15 research outputs found

    KAJIAN MORALITAS TEKNOLOGI PINTU PERLINTASAN KERETA API (Studi Kasus: Pintu Perlintasan Kereta Api Cikudapateuh Bandung)

    Get PDF
    Kecelakaan kereta api merupakan salah satu peristiwa transportasi yang sering terjadi di Indonesia. Salah satu permasalahan yang mengemuka adalah persoalan pintu perlintasan kereta. Kecelakaan yang sering terjadi di sekitar pintu perlintasan disebabkan kelalaian petugas penjaga pintu atau sikap dari para pengemudi yang nekat. Faktor manusia dan teknologi sering menjadi sorotan dalam banyak kasus kecelakaan kereta api. Konsep mengenai determinisme teknologi dan konstruksi sosial memang merupakan dua kutub yang seolah-olah saling berlawanan dalam melihat suatu fenomena teknologi. Tulisan ini membahas bagaimana suatu pintu perlintasan kereta api dipandang sebagai salah satu unsur teknologi yang berperan penting dalam menjaga keselamatan manusia. Kajian ini mengamati faktor manusia dan nonmanusia dalam melihat moralitas teknologi pintu perlintasan kereta api di Cikudapateuh, Bandung. Kata Kunci: teknologi, moralitas, pintu perlintasan kereta api, transportasi Train wreck is one of the transportation accidents that often occur in Indonesia. One of the problems that often arise is that of railroad crossings due to negligence of the officers in charge or to reckless motorists. Human factors and technology are often in the spotlight in many cases of train accidents. The concept of technological determinism and social construct is a two-seemingly-contradictory view of technological phenomena. This paper outlines how rail crossings are viewed as an element of technology that plays an important role in human safety. This study observes human and non-human factors in perceiving the morality of railroad crossings technology in Cikudapateuh, Bandung. Keywords: technology, morality, railway crossings, transportatio

    KAJIAN DIFUSI INOVASI KONVERGENSI MEDIA DI HARIAN PIKIRAN RAKYAT

    Get PDF
    Konvergensi media merupakan salah satu perkembangan media massa yang melibatkan banyak faktor teknologi di dalamnya. Kehadiran internet mendorong media massa menerapkan konsep konvergensi media seperti media online, e-paper, e-books, radio streaming, media sosial, dan lain-lain. Persaingan bisnis media menjadi salah satu faktor pendorong media massa menerapkan konsep ini karena perkembangan teknologi tidak hanya mengandalkan format cetak (koran, majalah, buku) semata. Inovasi konvergensi media dibutuhkan agar media massa mampu tetap bersaing di era bisnis dewasa ini. Sebagai salah satu bentuk inovasi, konvergensi media memerlukan berbagai proses dan tahapan dalam penerapannya. Tulisan ini akan menelusuri proses terjadinya difusi inovasi konvergensi media dengan objek penelitian harian Pikiran Rakyat. Penelitian secara kualitatif ini menggambarkan bagaimana konvergensi media mampu diadopsi oleh suatu media massa secara bertahap. Kata kunci: konvergensi media, difusi inovasi, media massa ABSTRACT The convergence of media is one of the developments of mass media that involve many technology factors in it. The existence of internet encourages the media to apply the concept of convergence of media such as online media, e-paper, e-books, radio streaming, social media, and others. Competition in media business is one factor driving the mass media to apply this concept because the mass media today does not merely rely on printted formats (newspapers, magazines, books) alone. Media convergence innovation is deemed necessary in order that the mass media be able to remain competitive in today's media business era. As one of the innovations in the mass media, media convergence requires a variety of processes and stages in the application. This paper will explore the process of diffusion of convergence innovation in the dailynews Pikiran Rakyat. This qualitative study describes how the media convergence is adopted by the mass media in stages. Keywords: media convergence, diffusion of innovation, mass medi

