9 research outputs found

    PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KESETIAAN MEREK PADA SHAMPO REJOICE

    Get PDF
    Pada era perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi yang pesat saat ini, kualitas pelayanan sangatlah diperlukan didalam suatu institusi untuk memenuhi harapan dan Kepuasan Konsumen. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi terwujudnya layanan yang berkualitas salah satunya adalah motivasi kerja dan fasilitas, dengan adanya motivasi kerja dari pimpinan kepada bawahannya dan dukungan fasilitas yang memadai akan menimbulkan kinerja yang baik, dan berdampak pada pelayanan yang berkualitas, sehingga menimbulkan kepuasan konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh kepuasan konsumen terhadap kesetiaan merek pada Shampo Rejoice. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan konsumen Shampo Rejoice. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modeling (SEM). Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh antara kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap kesetiaan merek

    Policy implementation and public satisfaction index concerning COVID-19 pandemic handling in East Lombok Regency

    Get PDF
    The 2019's coronavirus disease is an infectious illness brought on by the SARS-CoV-2 coronavirus. Compliance with health protocols by the public is declining. Physical distance-keeping is no longer common in public spaces, and many people no longer wear masks when leaving the house. The populace feels that specific areas, such as schools, campuses, and places of worship, are the only ones under surveillance and supervision. Federal, state, and local governments have set up rules to prevent the spread of the disease. This study employs quantitative survey research techniques. The researchers used surveys on policy execution and a public satisfaction score. The Spearman rank and multiple linear regression tests were employed in the data analysis for this investigation. There were 300 respondents who filled out a questionnaire followed by data analysis. The results of data analysis using the Spearman rank test obtained a p-value of 0.000<0.05 with a Spearman correlation value of 0.26. The p-value for handling is 0.000<0.05 with a Spearman correlation value of 0.232. The multiple linear regression test resulted in a COVID-19 prevention policy by adding a community satisfaction index of 21.8% and a COVID-19 handling policy by adding a community satisfaction index of 15.7%

    ANALISIS PERANAN DIGITALISASI PASAR TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA DI DAILY CLOTHING

    Get PDF
    Peranan digitalisasi pasar terhadap perkembangan usaha tentu dapat memudahkan dalam mengakses dan mempromosikan hasil usaha. Kepada konsumen. Melalui penelitian ini diharapkan dapat mengetahui Analisis Peranan Digitalisasi Pasar Terhadap Perkembangan Usaha Di Daily Clothing di Sungai Kambang Kota Jambi. Penelitian dalam skripsi ini termasuk penelitian lapangan (fiel research), dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dari perilaku yang diamati. Adapun teknik pungumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut: Peranan Digitalisasi Pasar terhadap perkembangan usaha Daily Clothing yaitu dapat mempromosikan hasil dagangan, terutama untuk menarik masyarakat membeli hasil dagangan yang akan dijual. Kemudian, perananya membuat akses terhadap para pedagang lebih mudah dijangkau dan hasilnya membuat partisipasi masyarakat terus meningkat. Selain itu peranan dari digitalisasi tentunya dapat memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas bagi kehidupan manusia. Khusus dalam bidang usaha. Masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dari digitalisasi. Hal demikian tentunya peranan dari teknologi membawa kemudahan serta kenyamanan dan menghemat biaya bagi tiap-tiap penggunanya. Berkenaan dengan hambatan digitalisasi pasar yang dialami oleh pihak Daily Clothing yaitu, kesulitan dalam pemasaran produk, kurangnya keahlian teknis dalam membuat konten kreatif, menanggapi konsumen yang banyak tanya dan penggunaan Teknologi. Adapun upaya yang dilakukan dalam meningkatkan penerapan penggunaan Digitalisasi Pasar terhadap perkembangan usaha Daily Clothing yaitu, mengikuti program pelatihan UMKM digital, perancangan konten kreatif dan menjalin kerja sama dengan masyarakat di media sosial

    PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BERBAHAN DASAR LIMBAH RUMAH TANGGA DI DESA KEMBANG KERANG KECAMATAN AIKMEL KABUPATEN LOMBOK TIMUR NUSA TENGGARA BARAT

    Get PDF
    Pertanian adalah kegiatan yang memanfaatkan sumber daya hayati yang dilakukan manusia agar menghasilkan suatu bahan pangan, bahan baku industri, dan mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pertanian dilakukan di berbagai wilayah di Lombok seperti di Desa Kembang Kerang, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur. Warga desa Kembang Kerang mayoritas bekerja sebagai petani. Pertanian erat kaitannya dengan penggunaan pupuk untuk membantu pertumbuhan tanaman. Pupuk terdiri dari dua jenis yaitu pupuk anorganik dan organik. Akan tetapi, pupuk anorganik memiliki banyak kekurangan sehingga diganti menjadi pupuk organik. Pupuk organik dapat dibuat dari bahan limbah rumah tangga yang tidak digunakan. Kegiatan ini berupa sosialisasi dan pendampingan pembuatan pupuk organik cair. Hasil dari kegiatan ini berupa pupuk organik berbahan dasar limbah rumah tangga diharapkan dapat memperbaiki kerusakan tanah dan meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap pembuatan pupuk organik cair berbahan dasar limbah rumah tangga

    Prarancangan pabrik kimia asam adipat dari sikloheksanol dan asam nitrat dengan proses oksidasi kapasitas 20.000 ton/tahun

    Get PDF
    Asam adipat diperoleh dari proses oksidasi antara sikloheksanol dan asam nitrat. Asam adipat merupakan asam karboksilat kristal padat-padat berwarna putih. Asam adipat banyak digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan nylon. Selain itu, asam adipat juga digunakan sebagai bahan pembuatan plastik terutama polyvinyl, bahan polyurethane, food accidulant dan bahan essterlubes untuk pelumas. Pabrik asam adipat direncanakan dibangun di Kawasan Industri Cilegon, Banten dengan kapasitas 20.000 ton/tahun. Bahan baku yang dibutuhkan adalah sikloheksanol, asam nitrat, dan Tembaga (II) nitrat sebagai katalis.Proses produksi asam adipat akan dijalankan dalam tiga tahap. Tahap pertama yaitu tahap persiapan bahan baku berupa asam nitrat, sikloheksanol dan tembaga (II) nitrat yang dikondisikan pada suhu 30oC dan tekanan 1 atm. Tahap kedua yaitu tahap pembentukan produk yang akan dioperasikan pada suhu 65oC dan tekanan 1 atm. Reaksi berlangsung dalam reaktor alir tangki berpengaduk, sebagai pendingin reaktor digunakan coil pendingin dengan media air. Tahap ketiga yaitu tahap pemisahan produk berupa asam adipat dengan asam nitrat, sikloheksanol, dan air. Asam nitrat, sikloheksanol, dan air dialirkan menuju Menara Distilasi (MD) untuk memisahkan asam nitrat. Hasil atas Menara Distilasi (MD) berupa asam nitrat dan air kemudian dialirkan menuju mixer untuk di recyle. Kemudian hasil bawah Menara Distilasi (MD) berupa sikloheksanol dan air dialirkan menuju UPL. Hasil produk keluaran Centrifuge kemudian akan dikeringkan melalui rotary dryer.Berdasarkan dari tinjauan bahan baku, produk dan kondisi operasi, pabrik asam adipat tergolong sebagai pabrik beresiko tinggi. Hasil analisis ekonomi pabrik asam adipat diperoleh keuntungan sebelum pajak sebesar Rp. 188.374.013.054,50.keuntungan setelah pajak sebesar Rp131.861.809.138,15. Percent return on investment (ROI) sebelum pajak 46,87�n setelah pajak 32,81%. Pay Out Time(POT) sebelum pajak 1,76 tahun dan setelah pajak 2,34 tahun. Break event point(BEP) sebesar 45,55%. Shut Down Point (SDP) sebesar 30,78�n Discounted Cash Flow Rate (DCFR) sebesar 44,37%. Dari data analisis kelayakan di atas disimpulkan bahwa pabrik ini layak untuk didirika

