323 research outputs found

    PROFIL PENGETAHUAN PROSEDURAL SISWA SMA PADA PRAKTIKUM UJI URIN YANG MENGGUNAKAN PENUNTUN PRAKTIKUM BERBENTUK KOMIK

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap profil pengetahuan prosedural siswa SMA pada praktikum uji urin yang menggunakan penuntun praktikum berbentuk komik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Subjek dalam penelitian ini merupakan siswa kelas XI MIA 4 di SMAN 7 Bandung dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang. Penuntun praktikum pada penelitian ini yang terdiri dari pendahuluan, tujuan kegiatan, alat dan bahan yang diperlukan, langkah kerja serta tabel hasil pengamatan disajikan dalam bentuk komik yang didalamnya terdapat tokoh, frame, balon kata, efek suara, latar belakang dan alur cerita. Hasil analisis pengetahuan prosedural siswa secara keseluruhan yang meliputi 3 indikator pengetahuan prosedural memperoleh nilai rata-rata sebesar 81% yang berarti pengetahuan prosedural siswa pada kelas sampel sudah ‘baik’. Hasil pengetahuan prosedural siswa pada indikator pengetahuan tentang keterampilan khusus menggunakan pipet memperoleh rata-rata persentase skor sebesar 73.2% (cukup baik), hasil pengetahuan prosedural pada indikator pengetahuan tentang suatu teknik dan metode memperoleh rata-rata persentase skor sebesar 87.5% (sangat baik) serta hasil pengetahuan prosedural siswa pada indikator pengetahuan tentang kriteria penggunaan suatu prosedur memperoleh rata-rata persentase skor sebesar 78.6% (baik). Respon siswa terhadap penuntun praktikum berbentuk komik pada praktikum uji urin yaitu semua siswa menyatakan setuju terhadap penggunaan penuntun praktikum berbentuk komik pada praktikum biologi di sekolah. ---------- This study aims to reveal the procedural knowledge profile of high school students in the lab urine test that uses practical guidance in the form of comics. The method used is descriptive method. Subjects in this study was student of class XI MIA 4 at SMAN 7 Bandung with the number of students as many as 28 people. Guiding practicum in this study consists of the introduction, the purpose of activities, tools and materials required, working steps and tables observations presented in comic form in which there are figures, frames, balloons words, sound effects, background and storyline. The results of the analysis of students' overall procedural knowledge which includes three indicators of procedural knowledge gained an average value of 81% which means the procedural knowledge of students in the class sample was 'good'. The results of students' procedural knowledge on indicators of knowledge about specific skills using a pipette to obtain the average percentage score of 73.2% (pretty good), the results of procedural knowledge in the knowledge of a technical indicators and methods of obtaining the average percentage score of 87.5% (very good) and the results of procedural knowledge of students on indicators of knowledge about the conditions of a procedure to obtain the average percentage score of 78.6% (good). Guiding students' response to the comic-shaped lab lab urine test that all students agree to use practical guidance in the form of comics in the biology lab at school

