13 research outputs found

    Hubungan Kejadian Depresi Dan Insomnia Pada Lansia Di Panti Werdha Tresno Mukti Turen Malang

    Full text link
    Depresi merupakan masalah kejiwaan yang seringkali menyerang Lansia. Depresi ditandai dengan perasaan sedih dan pesimis mendalam yang mempengaruhi aktifitas Lansia. Masalah kesehatan lainnya pada Lansia yaitu insomnia. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kejadian depresi dan insomnia pada Lansia di Panti Werdha Tresno Mukti Turen Malang. Desain penelitian “Cross Sectional”. Pengambilan sampel dengan Total Sampling Technique dan jumlahnya 34 responden. Berdasarkan uji Chi-Square didapatkan data Pvalue/nilai probabilitas < 0,05 yakni 0,000, X2hitung (22,512) > X2tabel (7,815), dan R2 = 0,514. Kesimpulannya terdapat hubungan antara kejadian depresi dan insomnia pada Lansia di Panti Werdha Tresno Mukti Turen. Perlu dilakukan  penelitian lanjutan dengan menyempurnakan uji validitas pada setiap instrument penelitian dan menggunakan pendekatan lainnya seperti Case Control Study Design

    The Association between Endometriosis Appearance during Laparoscopic Surgery and Pain Characteristic in Pelvic Endometriosis

    Get PDF
    Abstract Objective: To evaluate the correlation between the Altman Self-Rating Mania Scale (ASRM) score in endometriosis and severity pelvic pain in a group of women with endometriosis. Method: A total of 131 patients with pelvic pain who: conduct laparoscopy for diagnosis and therapy of endometriosis, have pain symptoms>3 months, and absence of pelvic anomalies. Dysmenorrhea, deep dyspareunia, dyschezia, dysuria, and chronic pelvic pain were evaluated using a 10-point visual analogue scale. The data was collected by assessing the medical record, and retrospective analysis was performed. Disease stage according to the American Society of Reproductive Medicine, the presence of adhesion, lesion type (Deep Infiltrating Endometriosis (DIE) or without DIE), and severity of pain symptoms were analysed by Spearman analysis. Different VAS between DIE vs non DIE group was analysed by Mann-Whitney analysis. Result: Stage IV endometriosis accounts for 79.4%. Based on the macroscopic appearance, ovarian endometriosis accounts for 92.4%, peritoneal endometriosis 82.4%, DIE was 40.5%, and adenomyosis was 19.1%. There was significant correlation between total ASRM, ovarian endometriosis, peritoneal lesion, Douglas pouch obliteration, adnexal adhesion score and VAS dysmenorrhea (r=0.303; 0,187; 0,203; 0,278; 0,266, p<0.05). There was significant VAS difference of DIE vs non DIE group; the difference was on dyspareunia (5.18±2.4 and 4.58±1.0, p<0.001] and dyschezia [5.28±2.2 and 4.86±0.7,p<0.001] Conclusion: There was a positive correlation between ovarian endometriosis score and severity of dysmenorrhea. There was also a difference in the degree of endometriosis-associated pain between DIE and non DIE group. Keywords: endometriosis, deep infiltrating endometriosis, dysmenorrhea, dyspareunia, dyschezia   Abstrak Tujuan: untuk mencari hubungan antara skor endometriosis ASRM dan karakteristik nyeri pelvik pada pasien endometriosis Metode: Sebanyak 131 pasien dengan nyeri pelvik yang menjalani laparoskopi untuk diagnosis dan terapi endometriosis, memiliki nyeri > 3 bulan, dan tidak mengalami kelainan organ pelvis. Dilakukan evaluasi terhadap dismenorea, dyspareunia dalam, diskezia, dysuria, dan nyeri pelvic kronik dengan menggunakan nilai 1-10 dari skala analog visual. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Rujukan Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Stadium endometriosis berdasarkan American Society of Reproductive Medicine, kejadian adhesi, jenis lesi (ada Endometriosis Susukan Dalam/ESD atau tanpa ESD), dan derajat keparahan nyeri dianalisis dengan analisis Spearman. Perbedaan skala nyeri antara ESD dan non ESD dianalisis dengan metode Mann-Whitney. Hasil: Sebanyak 79,4% pasien tergolong ke dalam endometriosis stadium IV. Berdasarkan tampilan makroskopik, endometriosis ovarium terdapat pada 92,4%, endometriosis peritoneal 82,4%, ESD 40,5%, dan adenomiosis pada 19,1%. Terdapat korelasi positif bermakna antara skor ASRM total, sub-skorkista endometriosis, endometriosis superfisial, obliterasi kavum douglas, dan adhesia dneksa dengan VAS dismenorea  (r=0,303; 0,187; 0,203; 0,278; 0,266, p<0,05). Pada kelompok ESD dan tanpa ESD, didapatkan perbedaan VAS dismenorea, dispareunia dalam, diskezia, dan nyeri pelvic kronik yang bermakna (6,13±1.7 dan 5,95±1,7, p = 0,560 ; 5,18±2.4 dan 4,58±1,0, p < 0,001; 5,28±2,2 dan 4,86±0,7 , p < 0,001; 2,20±2,8 dan 0,60±1,8, p <0,001) Kesimpulan:Terdapat korelasi positif bermakna antara skor ASRM dengan VAS dismenorea. Terdapat perbedaan VAS dismenorea, dyspareunia dalam, diskezia, dan nyeri pelvic kronik pada kelompok ESD dan tanpa ESD Kata kunci: endometriosis, endometriosis susukan dalam, dismenorea, dispareunia dalam, diskezi