    The Relationship Between Adolescent Knowledge Levels and the Level of Compliance With Masks During the Covid - 19 Pandemic in Ma Nw Apitaik Pringgabaya Subdistrict

    No full text
    AbstrakSecara global kasus COVID-19 sampai saat ini sudah mencapai 239.437.517 kasus dengan 4.879.235 kasus kematian, kasus COVID-19 sudah menyebar ke berbagai negara termasuk Indonnesia . Pada awal kemunculan COVID – 19 di Indonesia Tahun 2019, Data terbaru 2020 menunjukkan kasus terkonfirmasi COVID-19 sudah mencapai 4.234.011 dari 24 Provinsi, dengan jumlah kasus kematian sebanyak 142.933 kasus. Desain penelitian menggunakan Kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di MA NW Apitaik Kecamatan Pringgabaya dengan jumlah 60 orang. Teknik sampling menggunakan total sampling. Tingkat pengetahuan responden pada kategori kurang sebanyak 47 responden (78,4%), responden tidak ada yang tahu tentang pentingnya memakai masker di masa pandemi, tingkat kepatuhan responden pada kategori tidak patuh sebanyak 55 responden (91,1%), pihak sekolah belum menganjurkan memakai masker. Hasil uji chi square didapatkan hasil uji yaitu 0,000 ά (0,05). Ada hubungan tingkat pengetahuan remaja dengan tingkat kepatuhan memakai makser di masa pandemi Covid-19 di MA NW Apitaik Kecamatan Pringgabaya dengan p Value 0,000.Kata Kunci: Covid-19, Tingkat Pengetahuan, Tingkat Kepatuhan, Penggunaan Masker. AbstractGlobally, COVID-19 cases have so far reached 239,437,517 cases with 4,879,235 deaths, COVID-19 cases have spread to various countries including Indonesia. At the beginning of the emergence of COVID-19 in Indonesia in 2019, the latest data in 2020 showed that confirmed cases of COVID-19 had reached 4,234,011 from 24 provinces, with the number of deaths as many as 142,933 cases. The research design uses Quantitative with a cross-sectional approach. The population in this study was all students in MA NW Apitaik, Pringgabaya District with a total of 60 people. The sampling technique uses total sampling. The level of knowledge of respondents in the category was less than 47 respondents (78.4%), respondents did not know about the importance of wearing masks during the pandemic, and the level of respondents' compliance in the non-compliant category was 55 respondents (91.1%), the school did not recommend wearing masks. The results of the chi-square test obtained test results, namely 0.000 ά (0.05). There is a relationship between the level of knowledge of adolescents and the level of compliance with using the mixer during the covid-19 pandemic in MA NW Apitaik, Pringgabaya District with a p-Value of 0.000.Keywords: Covid-19, Level of Knowledge, Level of Compliance, Use of Masks

    Pengembangan Alat Permainan Edukatif Berbasis Permainan Tradisional dalam Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Dini di PAUD Nurul Yaqin Kedondong Daya Desa Pringgasela Tahun Pembelajaran 2021/2022