    KARAKTERISASI BIODEGRADASI POLIMER

    Get PDF
    Biodegradasi polimer dapat terjadi akibat serangan secara mikrobiologis terhadap material tersebut. Mikroorganisme mempunyai kemampuan memproduksi bermacam-macam enzim yang dapat bereaksi dengan polimer. Fenomena biodegradasi polimer terlihat dari fakta bahwa dalam siklus makanan di alam, secara langsung atau tidak, cepat atau berangsur-angsur, material yang ada akan berkurang jumlahnya, artinya material tersebut sebagian atau seluruhnya digunakan sebagai sumber nutrisi oleh mikroorganisme. Pada kajian ini diungkapkan berbagai teknik karakterisasi dalam biodegradasi polimer. Teknik karakterisasi yang akan dibahas meliputi analisis kuantitatif melalui teknik penimbangan, analisis gugus fungsi dengan Fourier Transform Infra Red, sifat termal melalui teknik Differential Thermal Analysis (DTA), kristalinitas melalui teknik X-Ray Diffraction (XRD), serta pengamatan permukaan dengan teknik Scanning Electron Microscopy (SEM). Berdasarkan hasil analisis kuantitatif selama biodegradasi dapat ditentukan kehilangan massa dan laju kehilangan massa (biodegradabilitas) polimer sehingga dapat diketahui kemudahan biodegradasi dari polimer. Analisis gugus fungsi dengan teknik Fourier Transform Infra Red dapat menunjukkan perubahan gugus fungsi akibat biodegradasi. Analisis sifat termal dapat menunjukkan perubahan sifat termal meliputi perubahan transisi gelas atau temperatur leleh serta temperatur degradasi akibat biodegradasi. Analisis kristalinitas dapat menunjukkan perubahan keteraturan struktur polimer akibat biodegradasi. Pengamatan permukaan dengan alat SEM dapat menunjukkan kerusakan permukaan akibat biodegradasi

    PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PRODUK BOUSTE HOUDER

    Get PDF
    Penelitian ini mengkaji tentang pengembangan alat evaluasi produk bouste houder. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan alat evaluasi produk bouste houder yang sebelumnya kurang disusun secara sistematis dan terperinci, untuk membuat desain alat evaluasi, mendapatkan hasil validasi oleh ahli materi dan ahli evaluasi, serta menganalisis hasil validasi sebagai penilaian kelayakan alat evaluasi. Alat evaluasi produk bouste houder berupa format penilaian yang disusun berdasarkan beberapa indikator kriteria penilaian berbentuk rubrik penilaian daftar cek. Metode penelitian yang digunakan metode penelitian kuantitatif dengan model penelitian yaitu metode penelitian dan pengembangan (research and development/ R&D) yang melalui tahap studi pendahuluan, pengembangan alat evaluasi, uji validitas dan tahap revisi. Berdasarkan hasil validasi menunjukkan bahwa pengembangan alat evaluasi produk bouste houder dapat dikategorikan “Layak” dengan presentase kelayakan sebesar 100% dari ahli materi, validasi oleh ahli evaluasi diperoleh dengan presentase kelayakan sebesar 98,75%. Hasil validasi para ahli disimpulkan berdasarkan skala presentasi kelayakan yang mengacu pada data yang diperoleh dapat dikatakan layak untuk digunakan sebagai acuan baku atau standar dalam menilai hasil belajar mahasiswa dan menjadi pedoman Dosen dalam melakukan penilaian produk bouste houder;--- This research assessing about the development of an evaluation tool bouste houder products .The purpose of this research to develop an evaluation tool products bouste houder formerly less arranged systematically of its , to make designs an evaluation tool , get the result validation by the matter and expert evaluation , and analyzes the results of validation as an assessment feasibility an evaluation tool .An evaluation tool bouste houder products in the form of the format of an assessment that will be prepared based on several indicators the assessment criteria assessment guidelines in the form of a register of checks .Research methodology used research methodology quantitative research with a model that is a method of research and development ( research and development / r & amp; d ) through the stage the study of introduction , the development of an evaluation tool , and test the validity of the revision of the stage .Based on the results of validation shows that the development of an evaluation tool boust products. The results of validation experts inferred according to the scale presentation feasibility refer to data on obtained it can be said wortthy to used as a reference default or standard in judging study result students and a guide lecturer in assessing products bouste houde

    BIODEGRADASI POLIMER HASIL SINTESIS DARI POLIOKSIETILEN GLIKOL DAN METILEN-4,4’- DIFENILDIISOSIANAT SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA PERKULIAHAN KIMIA FISIKA POLIMER