    PARAMETER BIOLOGI LOBSTER PASIR (Panulirus homarus) DI PERAIRAN TABANAN, BALI

    Get PDF
    Penelitian tentang aspek biologi lobster pasir (Panulirus homarus) di perairan Tabanan dilakukan pada periode Maret - Desember 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek biologi lobster pasir meliputi nisbah kelamin, sebaran panjang, kematangan kelamin, hubungan panjang berat dan faktor kondisi. Pengamatan dan pengukuran aspek biologi dilakukan di tempat pengumpul lobster dengan sistem sampling acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nisbah kelamin lobster pasir berada pada keadaan seimbang. Hasil tangkapan lobster didominasi oleh lobster berusia muda dengan panjang karapas antara 47,5-52,5 mm. Pemijahan terjadi sepanjang tahun dan puncak musim pemijahan lobster pasir diduga terjadi pada bulan Oktober. Persamaan hubungan panjang dan berat lobster jantan adalah W = 0,0021 L2,769 dan betina adalah W= 0,0016 L2,841. Sifat pertumbuhan lobster pasir adalah allometrik negatif. Faktor kondisi relatif rendah pada saat musim pemijahan dan semakin menurun seiring dengan bertambah panjangnya ukuran karapas lobster. Rata-rata ukuran lobster yang tertangkap lebih kecil dari ukuran matang kelamin. Oleh karena itu disarankan untuk menetapkan ukuran minimum yang boleh ditangkap yaitu diatas 68,52 mm

    PEMETAAN DAN PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KELELAHAN KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN FIBERLINE DI INDUSTRI PEMBUATAN BUBUR KERTAS

    Get PDF
    Manpower is an element that is dealing directly with the various consequences of industrial activities undertaken. Unqualified physical work environment such as noise that has exceeded the NAV is one of the examples faced by the workforce in the workplace. One of the activities that produce noise is the activity in the fiberline department in the pulp making industry which is the pulp making area. This study aims to map the noise and its effect on employee fatigue in the pulp making industry in the fiberline department. Research stages include noise measurement, noise mapping, filling out questionnaires by employees about work fatigue, calculation of questionnaire results, determining the effect of noise and work fatigue with regression analysis, and correlation determination. The noise mapping results at 30 point measurements indicate that the bleaching and pulp engine border areas exceed the safe threshold noise. Regression analysis results show the higher the noise level, the higher the level of work fatigue in employees. The result of correlation analysis is known that the correlation is positive or strongly correlated which shows that the effect of noise on fatigue is very strong. The noise mapping results can be known which area exceeds the noise threshold, so the company can anticipate the negative impact, as well as the strong relationship between noise and work fatigue

