40 research outputs found

    Mapping the Potential and Quality of Limestone Rocks Using Remote Sensing Method (Study Case: Semanding, Sub District Tuban)

    Get PDF
    The mine Exploration is an activity to find the points where an area could be mined and the area is still mined, for economic value. One of the most important in the work of mining is the calculation of the estimated potential of mine. Estimation of the potential mine played an important role in determining the amount of work the quality, production, how the mining is done, even to estimate the time required to do the mining. With the advancement of technology in the field of remote sensing, computation of the vast potential of the estimation and the quality of limestone can be done using high resolution satellite image data one is Quickbird. Satellite image data can be used for a wide range of research, such as the mapping of rock quality in relation to the exploration of natural resources. Vast potential of Cretaceous rocks in Semanding sub district is dominated by the high potential of an area of 5480,479 ha. To a limestone rock quality obtained based on limestone CaCO3 levels, the most highs quality i.e. have levels of CaCO3 amounted to 6.81%

    Pemetaan Potensi dan Kualitas Batuan Kapur Menggunakan Metode Penginderaan Jauh (Studi Kasus: Kecamatan Semanding, Tuban)

    Get PDF
    Eksplorasi tambang merupakan suatu kegiatan untuk mencari titik-titik lokasi dimana suatu daerah bisa ditambang serta daerah tersebut masih bernilai ekonomis, untuk ditambang. Salah satu hal yang terpenting dalam pekerjaan pertambangan adalah perhitungan estimasi potensi tambang. Estimasi potensi tambang berperan penting dalam menentukan jumlah kualitas, kerja produksi, cara penambangan yang dilakukan, bahkan memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan usaha penambangan. Dengan kemajuan teknologi dibidang penginderaan jauh, perhitungan estimasi luas potensi dan kualitas batu kapur dapat dilakukan dengan menggunakan data citra satelit resolusi tinggi salah satunya adalah Quickbird. Data citra satelit dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam penelitian, seperti pemetaan kualitas batuan dalam kaitannya dengan eksplorasi sumber daya alam. Luas potensi batuan kapur di Kecamatan Semanding didominasi oleh potensi tinggi yang memiliki luas 5480,479 ha. Untuk kualitas batuan kapur didapatkan berdasarkan kadar CaCO3 batu kapur, kualitas yang paling tinggi yaitu memiliki kadar CaCO3 sebesar 6,81%. ======================================================================================================== Mine exploration is an activity to find location points of an area that could be mined economically. One of the most important thing in mining work is the calculation of the estimation of mine potential. Estimation of mine potential has an important role in determining quantity of quality, production, how mining is done, even to estimate the time required to do mining. With the technology advances in remote sensing field, calculation of the estimation potential area and determining quality of limestone can be done using high resolution satellite image data, which one of it is Quickbird. Satellite image data can be used for a wide range of research, such as mapping of rock quality in relation to the exploration of natural resources. Potential area of limestone rocks in Semanding sub district is dominated by the high potential of an area of 5480,479 ha. For limestone rock quality obtained based on limestone CaCO3 levels, the highest quality has level of CaCO3 amounted to 6.81%

    Analisis perilaku literasi digital keagamaan pada mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

