24 research outputs found

    PENERAPAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PADA PRODUK TEMPE (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN “SUMBER REJEKIâ€)

    Get PDF
    Perusahaan tempe “Sumber Rejeki†sebagai pelaku bisnis harus bisa mencari, mengenal dan mengetahui kriteria atribut mutu apa saja untuk produk tempe yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumennya. Salah satu metode yang terbukti efektif dan sukses untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen adalah penggunaan aplikasi Quality Function Deployment (QFD).Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui kriteria atribut produk tempe yang dibutuhkan dan diharapkan oleh konsumen, (2) untuk mengetahui penilaian mutu produk tempe Sumber Rejeki dibandingkan produk kompetitor (“A†dan “Bâ€) dengan menggunakan metode QFD, dan (3) untuk mengetahui usaha perbaikan perusahaan Sumber Rejeki dengan menggunakan metode QFD agar produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan harapan konsumen.Pada hasil penelitian didapatkan atribut harapan konsumen (whats) sebanyak sembilan (8) atribut. Dengan skala penilaian 1-5, urutan prioritasnya : rasa tempe (4,8), tekstur tempe (4,67), warna tempe (4,40), harga produk (4,33), aroma tempe (3,63), ketersediaan produk (3,57), kemasan produk (3,37), dan informasi produk (3,33). Untuk penilaian kualitas produk tempe Sumber Rejeki, masih di bawah tempe “Aâ€, konsumen merasa kualitas produk yang diberikan belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Produk tempe Sumber Rejeki mendapatkan penilaian kepuasan konsumen paling rendah pada hampir semua atribut kualitas produknya, bila dibandingkan dengan kompetitornya (“Aâ€) yaitu berupa rasa tempe (4,27),  aroma tempe (4,63), ketersediaan produk (4,23), kemasan produk (4,20), tekstur tempe (4,17) dan informasi produk (4,27), dengan skala penilaian 1-5. Akan tetapi lebih tinggi dari tempe “B†pada atribut warna tempe (4,37) dan harga produk (4,40). Berdasarkan hasil perbandingan Performance Respon Teknis produk tempe Sumber Rejeki masih berada  di bawah tempe “Aâ€. Perusahaan Sumber Rejeki perlu meningkatkan kinerja persyaratan respon teknis yang diperolehnya, dengan cara:(1) memperbaiki metode pada setiap tahapan proses pengolahan tempe; (2) memperbaiki desain kemasan produk; (3) memperbaiki strategi penetapan harga; (4) memperluas daerah distribusi; dan (5) meningkatkan strategi promosi.Â

    Usaha Jamu Tradisional Di Desa Sumber Pinang Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember

    Get PDF
    Jamu telah menjadi bagian budaya dan kekayaan alam Indonesia dan hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2010 menunjukkan bahwa penggunaan jamu oleh masyarakat Indonesia lebih dari 50%. Jamu biasanya disajikan secara tradisional dalam bentuk cairan, serbuk seduhan, dan pil. Satu jenis jamu yang disusun dari berbagai tanaman obat yang jumlahnya antara 5 – 10 macam, bahkan bisa lebih. Jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai uji klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris. Walaupun demikian, jamu harus memenuhi persyaratan keamanan dan standar mutu. Jamu hanya dapat dikonsumsi sebagai mencegah, mengurangi atau mengatasi keluhan yang dialami seseorang, bukan menyembuhkan suatu diagnosa penyakit. Secara umum, jamu dibedakan menjadi dua yaitu yang bertujuan untuk menjaga kesehatan dan yang dimanfaatkan untuk mengobati keluhan penyakit. Jamu adalah obat tradisional yang bahan bakunya simplisia yang sebagian besar belum mengalami standarisasi dan belum pernah diteliti, bentuk sediaan masih sederhana berwujud serbuk seduhan, rajangan untuk seduhan, dan sebagainya. Simplisia yang dapat digunakan sebagai bahan pembuat jamu tradisional sangat banyak dan beragam. Komposisinya sangat ditentukan oleh jenis jamu tradisional yang akan dihasilkan. Kualitas bahan baku/simplisia akan sangat menentukan kualitas jamu yang dihasilkan. Oleh karena itu, pemilihan bahan baku yang berkualitas baik sangat penting untuk diperhatikan. Alat produksi yang paling dibutuhkan oleh mitra kami adalah mesin penggiling simplisia, Hal ini disebabkan oleh banyaknya waktu yang tersita untuk menghancurkan simplisia, karena alat yang digunakan masih sangat sederhana, yaitu blender dengan kapasitas produksi yang sangat rendah yaitu 5-8 kg/hari. Sedangkan jumlah blender yang digunakan hanya berjumlah dua buah blender saja. Dari gambaran tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa proses produksi pada usaha jamu ini kurang efektif, karena banyak menyita waktu. Hal tersebut disebabkan oleh terbatasnya sarana yang ada, seperti alat penggiling simplisia yang masih tradisional. Oleh karena itu, produktivitas usaha ini akan meningkat apabila mitra dibantu dengan alat-alat yang sesuai dengan keperluannya. Mitra sangat membutuhkan alat dan mesin yang dapat meningkatkan proses produksinya menjadi lebih efektif dan efisien, yaitu mesin penggiling simplisia. Kegiatan pelatihan juga dibutuhkan oleh mitra yang meliputi pelatihan pemasaran agar wilayah distribusi produk mitra semakin luas dengan jumlah pelanggan yang semakin banyak. Solusi yang ditawarkan adalah : 1) Pembuatan alat produksi meliputi mesin penggiling simplisia, 2) Pelatihan manajerial meliputi pelatihan pemasaran

    Analisis Kontribusi Komponen Teknologi Pada PDP Kahyangan Kabupaten Jember

    Get PDF
    Teknologi telah menjadi faktor dominan dalam bisnis dan kehidupan kita. Pemilihan teknologi dapat mempengaruhi semua aspek operasi, termasuk produktifitas dan kualitas produk. Kemajuan di bidang teknologi industri mendorong setiap perusahaan meningkatkan produksinya sehingga dapat memperluas pangsa pasar dengan cara meningkatkan jumlah, jenis, serta kualitas produknya. PDP Kahyangan adalah BUMD di Kabupaten Jember yang bergerak di bidang perkebunan. Komoditas utama perusahaan ini  adalah kopi. PDP Kahyangan senantiasa berusaha untuk mempertahankan kualitas produk kopinya agar dapat memenuhi standar kualitas yang ditentukan oleh konsumen. Penggunaan tenaga kerja profesional yang ditunjang oleh teknologi yang sangat diperlukan dalam pengendalian proses produksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda teknometrik yang diawali dengan mengidentifikasi komponen (variabel) teknologi, yakni Technoware (T), Humanware (H), Infoware (I), dan Orgaware (O). Keempat komponen diatas secara bersama-sama berperan untuk melakukan transformasi dari input menjadi output. Dalam model teknometrik dilakukan pengukuran terhadap masing-masing komponen teknologi diatas secara metrik, kemudian nilai teknologi dinyatakan dalam gabungan keempat komponen teknologi diatas

    Analisis Sikap Konsumen Pada Produk Kopi (Studi Kasus Pada Perusahaan Pdp Kahyangan Kabupaten Jember )

    Get PDF
    The purposes of this research are to determine : 1) attributes criteria that are considered by consumer in coffee buying process, 2) consumer attitudes toward coffee product attributes of PDP Kahyangan than its competitor (Kapal Api Special). The method of data analysis used in this research is the Fishbein Attitude Model. This research uses eight attributes of product, those are colour, aroma, flavour, acidity, viscosity, package, price, product availability, and product recognition. Based on this research flavour, aroma and accidity attribute are the most considered by consumer in coffee buying decision process and then followed by viscosity, product availability, colour, product recognition, package, and price. The total value of consumer attitudes toward both PDP Kahyangan and Kapal Api Special are positive, that is with the value of 138,53, it’s fewer than Kapal Api Special (162,85). Consumer attitude in flavour product attribute of PDP Kahyangan is better than Kapal Api Special, with the best value of 23,03. It showed that consumer acceptance flavour product attribute of PDP Kahyangan is is better than Kapal Api Special.Â