    Relationship between Leverage and Firm Size Toward to Real Earning Management (Unit Analysis of Mining Company Indonesia Exchange Stock Period 2012 Until 2015)

    Get PDF
    This study found new results from the development of previous research. Previous research, earnings management is measured through discreationary accruals by disbursing total accruals with non-discreationary accruals using the Jones Modified model (Dechow et al., 1995) with the formula TA = Nit – CFOit. Previous research and this study were conducted on mining companies listed on the Indonesian stock exchange in the period 2012 to 2015. The results of previous studies that leverage had no effect on earnings management and earnings management is an intervening variable that has a significant influence on earnings quality. (Irene Barus et al., 2018). This study aims to analyze the relationship between leverage ratio and firm size to real earnings management using discretionary accruals through real daily earnings management activities. Managers tend to choose earnings management through real activity manipulation rather than earnings management through accruals (Graham et al. 2005; Roychowdhury (2006: 338). The results of this study indicate leverage variables have a positive and significant effect on real earnings management activities

    PENGEMBANGAN UMKM KERIPIK PEDAS MORANG MORENG SNACK MENJADI CAMILAN KEKINIAN

    Get PDF
    UMKM yang bersedia menjadi mitra dalam rangka pendampingan dan pengembangan untuk itu kelompok 47 memilih produk makanan cemilan keripik pedas yang diproduksi Morang Moreng snack yang telah berjalan selama kurang lebih 3 tahun, dalam pengembangan kripik pedas Morang moreng dari hasil wawancara dan observasi yang kami lakukan di temukan permasalahan yang perlu dilakukan pendampingan agar lebih berkembang dan mudah dipasarkan di outlet resmi yang tersebar di seluruh indonesia. Artikel bertujuan mendeskripsikan kegiatan kelompok 47 selam 1 bulan di Mitra Morang Moreng Snack. Pada metode pelaksanaan KKN-Tematik Kewirausahaan, kami melakukan survey awal melalui wawancara dan observasi untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan solusi. Hasil yang diperoleh dari pendampingan yang dilakukan kelompok 47 adalah Pembuatan NIB (Nomor Induk Berusaha) untuk pengajuan proses sertifikasi halal, Rebranding kemasan produk turunan (Mbok Yu dan D’Lombok), pembuatan banner mitra, Pembuatan sistem otomatisasi di sosial media, pembuatan iklan di sosial medi, pembuatan video promosi di sosial media, edukasi resseler dan akun produk D’lombok dan Mbok yu

    PARAMETER BIOLOGI LOBSTER PASIR (Panulirus homarus) DI PERAIRAN TABANAN, BALI

    Get PDF
    Penelitian tentang aspek biologi lobster pasir (Panulirus homarus) di perairan Tabanan dilakukan pada periode Maret - Desember 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek biologi lobster pasir meliputi nisbah kelamin, sebaran panjang, kematangan kelamin, hubungan panjang berat dan faktor kondisi. Pengamatan dan pengukuran aspek biologi dilakukan di tempat pengumpul lobster dengan sistem sampling acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nisbah kelamin lobster pasir berada pada keadaan seimbang. Hasil tangkapan lobster didominasi oleh lobster berusia muda dengan panjang karapas antara 47,5-52,5 mm. Pemijahan terjadi sepanjang tahun dan puncak musim pemijahan lobster pasir diduga terjadi pada bulan Oktober. Persamaan hubungan panjang dan berat lobster jantan adalah W = 0,0021 L2,769 dan betina adalah W= 0,0016 L2,841. Sifat pertumbuhan lobster pasir adalah allometrik negatif. Faktor kondisi relatif rendah pada saat musim pemijahan dan semakin menurun seiring dengan bertambah panjangnya ukuran karapas lobster. Rata-rata ukuran lobster yang tertangkap lebih kecil dari ukuran matang kelamin. Oleh karena itu disarankan untuk menetapkan ukuran minimum yang boleh ditangkap yaitu diatas 68,52 mm

