244 research outputs found
TIPOMORFOLOGI ARSITEKTUR BANGUNAN PECINAN DI KESAWAN MEDAN
Most of the buildings in Kesawan-Medan still maintain the Dutch-Chinese architecture of the transitional period or the Transitional architecture, although the awareness to preserve this historical heritage is still low. Furthermore, there is no regulation limiting changes that may be made, yet it has not been designated as a Cultural Conservation Building. This situation raises fears of losing track of the original building. This paper intends to explain the typomorphological characteristics of the Chinatown building architecture in Kesawan-Medan. The method used is desk research on research reports, various sources of books, and journals. The theory used is the theory of area morphology and building typology from Andre Loeckx and Markus Zahnd. The general condition of the building has not lost its original form. Renovations were carried out within the limits of repainting, repairing damaged elements, and changing functions. Typomorphology is evident from the materials used and their layout. Building materials used are from the surrounding environment, such as bricks, tile roofs, and windows. The layout of the building is in the residential emplacement area of the city center, with a flat topography in the tropical wet climate of Indonesia.
Permukiman kesawan Medan sebagian besar masih mempertahankan arsitektur bangunan Belanda-China periode peralihan atau arsitektur Transisi, walaupun kesadaran pelestarian peninggalan bernilai sejarah masih minim. Belum ada peraturan batasan perubahan yang boleh dilakukan dan belum ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya. Keadaan ini menimbulkan kekhawatiran akan kehilangan jejak bangunan aslinya. Tulisan ini bermaksud untuk menjelaskan karakteristik tipomorfologi arsitektur bangunan pecinan di kesawan Medan. Metode yang digunakan adalah desk research terhadap laporan hasil penelitian, berbagai sumber buku dan jurnal. Menggunakan teori morfologi kawasan dan tipologi bangunan dari Andre Loeckx dan Markus Zahnd. Kondisi bangunan secara umum belum kehilangan bentuk aslinya. Renovasi dilakukan dalam batas pengecatan ulang, perbaikan elemen yang rusak, dan perubahan fungsi. Tipomorfologi khasnya tampak dari bahan yang digunakan dan tata letaknya. Bahan bangunan dari lingkungan sekitar, seperti bata, keramik atap genting dan jendela. Tata letak bangunan berada di kawasan emplasemen permukiman pusat kota, dengan topografi lahan datar dalam lingkungan iklim tropis basah Indonesia
Eksistensi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia Setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksistensi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia dalam struktur pemerintahan setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pembagian peran pengawasan eksternal kejaksaan antara Komisi Kejaksaan Republik Indonesia dengan Komisi Aparatur Sipil Negara agar tidak terjadi tumpang tindih dalam penyelenggaraan pengawasan terhadap Lembaga Kejaksaan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian normatif dengan pendekatan konseptual. Penelitian ini menyimpulkan bahwa berlakunya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara yang mengatur kewenangan Komisi Aparatur Sipil Negara menimbulkan tumpang tindih penyelenggaraan pengawasan dengan Komisi Kejaksaan dalam melaksanakan pengawasan melekat dan pengawasan fungsional di tubuh Kejaksaan. Komisi Kejaksaan Republik Indonesia menekankan pada pengawasan pelanggaran perilaku jaksa baik di luar ataupun di dalam dinas. Sementara itu, Komisi Aparatur Sipil Negara menekankan pada pengawasan terhadap pelanggaran kode etik dan kode perilaku ASN. Jaksa sebagai pejabat fungsional dan sebagai PNS tunduk akan keduanya. Kode Etik PNS mengatur bahwa kode etik institusi yang mana dalam hal ini termasuk kode perilaku jaksa, tidak boleh bertentangan dengan kode etik PNS. Maka, pelanggaran atas kode perilaku jaksa juga dapat dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap kode etik PNS. Hal ini menyebabkan ketidakjelasan kapan pelanggaran diajukan ke Komisi Kejaksaan Republik Indonesia atau ke Komisi Aparatur Sipil Negara
ANALISIS KOORDINASI SETTING OVER CURRENT RELAY DAN GROUND FAULT RELAY PADA PENYULANG ALUN 20 KV DI GIS CIBABAT