    Get PDF
    Perkuliahan Kimia Fisika Polimer umumnya dilaksanakan melalui pembelajaran di dalam kelas tanpa disertai dan didukung dengan metode laboratorium. Dengan demikian materi polimer khususnya penananaman konsep biodegradasi polimer akan menjemukan, tidak menarik untuk dipelajari, serta mudah dilupakan. Kondisi tersebut akan sangat mempengaruhi proses dan hasil pembelajaran biodegradasi polimer. Penggunaan media laboratorium sebagai sumber belajar diharapkan mampu meningkatkan proses dan hasil pembelajaran biodegradasi polimer. Sebagai upaya mengembangkan sumber belajar biodegradasi polimer dapat memanfaatkan bahan kimia yang ada di pasaran, yaitu polioksietilen glikol massa molekul dan metilen-4,4’-difenildiisosianat (MDI) sebagai bahan dasar untuk sintesis poliuretan. Pada kajian ini diungkapkan pemanfaatan biodegradasi poliuretan hasil sintesis dari PEG dan MDI sebagai alternatif sumber belajar biodegradasi polimer. Dengan memanfaatkan sumber belajar tersebut diharapkan mahasiswa akan memahami secara nyata pengertian biodegradasi polimer, teknik karakterisasi dalam biodegradasi polimer, serta karakter polimer akibat biodegradasi

    PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DENGAN PEMBELAJARAN TRADISIONAL :Penelitian Eksperimen Kuasi di SMK Pasundan 2 Bandung

    Get PDF
    Penelitian tentang Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang Diajar melalui Pembelajaran Berbasis Komputer dengan Pembelajaran Tradisional (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa SMK Pasundan 2 Bandung). Penelitian ini bertitik tolak dari rumusan masalah, yaitu : “Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar melalui pembelajaran berbasis komputer dengan pembelajaran tradisional pada mata pelajaran Perakitan PC?”. Hasil belajar yang diukur adalah kawasan kognitif, subranah pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), dan penerapan (application). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang diajar melalui pembelajaran berbasis komputer dengan pembelajaran tradisional pada mata pelajaran perakitan PC khususnya materi menginstalasi PC. Penelitian menggunakan metode eksperimen semu (quasi experiment). Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes hasil belajar. Pada data hasil belajar dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan data berdistribusi normal dan homogen, maka hipotesis diuji dengan analisis komparasi bivariant (t-tes independent sample two tails). Uji-t dilakukan untuk hasil belajar prates-prates dan pascates-pascates kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji prates-prates menghasilkan t hitung = -1,856 lebih kecil dari t tabel = 1,997, maka tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang diajar melalui pembelajaran berbasis komputer dengan pembelajaran tradisional pada mata pelajaran Perakitan PC”. Berdasarkan hasil perhitungan uji-t untuk pascates-pascates, maka kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar melalui pembelajaran berbasis komputer dengan pembelajaran tradisional pada mata pelajaran perakitan PC. Perbedaan ini diketahui dari hasil uji-t pada data pascates hasil tes kemampuan pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), dan penerapan (application) antara siswa yang melakukan pembelajaran berbasis komputer sebagai kelompok eksperimen dan siswa yang melakukan pembelajaran tradisional sebagai kelompok kontrol. Hasil perhitungan menyatakan t hitung = 3,341 lebih besar dari t tabel = 1,997, berarti terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen yang melakukan pembelajaran berbasis komputer dengan kelas kontrol yang melakukan pembelajaran tradisional. Berdasarkan persentase angket sebagai instrumen pendukung bahwa hampir seluruh siswa setuju dengan penerapan model pembelajaran berbasis komputer dalam proses pembelajaran

    TUNTUTAN GANTI RUGI ATAS TANAH YANG DIGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DALAM MEMBANGUN WTP (WATER TREATMENT PLANT) DI PENGADILAN NEGERI TENGGARONG

