136 research outputs found
BTL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI CAHAYA
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika materi cahaya melalui model pembelajaran Better Teaching and Learning (BTL) bagi peserta didik kelas VIII G SMP 1 Kudus Tahun Pelaja- ran 2011/2012Penelitian ini dilakukan dengan mengambil subyek peserta didik ke- las VIII G SMP 1 Kudus sejumlah 26 anak terdiri dari 14 anak laki-laki dan 12 anak perempuan, dimana peneliti sebagai guru IPA (fisika) pada kelas tersebut. Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan dari bulan Maret 2012 sampai bulan Juni 2012.Metode yang digunakan dalam penelitian ini  adalah penelitian tin- dakan kelas yang terdiri dari 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Pada siklus 1 tindakan yang dilaku- kan dengan model pembelajaran BTL dengan menitikberatkan lembar ker- ja terbimbing sedangkan pada siklus 2 tindakan yang dilakukan dengan model pembelajaran BTL dengan menitikberatkan lembar kerja terbuka dan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.Hasil penelitan menunjukkan bahwa secara teoritik dan empirik me- lalui model pembelajaran BTL dapat meningkatkan aktivitas dan hasil be- lajar fisika materi cahaya bagi peserta didik kelas VIII G SMP 1 Kudus pada semester 2 tahun 2011/2012. Peningkatan aktivitas belajar fisika sebesar 49% dari kondisi awal 64 menjadi 94. Sedangkan Peningkatan hasil belajar fisika sebesar 22 % dari kondisi awal 72 menjadi 88
PENGARUH PEMBERIAN ROTI SISA PASAR SEBAGAI CAMPURAN KONSENTRAT TERHADAP PEMANFAATAN ENERGI PADA SAPI PERANAKAN ONGOLE (PO). (The Effect of Market Refused Bread as a Concentrate Component on Dietary Energy Utilization in Ongole Crossbred Cattle)
RINGKASAN
ABDUL ROCHIM. H2B 004 001. 2009. PENGARUH PEMBERIAN ROTI SISA
PASAR SEBAGAI CAMPURAN KONSENTRAT TERHADAP PEMANFAATAN
ENERGI PADA SAPI PERANAKAN ONGOLE (PO). (The Effect of Market
Refused Bread as a Concentrate Component on Dietary Energy Utilization in Ongole
Crossbred Cattle). (Pembimbing: AGUNG PURNOMOADI dan ENDANG
PURBOWATI).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan roti sisa
pasar sebagai konsentrat terhadap pemanfaatan energi pada sapi Peranakan Ongole
(PO). Penelitian dilaksanakan pada tanggal 21 Juni – 11 Oktober 2008 di
Laboratorium Ilmu Ternak Potong dan Kerja, Fakultas Peternakan, Universitas
Diponegoro, Semarang.
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 8 ekor sapi Peranakan
Ongole jantan dengan umur 2 – 3 tahun, dan bobot badan 275 + 16,4 (CV 5,9%).
Bahan pakan yang digunakan adalah hijauan dan konsentrat. Hijauan yang
digunakan adalah rumput gajah (Pennisetum purpureum) dan diberikan secara ad
libitum. Konsentrat yang diberikan berupa dua macam, yaitu R-Wb (roti sisa pasar
75% dengan wheat bran 25%) dan D-Wb (dedak padi 75% dengan wheat bran 25%).
Pemberian konsentrat tersebut adalah 1,5% dari bobot badan sapi PO. Empat ekor
diberi pakan R-Wb, sedangkan empat ekor lainnya diberi D-Wb. Rancangan
percobaan yang digunakan adalah metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan
hasilnya diuji dengan t-Student.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa konsumsi energi pada sapi yang diberi
R-Wb (100,48 MJ/hari) dan D-Wb (98,62 MJ/hari) tidak berbeda nyata. Total
pengeluaran energi (feses, methan, dan urin) pada sapi yang diberi R-Wb (34,23
MJ/hari) lebih kecil (P<0,01) daripada yang diberi D-Wb (55,29 MJ/hari), sedangkan
energi tercerna pada sapi yang diberi R-Wb (72,93 MJ/hari) lebih tinggi (P<0,01)
daripada D-Wb (54,02 MJ/hari). Konversi energi yang tercerna pada sapi yang diberi
konsentrat roti dan dedak padi masing-masing adalah 187,19 dan 178,71 MJ/kg
PBBH. Besar PBBH sapi yang diberi R-Wb adalah 0,41 kg dan yang diberi D-Wb
sebesar 0,31 kg.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan terdapat
perbedaan dalam pemanfaatan energi pada sapi PO. Pemanfaatan energi sapi PO
yang diberi roti sisa pasar lebih baik daripada yang diberi dedak padi.