Sistem proteksi memiliki peranan yang sangat penting bagi sistem tenaga listrik, dimana sistem proteksi berguna untuk melindungi peralatan listrik jika terjadi gangguan. Pada tahun 2013 menurut data dari PT. PLN (Persero) APJ Cimahi dari bulan Januari sampai dengan bulan Oktober tahun 2013 terdapat 450 kasus gangguan hubung singkat yang terjadi pada penyulang, dengan rata-rata terjadi 45 kasus per bulan. Gangguan tersebut terjadi bisa karena pohon tumbang, layang-layang, dan lain sebagainya. Ketika terjadi gangguan tersebut maka diharapkan Over Current Relay (OCR) dan Ground Fault Relay (GFR) bekerja, relay OCR dan GFR bekerja sesuai dengan perintah settingan yang telah di hitung sebelumnya, maka dari itu diperlukan perhitungan yang akurat agar relay bekerja dengan tepat. Penulis melakukan penelitian pada penyulang ALUN di GIS Cibabat, hasil dari analisis menunjukan adanya perbedaan hasil dari perhitungan pada nilai Iset dan TMS pada penyulang ALUN. Perbedaan hasil tersebut akan mempengaruhi waktu kerja relay. Sementara dari hasil perhitungan arus gangguan pada penyulang ALUN sudah sesuai, itu artinya perhitungan arus gangguan pada penyulang ALUN sudah tepat.;--- The protection system is very important thing for the electrical power system, which the protection system is used for protect electrical equipment from the trouble case. In 2013, according to data from PT. PLN (Persero) APJ Cimahi from January until October 2013 there were 450 cases of short circuit that occurs in feeder, with the average is 45 cases per month. It happens could because the fallen trees, kites, etc. When the disturbance occurs, it’s expected the Over Current Relay (OCR) and Ground Fault Relay (GFR) should be work, OCR relay and GFR relay work in accordance by the command setting that has been calculated before, so it is necessary in the accurate calculation to relay work appropriately. The author conducted research on the feeder of ALUN in GIS Cibabat, the results of the analysis showed the differences results from the calculation of the Iset and TMS value on the feeder of ALUN. The difference results will affect to the relay. While the results of the over current calculations on feeder of ALUN is appropriate, it means that the over current calculations in the feeder of ALUN are correct
Analisis Perbandingan Bunga Meihua dan Sakura yang Terlihat Sama Tetapi Berbeda
Flowers are one of the plants that are in great demand for cultivation or even just as decorations during certain celebrations. Meihua flowers and cherry blossoms are very beautiful flowers, not infrequently many can't tell the difference between these two types of flowers, because they really look the same. If you look closely, these two types of flowers are very easy to distinguish, starting from the shape, color and fragrance. This research uses qualitative descriptive by describing pictures of a natural phenomenon without any engineering or human intervention. From this study it can be clearly seen that the comparison between meihua flowers and cherry blossoms is the difference in the shape of the leaves, petioles, trees, flower petals and the resulting fragrance. but behind that there are benefits from this plant which is used for several purposes such as medicines and beauty products. In Chinese and Japanese beliefs, this plant also has different meaning and meanings.Keywords: meihua flower; cherry blossom; philosoph
Telaah Gharar, Riba, dan Maisir dalam Perspektif Transaksi Ekonomi Islam
Manusia dengan kodratnya sebagai makhluk sosial tentu tidak akan pernah terlepas dengan kebutuhan-kebutuan ekonomi dari pihak lain untuk melangsungkan hidupnya. Namun sebagai pemeluk agama Islam yang menyandarkan segala aktifitas kehidupan sehari-sehari kepada ketentuan-ketentuan hukum Islam sebagaimana telah ditetapkan dalam sumber utama hukum Islam yaitu al-Qur’an, Sunnah, Ijma’ dan Qiyas, maka sudah seyogyanya bagi masyarakat muslim di dunia dan di Indonesia khususnya untuk menghindari ragam transaksi untuk memenuhi kebutuhan ekonominya yang terindikasi mengandung gharar, riba, dan maisir. Berdasar hal tersebut, maka perlu kiranya menelaah lebih dalam terkait dengan keharaman gharar, riba dan maisir perspektif ekonomi Islam. Adapun hasil telaah menemukan bahwa gharar, riba dan maisir merupakan hal-hal yang tidak diperbolehkan dalam syari’at Islam. Oleh karena itu, merupakan sesuatu yang baik untuk kita sebagai para pelajar abadi memahaminya dan mengamalkannya dalam kehidupan yang fana ini. (Man with his nature as a social creature certainly will never be detached from the needs of economic blindness from other parties to establish his life. But as a religion of Islam that is in terms of all activities daily life to the provisions of Islamic law as stipulated in the main source of Islamic law is theQur'an, Sunnah, ijma ' and qiyas, so it should be for Muslim communities in the world and in Indonesia in particular to avoid various transactions to fulfill its economic needs that are indicative of Gharar, riba, and Maisir. Based on this, it is necessary to study more in relation to the fragrance of Gharar, Riba and maisir of the Islamic economic perspective. The results of the study found that Gharar, riba and Maisir are things that are not allowed in Shari'ah Islam. Therefore , it is a good thing for us as enduring learners to understand it and to practice it in this mortal life.