    PENILAIAN KONTRIBUSI KOMPONEN TEKNOLOGI PADA PDP KAHYANGAN KABUPATEN JEMBER

    Get PDF
    Teknologi telah menjadi faktor dominan dalam bisnis dan kehidupan kita. Pemilihan teknologi dapat mempengaruhi semua aspek operasi, termasuk produktifitas dan kualitas produk.Kemajuan di bidang teknologi industri mendorong setiap perusahaan meningkatkan produksinya sehingga dapat memperluas pangsa pasar dengan cara meningkatkan jumlah, jenis, serta kualitas produknya.PDP Kahyangan adalah BUMD di Kabupaten Jember yang bergerak di bidang perkebunan. Komoditas utama perusahaan ini adalah kopi. PDP Kahyangan senantiasa berusaha untuk mempertahankan kualitas produk kopinya agar dapat memenuhi standar kualitas yang ditentukan oleh konsumen. Penggunaan tenaga kerjaprofesional yang ditunjang oleh teknologi yang sangat diperlukan dalam pengendalian proses produksi.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda teknometrik yang diawali dengan mengidentifikasi komponen (variabel) teknologi, yakni Technoware(T), Humanware(H), Infoware(I), dan Orgaware(O). Dalam model teknometrik dilakukan pengukuran derajat kecanggihan terhadap masing-masing komponen teknologi, menentukan state-of-the-art, menentukan kontribusi komponen teknologi, intensitas kontribusi komponen teknologi, nilai teknologi (Technology Contribution Coefficient) dinyatakan dalam gabungan keempat komponen teknologi diatas.Hasil perhitungan menunjukkan nilai kontribusi pada setiap komponen teknologi pada PDP Kahyangan (pengolahan kopi bubuk), komponen Technoware sebesar 0.500, Humanware sebesar 0.600, Infoware sebesar 0.550, dan Orgaware sebesar 0.500. . Hasil perhitungan TCC menunjukkan bahwa PDP Kahyangan memiliki skor 0,537 dari skala 0-1 yang berarti memiliki standar yang cukup baik dengan tingkat teknologi semi modern

    Pengembangan Usaha IKM Jamu Tradisional di Kecamatan Sumbersari dan Kaliwates Kabupaten Jember

    Get PDF
    Kegiatan Pengabdian (IbM) ini ditujukan bagi mitra usaha jamu tradisional di Kecamatan Sumbersari (Pak Soetrisno) dan Kecamatan Sumbersari (Bu Suwarni) Kabupaten Jember. Permasalahan mitra meliputi : 1) kurang efektif dan efisiennya proses produksi jamu dikarenakan mesin produksi yang telah aus (Pak Soetrisno) dan penggunaan peralatan produksi yang masih sangat sederhana/tradisional (Bu Suwarni); 2) pemahaman mitra tentang manajemen usaha, manajemen pemasaran serta sanitasi pengolahan jamu juga masih sangat terbatas. Kegiatan IbM ini ditujukan : 1) agar dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses produksi jamu kedua mitra, 2) dapat meningkatkan kemampuan manajerial-pemasaran mitra, 3) serta dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mitra mengenai sanitasi produksi jamu (SSOP). Kegiatan IbM memberikan dampak positif bagi kedua mitra diantaranya: 1) pemberian alat dan mesin produksi jamu yang baru dapat meningkatkan kapasitas produksi, efektifitas dan efisiensi produksi jamu mitra, 2) pelatihan manajemen usaha dan pemasaran dapat meningkatkan kemampuan manajerial dan pemasaran mitra, 3) pelatihan sanitasi produksi jamu dapat meningkatkan kesadaran mitra tentang pentingnya penerapan SSOP dalam menjamin keamanan pangan produk jamu bagi konsumen

    Perancangan “Mobile Weather Station†Pengukur Intensitas Cahaya Matahari, Curah Hujan, Kecepatan Angin Dan Keasaman Tanah

