14 research outputs found

    HUBUNGAN RELIGIUSITAS TERHADAP SUBJECTIVE WELL-BEING (SWB) PADA PASIEN KANKER SERVIKS

    Get PDF
    Penderita kanker akan mengalami salah satu faktor stres dan cemas. Stres sangat berpengaruh terhadap konsep diri dan penerimaan diri penderita. Hal ini berhubungan terhadap kebahagiaan, kesejahteraan dan kepuasan hidup penderita. Sehingga diperlukan dukungan religiusitas untuk tetap menjalankan keyakinan agama agar konsep diri dan penerimaan diri terkait kondisi penyakit yang dialami lebih baik. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan religiusitas terhadap Subjective Well-Being (SWB) pada pasien kanker serviks. Pengambilan data pada penelitian ini dengan menggunakan kuesioner religiusitas dan Subjective Well-Being (SWB). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi dan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik purposive sampling sebanyak 49 responden. Penelitian ini menggunakan analisis bivariat yaitu uji alternatif dengan penggabungan cell. Hasil penelitian ini di dapatkan bahwa P value 0,251 > 0,05, hal ini berarti tidak terdapat hubungan religiusitas terhadap Subjective Well-Being (SWB) pada pasien kanker serviks. Maka berdasarkan penelitian ini didapat bahwa adanya beberapa faktor yang memengaruhi Subjective Well-Being (SWB) seperti kesehatan dan pendidikan terakhir. Meskipun tidak terdapat hubungan diharapkan kepada pasien kanker serviks tetap menjalankan praktik agamanya guna meningkatkan kualitas hidupnya dan mengurangi kecemasan yang dirasakan

    PENYULUHAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENCEGAH PERILAKU SEKS PADA REMAJA DI SMU NEGERI 11 PEKANBARU

    Get PDF
    Adolescence is a change from childhood to adulthood, this is called puberty. Behavior negative aspect can be reduced by coaching oneself. Sexual behavior is all behavior that is related to normal and abnormal sexual activity. If this sexual behavior is carried out repeatedly to achieve sexual satisfaction and harming oneself and others, it is referred to as a sexual disorder. The purpose of this project community service is to increase students' knowledge and understanding in preventing sexual behavior in adolescents. This project uses a questionnaire by conducting pre-test and post-test on 60 students of SMUN 11 Pekanbaru which were then analyzed using percentages. Evaluation of the achievement of community service objectives was carried out in a quantitative descriptive manner whether there was an increase in the percentage of the value of the pre test and post test. The result showed that an increasing of knowledge level from 65% into 87%. This suggestion to the school is make a schedule to do education using multimedia based - counseling that can make students easier to understand about the education topic. Keywords: Multimedia, Sexual Behavior, Yout

    The Effectiveness of Multimedia-based Learning Media on the Achievement of Health Students' Competences: A Literature Study

    Get PDF
    The development of information technology (IT) in the world covers all aspects of human life, including education by using technological developments and changes that occur in the learning process. The limited collection of reference books and classical (conventional) learning versions, becomes the basis for consideration when using multimedia-based learning media to create a good and interesting learning atmosphere, so learning media must be able to evolve to provide a better learning experience for students and teachers. This study aims to describe the effectiveness of multimedia-based learning media on the achievement of student competence in human anatomy and physiology. This study was a literature review using several articles sourced from Google Scholar, Directory of Open Access Journal, and Garuda. The inclusion criteria for reviewed articles included articles that investigated multimediabased learning with various research methodologies. The results of several studies indicate that there is an influence of multimedia-based learning media in improving the competence or skills of health students. Researchers recommend lecturers be able to further develop multimedia-based learning media such as video, powerpoint, audio-visual, and others. Keywords: student competence, learning media, multimedi

    Nursing Student's Experience with Electronic Nursing Assessment Form: A Phenomenology Study