    Get PDF
    ABSTRACTThe process of land acquisition will never be separated by the existence of compensation issues. The deliberative mechanism which should be a means to find a middle ground in determining the amount of compensation often does not reach an agreement and hence for reasons of public interest, the government through the land acquisition committee can unilaterally determine the amount of compensation and then entrust it to the local district court. Land acquisition for the construction of WTP (Water Treatment Plant) is in the public interest.The problem examined in this study is how is the implementation process of the release of land rights for the construction of the WTP (Water Treatment Plant) and settlement of compensation for the land that has been carried out for the construction of the WTP (Water Treatment Plant). The method used in this study uses normative juridical research methods.The results of the study indicate that the legal arrangements regarding land acquisition for the public interest in the construction of the WTP (Water Treatment Plant) must be carried out by releasing land rights by providing compensation directly and through stages: determining the location, counseling, setting the boundaries, announcing the results, deliberation setting price, compensation, waiver. The government should provide compensation to the landowner in advance.Keywords: Compensation, Development, Public Interest

    PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK STORY TELLING TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA JEPANG

    Get PDF
    Keterampilan berbicara sebagai salah satu komponen yang penting untuk membangun keterampilan berbahasa yang baik. Akan tetapi, pada kenyataannya untuk mengembangkan keterampilan berbicara itu sendiri bukanlah hal yang mudah. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan banyaknya latihan berbicara itu sendiri. Namun pada kenyataanya pembelajar bahasa Jepang sering merasa kesulitan mendapatkan kesempatan untuk berlatih berbicara dalam bahasa Jepang. Bahkan di dalam proses belajar mengajar di kelas pun pembelajar jarang mendapat kesempatan dan motivasi untuk mengembangkan keterampilan berbicara bahasa Jepangnya. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba untuk menerapkan pembelajaran kooperatif teknik story telling dalam pembelajaran bahasa Jepang untuk meningkatkan keterampilan berbicara. Penelitian ini bertujuan untuk mencari perbedaan yang signifikan antara keterampilan berbicara bahasa Jepang pembelajar yang menjadi sampel penelitian sebelum dan sesudah melaksanakan pembelajaran kooperatif teknik story telling dalam pembelajaran bahasa Jepang. Yaitu dengan menganalisis data hasil pretest dan postest yang telah dilaksanakan oleh sampel penelitian. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mencari tahu pendapat siswa tentang pembeajaran kooperatif teknik story telling dalam meningkatkan keterampilan Bahasa Jepang. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen semu atau quasi eksperiment dengan menggunakan One Group Pretest – Postest Design. Adapun pembelajar bahasa Jepang yang menjadi sampel penelitian ini adalah 16 orang siswa kelas XI SMA Pasundan 3 Bandung. Dari hasil anailisis didapatkan nilai t-hitung 3,18, t-tabel 2,13 dan 2,95. Degan kata lain, t-hitung > t-tabel yang berarti ada perbedaan yang signifikan terhadap keterampilan berbicara bahasa Jepang siswa atara sebelum dan sesudah dilaksanakannya pembelajaran kooperatif teknik story telling dalam pembelajaran bahasa Jepang.Adapun dari hasil analisis data angket yang dikumpulkan dari responden dapat disimpukan bahwa lebih dari setengahnya responden menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif teknik story telling ini menarik dan sangat memberikan lebih banyak kesempatan untuk berbicara dalam bahasa Jepang. Speaking ability has been viewed as one of the most important aspects to build a comprehensive communicative ability. But in fact, developing speaking ability itself is not an easy thing to do. One of the solution for the problem mentioned before is by doing speaking practice as much as possible. However, the Japanese language learners are hardly to get sufficient opportunities to practice speaking in Japanese language itself. It is also found that even in the classroom environment the students are quite hard to get adequate chance and motivations to develop their speaking ability. Therefore, this study try to employ the cooperative learning through story telling technique to develope speaking ability in Japanese language. This study is aimed to find out the significant differences between the Japanese speaking ability of the students participant before and after conducting the cooperative learning through story telling technique in leaning the Japanese language. The purpose of the study could be achieved through analyzing the results of the pretest and posttest has been conducted before. In the other hand, this study is also aimed to find out students’s opinion about cooperative learning through story telling technique in improving their Japanese speaking abiity. The research method used in this study was quasi eksperimental one group pretest-postest design. As for Japanese language learners who were the samples of this study were 16 students of level 2 SMA Pasundan 3 Bandung. The results of the analysis shows that the t-score is 3,18 and t-table is 2,13. t-score > t-table which means that there were significant differences between the speaking ability of the students before and after conducting the cooperative learning through story telling technique in the learning process. In addition, the result of the data analysis of the questionnaire which has been collected from the respondent shows that more than half of the respondents stated that the cooperative learning through story telling technique is interesting and could provide sufficient opportunities for the students to speak in the target language (Japanese)

