Alchemical Gold and the pursuit of the Mercurial Elixir: An analysis of two alchemical treatises from the Tibetan Buddhist Canon

This article focuses on the analysis of two Tibetan treatises on iatrochemistry, The Treatise on the Mercurial Elixir (Dngul chu grub pa’i bstan bcos) and the Compendium on the Transmutation into Gold (Gser ’gyur bstan bcos bsdus pa). These texts belong to the rasaśāstra genre that were translated from Sanskrit into Tibetan by Orgyenpa Rinchenpel (O rgyan pa Rin chen dpal, 1229/30–1309) and integrated into the Tibetan Buddhist Canon of the Tengyur (Bstan ’gyur). The treatises deal with the processing of mercury, which is indispensable to convert metals into gold (gser ’gyur) and to accomplish the ‘mercurial elixir’ (dngul chu’i bcud len). The texts start with the description of a ‘pink-coloured’ (dmar skya mdog) compound, which is described as the amalgam of ‘moonlight-exposed tin’ (gsha’ tshe zla ba phyogs), gold, and copper. According to the texts, mercury has to be ‘amalgamated’ (sbyor ba) with ‘minerals that devour its poisons’ (za byed khams) and with ‘eight metals that bind it’ (’ching khams brgyad); at the same time, mercury is cooked with ‘red substances’ (dmar sde tshan) and other herbal extracts, types of urine and salts, and reduced to ashes. Starting with an outline of the earliest Tibetan medical sources on mercury, I analyse the two treatises with regard to their entire materia alchemica and the respective purification methods aimed at ‘obtaining essences’ (snying stobs), which are then to be absorbed by mercury. I argue that the two thirteenth-century treatises were particularly significant in the process of consolidating pharmaceutical practices based on mercury and the merging of alchemical and medical knowledge in Tibet

Rancang Bangun Spektrometer Mengguna Kisi Dvd Untuk Karaktemsasi Spektrum Ca Lampu CFL (Compact Fluorescent Lamp)

Saat ini telah banyak dikembangkan spektrometer sederhana, salah satunya menggunakan kisi DVD. Namun, hasil penelitian sebelumnya menujukkan spertrometer masih memiliki beberapa kelemahan, yaitu kurang praktis dan spektrumnya belum terdispersi dengan sempurna. Penelitian ini bertujuan untuk membuat spektrometer sederhana dengan menggunakan kisi DVD dengan sumber cahaya lampu CFL. Dalam penelitian ini, spektrometer dibuat dengan menggunakan kisi DVD kosong, sumber CFL dan kamera Smartphone sebagai penangkap spektrumnya. Variasi sudut dilakukan untuk mendapatkan nilai optimum. Kisi DVD ditempelkan pada kamera dengan variasi daya lampu sebesar 5 watt, 8 watt, I I watt, 14 watt, 18 watt dan 20 watt. Spektrometer yang dibuat menghasilkan pola spektrum yang terdispersi sempurna. Pola spektrum yang dihasilkan dikonversi ke panjang gelombang berdasarkan pola spektrum referensi dan dianalisis menggunakan software ImageJ. Variasi daya menunjukkan bahwa pola spektrum tiap daya berpengaruh terhadap intensitas spektrum, namun tidak merubah posisi pixel. Panjang gelombang yang dihasilkan spektrometer tersebut memiliki rentang nilai yang sesuai dengan panjang gelombang elektromagnetik referensi, yaitu pada rentang 300-700 nm