    Get PDF
    The transition to the digital era also occurs in the health sector. This transition requires adaptation and learning starting from school, such as using electronic medical records. This study aimed to determine the experience of nursing students at Hang Tuah University Pekanbaru using the electronic assessment format. This research uses a phenomenological study approach. Participants used the electronic nursing assessment form (ENAF) which is still being develop by the research team. This study used a consecutive sampling technique that involved 33 nursing students who did clinical practice for the basic nursing skills course. Focus group discussion (FGD) was used to collect the data, it was divided into three groups. The data were analyzed using content analysis. There were two main themes with 7 sub-themes. The themes are dimensions of ENAF and future improvement. Mostly, participants agreed to use ENAF because it was considered more efficient and economical. In addition, the data is also safer without the fear of paper damage. The display of documentation results is also clean, and easier to analyze patients’ problems. Based on participants’ experience using ENAF, there are several obstacles such as forgetting to save the results of the assessments and technical problems when using ENAF on mobile phones. All participants agreed with using ENAF because ENAF is more practical and cheaper than using a paper-based assessment form. Nursing students should be prepared with the ability to use electronic health records so they can adapt to the digital era, especially in the documentation system. Keywords: digital health record, electronic assessment format, nursing assessmen

    SIKAP IBU DALAM PENANGANAN DIARE PADA ANAK BALITA

    Get PDF
    Diare menjadi urutan kedelapan penyebab kematian terbesar bagi balita di dunia juga di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan seriusnya dampak akibat diare yang terjadi, seperti adanya dehidrasi, malnutrisi, bahkan kematian, sehingga penanganan diare harus menjadi penentu keberhasilan pencegahan pertumbuhan kasus, penting bagi ibu dalam memberikan tanggung jawab dan perhatian terhadap balita dalam sikap penanganan diare. Tujuan ini penelitian ini mengetahui gambaran sikap ibu dalam penanganan diare pada anak balita di Puskesmas Harapan Raya. Metode penelitian adalah kuantitatif dengan desain deskriptif, pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling terhadap 85 responden, dari jumlah populasi sebanyak 107 orang. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner skala likert dengan analisa univariat. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan mayoritas responden memiliki sikap positif dalam penanganan diare sebanyak 46 orang (54,1%), namun dilihat dari karakteristik responden berdasarkan sikap mayoritas ibu dengan usia dewasa awal (21- 35 tahun) sebanyak 23 orang (27,1%) memiliki sikap negatif, mayoritas ibu berpendidikan tinggi Diploma hingga Sarjana sebanyak 37 orang (43,5%) memiliki sikap negatif, sedangkan pekerjaan IRT sebanyak 23 orang (27,1%) ibu bersikap positif dan negatif sama banyak. Alasan ibu memiliki sikap positif dikarenakan, Ibu sangat setuju penanganan diare pada balita untuk membawa ke pelayanan kesehatan seperti, Puskesmas dan Rumah Sakit, sedangkan ibu bersikap negatif dikarenakan, ibu sangat tidak setuju menghentikan pemberian makanan pada balita dan lebih banyak memberikan asupan air saja. Berdasarkan sikap yang digambarkan menandakan bahwasanya ibu harus lebih aktif untuk mencari informasi dalam memilih penanganan diare secara baik pada balita, dan pihak Puskesmas Harapan Raya dapat melakukan promosi kesehatan terkait penanganan diare pada balita

    Tingkat pengetahuan ibu tentang pemantauan gerakan janin pada ibu hamil dengan preeklampsia

    No full text
    Preeclampsia is a pregnancy complication that can cause fetal and maternal morbidity and mortality. One way that pregnant women can reduce the risk of pregnancy complications is by monitoring the fetus's movement. The mother must know about monitoring fetal movements by analyzing fetal movements. The mother can detect the health of the fetus from an early stage. This study aims to determine the level of knowledge about monitoring fetal movement in pregnant women with preeclampsia. This quantitative research uses a simple descriptive design. The study's location is in the inpatient room of Teratai 1 and the Arifin Ahmad Hospital's obstetrics department, Riau Province. The population is 85 people. The selected sample amounted to 46 people with accidental techniques. The data was collected using a questionnaire and then analyzed univariately. The study found that 80.4% of pregnant women lacked knowledge about monitoring fetal movements. Pregnant with preeclampsia need to pay more attention to their fetal movements by seeking more information from health services and other sources, such as social media. Lack of monitoring of fetal movements and maternal knowledge about it causes fetal and maternal mortality rates to be challenging to reduce. Therefore, health workers must be more active in educating about pregnant women's health problems with preeclampsia to achieve the SDGs target in reducing infant and maternal mortality

