3,015 research outputs found

    Kemerdekaan Informasi: Catatan Atas Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik

    Full text link
    Lahirnya rancangan Undang-Undang Kebebasan Informasi Publik itu sendiri dilatarbelakangi oleh beberapa pertimbangan yang mengarah pada terbentuknya masyarakat informasi. Pertama, informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengem-bangan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta merupakan bagian penting bagi ketahanan nasional. Kedua, hak dalam memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia dan keterbukaan informasi publik merupakan salah satu ciri penting negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik. Ketiga, kebebasan memperoleh informasi publik merupakan sarana dalam mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggaraan negara dan badan publik lainnya dan segala sesuatu yang berakibat pada kepentingan publik. Keempat, pengelolaan informasi publik merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan masyarakat informasi. Tulisan ini bukan untuk mencermati keseluruhan isi yang telah tertulis dalam UU KIP tersebut, namun sekedar ingin memberikan catatan seperlunya. Catatan pada klausul-klausul yang mungkin agak kurang bisa diterima, baik dalam kaitannya dengan realitas hak keterbukaan atau kebebasan informasi publik itu sendiri maupun dalam kerangka dasar bangsa membangun negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat Indonesia yang transparan, partisipasitif dan akuntabel

    Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achivement Division ( Stad ) Tema Peristiwa Materi Mengenal Jenis-jenis Pekerjaan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III Pada Sdn Wonorejo 274 Surabaya

    Get PDF
    Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Prosedur penelitian ini adalah penelitian awal dan pelaksanaan tindakan. Pada pelaksanaan tindakan terhadap 4 tahapan yang harus dilakukan yaitu (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan dan evaluasi, (4) analisis dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDN Wonorejo 274 Surabaya yang berjumlah 40 siswa. Pada kegiatan pembelajaran aktivitas guru mengalami peningkatan dari siklus I dan siklus II. Pada siklus I aktivitas guru mencapai 75 % dan pada siklus II aktivitas guru mencapai 90,4%. Sedangkan aktivitas siswa pada siklus I mencapai 71,63% dan siklus II aktivitas siswa mencapai 85,13%. Data hasil tes siswa pada siklus I mencapai 77,50% dan pada siklus II mencapai 87,50%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN Wonorejo 274 Surabaya

    Film Animasi Persepolis sebagai Media Penyampaian Gagasan Pesan Satrapi Marjane

    Full text link
    Persepolis merupakan film animasi yang bercerita kisah nyata perjalanan hidup seniman Satrapi Marjane dari Iran. Merupakan adaptasi dari 2 seri novel grafis Persepolis. Seri pertama berjudul ”The Story of a Childhood”bercerita masa kecil Marjane berumur 6-14 tahun dan seri kedua berjudul “The Story of A Return” komik seri lanjutannya sendiri berisi tentang pergulatan Marjane dalam pelariannya ke Eropa karena ada beberapa konflik ideologi dalam keluarganya dengan kultur Negara Iran, semasa revolusi Iran yang dipimpin oleh Ahmad Khomeni. Penelitian ini termasuk studi deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisa semiotika, yaitu suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Data dalam penelitian ini didapat melalui pemilihan scene-scene pada film “Persepolis” yang didalamnya terdapat unsur-unsur yang berkaitan dengan penelitian ini, yakni “pesan gagasan”. Kemudian dilakukan kajian dengan menggunakan tanda-tanda yang terdapat dalam filmnya, berdasarkan teori semiotika Roland Barthes. Analisis dilakukan melalui dua tahap, yaitu signifikasi tingkat pertama, yaitu makna denotasi yang terkandung dalam scene-scene tersebut dan dilanjutkan dengan signifikasi tingkat kedua yang menguraikan makna konotasinya. Hasil yang diperoleh adalah dalam film Pesepolis dimunculkan pesan pertentangan ideologi. Konstruksi sikap pertentangan ideologi ini terlihat dalam cuplikan adegan dalam tiap scene film itu sendiri ataupun tulisan-tulisan dari pemikiran yang ditampilkan oleh pembuat film yaitu Marjane Satrapi. Kesimpulan dari penelitian ini tampak dengan sangat jelas film inimempresentasikan sikap pertentangan ideologi. Sikap “rebellion” yangterkandung dalam film sifatnya lebih sebagai alat untuk mengemukakan pendapat ataupun pemikiran, idealisme seseorang Marjane Satrapi terhadap hukum Islam khususnya, dengan memunculkan perilaku ataupun pandangan dan hukum yang dibawa oleh agama Islam terhadap kelompok lain, untuk menarik simpati dan mempengaruhi setiap individu yang melihat film ciptaannya ini agar pandangan terhadap Islam mendapatkan sebuah citra negatif di mata para penonton atau khalayak umum.