    NILAI-NILAI SUBKULTUR DALAM MEREK MATERNAL DISASTER

    Get PDF
    Subculture is a movement against the mainstream that is manifested through music, fashion and lifestyle. One of the supporting element of the manifestation of a subculture is the existence of products from certain brands that have authenticity. The authenticity of a brand can be formed through the interaction of a brand with its community. A brand is not constructed by itself, but it must be built with various actions towards a community with its own ecosystem so as to give rise to consumer attitudes and habits towards a brand's product. Previous studies have shown that general consumers with subcultural actors show different attitudes towards a product from a certain brand. Another study shows that brands imitate the behavior patterns of a subculture and make it their target market to sell products. This study aims to take another approach, namely a sociological approach, by conducting a case study of a brand that is associative with a subcultural movement, one of which is Maternal Disaster. The method used in this study was an unstructured interview with the owner of the Maternal Disaster brand, visual samples analysis and an analysis based on the sociological theory of Pierre Bourdieu. The result of this research is a recommendation, brands that want to start moving in the subculture must prioritize the values ​​that are upheld by the subculture movement. In addition, interaction with the community must be built through the support of activities in the subculture

    The creative process of two Indonesian NFT artists from the perspective of actor-network theory

    Get PDF
    The development of crypto has resulted in NFT (non-fungible token) derivation. Artists began to explore the NFT market with its potential. NFT artists have different ways to get engagement and establish themselves in the world of NFT, whether in terms of artwork substance or in the social field. This study aims to deconstruct the actors behind NFT artists to elucidate the visual style and the social engagement of artists in the world of NFT. The method used in this study is a qualitative approach with data validation from interviews and NFT artwork samples. The data was subsequently processed using actor-network theory (ANT) to analyze and trace the actors behind the NFT artists. Two Indonesian artists, namely Angga Tantama and Mufti Prianka, became the study cases in this research. The result of this study shows heterogeneous actors who support the artists in their work's substance and social engagement. In the case of Mufti Prianka, NFTs influenced him to explore the possibilities of creating digital artworks, whereas for Angga, NFT platforms became one of his well-established channels to publish artworks. Based on their networks, the two Indonesian artists studied have different approaches and motivations in creating and engaging with NFTs.Proses kreatif dua seniman NFT Indonesia dalam perspektif teori jaringan aktorPerkembangan kripto telah menghasilkan derivasi NFT (non-fungible token). Para seniman mulai menjajaki pasar NFT dengan potensinya. Seniman NFT memiliki cara yang berbeda untuk mendapatkan keterlibatan dan memantapkan diri di dunia NFT baik dari segi substansi karya seni maupun dalam bidang sosial. Gaya visual dalam kategori ini bervariasi dengan seniman yang berbeda yang merupakan pencipta di belakangnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendekonstruksi aktor di balik seniman NFT untuk menjelaskan gaya visual dan keterlibatan sosial seorang seniman di dunia NFT. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan validasi data dari wawancara dan sampel karya seni NFT. Data tersebut selanjutnya diolah menggunakan teori jaringan aktor (ANT) untuk menganalisis dan menelusuri aktor di balik seniman NFT. Dua seniman Indonesia menjadi studi kasus dalam penelitian ini, yaitu Angga Tantama dan Mufti Prianka. Hasil penelitian ini menunjukkan aktor heterogen yang mendukung seniman dalam substansi karya dan keterlibatan sosialnya. Dalam kasus Mufti Prianka, NFT memengaruhinya untuk mengeksplorasi kemungkinan dalam menciptakan karya seni digital, sedangkan pada Angga, platform NFT menjadi salah satu salurannya yang mapan untuk mempublikasikan karya seni. Berdasarkan jaringan mereka, dua seniman Indonesia yang diteliti memiliki pendekatan dan motivasi yang berbeda dalam menciptakan dan terlibat dengan NFT

    Workshop Perancangan Storytelling Untuk Pemanfaatan Konten Media Sosial Pada Komunitas Radio Depan Rumah