    Get PDF
    Cahaya matahari, curah hujan, kecepatan angin dan keasaman tanah merupakan komponen-komponen yang mempengaruhi iklim. Sedangkan petani sangat bergantung pada iklim karena mereka memilih jenis tanaman yang akan ditanam berdasarkan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi pengukur beberapa komponen yang mempengaruhi iklim seperti intensitas cahaya matahari, banyaknya curah hujan, besarnya kecepatan angin, keasaman tanah, suhu dan kelembaban. Sensorsensor pengukur besaran-besaran tersebut diintegrasikan dalam suatu prototipe yang disebut Mobile Weather Station. Pada tahun pertama kegiatan yang telah dilakukan adalah perancangan dan pembuatan Mobile Weather Station beserta pengujian kinerjanya. Hasil uji kinerja menunjukkan bahwa alat ini dapat berfungsi dengan baik. Selanjutnya pada tahun kedua kegiatan yang dilakukan penyempurnaan prototipe ini dengan menambahkan sel surya dan aki kering agar alat ini mampu recharge atau menghasilkan daya secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya. Disamping itu, ada penambahan data logger beserta modifikasi modul yang menerjemahkan input dari beberapa sensor ke LCD dan selanjutnya informasi cuaca akan disimpan ke dalam data logger. Hasil atau luaran penelitian yang diharapkan meliputi modifikasi Mobile Weather Station dan publikasi ilmiah dalam bentuk jurnal lokal/nasional

    Penerapan Metode Quality Function Deployment pada Produk Jamu Tradisional (Studi Kasus pada Usaha Jamu Tradisional Pak Soetrisno

    Get PDF
    This research use Quality Function Deployment method. The goal of this research is : (1) to find out the attribute criteria of traditional jamu product appropriate with customer’s requirements and expectations, (2) to find out customer’s requirements and expectations based on the priority’s sequence in quality assessment of Jamu Mr. Sutrisno’s compared with Mr. Sutikno’s and Mrs. Rini’s by using QFD method,  and (3) to find out the traditional Jamu’s improvement in its quality product by using QFD method. We used QFD method in this research because we could combine relationship between the producer’s importance and customer’s necessity so that the product can satisfy both of them. Keywords— Quality Product, QFD (Quality Function Deployment) Method, Traditional JamuÂ

    Penerapan Keamanan Pangan Dan Hygiene Pada Produk Jamu Tradisional Di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember

    Get PDF
    Herbal medicine is a nation's cultural heritage that has been used in descent.Traditional herbal medicine is still widely used by the community, especially from the middle down.Herbal products are sold in many communities that do not meet the aspects of food security and hygiene, especially from the packaging process and distribution to consumers in this case the community.These conditions lead to the emergence of the threat of transmission risk of diseases that the source of oral fecal transmission such as typhoid, cholera, dysentri, hepatitis disease, gastroenteritis disease.This is certainly very risk, considering the benefits and potential of herbal medicine as a herbal medicine that has enormous potential in both the health, economic and cultural fields. A traditional herbal medicine business owned by Mr. Sutikno and Mrs. Sukiyem is one center of herbal medicine business located in Jember District, especially in Sumbersari.The results of the preliminary survey that the team proposed to do, herbal medicine packaging equipment is still very simple and does not meet the aspects of food safety and hygiene.This can be seen from the bottle used as a herbal medicine product comes from recycled bottles of mineral water that has been washed again.The glass is provided to consumers the washing process is not with running water.It may pose a threat to the risk of transmitting diseases that are the source of oral fecal transmission such as typhoid, cholera, dysentri, hepatitis, gastroenteritis.Community service team conducts training activities with the aim of applying food safety and hygiene to traditional herbal products in Sumbersari Jember followed by Mr. Sutikno and Mrs. Sukiyem and their colleagues

    Analisis Strategi Pemasaran Kopi Bubuk PDP Kahyangan di Kabupaten Jember

    Get PDF
    This paper  employs combination of SWOT analysis and Analytic Hierarchy Process (AHP) in marketing strategic planning for coffee powder product in PDP Kahyangan Kabupaten Jember. SWOT analysis identified internal and external factors which are prioritized by expert in strategic marketing by means of AHP. Results indicate that cost effectiveness, market expand and material management were the best marketing strategy that could have been implemented.Keywords— AHP, Coffee Product, Marketing Strategy, SWOT Analysi
    corecore