    BIODEGRADASI POLIURETAN HASIL SINTESIS DARI MINYAK KEDELAI, POLIOKSIETILEN GLIKOL MASSA MOLEKUL 400 (PEG400) YANG DIREAKSIKAN DENGAN METILEN-4,4’-DIFENILDIISOSIANAT (MDI)

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini untuk: (1) mempelajari perubahan karakter minyak kedelai sesudah proses oksidasi dengan larutan KMnO4 30% (m/v), (2) mensintesis poliuretan dari minyak kedelai sebelum dan sesudah dioksidasi, PEG400 dan MDI serta menentukan keberadaan ikatan silang dalam poliuretan hasil sintesis dari minyak kedelai sebelum dan sesudah dioksidasi, PEG400, dan MDI, (3) mempelajari pengaruh lama inkubasi terhadap degradabilitas poliuretan sesudah dibiodegradasi, (4) menentukan kristalinitas poliuretan sebelum dan sesudah biodegradasi. Poliuretan disintesis dari minyak kedelai (Soybean Oil/ SBO) dan minyak kedelai teroksidasi (Oxydated Soybean Oil/ OSBO) dengan PEG400 dan MDI pada temperatur kamar diikuti proses curing selama 10 jam pada temperatur 70 0C, dan dilanjutkan pada temperatur 100 0C selama 3 jam. Sintesis dilakukan dengan komposisi perbandingan massa SBO/ OSBO : PEG400 : MDI = 1 : 2 : 3. Biodegradasi poliuretan dilakukan dengan mengunakan mikroorganisme berasal dari lumpur aktif dalam media malka padat dengan temperatur inkubasi 37 0C. Variasi waktu inkubasi berturut-turut adalah 5, 10, 15. 20, 25, dan 30 hari, dengan penggantian media setiap 5 hari. Karakterisasi poliuretan meliputi penentuan (1) gugus fungsi dengan FTIR, (2) keberadaan ikatan silang melalui uji derajat penggembungan, (3) kehilangan massa setelah dibiodegradasi, (4) laju kehilangan massa, dan (5) derajat kristalinitas dengan mengunakan X-Ray Diffraction (XRD). Hasil oksidasi minyak kedelai meningkatkan intensitas serapan gugus -OH, bilangan hidroksil, massa jenis, titik leleh dan titik didih, sedangkan indeks bias mengalami penurunan. Poliuretan hasil sintesis memiliki serapan khas gugus uretan dan ikatan silang. Poliuretan dari OSBO-PEG400-MDI memiliki ikatan silang lebih banyak. Dengan meningkatnya lama inkubasi terjadi penurunan laju kehilangan massa dan laju paling tinggi pada hari ke-5 inkubasi. Spektrum FTIR poliuretan setelah biodegradasi menunjukkan hilangnya puncak khas gugus uretan dari poliuretan. Hasil penentuan kehilangan massa menunjukkan poliuretan dari SBO-PEG400-MDI memiliki total kehilangan massa paling tinggi. Hasil XRD menunjukkan bahwa biodegradasi menurunkan derajat kristalinitas poliuretan. Kata kunci: biodegradasi, kehilangan massa, kristalinitas, poliuretan. FMIPA, 2008 (PEND. KIMIA

    Developing A Balanced Hard Skill And Soft Skill Of Students’ Math Through The Character-Oriented Scientific Approach

    Get PDF
    corecore