian, dan dosis antibiotik yang kemudian dibandingkan dengan pedoman dasar farmakologi dan terapi menurut Goodman & Gilman. Hasil penelitian menunjukan dari jumlah populasi 256 pasien, belum bisa dikatakan sesuai dengan pedoman dasar farmakologi dan terapi menurut Goodman & Gilman. Hal ini dikarenakan dari keempat analisa tersebut hanya dari cara pemberian antibiotiklah yang persentase kesesuaianya sudah 100 % sesuai dengan pedoman dasar farmakologi dan terapi menurut Goodman & Gilman. Sementara untuk analisa jenis, waktu, dan dosis antibiotik pemberiannya masih belum sesuai dengan pedoman dasar farmakologi dan terapi menurut Goodman & Gilman.Section Caesarean Planned is a delivery of fetus through the planned abdominal and uterus surgery. The purpose of this study is to find out the concept of prophylaxis antibiotic’s usage on the post caesarean patient at RSIA “X” on year 2014. The study has been performed non experimental (observational) using descriptive methods and the data were obtained by retrospective medical records. The concept of prophylaxis antibiotic usage that were observed, involved the type, time, adduction and antibiotic’s dosage. Later on, to be compared with the Pharmacologist and Therapy basic guidelines by Goodman & Gilman. The study result showed that from the population of 256 patients, the prophylaxis antibiotics usage on the caesarean surgery cannot be said in accordance with the Pharmacologist and Therapy basic guidelines by Goodman & Gilman. This is because that from the four mentioned analysis, only the adduction that has the 100% conformity with the Pharmacologist and Therapy basic guidelines by Goodman & Gilman. While for type, time and antibiotics dosage has not been conform to the Pharmacologist and Therapy basic guidelines by Goodman & Gilman

    EDUKASI VAKSIN COVID-19 DAN SOSIALISASI HERD IMMUNITY PADA MASYARAKAT TANAH BARU, DEPOK

    Get PDF
    Awal mula terdeteksi adanya pasien COVID-19 di Indonesia berasal dari daerah Depok. Informasi ini kemudian berkembang dan merambah ke berbagai wilayah di Indonesia. Jumlah orang yang terpapar di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Salah satu cara untuk mencegah semakin meluasnya penyebaran pandemi ini yaitu dengan pemberian vaksin. Vaksin tidak hanya memberikan perlindungan bagi orang-orang yang divaksinasi, tetapi juga bagi masyarakat luas dengan mengurangi penyebaran penyakit dalam suatu populasi. Rantai penularan dapat terputus jika tercapai kekebalan kelompok (Herd Immunity). Edukasi tentang Vaksin dan sosilalisasi herd immunity dilakukan pada masyarakat Tanah Baru, Depok. Metode untuk mengukur keterserapan materi edukasi dan sosialisasi maka dilakukan pre-test dan post-test sebelum dan sesudah pelaksanaan edukasi dan sosialisasi. Pada populasi menunjukkan selisih skor pengetahuan sesudah dan sebelum edukasi dan sosialisasi adalah antara 75,3 dan 92,8

    KUALITAS PELAYANAN FARMASI BERDASARKAN WAKTU PENYELESAIAN RESEP DI RUMAH SAKIT

    Get PDF
    Based on Standard of Pharmaceutical Quality in Hospitals, there are methods are applied to distribute pharmaceuticals. One outpatient care efforts is to obtain medication prescribed by a doctor in a short time. The quality of outpatient pharmacy services as measured by the time of complete prescription at the pharmacy installation hospitals are based on reliability, responsiveness, assurance, empathy and tangibles. The study use cross-sectional’s method, which is done by January-February in 2015, to analyze pharmacy quality standard and time of complete prescription. The data used in this study are primary data. This study was used sample of 157 respondents for quetioners and 787 outpatients prescriptions. The results showed that the highest satisfaction turn around time is 13 minutes. For the five variables tested showed that the responsiveness had the highest scores of 3.18 and tangibles has the lowest score of 2,53. Conclusion, time of complete prescription less than 13 minutes and supported by quetioners shows the highest variables of responsiveness at 3,29 are agreed that time to wait is not too long

    FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN GEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) MENGGUNAKAN METODE DPPH

