6 research outputs found

    Hubungan antara regulasi emosi dan penyesuaian diri dengan stres perawat yang bertugas di ruang isolasi pasien Covid-19

    Get PDF
    Tingginya angka pasien Covid-19 saat ini turut berdampak pada kelelahan perawat, khususnya perawat yang langsung bersentuhan dengan pasien Covid di ruang islosasi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui faktor yang memiliki hubungan dengan tinggi rendahnya tingkat stres perawat yang menangani secara langsung pasien Covid-19 di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi dan penyesuaian diri dengan stres perawat yang bertugas di ruang isolasi pasien Covid-19. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan korelasi. Subjek penelitian yaitu 70 perawat diruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Praya. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasi. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala stres, skala regulasi emosi, dan skala penyesuaian diri. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Berdasarkan hasil analisis regresi menunjukan R= 0,442 dengan p=0,001 (p<0,01) yang berarti ada hubungan yang sangat signifikan antara regulasi emosi dan penyesuaian diri dengan stres perawat yang bertugas di ruang isolasi. Hasil uji korelasi product moment Pearson antara regulasi emosi dengan stres menghasilkan nilai rxy=-0,358 dan p= 0,023 (p<0,05). Hasil uji korelasi antara penyesuaian diri dengan stres menghasilkan nilai rxy=-0,333 dan p=0,48 (p<0,05). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa hubungan negatif antara regulasi emosi dengan stres. Semakin tinggi regulasi emosi maka semakin rendah stres sebaliknya semakin rendah regulasi emosi maka akan semakin tinggi stres. Selain itu ada hubungan negatif antara penyesuaian diri dengan stres. Semakin tinggi penyesuaian diri maka semakin rendah stres sebaliknya semakin rendah penyesuaian diri maka akan semakin tinggi stres

    Representasi Perilaku Anak dalam Film Kartun Shinchan, Upin Ipin, dan Omar Hana

    Get PDF
    Cartoon films are one of the media that can describe children's daily lives. This can be shown through various activities and behaviors of children shown in several series of cartoon films. Children's lives are closely related to the setting or background of the surrounding social environment. This study describes the representation of children's behavior in the Shinchan, Upin Ipin, and Omar Hana cartoon series. This research uses quantitative content analysis method. The objects studied are scenes in Shinchan, Upin Ipin and Omar Hana cartoons. The variables operationalized in this study are children's daily activities, parents' interactions with children, children's behavior, and the problems faced by children described in the three films. most of the children's activities that are often described in the film are playing outside the home. Most of the children's interactions with parents represented in Shinchan, Upin Ipin and Omar Hana cartoons are chatting with parents. Most of the children's behavior represented in Shinchan, Upin Ipin and Omar Hana cartoons is obedient to parents. Most of the children's problems represented in Shinchan, Upin Ipin and Omar Hana cartoons arise because the child's wishes are not fulfilled. Abstract Film kartun menjadi salah satu media yang dapat menggambarkan kehidupan anak sehari-hari. Hal ini dapat ditunjukkan melalui berbagai aktivitas dan perilaku anak yang ditampilkan pada beberapa seri film kartun. Kehidupan anak berkaitan erat dengan setting atau latar lingkungan sosial di sekitarnya. Penelitian ini mendeskripsikan representasi perilaku anak dalam serial kartun Shinchan, Upin Ipin, dan Omar Hana. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi kuantitatif. Objek yang diteliti adalah adegan-adegan dalam film kartun Shinchan, Upin Ipin dan Omar Hana. Variabel yang dioperasionalkan dalam penelitian ini adalah aktivitas keseharian anak, interaksi orang tua dengan anak, perilaku anak, dan masalah yang dihadapi anak yang digambarkan dalam ketiga film tersebut. sebagian besar aktivitas anak  yang sering digambarkan dalam film tersebut adalah bermain di luar rumah. Sebagian besar interaksi anak dengan orang tua yang direpresentasikan dalam kartun Shinchan, Upin Ipin dan Omar Hana yaitu mengobrol bersama orang tua. Sebagian besar perilaku anak yang direpresentasikan dalam kartun Shinchan, Upin Ipin dan Omar Hana yaitu patuh kepada orang tua. Sebagian besar masalah anak yang direpresentasikan dalam kartun Shinchan, Upin Ipin dan Omar Hana muncul karena keinginan anak tidak terpenuhi.Cartoon films are one of the media that can describe children's daily lives. This can be shown through various activities and behaviors of children shown in several series of cartoon films. Children's lives are closely related to the setting or background of the surrounding social environment. This study describes the representation of children's behavior in the Shinchan, Upin Ipin, and Omar Hana cartoon series. This research uses quantitative content analysis method. The objects studied are scenes in Shinchan, Upin Ipin and Omar Hana cartoons. The variables operationalized in this study are children's daily activities, parents' interactions with children, children's behavior, and the problems faced by children described in the three films. most of the children's activities that are often described in the film are playing outside the home. Most of the children's interactions with parents represented in Shinchan, Upin Ipin and Omar Hana cartoons are chatting with parents. Most of the children's behavior represented in Shinchan, Upin Ipin and Omar Hana cartoons is obedient to parents. Most of the children's problems represented in Shinchan, Upin Ipin and Omar Hana cartoons arise because the child's wishes are not fulfilled. Abstract Film kartun menjadi salah satu media yang dapat menggambarkan kehidupan anak sehari-hari. Hal ini dapat ditunjukkan melalui berbagai aktivitas dan perilaku anak yang ditampilkan pada beberapa seri film kartun. Kehidupan anak berkaitan erat dengan setting atau latar lingkungan sosial di sekitarnya. Penelitian ini mendeskripsikan representasi perilaku anak dalam serial kartun Shinchan, Upin Ipin, dan Omar Hana. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi kuantitatif. Objek yang diteliti adalah adegan-adegan dalam film kartun Shinchan, Upin Ipin dan Omar Hana. Variabel yang dioperasionalkan dalam penelitian ini adalah aktivitas keseharian anak, interaksi orang tua dengan anak, perilaku anak, dan masalah yang dihadapi anak yang digambarkan dalam ketiga film tersebut. sebagian besar aktivitas anak  yang sering digambarkan dalam film tersebut adalah bermain di luar rumah. Sebagian besar interaksi anak dengan orang tua yang direpresentasikan dalam kartun Shinchan, Upin Ipin dan Omar Hana yaitu mengobrol bersama orang tua. Sebagian besar perilaku anak yang direpresentasikan dalam kartun Shinchan, Upin Ipin dan Omar Hana yaitu patuh kepada orang tua. Sebagian besar masalah anak yang direpresentasikan dalam kartun Shinchan, Upin Ipin dan Omar Hana muncul karena keinginan anak tidak terpenuhi