Kata kunci: sapi PO, roti sisa pasar, energi tercerna, energi termetaboli
Membandingkan Tingkat Kesulitan Odontectomy Molar III Bawah Impakted Comparison Odontectomy Difficulty in Lower Third Molar Impacte
Gigi molar III bawah biasanya tumbuh impakted,dan umumnya menyebabkan suatu masalah, odontectomy dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi masalah yang timbul. Gigi molar III impakted mempunyai beberapa klasifikasi menurut Pel! dan Gregory, salah satunya berdasar kedalaman pada tulang rahang. seperti posisi A , posisi B dan posisi C. Pederson membuat tingkat kesulitan odontectomyberdasarkan posisi sebagai berikut : tingkat paling sulit adalah posisi C, diikuti posisi B dan yang paling mudah adalah posisi A.
Tujuan: penelitian ini membandingkan tingkat kesulitan odontectomygigi molar III bawah impakted posisi A dibandingkan posisi B.
Bahan Dan Cara:_104 pasien di Rumah Sakit Binasehat Jember tahun 2008-2010 dengan gigi molar III yang impakted klas II posisi mesioangular dilakukan odontectomy.Tujuh puluh empat dari pasien tersebut kedalaman gigi impakted pada posisi A, dan 30 pasien gigi impakted posisi B. Waktu yang dibutuhkan untuk mengeluarkan gigi impakted dihitung mulai pembuatan flap sampai keluarnya gigi dari socket Hasil Dan Simpulan: rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk odontectomyposisi A adalah 17,20 menit, dan posisi B 17,57 menit. Tidak ada perbedaan yang bermakna waktu yang diperlukan untuk odontectomy posisi A dan posisi B baik secara klinis maupun statistik (p>0,05)
MANAJEMEN RADIO SWASTA JODHIPATI FM DALAM PELESTARIAN BUDAYA JAWA DI NGANJUK
This study aims to determine the management of Jodhipati FM radio in the preservation of Javanese culture. This research method uses a case study with a qualitative approach. The research data were obtained from interviews, observations, and documentation of the focus of research on the management of Radio PT Jodhipati Nganjuk City in carrying out the principles of public broadcasting. The results of this study indicate that there is a collection of programs owned by Radio Suara Jodhipathi, Nganjuk City which has fulfilled the principles of public broadcasting such as programs that focus on identity, national culture and are available in general geographically and in accordance with the POAC management concept. The peculiarity of broadcasting institutions, this indicator shows that Radio Jodhipati is the only broadcasting institution that uses the regional language (Javanese) in Nganjuk seen from the segmentation and composition of broadcasts. Finance, Radio Jodhipati does not yet have an optimal financial management system, it still relies on existing capital so that it cannot produce events on a large scale
Kecerdasan Buatan: Resiko, Tantangan Dan Penggunaan Bijak Pada Dunia Pendidikan
Abstract: The development of technology has changed many aspects of life, one of which is education. A significant change is the emergence of artificial intelligence, which has become an integral part of the teaching and learning process. This article aims to explore the understanding of artificial intelligence and the risks associated with it in the context of education. The approach used is through a literature study by analyzing relevant scientific articles. The data collected is analyzed to discuss the impact of the dependent use of artificial intelligence in education. The results show several risks associated with the dependent use of artificial intelligence in education, including potential errors and inaccuracies in artificial intelligence systems, moral issues, and psychological impacts. The article also proposes some measures for using artificial intelligence to overcome these risks. This article aims to provide a better understanding of the use of artificial intelligence in education and offer guidance on how to deal with the risks that may arise
PROFIL WISATAWAN MUSEUM MONUMEN PERS NASIONAL SURAKARTA
ABSTRAK
Yana Abdul Rochim, C9410021, 2013. Profil Wisatawan Museum
Monumen Pers Nasional Surakarta, Program Studi Pendidikan Diploma III
Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Laporan tugas akhir ini mengkaji tentang profil wisatawan Museum
Monumen Pers Surakarta. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
daerah asal wiatawan, jenis kelamin wisatawan, usia wisatawan, pekerjaan
wisatawan, sumber informasi tentang museum, tujuan wisatawan, transportasi
yang digunakan wisatawan, bentuk wisata yang banyak diminati wisatawan,
fasilitas penginapan dan kebersihan wisatawan terhadap objek wisata museum
Monumen Pers Nasional Surakarta dalam pengelolaan dan pengembangannya
sebagai objek wisata.
Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dilakukan melalui
metode wawancara, metode observasi, serta studi pustaka, metode wawancara
dilakukan secara langsung dengan pihak Museum Monumen Pers, metode
observasi dilakukan dengan cara berkunjung langsung ke objek wisata dan
memberikan angket kepada responden, pengambilan gambar di objek wisata.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) berdasarkan variabel geografis
mayoritas wisatawan berasal dari kota Surakarta sebanyak 54% yang berkunjung
ke Museum Monumen Pers, 2) berdasarkan variabel sosio demografis wisatawan
lebih banyak wanita sebanyak 60%, sedangakan usia wisatawan yang paling
banyak berkunjung yaitu usia antara 15-30 tahun sebanyak 74% ,pekerjaan atau
profesi dari sebagian besar wisatawan tersebut adalah dari kalangan pelajar
sebanyak 60% dikarenakan dari kalangan pelajar mengunjungi Museum
Monumen Pers untuk observasi dan untuk yang paling terendah dari kalangan
staff pengajar sebanyak 6% (3) berdasarkan variabel psikografik tujuan wisatawan
wisata ini adalah untuk melakukan observasi 13 responden dengan prosentase
43% (4) berdasarkan variabel behavioristik mayoritas wisatawan mengetahui
informasi tentang museum dari internet dengan prosentase 56% dengan alasan
mudah untuk diakses transportasi yang digunakan wisatawan memilih
menggunakan kendaraan pribadi dengan prosentase sebanyak 64% karena lebih
nyaman.bentuk wisatawan yang banyak diminati adalah wisata budaya dengan
jumlah prosentase 46%,fasilitas yang banyak diminati adalah fasilitas berbintang
dengan jumlah prosentase 43%, dan respon terhadap fasilitas dan kebersihan
museum sebanyak 53%
THE COMPARISON OF ROAD CAPACITY OF GREENSHIELD MODEL, GREENBERG MODEL AND UNDERWOOD MODEL TOWARD MKJI 1997 CALCULATION ON THE JENDRAL SUDIRMAN ROAD, BATANG
Jendral Sudirman road is one of the streets in Batang Regency which has function as primary artery and it has main access to connect vital locations. It makes Jendral Sudirman road has several transportation problems. In the planning, design and establishment of various transportation system policies, traffic flow theory of movement has very important role. To facilitate the application of traffic flow theory of movement used a mathematical approach which was used to analyze the phenomenon that took place in the traffic flow. One of approach ways to comprehend the traffic behavior was by verifying it into mathematical and graphics relationships with observing to the relationship among the speed (S), density (D) and volume (V) traffic.The objective of this study was to determine traffic flow characteristics on Jendral Sudirman Road consisting of three (3) main parameters such as volume, speed and density by using mathematical models included Greenshield, Greenberg and Underwood Model. In addition, this study also aimed to determine the results of a comparison of one of the chosen model with the road capacity calculation based on MKJI 1997.Based on the data analysis by using Greenshield model, it was known that the characteristics of the traffic on Jendral Sudirman road values obtained free flow speed (Sf)= 45.53 km/h, density jam (Dj)= 38.31 unit/km and maximum volume or road capacity(Vmax)= 1774.25 unit/hour. The estimation result of model was calculated using Greenshield model and estimation capacity calculations of MKJI 1997 had a difference about 15.49%. This could be evidence that generalize the use of manual book as MKJI 1997 in estimating the value of a certain road location capacity without researching driver behavior, vehicle characteristics and the environment of the road would be at risk in the capacity estimation results obtained. Therefore, the use of existing guidelines such as the 1997 MKJI needs carefulness in assessing the environmental condition of the road and traffic characteristics.Keywords : TrafficCharacteristic, Volume, Speed, Density, Greenshield, Greenberg, Underwoo
- …