    Get PDF
    Antioksidan dapat ditemukan dalam berbagai tumbuhan, salah satunya adalah daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Daun belimbing wuluh memiliki kandungan alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan steroid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik sediaan gel dan aktivitas sediaan gel ekstrak etanol 70% daun belimbing wuluh terhadap penangkal radikal bebas. Jenis penelitian ini yaitu penelitian secara eksperimental dengan analisis secara deskriptif. Pembuatan ekstrak daun belimbing wuluh dilakukan dengan metode maserasi, yang kemudian digunakan sebagai zat aktif pada sediaan gel antioksidan dengan konsentrasi FI 5%, FII 10% dan FIII 15%. Hasil evaluasi fisik sediaan menyatakan bahwa semua sediaan gel memenuhi persyaratan mutu fisik yaitu berwarna hijau kecoklatan, berbentuk semi padat, berbau khas ekstrak daun belimbing wuluh, homogen, viskositas 42309 – 63733 cps, pH 4,2-6,5, daya sebar 5,1-6,4 cm, daya lekat 5,71-7,80 detik, hanya pada FIII (15%) memiliki sifat fisik yang kurang homogen. Aktivitas antioksidan gel pada konsentrasi 5%, 10% dan 15% mempunyai nilai IC50 berturut-turut 118,38 ppm; 94,16 ppm; dan 89,12 ppm. Hasil penelitian menunjukkan sediaan gel antioksidan ekstrak etanol 70% daun belimbing wuluh memiliki sifat fisik yang baik pada formula ke II dan pada formula III memiliki sifat antioksidan yang paling kuat yaitu 89,12 ppm

    ALUR DISTRIBUSI OBAT DAN ALAT KESEHATAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MALINGPING

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian dirumah sakit umum Malingping tentang ketersediaan infrastruktur pelayanan kesehatan, seperti pusat kesehatan masyarakat dan rumah sakit yang terjangkau dari sisi jarak tempuh dan biaya ekonomis yang masih sangat terbatas. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran mengenai Pendistribusian Obat dan Alat Kesehatan serta mempelajari gambaran mengenai terjadinya masalah yang dikaitkan dengan obat dan alat kesehatan bagaimana cara pengiriman dan cara penerimaan obat secara merata. Dengan menggunakan metode survey dan wawancara, Hasil penelitian menunjukkan mekanisme pendistribusian obat dan alat kesehatan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Malingping pada umumnya sudah efektif karena obat dan alat kesehatan di distribusikan secara merata untuk memenuhi kebutuhan para pasien yang membutuhkan, hal ini terbukti dengan pengiriman dan penerimaan obat yang selalu tepat waktu, tepat jenis dan jumlah yang tepat. Kata Kunci : Alat Kesehatan; Distribusi Oba

    FORMULASI SEDIAAN SABUN PADAT TRANSPARAN MINYAK ATSIRI DAUN JERUK LIMAU (Citrus amblycarpa (Hassk) Ochse) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus aureus

    Get PDF
    Sabun adalah campuran senyawa natrium atau kalium dengan asam lemak yang berisi sedikit komponen asam miristat atau laurat. Sabun transparan merupakan salah satu inovasi produk menjadikan sabun lebih menarik. Minyak atsiri daun jeruk limau dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik fisik sediaan sabun padat transparan minyak atsiri daun jeruk limau dan aktivitas antibakteri terbaik terhadap Staphylococcus aureus. Sampel berupa daun jeruk limau yang dibuat menjadi minyak atsiri dengan metode destilasi uap air. Selanjutnya, dibuat sediaan sabun padat transparan dan diformulasikan menjadi lima formula dengan konsentrasi minyak atsiri daun jeruk limau 0%; 0,04%; 0,2%; 1%; dan 5%. Kelima sabun padat transparan yang dihasilkan kemudian dibandingkan sifat fisik dan aktivitas antibakteri dengan sabun padat transparan antibakteri di pasaran. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan minyak atsiri daun jeruk limau dengan jumlah yang berbeda pada setiap formula dapat menghasilkan sabun padat transparan dengan pH 10-11 dan tidak berpengaruh terhadap kemampuan sabun membentuk dan mempertahkan busa yaitu 64,45%. Peningkatan konsentrasi minyak atsiri daun jeruk limau pada setiap formula dapat mempengaruhi bau yaitu khas daun jeruk limau dan warna yaitu kuning. Aktifitas antibakteri terbaik terhadap Staphylococcus aureus pada konsentrasi 5% yaitu 25,56 mm

    UJI AKTIVITAS LARVASIDA DARI EKSTRAK ETANOL 96% TANAMAN ANTING-ANTING (Acalypha indica L.) TERHADAP LARVA NYAMUK Aedes aegypti INTISAR III