    Tersedak Pada Bayi PENGALAMAN IBU DALAM PENANGANAN TERSEDAK PADA BAYI

    No full text
    Latar belakang :Tersedak merupakan suatu kondisi adanya hambatan di jalan napas karena benda asing. Penyebab utama tersedak adalah minuman dan makanan. Sistem pernapasan atas pada bayi yang masih relatif sangat kecil, serta bayi belum bisa mengunyah dan menelan dengan baik merupakan faktor resiko terjadinya tersedak pada bayi. Tersedak adalah keadaan kegawatdaruratan yang harus ditangani dengan segera, jika tersedak berlangsung kurang lebih 4 menit, maka bisa berakibat fatal. Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengalaman ibu dalam penanganan tersedak pada bayi. Metode :Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi. Partisipan pada penelitian ini berjumlah 7 orang ibu yang mempunyai anak  dengan tersedak pada usia bayi. Tehnik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam. Data dianalisa dengan menggunakan analisa collaizi. Hasil :Penelitian ini diperoleh 5 tema terkait pengalaman ibu dalam penanganan tersedak pada bayi yaitu penyebab tersedak, tanda dan gejala tersedak pada bayi, respon psikologis dan penanganan tersedak, waktu penanganan tersedak, serta pencarian pertolongan dan upaya pencegahan tersedak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat terutama ibu dalam penanganan tersedak pada bayi, sehingga ibu dapat melakukan penanganan pertama dengan baik  ketika bayi mengalami tersedak, sehingga tidak menimbulkan bahaya yang lebih serius. Daftar pustaka: 44 (2005-2017) Kata kunci: Penanganan, Pengalaman ibu, Terseda

    HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL: APLIKASI TIK TOK DENGAN CYBERBULLYING PADA REMAJA

    No full text
    Penggunaan media sosial salah satunya aplikasi Tik Tok yang sedang marak digunakan oleh anak remaja dengan menampilkan video pendek yang di sediakan dengan fitur-fitur yang menarik pada aplikasi Tik Tok seperti tarian, gaya bebas, video goyang dua jari dan lain sebagainya, sehingga membuat remaja sangat menyukai aplikasi ini untuk mengekspresikan diri pada aplikasi Tik Tok tersebut. Tingginya penggunaan aplikasi Tik Tok bisa menyebabkan terjadinya kejadian Cyberbullying pada kalangan remaja dengan memberikan komentar buruk di kolom komentar yang disediakan oleh aplikasi yang memberikan dampak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan media sosial: aplikasi tik tok terhadap cyberbullying pada remaja. Jenis penelitian kuantitatif dengan deskrispi korelasi dan menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 120 orang dengan teknik snowball sampling dan consecutive sampling. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang sudah dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Analisa univariat menggunakan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji Chi-square. Hasil uji korelasi uji Chi-square didapat Pvalue= 0.427 (>0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna mengenaipenggunaan media sosial : aplikasi Tik Tok terhadap cyberbullying pada remaja. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai cyberbullying pada media sosial guna menurunkan angka kejadian cyberbullying pada remaja.Penggunaan media sosial salah satunya aplikasi Tik Tok yang sedang marak digunakan oleh anak remaja dengan menampilkan video pendek yang di sediakan dengan fitur-fitur yang menarik pada aplikasi Tik Tok seperti tarian, gaya bebas, video goyang dua jari dan lain sebagainya, sehingga membuat remaja sangat menyukai aplikasi ini untuk mengekspresikan diri pada aplikasi Tik Tok tersebut. Tingginya penggunaan aplikasi Tik Tok bisa menyebabkan terjadinya kejadian Cyberbullying pada kalangan remaja dengan memberikan komentar buruk di kolom komentar yang disediakan oleh aplikasi yang memberikan dampak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan media sosial: aplikasi tik tok terhadap cyberbullying pada remaja. Jenis penelitian kuantitatif dengan deskrispi korelasi dan menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 120 orang dengan teknik snowball sampling dan consecutive sampling. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang sudah dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Analisa univariat menggunakan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji Chi-square. Hasil uji korelasi uji Chi-square didapat Pvalue= 0.427 (>0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna mengenaipenggunaan media sosial : aplikasi Tik Tok terhadap cyberbullying pada remaja. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai cyberbullying pada media sosial guna menurunkan angka kejadian cyberbullying pada remaja. Kata kunci: Aplikasi Tik Tok, Cyberbullying, Media Sosial, Remaja.