    Get PDF
    Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu untuk memberikan knowledge transfer kepada Komunitas Radio Depan Rumah dalam memanfaatkan media sosial. Solusi yang ditawarkan berupa workshop dan konten video dan audio podcast tentang teknik storytelling untuk perancangan konten media sosial. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dimulai dengan observasi masalah yang dihadapi oleh masyarakat/mitra sasar, analisa masalah, persiapan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dan evaluasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Hasil dari kegiatan ini berupa kegiatan workshop dan konten audio podcast untuk memanfaatkan media sosial sesuai dengan kebutuhan dan masalah dari masyarakat sasar/mitra komunitas. Perancangan konten dilakukan melalui proses pelaksanaan kegiatan workshop, perekaman kegiatan workshop, editing audio dan video kegiatan workshop, dan menyebarkan konten rekaman audio podcast dan video di Spotify dan Youtube. Solusi yang ditawarkan merupakan berupa workshop daring via platform googlemeets dan konten audio podcast dan video yang bisa dinikmati masyarakat luas. Implikasi dan manfaat dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu mendorong pelaku komunitas kreatif untuk memanfaatkan media sosial secara efektif melalui pendekatan storytelling. Kegiatan pengabdian masyarakat ini juga diharapkan dapat menjadi sarana untuk menyosialisasikan kemampuan literasi media kepada komunitas kreatif di Kota Bandung dalam memanfaatkan platform media sosial yang baik dan benar sebagai bagian dari pemberdayaan sosial

    Performativitas Komunitas Virtual: Suatu Analisis dari Teori Jaringan-Aktor dalam Komunitas Virtual NFT

    Get PDF
    Visual artists used NFT (non-fungible tokens) to market artwork and build virtualcommunity networks. NFTs are special certificates or licenses for digitally sold items.In this context, the presence of NFT creators has given rise to a virtual communityinvolving many digital media activities. The phenomenon then offers a variety of newtechnology-based relationships (blockchain, metaverse, NFT, Twitter, Twitter Spaces,Discord, and Clubhouse) and human actors (artists, digital artists, and designers), whichgive rise to specific characteristics to interact with each other or market their artworkin a virtual community. This research aims to discuss the interaction process in the NFT virtual community to understand the NFT ecosystem based on digital media. The actor- network theory is used to understand the network relations between human and non-human actors interacting through various digital platforms. The results of this study showed that the NFT virtual community could not be separated from the presence ofhuman and non-human actors.Perkembangan teknologi blockchain dan cryptocurrency membuat banyak bermunculan para pelaku dan komunitas NFT di Kota Bandung, terutama dari kalangan seniman dan desainer. NFT adalah sertifikat atau lisensi khusus untuk barang-barang yang dijualbelikan secara digital. Dalam konteks itulah kehadiran para kreator NFT memunculkan komunitas virtual yang banyak melibatkan aktivitas pada media digital. Fenomena itu kemudian menawarkan berbagai relasi baru berbasis antara teknologi (blockchain, metaverse, NFT, Twitter, Twitter Spaces, Discord, Clubhouse, dll) dengan aktor manusia (seniman, digital artist, desainer, dll) yang kemudian memunculkan karakteristik tertentuk dalam suatu komunitas virtual untuk berinteraksi atau memasarkan karya. Tak banyak penelitian yang membahas fenomena NFT ini di Indonesia. Terutama penelitian yang lebih spesifik membahas bagaimana terbentuknya komunitas virtual melalui pendekatan Teori Jaringan-Aktor. Dari hasil penelitian ini komunitas virtual NFT tak bisa dilepaskan dari hadirnya aktor manusia dan aktor non-manusia

    Performativitas Komunitas Virtual: Suatu Analisis dari Teori Jaringan-Aktor dalam Komunitas Virtual NFT

    Get PDF
    Visual artists used NFT (non-fungible tokens) to market artwork and build virtualcommunity networks. NFTs are special certificates or licenses for digitally sold items.In this context, the presence of NFT creators has given rise to a virtual communityinvolving many digital media activities. The phenomenon then offers a variety of newtechnology-based relationships (blockchain, metaverse, NFT, Twitter, Twitter Spaces,Discord, and Clubhouse) and human actors (artists, digital artists, and designers), whichgive rise to specific characteristics to interact with each other or market their artworkin a virtual community. This research aims to discuss the interaction process in the NFT virtual community to understand the NFT ecosystem based on digital media. The actor- network theory is used to understand the network relations between human and non-human actors interacting through various digital platforms. The results of this study showed that the NFT virtual community could not be separated from the presence ofhuman and non-human actors.Perkembangan teknologi blockchain dan cryptocurrency membuat banyak bermunculan para pelaku dan komunitas NFT di Kota Bandung, terutama dari kalangan seniman dan desainer. NFT adalah sertifikat atau lisensi khusus untuk barang-barang yang dijualbelikan secara digital. Dalam konteks itulah kehadiran para kreator NFT memunculkan komunitas virtual yang banyak melibatkan aktivitas pada media digital. Fenomena itu kemudian menawarkan berbagai relasi baru berbasis antara teknologi (blockchain, metaverse, NFT, Twitter, Twitter Spaces, Discord, Clubhouse, dll) dengan aktor manusia (seniman, digital artist, desainer, dll) yang kemudian memunculkan karakteristik tertentuk dalam suatu komunitas virtual untuk berinteraksi atau memasarkan karya. Tak banyak penelitian yang membahas fenomena NFT ini di Indonesia. Terutama penelitian yang lebih spesifik membahas bagaimana terbentuknya komunitas virtual melalui pendekatan Teori Jaringan-Aktor. Dari hasil penelitian ini komunitas virtual NFT tak bisa dilepaskan dari hadirnya aktor manusia dan aktor non-manusia