    No full text
    This is developmental research using the Borg & Gall model. The purpose of this research is to develop traditional game-based educational game tools (APE) in increasing children's creativity in group B PAUD Nurul Yaqin Kedondong Daya Pringgasela Village in the 2021/2022 Learning Year. The results showed that the assessment of the APE stilt product from 2 people, namely the design expert and the material expert, obtained an average score of 3.96 in the category feasible to be tested and 4.2 in the category very feasible to be tested. As for the small group test from the validation of one teacher, the score was 4.25 and 4.42, respectively. Thus, APE stilts have very decent validity. As for the assessment of congklak products, 2 people, namely design experts and materials experts, obtained an average score of both 4.08 and 4.2. with a very worthy category tested. Meanwhile, there is an increase in children's creativity from the stilt game, namely in the first week it produces an average of six aspects of creativity, namely 5 in the starting to develop category, while in congklak there are 4 aspects with the category starting to develop and 3 aspects of creativity being in the category of needing intervention for stilt games and category develops in the Congklak game. In the second week, there are 5 aspects in the developing category and 3 aspects of creativity in the developing category for the game of congklak. While the stilt game produces the five aspects of creativity that fall into the developing category. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model Borg & Gall. Tujuan dari penelitian ini adalah pengembangan alat permainan edukatif (APE) berbasis permainan tradisional dalam meningkatkan kreativitas anak di kelompok B PAUD Nurul Yaqin Kedondong Daya Desa Pringgasela Tahun Pembelajaran 2021/2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian produk APE egrang dari 2 orang yaitu ahli desain dan dan ahli materi memperoleh skor rata-rata 3,96 dengan kategori layak diujicobakan dan 4,2 dengan kategori sangat layak diujicobakan. Sedangkan untuk uji kelompok kecil dari validasi salah satu guru memperoleh nilai berturut-turut  4,25, dan 4,42. Dengan demikian APE egrang meliliki validitas sangat layak. Sedangkan untuk penilaian produk congklak dari 2 orang yaitu ahli desain dan dan ahli materi memperoleh skor rata-rata keduanyan 4,08 dan 4,2. dengan kategori sangat layak diujicobakan. Sementara, terdapat peningkatan kreativitas anak dari permainan egrang yaitu  pada minggu pertama menghasilkan rata-rata keenam aspek kreativitas yaitu 5 pada kategori mulai berkembang sedangkan pada congklak berada pada 4 aspek dengan kategori mulai berkembang dan 3 aspek kreativitas berada pada kategori perlu intervensi untuk permainan egrang dan kategori berkembang pada permainan congklak. Pada minggu kedua yaitu 5 aspek pada kategori berkembang dan 3 aspek kreativitas  dengan kategori berkembang untuk permainan congklak. Sedangkan pada permainan egrang menghasilkan kelima aspek kreativitas masuk pada kategori berkembang

    Analisis Korelasi Tingkat Implementasi Kebijakan dan Indeks Kepuasan Masyarakat tentang Pengendalian Pandemi Covid-19 di Kabupaten Lombok Timur.