    Analysing Teacher’s Difficulties in Teaching Listening Comprehension

    No full text
    This study aimed to investigate the teacher’s difficulties in teaching listening at MAN 1 Palembang. This study used a qualitative research. One of the qualitative research designs applied in this study was case study design. The participant of this study was one of English teachers at MAN 1 Palembang. The participant of this study was taken from one of the four English teachers at MAN 1 Palembang by using criterion sampling strategy. The data were collected through interview. The data were analyzed and presented descriptively. there are six steps commonly used in analyzing qualitative data, as follows; (1) the researcher have to be familiar with entire body of data (2) generate codes, (3) search for themes (4) review themes (5) define and name themes, and (6) produce the report. The results of this study showed that the difficulties faced by the teacher’s in teaching listening at MAN 1 Palembang were related to as follows: (a) the students' psychological factor; (b) students’ background knowledge; (c) students’ attitude; (d) lack of students’ vocabulary; (e) teaching aids or media; (f) the material; and (g) method of teaching listening comprehension

    Hubungan Relasi Ibu-Anak Dengan Persepsi Ibu Tentang Tingkat Kecemasan Pada Anak Penderita Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) Yang Menjalani Kemoterapi Di IRNA IV RSUD dr. Saiful Anwar Malang

    No full text
    Leukimia merupakan salah satu penyebab kematian utama di tingkat global pada anak. Leukemia limfoblastik akut adalah jenis leukemia masa kanak-kanak yang paling umum. Kecemasan merupakan respon yang paling umum terjadi pada saat anak menjalani kemoterapi. Salah satu penguat bagi anak yang menjalani kemoterapi adalah relasi ibu dan anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan ibu dan anak, serta persepsi ibu terhadap tingkat kecemasan pada anak yang menjalani kemoterapi untuk Leukemia Limfoblastik Akut (LLA). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional dan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 52 ibu dan anak penderita LLA yang menjalani kemoterapi. Hasil menunjukan bahwa anak penderita LLA yang menjalani kemoterapi memiliki relasi Ibu-Anak dalam kategori baik berjumlah 33 (63,5%) dan persepsi ibu tentang kecemasan pada anak kategori baik berjumlah 38 (73,1%). Uji statistik chi-square menunjukan p-value 0,000 < 0,05 dan nilai korelasi 0,012. Dapat disimpulkan bahwa hubungan ibu-anak memiliki hubungan yang signifikan dengan persepsi ibu dengan tingkat kecemasan pada anak LLA yang menjalani kemoterapi. Ibu dengan anak leukimia dapat mengendalikan persepsi terhadap kecemasan sehingga anak dapat mengontrol tingkat kecemasannya dan tidak menghambat proses pengobatannya selama dirawat di rumah saki

    Hubungan Relasi Ibu-Anak Dengan Persepsi Ibu Tentang Tingkat Kecemasan Pada Anak Penderita Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) Yang Menjalani Kemoterapi Di IRNA IV RSUD dr. Saiful Anwar Malang

    No full text
    Leukimia merupakan salah satu penyebab kematian utama di tingkat global pada anak. Leukemia limfoblastik akut adalah jenis leukemia masa kanak-kanak yang paling umum. Kecemasan merupakan respon yang paling umum terjadi pada saat anak menjalani kemoterapi. Salah satu penguat bagi anak yang menjalani kemoterapi adalah relasi ibu dan anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan ibu dan anak, serta persepsi ibu terhadap tingkat kecemasan pada anak yang menjalani kemoterapi untuk Leukemia Limfoblastik Akut (LLA). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional dan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 52 ibu dan anak penderita LLA yang menjalani kemoterapi. Hasil menunjukan bahwa anak penderita LLA yang menjalani kemoterapi memiliki relasi Ibu-Anak dalam kategori baik berjumlah 33 (63,5%) dan persepsi ibu tentang kecemasan pada anak kategori baik berjumlah 38 (73,1%). Uji statistik chi-square menunjukan p-value 0,000 < 0,05 dan nilai korelasi 0,012. Dapat disimpulkan bahwa hubungan ibu-anak memiliki hubungan yang signifikan dengan persepsi ibu dengan tingkat kecemasan pada anak LLA yang menjalani kemoterapi. Ibu dengan anak leukimia dapat mengendalikan persepsi terhadap kecemasan sehingga anak dapat mengontrol tingkat kecemasannya dan tidak menghambat proses pengobatannya selama dirawat di rumah saki
    corecore