    SOSIALISASI DAN WORKSHOP PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI PENELUSURAN DATA ALUMNI BERBASIS WEB BAGI 6 SMK PUSAT KEUNGGULAN

    Get PDF
    Salah satu kendala yang dihadapi oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah sulitnya mendapatkan data alumni yang cepat yang disebabkan oleh banyaknya alumni yang berpindah alamat, pekerjaan, dan posisi jabatan tanpa memberikan informasi ke pihak SMK. Kebanyakan alumni putus komunikasi setelah mereka lulus, dan SMK jarang sekali melakukan penelusuran alumni secara khusus mengingat aktivitas pembelajaran di SMK sudah cukup padat. Kegiatan dilakukan melalui media zoom meeting mengingat kondisi waktu itu masih pandemi Covid-19 dan masih pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Indonesia. Tujuan sosialisasi ini untuk memperkenalkan dan mengimplementasikan sistem penelusuran alumni berbasis web di 6 SMK Pusat Keunggulan yang secara khusus didampingi oleh kampus Universitas Insan Pembangunan Indonesia. Hasil sosialisasi diharapkan dapat membantu SMK untuk memahami manfaat sistem dan mengimplementasikan sistem penelusuran alumni sehingga mempermudah sekolah dalam memperoleh data alumni secara cepat

    PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK T-G-T (TEAMS-GAMES-TOURNAMENTS) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn : Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII SMP PGRI I Kota Cimahi

    Get PDF
    Penggunaan Metode Cooperative Learning Dengan Menggunakan Teknik T-G-T (Teams-Games-Tournaments) Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran PKn. Penelitian ini dilatar belakangi karena peneliti menemukan permasalahan yang dihadapi diantaranya adalah pada proses belajar mengajar masih satu arah yaitu dimana guru masih dominan dalam pembelajaran, dan masih kurang bervariasinya metode mengajar yang dilakukan, terutama dalam melakukan pembelajaran cooperative learning. Pada pelaksanaannya dirasakan kurang optimal. Sehingga mengakibatkan siswa tidak aktif (pasif), kurang inovatif, dan kurang kreatif. Dengan demikian guna memperbaiki proses pembelajaran tersebut peneliti memutuskan untuk menerapkan metode Cooperative Learning dengan teknik T-G-T (Teams-Games-Tournaments) untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran PKn. Tujuan penelitian dengan menerapkan metode cooperative learning dengan menggunakan teknik T-G-T (Teams-Games-Tournaments) dalam pembelajaran PKn diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan kreativitas siswa di dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Serta dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk bekerja sama dalam memecahkan masalah pembelajaran untuk mencapai tujuan proses belajar mengajar yang optimal. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, sedangkan metodeloginya PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Menurut Arikunto (2007:3) “ Penelitain tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama-sama. “Berdasarkan hasil penelitian yang dilanjutkan dengan analisis data terhadap proses pelaksanaan tindakan pada kelas VIII A SMP PGRI I Cimahi, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Perencanaan yang dilakukan guru untuk mengimplementasikan pembelajaran PKn dengan menggunakan metode Cooperative Learning teknik T-G-T (Teams-Games-Tournaments) Yaitu dimana antara perencanaan dengan hasil yang diinginkan terdapat adanya pengaruh positif terhadap proses pembelajaran dan kualitas belajar siswa. Maka dari itu perencanaan sangat diperlukan dan berpengaruh terhadap proses pembelajaran agar menjadi terarah dan berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu menjadikan siswa yang aktif dalam pembelajaran PKn 2. Pelaksanaan dari penerapan metode Cooperative Learning teknik T-G-T (Teams-Games-Tournaments) dalam pembelajaran PKn telah mampu meningkatkan keaktifan siswa di kelas VIII A SMP PGRI I Cimahi, Hal ini membuktikan bahwa terdapat kesinambungan dan saling berpengaruh antara proses pengajaran yang dilakukan oleh guru dengan keaktifan siswa dalam pembelajaran
    corecore