    TANTANGAN ABAD XXI YANG HARUS DIJAWAB BIOLOGIWAN INDONESIA

    Get PDF
    Sudah umum diakui bahwa biologi adalah dasar penguasaan dan pengembangan ilmu serta pemanfaatan teknologi pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, kedokteran, kesehatan, lingkungan, dan disiplin ilmu-ilmu serta teknologi lain yang kegiatannya ditumpukan pada sumber daya alam hayati. Dalam beberapa dasawarsa terakhir kita menyaksikan bahwa biologi dan segenap cabang spesialisasi serta ranting-ranting superspesialisasinya maju dengan pesatnya, akan tetapi disiplin terapan yang lain juga tumbuh melesat dengan lebih cepat lagi karena dipacu oleh desakan kepentingan yang sangat bersifat antroposentris. Jika dulu tergelar jarak waktu panjang sampai belasan tahun antara temuan ilmiah potensi kemampuan jamur Penicillium notatum untuk menekan pertumbuhan bakteri (1929) dan penerapan luasnya sebagai obat suntik antibiotik penisilin (1944) yang sangat terkenal, sekarang hanya diperlukan waktu bulanan saja untuk dapat mengambil manfaat praktis sebuah pengungkapan spektakular bioteknologi

    Implementasi Kebijakan Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini Di Sulawesi Tengah

    Get PDF
    The problem that often occurred in the implementation of early childhood education (ECE) was there were still many ECE apparatuses and institutions that were not aware of the ECE policy, so this study aimed to analyze the implementation of early childhood education policy in Central Sulawesi and it was expected to provide an overview of the implementation of the ECE policy. This study used qualitative research to find out the facts and phenomena that occurred associated with the implementation of the ECE policy. The author used the indicators of Edward III, namely: communication, implementer attitude, resources, and bureaucratic structure. Informants in this study were those deemed to know and be involved in the policy implementation.Data used were primary data which was obtained directly from the informants and secondary data which was obtained indirectly. Data were collected through interviews, observations, and documentation. Data analysis consisted of three phases: data reduction, data presentation, and conclusion. The results show that the implementation of the ECE policy in Central Sulawesi had not been optimal:from Communication aspect, there were still officials who did not know the contents of the ECE policy; from Attitude aspect, there was still discrimination from the employees; from Resources aspect, there were apparatus resourcesof Central Sulawesi Department of Education and Culture particularly of the Early Childhood, Non-Formal, and Informal (PendidikanAnakUsiaDini, Non-Formal, dan Informal – PAUDNI) Divisionwho hadskills and reliabilities, but not all had the same opportunity to be a reliable employees, although there were facilities provided by the Department. While its bureaucracy structure had been very good, but there were still employees who were not aware of their duties and functions as shown at the bureaucracy structure board

    SARAWAKUS LLOYD, A GENUS OF THE PYRENOMYCETE FAMILY HYPOCREACEAE

    Get PDF
    The scope of the monotypic genus Sara.wa.kus is enlarged to enable it to accommodate the newly described species Sarawakus sucoisus Rifai. A complete taxonomic revision of the genus is presented, in which it is shown that Sarawakus belongs to the Hypocreaceae and not to the Xylariaceae as some authors have suggested. Hypocrea gelaiinosa (Tode ex Fr.) Fr. subsp. oligotheea Penz. & Sacc. is accorded specific status as Hypocrea oligotheea (Penz. & Sacc.) Rifai and Phaeocreopsis pezizaeformis Boedijn is transferred to Hypocreopsis

    Sistem Informasi Pemantauan Posisi Kendaraan Dinas Unsri Menggunakan Teknologi GPS

    Get PDF
    Kendaraan dinas suatu Perusahaan atau instansi pemerintah digunakan untuk membantu proses transportasi dalam suatu Perusahan atau instansi pemerintah, sehingga kinerja Perusahaan atau instansi pemerintah dapat berjalan baik. Universitas Sriwijaya mempunyai dua kampus yaitu kampus bukit dan kampus indralaya. Kendaraan dinas unsri biasanya dikhususkan untuk transportasi dari unsri kampus bukit ke unsri kampus indralaya, atau sebaliknya. Untuk menghindari penyelewengan penggunaan kendaraan dinas tersebut maka dibutuhkan suatu sistem informasi pemantau posisi kendaraan dinas yang sedang beroperasi. Sistem informasi pematau posisi kendaraan dinas akan memanajemen penggunaan kendaraan dinas dengan pemanfaatan teknologi Global Positioning System (GPS), dengan adanya sistem informasi pemantau kendaaran dinas maka diharapkan dapat mengurangi penyalahgunaan penggunaan kendaraan dinas. Kata Kunci—GPS, Posisi Kendaraa

    ANOTHER NOTE ON PODOCONIS MEGASPERMA BOEDIJN (HYPHOMYCETES)

    Get PDF
    RIFAI, M.A. 2008. Another note on Podoconis megasperma Boedijn (Hyphomycetes). Reinwardtia 12 (4): 277– 279. –– Exosporium megaspermum (Boedijn) Rifai and Exosporium ampullaceum (Petch) M.B.Ellis are transferred to Neopodoconis Rifai, a newly created genus extracted from Exosporium Link based on the nature of the true septation of their rostrate conidia. Two new combinations, Neopodoconis ampullacea (Petch) Rifai and Neopodoconis megasperma (Boedijn) Rifai, accordingly are proposed
    • …
    corecore