    Get PDF
    Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ketidakpatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan dalam pencegahan penularan Covid-19 semakin meningkat, banyak tempat umum yang sudah tidak menerapkan physical distancing, dan tidak menggunakan masker saat keluar rumah, Masyarakat menganggap penanganan dan pencegahan hanya di fokuskan pada sektor-sektor tertentu saja seperti sekolah, kampus dan tempat ibadah. Untuk mencegah penularan Coronavirus menyebar lebih luas, pemerintah pusat dan daerah mengeluarkan kebijakan sendiri dalam bentuk peraturan daerah yang lebih jelas dan tegas untuk mendisiplinkan masyarakat. Hal inilah yang membuat peneliti mencoba melihat bagaimana Korelasi Implementasi Kebijakan Dengan Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pengendalian Pandemi Covid-19 di Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan metode survei di Kabupaten Lombok Timur. Peneliti menggunakan kuesioner Implementasi kebijakan dan kuesioner Indeks Kepuasan Masyarakat yang di modifikasi dari kuesioner IKM dari Keputusan Menteri PAN. Nomor: KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Penyusunan IKM Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Analisis data pada penelitian ini menggunakan Uji Spearman Rank dan Uji Regresi Linier Berganda Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 300 responden yang mengisi kuesioner dan dilakukan analisa data. Dari hasil analisis data dengan menggunakan spearman rank didapatkan hasil bahwa p = 0,000 < 0,05 dengan nilai korelasi spearman sebesar 0,26 yang artinya ada korelasi positif antara implementasi kebijakan pencegahan dengan indeks kepuasan masyarakat. Untuk penanganan di dapatkan hasil p = 0,000 < 0,05 dengan nilai korelasi spearman sebesar 0,232 yang artinya ada korelasi positif antara implementasi kebijakan penanganan dengan indeks kepuasan masyarakat. Sedangkan untuk hasil uji Regresi Linier Berganda didapatkan persamaan y = konstanta +a1x1 + a1x1+….+aixi, IKM = 20,834+0,218 (Kebijakan pencegahan)+0,157 (Kebijakan Penanganan). Artinya : Setiap keberhasilan kebijakan pencegahan Covid-19 akan menambah Indeks Kepuasan Masyarakat sebesar 0,218 / 21,8% dan Setiap Keberhasilan Kebijakan Penanganan Covid-19 akan menambah Indeks Kepuasan Masyarakat sebesar 0,157 / 15,7%. Indeks Kepuasan Masyarakat terkait kebijakan pengendalian Covid-19 di Kabupaten Lombok Timur berada pada kategori baik. Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh dari kebijakan pemerintah terkait Pengendalian Covid-19 di kabupaten Lombok Timur dalam mengatasi pandemi Covid-19. Implementasi kebijakan pengendalian Covid-19 dengan indeks kepuasan masyarakat adalah bermakna. Kebijakan pengendalian Covid-19 merupakan kebijakan terkait kesehatan yang termasuk dalam kebijakan publik, karena kebijakan kesehatan merupakan salah satu tugas utama aparatur pemerintah dan berorientasi pada pelayanan publik (masyarakat). Kebijakan pencegahan Covid-19 yang dilakukan oleh pemerintah di Kabupaten Lombok Timur berbanding positif. Semakin baik kebijakan yang diterapkan maka semakin meningkat kepuasan masyarakat. Kebijakanix pemerintah tidak akan berjalan secara efektif dalam mencegah penyebaran virus Corona, jika masyarakat tidak ikut berperan aktif dalam pelaksanaannya serta perlunya keterbukaan informasi dari pemerintah pembuat kebijakan. Kebijakan penanganan Covid-19 berbanding lurus dengan tingkat kepuasan masyarakat, makin baik penerapan kebijakan penanganan Covid-19 maka makin meningkat kepuasan masyarakat. Kebijakan 3M dan 3T adalah kunci utama penanganan Covid-19. Masyarakat harus terus menjalankan protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan pakai sabun). Sedangkan, Pemerintah terus menjalankan praktik 3T (Tracing, Testing, Treatment) dengan dukungan semua lapisan masyarakat. 3M dan 3T adalah satu paket upaya yang tidak dapat dipisahkan untuk memutus rantai penularan Covid-19 Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kebijakan pencegahan dan kebijakan penanganan Covid-19 bermakna dalam meningkatkan Indeks Kepuasan Masyarakat. Kebijakan pencegahan dan kebijakan penanganan berkorelasi positif terhadap indeks kepuasan masyarakat dalam pengendalian pandemi Covid-19 di Kabupaten Lombok Timur. Saran dalam penelitian ini yaitu Mensosialisasikan kembali kepada masyarakat yang lebih luas terkait penerapan sanksi pelanggaran protokol kesehatan, Hasil penelitian menunjukkan ada responden yang menyatakan sangat tidak puas terkait kebijakan sanksi pelanggaran prokes. Mensosialisasikan kembali kepada masyarakat yang lebih luas terkait dengan pembatasan aktivitas, Hasil penelitian menunjukkan masih ada responden yang menyatakan sangat tidak puas terkait kebijakan pembatasan aktivitas. Melakukan evaluasi berkala terkait tingkat kepuasan masyarakat tentang penerapan kebijakan pengendalian Covid-19 di Kabupaten Lombok Timur. Hasilx penelitian menunjukkan masih ada masyarakat yang menyatakan sangat tidak puas terkait penerapan kebijakan pengendalian Covid-1
    corecore