    Get PDF
    Pada awal tahun 2016 demam berdarah dangue menempati salah satu kejadian luar biasa didaerah kabupaten tangerang. Salah satu upaya pencegahan penyebaran penyakit ini dengan cara memutus rantai penyebaranya yaitu dengan memberantas vektor endemik demam berdarah nyamuk Aedes aegypti. Seringnya pengunaan larvasida sintetik dapat menyebabkan terjadinya resistensi terhadap larva nyamuk Aedes aegypti sehingga perlu adanya pengembangan larvasida alternatif. Ekstrak etanol 96% herba anting-anting telah dilakukan skrining fitokimia kemudian dilakukan uji aktivitas larvasida pada larva nyamuk Aedes aegypti intisar III mengunakan metode Rancang Acak Lengkap. Ekstrak dengan konsentrasi berbeda (0, 100, 200, 500, dan 1000 ppm) telah diujikan bersama dengan kontrol positif Abate sebagai pembanding dan dilakukan pengamatan selama 24 jam pada kondisi terkontrol. Jumlah kematian larva dihitung pada saat sebelum pemberian dan setelah pemberian ekstrak. Hasil pengamatan kemudian diolah secara statistik menggunakan metode analisa probit. Dari hasil skrining fitokimia yang telah dilakukan diketahui bahwa tanaman anting- anting mengandung metabolit sekunder berupa flavonoid, gikosida, fenol, alkaloid, triterpenoid, steroid, tannin dan saponin. Dari hasil uji aktivitas larvasida nyamuk Aedes aegypti mengunakan metode rancang acak lengkap (RAL) diketahui nilai LT50 ekstrak etanol 96% tanaman anting-anting 0, 100, 200, 500, dan 1000 ppm secara berturut adalah 10.82, 2.65, 2,31, 1.66, dan 1.59 hari sedangkan nilai LC50 sebesar 246,219 ppm. Kata kunci: larvasida, Acalypha indica, Aedes aegypti, LT50, LC50, Analisis probit, Abate.

    Extraction and characterization of pectin from the fruit peel of Benincasa hispida (Thunb.) cogn

    Get PDF
    Pectin is a polysaccharide and a major component of most plant cell walls and the functions as an adsorbent, emulsifying agent, gelling agent, stabilizer, and gelling agent. one of which is by utilizing the skin of Bligo fruit (Benincasa hispida (Thunb.) Cogn). This study aims to determine the presence of pectin contained in the skin of Bligo fruit using a completely randomized design (CRD) using 4 variations. concentration of citric acid solvent (5%,7%,9% and 11%) with extraction time consisting of 4 levels (30, 60, 90 and 120 minutes). The characteristics of the pectin produced were determined including water content, ash content, equivalent weight, methoxyl content, galacturonic acid content, and degree of esterification. This type of research is experimental research in the laboratory. The results showed that the highest yield was obtained from 7% citric acid concentration with an extraction time of 60 minutes, the yield value was 9.8%. The characteristics of the pectin obtained included water content of 11.6% and 9.2%; ash content of 8.8% and 8.7%; equivalent weight of 797,448 mg and 761,035 mg; methoxyl content 2.561% and 2.466%; galacturonic acid content 117.088% and 112.281%; esterification degree of 12,417 and 12,469%. FTIR spectroscopy which was used to compare the results of the spectra of extracted pectin and standard pectin showed the similarity of each absorption functional group

    RASIONALITAS PERESEPAN OBAT DIARE PADA PASIEN BALITA DI PUSKESMAS CURUG TAHUN 2015

    Get PDF
    Diare merupakan penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya (>3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair), dengan atau tanpa darah atau lendir. Sebagian besar (70-80%) dari penderita diare adalah kelompok anak dibawah 5 tahun (balita). Tata laksana diare diketahui bahwa pengetahuan petugas puskesmas dalam tata laksana diare masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasionalitas peresepan obat diare pada pasien balita di Puskesmas Curug Tahun 2015 dan dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Puskesmas Curug untuk meningkatkan standar pelayanan medik selanjutnya. Populasi dalam penelitian ini adalah lembar MTBS dan lembar peresepan pasien balita yang terdiagnosa diare di Puskesmas Curug pada periode januari sampai dengan desember 2015 yang berjumlah 646 pasien dengan sampel yang diambil sebanyak 87 pasien. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknikacak. Penelitian yang telah dilakukan dari 87 pasien, diperoleh 68 pasien yang termasuk kriteria inklusi. Dari 68 pasien diketahui 35 pasien (51,5%) yang rasional pengobatannya dan 33 pasien (48,5) yang tidak rasional pengobatannya berdasarkan buku saku lintas diare DepKes RI 2011
    corecore