    E-kiosk dan Pelatihan Konten Digital Instagram untuk Peningkatan Layanan Kesehatan Klinik

    Get PDF
    Abstract The public health index is part of the Regional Government's plan, also the Sustainable Development Goal number 3. To assist public health improvement, a community service was carried out with partner Citra Sehat Clinic, Sadang Serang, Bandung City. The activity was carried out through preparation, implementation, and evaluation. The preparation stage was conducted through surveys, observations, literature collection, and interviews. The implementation phase consisted of installing furniture and tools, workshops on the use of tools and queuing systems, and optimizing the use of social media. The evaluation stage was in the form of questionnaire feedback to partners. All stages were carried out collaboratively involving interior design, visual communication design, and information technology (IT). The results of the service are in the form of an e-kiosk, examples of social media content, and training. Efforts to improve public health in the digital era must use technology for data storage and public health media literacy. Design and IT collaboration can provide comprehensive solutions to problems in society. The provision of design and IT-based facilities needs to be accompanied by training on their use to be sustainable. Keywords: design, information technology, clinic, public health   Abstrak Indeks kesehatan masyarakat merupakan bagian dari RKP Pemerintah Daerah, juga tujuan Sustainable Development Goals nomor 3. Dalam rangka membantu upaya peningkatan kesehatan masyarakat, dilakukan pengabdian masyarakat dengan mitra Klinik Citra Sehat Sadang Serang, Kota Bandung. Pengabdian masyarakat dilakukan melalui tahapan persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap persiapan berupa survey, observasi, pengumpulan literatur, dan wawancara. Tahap pelaksanaan terdiri dari kegiatan pemasangan mebel dan alat, workshop penggunaan alat dan sistem antrian, serta optimasi penggunaan media sosial. Tahap evaluasi berupa kuisioner feedback kepada mitra. Seluruh tahapan dilakukan secara kolaboratif melibatkan ilmu desain interior, desain komunikasi visual, dan teknologi informasi (IT). Hasil pengabdian berupa e-kiosk, contoh konten media sosial, dan pelatihan. Upaya peningkatan kesehatan masyarakat di era digital perlu memanfaatkan teknologi untuk penyimpanan data dan media literasi kesehatan masyarakat. Kerjasama desain dan IT mampu memberikan solusi komprehensif pada permasalahan di masyarakat. Pemberian fasilitas berbasis desain dan IT perlu disertai dengan pelatihan penggunaannya agar dapat berkelanjutan.   Kata kunci: desain, teknologi informasi, klinik, kesehatan masyaraka

    Perancangan Media Informasi Berbasis Website Dengan Pendekatan Design thinking Untuk Penyebaran Konten Informasi dan Promosi Label Rekaman Musik Independen Warkop Musik