    STUDI FENOMENOLOGI: PENGALAMAN IBU MELAHIRKAN DI RUMAH DENGAN KEMITRAAN TENAGA KESEHATAN DAN DUKUN BERANAK DI DESA PERHENTIAN LUAS, KABUPATEN KUANTAN SINGINGI RIAU

    No full text
    One indicator to determine the high degree of health of a country showed from maternal mortality (MMR). For some areas that have difficult access to health services, the Ministry of Health makes a policy by developing partnership programs for health workers and tradional birth aendants. The phenomenon of tradional birth aendants becomes an interesng phenomenon because of the values of local wisdom they guard. This study aims to ï¬nd out more about the experience of parcipants at-home birth with a partnership of health workers and tradional birth aendants. The method used with qualitave design with phenomenology approach. Parcipants were determined using Purposive sampling method. Methods of data collecon used in-depth interviews with mothers and FGDs on Kepala Desa, Pemangku Adat, tradional birth aendants, and health workers. The results of this study obtained 6 themes of choice of place and helpers during childbirth, mother beliefs against tradional birth aendants in the process of childbirth, Tradion of manyiria and sequenal during pregnancy and aer childbirth, mother's feelings with partnership, independent task of tradional birth aendants aer childbirth and Ulizaon of health services. Suggeson in this research is health workers must know culture adopted by paent and family cared. It aims to give an overview and posive impact on the enhancement of the quality of maternal health services in the context of culture.Latar belakang : Salah satu indikator untuk menentukan tingginya derajat kesehatan suatu negara dilihat dari angka kematian ibu (AKI). Untuk beberapa daerah yang memiliki akses pelayanan kesehatan yang sulit, Kementrian Kesehatan membuat sebuah kebijakan dengan mengembangkan program kemitraan tenaga kesehatan dan dukun. Tujuan : Penelitian ini bertujuan mengetahui lebih dalam pengalaman partisipan melahirkan di rumah dengan kemitraan tenaga kesehatan dan dukun beranak. Metode:Penelitian ini dengan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penentuan partisipan menggunakan metode Purposive sampling. Metode pengumpulan data  dengan wawancara mendalam pada ibu dan FGD pada Kepala Desa, Pemangku Adat, dukun beranak dan tenaga kesehatan.Hasil : Penelitian ini diperoleh 6 tema yaitu Pilihan tempat dan penolong saat melahirkan, Keyakinan ibu terhadap dukun beranak dalam proses melahirkan, Tradisi mayiria dan berurut selama hamil dan setelah melahirkan, perasaan ibu dengan kemitraan, tugas mandiri  dukun beranak setelah melahirkan dan Pemanfaatan pelayanan kesehatan.Saran :  Diharapkan tenaga kesehatan harus memiliki pengetahuan tentang budaya yang anut oleh pasien dan kelaurga yang  asuh. Hal ini bertujuan agar bisa memberikan gambaran dan dampak positif terhadap peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu melahirkan dalam konteks budaya
    corecore