Pengaruh Bahasa Tionghoa Terhadap Bahasa Sehari-hari
The existence of citizens of Chinese descent has been recognized by the Indonesian population, especially residents of Jakarta. Since hundreds of years ago, the ethnic Chinese population has lived in Jakarta, socializing, and socializing closely with the natives. It also affects the history and culture in Jakarta, for example, the style of buildings, food, speech, and clothing. The most noticeable is the use of words that we often use every day. For example, the use of the words "lu" and "gue" turns out to be derived from the dialect family of languages spoken by the Chinese in the Fujian area. People from Fujian who are of Chinese descent dominate in Indonesia. The culture in Fujian is called Minnan or Southern Min or Hokkien culture. In addition to the words "lu" and "gue," there are also mentions of words from the name of the food that comes from the Hokkien language, such as meatballs, dumplings, spring rolls, capcai, tongseng. There are also mentions of nouns of objects or household furniture that come from the Hokkien language, for example, teapot, piso (knife), cup, duster, lonteng, and many more.Keywords: Hokkien; Fujian; Minnan; Languag
Akad Tidak Bernama Dalam Hukum Kontrak Bisnis Syariah
Studying unnamed contracts is an important requirement for economic business actors, especially sharia economic actors. The rapid development of the economy and business requires business actors to study unnamed contract forms in sharia business practices in order to respond to the challenges of the times. This research will examine unnamed contracts in sharia business contract law. This type of research is library research, which is a study by examining data from various literature. The results of the study show that unnamed contracts are contracts that are not specifically regulated in fiqh books and do not have special provisions. This contract is made and determined by the parties according to their needs. The provisions that apply in this contract refer to the provisions of the general theory of the contract (naẓriyyat al-'aqd) and are guided by the principle of freedom of contract (mabda' ḥurriyat at-ta'āqud). An example of an unnamed contract is istishnā', bai al -wafa, istijrār, tahkīr, book publishing contracts, advertising contracts, auction contracts, fiduciary contracts, leasing contracts, franchising contracts, consignment contracts, lease purchase agreements and others
Eksistensi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia Setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
Pembentukan Komisi Kejaksaan merupakan suatu langkah pengawasan dalam rangka pelaksanaan pemerintahan yang bersih dan baik dilingkungan kejaksaan, karena ini dinilai penting untuk “mengawasi” kinerja Kejaksaan dan membuat rekomendasi kepada Presiden untuk menentukan kebijakannya di bidang hukum. Lahirnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) memberikan kewenangan bagi Komisi Aparatur Sipil Negara untuk melakukan pengawasan terhadap kode etik dan kode perilaku Aparatur Sipil Negara dimana hal tersebut memiliki kesamaan baik fungsi maupun objek kewenangan dengan Komisi Kejaksaan Republik Indonesia, mengingat status Jaksa sebagai pejabat fungsional juga sekaligus Pegawai Negeri Sipil atau Aparatur Sipil Negara. Sehingga hal tersebut akan memberikan konsekuensi bagi eksistensi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia dalam pelaksanaan tugas dan kewenangannya sebagai pengawas eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksistensi Komisi Kejaksaan Republik Indonesia dalam struktur pemerintahan setelah berlakunya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Selain itu penelitian ini juga bertujuan ntuk mengetahui bagaimana pembagian peran pengawasan eksternal kejaksaan antara Komisi Kejaksaan Republik Indonesia dengan Komisi Aparatur Sipil Negara agar tidak terjadi tumpang tindih dalam penyelenggaraan pengawasan terhadap Lembaga Kejaksaan. Jenis pembahasan yang digunakan penulis dalam tesis ini adalah penelitian hukum normatif. Bahan hukum primer yang digunakan dalam penilitian ini adalah peraturan perundang-undang yang mengikat, contohnya adalah: Undang-Undang Dasar Tahun 1945, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 tentang Kejaksaan Republik Indonesia
- …