    No full text
    The dissemination and promotion are very important for an independent music records label business. However, with the change in consumer behaviour, conventional ways of disseminating information through radio, television, or magazine/newspaper advertisements are no longer relevant and too much expensive. The use of social media and websites are potential efforts to be developed. But, the dissemination of information and promotion through social media are very limited to algorithms and technological capabilities. The importance of website could be very an effective medium for records label players. Website can create many varieties content informations and product campaigns. Moreover, with changes in consumer behaviour in consuming recorded music, there is a need for an ideal means of information and promotion to consumers. Through a design thinking approach, this design will focus on the needs of the end-user through the stages of empathy, define, ideation, prototype, and test. This series of processes are the stages that will be carried out in designing this website. Making this website can be an access to information and promotion for independent record labels, which so far have had various limitations. With the presence of this website, it is also expected to encourage information dissemination, access to promotions and marketing, as well as user data needs that can encourage the creation of various economic opportunities.    Penyebaran informasi dan promosi tentu menjadi sangat penting bagi sebuah usaha label rekaman musik independent. Namun, dengan terjadinya perubahan perilaku konsumen, cara-cara konvensional dalam menyebarkan informasi melalui radio, televisi, atau iklan majalah/koran tentu sudah tidak relevan lagi selain juga biayanya yang terlalu mahal. Salah satu upaya yang bisa dikembangkan adalah melalui pemanfaatan sosial media dan website. Namun, penyebaran informasi melalui sosial media juga terbatas pada algoritma dan kapabilitas teknologi yang ada. Kehadiran website menjadi sangat penting karena bisa menjadi media yang efektif bagi para pelaku usaha label rekaman. Karena di website mereka dapat membuat berbagai konten dan kampanye produk-produknya. Apalagi dengan perubahan perilaku konsumen dalam mengonsumsi rekaman musik membuat butuhnya sarana informasi dan promosi yang ideal kepada konsumen. Melalui pendekatan design thinking, perancangan ini akan focus pada kebutuhan pengguna (end-user) melalui tahapan empati, define, ideasi, prototype, dan test. Serangkaian proses ini merupakan tahapan yang akan dilakukan dalam perancangan websiteini. Pembuatan platform website ini ini dapat menjadi akses informasi dan promosi bagi label rekaman independent yang selama ini memiliki berbagai keterbatasan. Dengan hadirnya platform website ini juga diharapkan dapat mendorong terjadinya diseminasi informasi, akses promosi dan pemasaran, serta kebutuhan data pengguna yang dapat mendorong terciptanya berbagai peluang ekonomi &nbsp

    ANALISA MEDIA SIBER ZINETFLIX SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF TENTANG FILM DI ERA DIGITAL

    No full text
    Nowadays, social media is used to build not only friendship networking but also business. Various companiesand media institutions use social media to disseminate information. One of the most popular social media widelyused by business companies and media institutions is Instagram, including Netflix Indonesia, which has created amass media-based Instagram “Zinetflix”. Zines is considered an alternative media that provides a lot of informationoutside the mainstream mass media channels. The characteristics of zines are community-based, anti-mainstream,and offering a more experimental format than conventional media. Zinetflix is a media innovation in the cyber mediabecause it utilizes various features and technology to become a channel of information. This study uses a qualitativeresearch method with a case study approach. The case study selected is “Zinetflix” which was designed by moviecontent provider Netflix. The data collection was conducted through observations, interviews, and literature studies.The results discussed in this research is how the use of Instagram social media features become an informationmedia space in the cyber media era as Zinetflix does in the celebration of the National Film Day every year.Perubahan teknologi digital membuat setiap media mesti berkonvergensi mengikuti perkembangan zaman. Zines adalah sebuah media cetak alternatif yang tumbuh dan berkembang dalam ranah subkultur atau komunitas. Zines dianggap sebagai sebuah media alternatif yang banyak memberikan informasi di luar jalur media massa mainstream. Karakteristik zines yaitu sabagai sebuah media berbasis komunitas, anti-mainstream, dan menawarkan format yang eksperimen dibandingkan dengan media konvensional. Zinetflix merupakan sebuah platform media zines digital yang dibuat oleh Netflix melalui pemanfaatan media sosial Instagram. Dalam hal ini, Zinetflix merupakan upaya komunikasi Netflix untuk bisa membangun interaksi dengan pelaku industri film di Indonesia dalam menyajikan informasi seputar film Indonesia terutama di era digital sekarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus yang akan diangkat yaitu “Zinetflix” yang dirancang oleh penyedia konten film Netflix. Proses pengambilan data yaitu melalui observasi, wawancara, dan studi literatur. Hasil yang ingin dibahas dari penelitian ini yaitu bagaimana transformasi media siber Zinetflix yang memanfaatkan zines yang inovatif di media sosial dalam menyebarkan informasi tentang film di Hari Film Nasional 2020.   Kata kunci: Netflix, Zines, Zines Digital, Media Siber    &nbsp
    corecore