    Get PDF
    UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) memiliki model pembelajaran berupa integrated twin-towers model yang menggabungkan keilmuan Islam dengan sains, teknologi, sosial dan humaniora. Dampaknya adalah mahasiswa UINSA diwajibkan untuk mendapatkan mata kuliah penguatan nilai keislaman apa pun program studinya. Mahasiswa sendiri dituntut untuk mandiri dalam proses pembelajaran, termasuk dalam mendapatkan sumber belajar keagamaan yang kini dapat diakses lebih mudah melalui internet. Akan tetapi tidak semua informasi keagamaan yang beredar di internet itu benar. Diperlukan kemampuan literasi digital keagamaan untuk mencegah timbulnya dampak negatif dari informasi yang tidak benar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat perilaku literasi digital keagamaan pada mahasiswa UINSA. Tingkat perilaku juga dilihat berdasarkan sudut pandang gender, asal fakultas dan latar belakang pendidikan. Kuesioner dipilih sebagai metode pengumpulan data dan respondennya adalah mahasiswa aktif tingkat S1 UINSA pada periode 20191. Instrumen penelitian mengacu pada UNESCO Media and Information Literacy Assessment Framework dan disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Data yang dianalisis sebanyak 455. Hasilnya adalah tingkat perilaku literasi digital keagamaan mahasiswa UINSA sudah berada pada tingkatan tinggi Artinya mahasiswa UINSA memiliki tingkat pengetahuan dan keterampilan literasi digital keagamaan sangat baik yang didapat melalui praktik dan pelatihan. Perilaku literasi digital keagamaan berdasarkan gender dan latar belakang pendidikan juga berada pada tingkat tinggi. Akan tetapi pada unsur asal fakultas, masih terdapat fakultas yang berada pada tingkat perilaku menengah

    THE REPRESENTATION OF JOKO WIDODO IN SELECTED ONLINE NEWS MEDIA: A CRITICAL ANALYSIS

    Get PDF
    Sebagai alat penyedia informasi untuk masyarakat, media berita memiliki peranan penting dalam mempengeruhi persepsi masyarakat tentang isu terkini yang sedang terjadi, dalam hal ini, pencalonan Joko Widodo dalam pemilihan umum presiden. Sehubungan dengan isu tersebut, studi ini dilakukan untuk mengungkapkan bagaimana Joko Widodo direpresentasikan dan apa saja ideologi yang mendasarinya. Kualitatif metodologi digunakan sebagai desain penelitian utama, didukung dengan beberapa kuantifikasi deskriptif. Data yang digunakan dalam studi ini berbentuk artikel berita yang diunduh dari halaman Detik.com dan Viva.co.id. Data dianalisis menggunakan teori representasi aktor sosial milik van Leeuwen (2008) dan didukung oleh teori transitivitas milik Halliday (2004) dan Eggins (2004). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Joko Widodo paling banyak direpresentasikan dalam kategori aktifasi-partisipasi-personalisasi di Detik.com dengan 20 kali kemunculan (32,26%). Sedangkan di Viva.co.id, Joko Widodo paling banyak direpresentasikan dalam kategori pasifasi-partisipasi-personalisasi dengan 32 kali kemunculan (47,06%). Selain itu, berdasarkan semantic loads dalam teks, Detik.com cenderung merepresentasikan Joko Widodo secara positif. Sebaliknya, Viva.co.id cenderung merepresentasikannya secara negatif. Ideologi yang mendasari representasi tersebut adalah keberpihakan dan kapitalisme. Temuan-temuan ini menunjukkan bahwa media tidak pernah netral. Mereka cenderung mendukung seorang politikus dengan tujuan untuk mewujudkan kepentingan politik dan ekonomi mereka. News media, as a tool to deliver information to the people, have an important role in influencing people’s perception regarding a particular issue such as Joko Widodo’s candidacy in the presidential election. In relation to the issue, the present study was conducted to reveal how Joko Widodo is represented and to uncover the ideologies underlying the representation. Qualitative methodology was used as the major design, supported by some descriptive quantification. The data used in this study were in the form of news articles that were downloaded from Detik.com and Viva.co.id. It was analyzed by applying van Leeuwen’s (2008) concept of representation of social actors and supported by Halliday’s (2004) and Eggins’s (2004) Transitivity. The study finds that, in Detik.com, Joko Widodo is mostly represented in the category of inclusion, activation-participation-personalization with 20 (32.26%) occurences, while, in Viva.co.id, Joko Widodo is mostly represented in passivation-participation-personalization with 32 (47.06%) occurences. In addition, by looking at semantic loads contained in the texts, Detik.com has a tendency to represent Joko Widodo in a positive way, whereas Viva.co.id has a tendency to represent Joko Widodo in a negative way. The ideologies that underlie the representation are partiality and capitalism. Thus, the findings indicate that media are never neutral. They take side to one political figure in order to attain their own political and economic interests

    PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA SISWA TUNARUNGU SLB B SUMBERSARI

    Get PDF
    Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk memberi gambaran umum mengenai pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler di masa pandemi COVID-19 pada SLB B Sumbersari. Selain itu juga untuk mengetahui hambatan pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler, solusi hambatan pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler, dan juga kemampuan siswa dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler di masa pandemi COVID-19 secara daring. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif tipe studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Pengolahan data penelitian dilakukan melalui wawancara, observasi langsung secara daring, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler di masa pandemi COVID-19 pada siswa tunarungu SLB B Sumbersari dilaksanakan secara daring dengan kegiatan ekstrakulikuler yang dilakukan untuk kelas VII yaitu keterampilan, kelas VIII yaitu menggambar, dan kelas IX yaitu kerajinan tangan. Hambatan yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler di masa pandemi COVID-19 pada siswa tunarungu SLB B Sumbersari yaitu terbatasnya sarana dan prasarana siswa dan komunikasi yang terbatas. Solusi yang dilakukan yaitu dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada dan selalu komunikasi intens dengan siswa dan juga orang tua siswa. Seluruh siswa tunarungu SMPLB Sumbersari mampu mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di masa pandemi COVID-19 secara daring dengan baik. Pelaksanaan kegiatan ektrakurikuler di masa pandemi COVID-19 pada siswa tunarungu SLB B Sumbersari yang telah dilaksanakan perlu terus dikembangkan sehingga akan meningkatkan kemampuan siswanya sesuai bidang ekstrakulikulernya masing-masing. Kata Kunci : Ekstrakulikuler, Daring, Masa Pandemi COVID-19 ABSTRACT The purpose of this research is to provide an overview of the implementation of extracurricular activities during the COVID-19 pandemic at SLB B Sumbersari. In addition, it is also to find out the obstacles to the implementation of extracurricular activities, solutions to obstacles to the implementation of extracurricular activities, and also the ability of students to carry out extracurricular activities during the online COVID-19 pandemic. The method used in this research is a case study type descriptive method with a qualitative approach. Research data processing is done through interviews, direct online observation, and documentation. The results of the research conducted showed that the implementation of extracurricular activities during the COVID-19 pandemic for deaf students of SLB B Sumbersari was carried out online with extracurricular activities carried out for class VII namely skills, class VIII was drawing, and class IX was handicrafts. The obstacles experienced in carrying out extracurricular activities during the COVID-19 pandemic for deaf students at SLB B Sumbersari were limited student facilities and infrastructure and limited communication. The solution is to take advantage of existing facilities and infrastructure and always communicate intensely with students and parents. All deaf students of SMPLB Sumbersari are able to take part in extracurricular activities during the COVID-19 pandemic online properly. The implementation of extracurricular activities during the COVID-19 pandemic for deaf students of SLB B Sumbersari that has been carried out needs to continue to be developed so that it will improve the abilities of students according to their respective extracurricular fields. Keywords : Extracurricular, Online, COVID-19 Pandemic Perio

    "GEMMIES" Game Wisata Mistis Bandung Berbasis Virtual Reality (VR)

    Get PDF
    Di Bandung terdapat jenis wisata yang tergolong unik karena sangat berbeda dengan wisata-wisata kebanyakan. Wisata tersebut adalah wisata mistis atau yang lebih dikenal dengan nama UrBandung Legend, UrBandung Legend juga menawarkan nilai serta kesan historis dari bangunan-bangunan yang memiliki nilai mistis. Namun keterbatasan jarak, waktu dan tempat menjadi permasalahan bagi wisatawan luar Bandung. Sehingga wisatawan luar Bandung belum bisa selain menikmati wisata mistis tersebut. GEMMIES merupakan sebuah permainan 3D bergenre role-playing game mengenai mistis khas Indonesia, yang mengangkat tema mitos dan tempat mistis di wilayah Bandung. Game ini mengimplementasikan konsep Virtual Reality (VR) untuk menciptakan suasana yang lebih nyata. Dari hasil pengujian game kepada Komunitas Mistis Bandung, Mahasiswa dan pelajar, didapat data bahwa mereka memiliki antusias yang sangat baik dan mampu menggunakan game ini. Kata Kunci : Bandung, virtual reality, game GEMMIE

    STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAH ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NASIONAL BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

    Get PDF
    Kajian dalam penelitian akan membahas mengenai masalah hasil belajar siswa.Inti dari kajian ini difokuskan pada bagaimana perbedaan hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Asissted Individualization dengan hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together. Penelitian ini terdiri dari dua variable yaitu model pembelajaran TAI (X) dan hasil belajar siswa (Y). Desain penelitian dalam kajian ini adalah True Experimental Design dengan bentuk Posttest-Only Control Groupn Design. Teknik pengumpulan data dengan metode dokumentasi, tes dan observasi. Responden dalam penelitian ini adalah kelas X AP 1 yang menjadi kelompok eksperimen 1 dan kelas X AP 2 yang menjadi kelompok eksperimen 2. Masing-masing kelas berjumlah 20 orang siswa. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan informasi bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas ekseprimen 1 yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Asissted Individualization dengan hasil belajar siswa kelas eksperimen 2 yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together pada mata pelajaran Kearsipan di Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Nasional Bandung. This study analyzes the issue of student learning outcomes. The main focus of the study is on the differences between students learning outcomes that employ Team Assisted Individualization cooperative learning model and those that employ Learning Together cooperative learning model. The study consistoftwovariables: those are TAI(X) learning modeland (Y) student learning outcomes. Researchdesignin this studyisTrueExperimentalDesignand Posttest-Only Control GroupnDesign is chosen. The data are collected by using documentation, testingandobservation. The respondents are class X AP 1asexperimentalgroup1andclass X AP 2asexperimentalgroup 2. Each classconsists of20 students. Basedon this research,in gettinginformationthatthere are differences in student learning outcomesekseprimen1classthat employ TAI cooperative learning modelwith student learning outcomesexperimental class2thatemployLearningTogethercooperative learning modelatArchievessubjectsingrade X Office Administration SMKNationalBandung

    Pseudoexfoliation Glaucoma in the National Eye Center, Cicendo Eye Hospital, January–October 2012

    Get PDF
      Background: Pseudoexfoliation syndrome is characterized by the deposition of a distinctive fibrillar material in the anterior segment of the eye. This condition is a major risk factor for development of glaucoma, termed pseudoexfoliation glaucoma (PEXG). The aim of this study was to describe the characteristic and management of PEXG in the National Eye Center Cicendo Eye Hospital.Methods: A descriptive retrospective study was conducted in October–November 2012 using medical records of PEXG patients in the National Eye Center Cicendo Eye Hospital during January–October 2012. Results: There were 32 patients (43 eyes) diagnosed as PEXG, most of them were male (78.1%), age 70–74 years old (34.4%) and followed by those in the range of age 65–69 years old (21.9%). Most of the cases were unilateral (65.6%) decrease of visual acuity less than 3/60 (76.7%), increase of intraocular pressure (IOP) with majority in the range of 31–40 mmHg (32.6%) and 41–50 mmHg (32.6%), Cup/Disc Ratio 0.9–1.0 (46.51%) and followed by those classified as majority which were hard to assess because of the presence of opaque media (34.89%). The type of glaucoma was open angle glaucoma (88.4%). The treatment received was a combination of two types of antiglaucoma medication and surgery IOPConclusion: PEXG is mostly found in elderly patients. While most of the patients come with high IOP and late stage of the disease IOPKeywords: Characteristics, glaucoma, pseudoexfoliation DOI: 10.15850/amj.v2n1.446
    corecore