6 research outputs found

    PENGARUH PERSEPSI PESERTA DIDIK DALAM PENGELOMPOKAN KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR DAN ETIKA PERGAULAN

    Get PDF
    This research to obtain information and analyze data about the effect of students 'perceptions in class grouping on learning outcomes and the students' social ethics in the subject of the moral code of class VIII MTs Ma'ahid Kudus. This research uses a quantitative approach, which was carried out at MTs Ma'ahid Kudus Jl. K.H. Muhammad Arwani, Bakalan Krapyak Kaliwungu District, Kudus Regency. The population in studens of class VIII taken as many as 135 students by using purposive sampling technique. The results of the study show that: (1) The learning outcomes of the moral subjects of the VIII MTs Ma'ahid Kudus are included in the good category, which is at intervals (94-89). (2) The social ethics of students in class VIII MTs Ma'ahid Kudus is included in the good category, namely at intervals (50-54). (3) The influence between students 'perceptions in class grouping on students' cognitive learning outcomes in the moral subjects of the VIII grade at MTs Ma'ahid Kudus is 32%. (4) The influence between students 'perceptions in class grouping on the students' social ethics in the VIII moral subjects in MTs Ma'ahid Kudus is 37%

    Pembelajaran Picture and Picture untuk Meningkatkan motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Invertebrata

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMAS Katolik Caritas Maumere dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture pada materi Invertebrata. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2018 dengan subyek penelitian adalah 20 siswa kelas X SMAS Katolik Caritas Maumere tahun ajaran 2017/2018. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Hasil belajar ranah kognitif dan ranah afektif diperoleh dari hasil post-test juga lembar observasi. Hasil motivasi belajar diperoleh dari hasil lembar kuisioner pada siklus I dan siklus II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran metode picture and picture pada pokok bahasan Invertebrata dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dari rata – rata skor siklus I 78,5 menjadi 86,75 di siklus II dan persentase pencapaian KKM dari 70 % di siklus I menjadi 100 % di siklus II dan peningkatan motivasi belajar dari 69,68% kriteria minimal sedang di siklus I menjadi 86,87% di siklus II pada kriteria tinggi. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi pokok Invertebrata kelas X SMAS Katolik Caritas Maumere.</p

    Analisis Pembelajaran Biologi Melalui Film Animasi Hataraku Saibou

    Get PDF
    Film animasi Jepang atau yang lebih dikenal dengan anime adalah sebutan film animasi atau kartun Jepang. Pada dasarnya anime tidak dimaksudkan khusus untuk animasi Jepang, tetapi kebanyakan orang menggunakan kata tersebut untuk membedakan antara film animasi buatan Jepang dan non-Jepang. Film animasi Hataraku Saibou yang menceritakan tentang apa yang terjadi pada sel tubuh manusia. Tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui  materi biologi  yang direpresentasikan film animasi Hataraku Saibou.  Artikel ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan menggunakan data primer yang berupa film Hataraku Saibou dan data sekunder yaitu literatur yang mendukung data primer tersebut. Terlihat  hasil  analisis  dalam  penelitian  ini  bahwa terdapat  materi biologi  yang  direpresentasikan  oleh  film animasi Hataraku Saibou.Keywords: Film Animasi, Anime, Hataraku Saibo

    KEDUDUKAN EVOLUSI SEBAGAI ILMU DALAM PANDANGAN MAHASISWA BIOLOGI

    Get PDF
    Keberadaan evolusi menjadi ilmu, seringkali  dipertanyakan bagi sebagian  masyarakat dan peserta didik. Hal ini muncul karena kajian evolusi dikaitkan dengan agama, bagi sebagian orang memposisikan evolusi dan agama adalah kajian yang saling bertentangan. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan (action reseach) dengan memperhatikan fokus permasalahan pada kedudukan evolusi sebagai ilmu dalam pandangan mahasiswa biologi. Hasil penelitian  awal pembelajaran menunjukkan kedudukan evolusi sebagai ilmu sebesar 29,70% sisanya menganggap evolusi sebatas wawasan informasi dan cerita. Maka desain pembelajaran yang dilakukan pertama melalui fieldtrip ke situs pati ayam Kudus.   Kedua pembelajaran menggunakan sumber-sumber literatur mutakhir dengan fokus penjelasan evolusi dan ketiga mendialogkan secara  kritis berbagai persoalan-persoalan yang muncul termasuk beberapa problematika gagasan teori Darwin yang dianggap kontroversi. Hasil pandangan mahasiswa biologi setelah mengikuti pembelajaran  selama satu semester, menunjukkan 81,10% menganggap bahwa evolusi sebagai ilmu. Kajian evolusi sebagai ilmu pengetahuan telah dilakukan dengan berbagai pengamatan, metode ilmiah,  proses saintifik dan masih berlanjut hingga sekarang. Oleh karena itu perlu melihat kedudukan ilmu evolusi dalam kaitan ilmu biologi molekuler,  taksonomi, genetika, palaentologi dan ilmu agama.Kata kunci: mahasiswa biologi; evolusi; ilmu

    PERSEPSI REMAJA TENTANG EATING DISORDER TERHADAP BERAT BADAN

    No full text
    Remaja adalah masa peralihan yang dilewati seseorang setelah anak-anak dan sebelum menginjak dewasa. Rentang usia remaja yakni antara 12 tahun sampai dengan 24 tahun dan belum menikah. Remaja memiliki obsesi terhadap berat badan serta penampilannya setelah pubertas. Mereka cenderung tidak puas dengan perubahan yang dialami. Perubahan selama pubertas bisa membuat remaja menjadi gemuk dan berat badannya bertambah. Hal tersebut memicu remaja terkena gangguan makan atau eating disorder. Gangguan tersebut termasuk dalam gangguan mental yang dapat berakibat buruk apabila tidak dihentikan. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara secara online dengan menggunakan media google formulir. Responden diberikan pertanyaan mulai dari pengetahuan tentang eating disorder, rasa khawatir responden terhadap kenaikan berat badan ketika sedang makan, porsi makan yang dikonsumsi, adakah makanan yang dihindari agar berat badan tidak mengalami kenaikan, apakah menerapkan pola makan khusus, dan apakah responden nyaman dengan badan yang dimiliki. Data dari sembilan responden disajikan dalam bentuk tabel sesuai dengan pertanyaan yang diberikan. Dari penelitian ini didapatkan bahwa remaja kurang mengetahui apa itu istilah Eating disorder. Remaja menyadari akan pentingnya asupan gizi yang cukup dan porsi makan yang normal untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya. serta tetap makan dalam porsi yang normal. Mensyukuri membuat diri merasa nyaman dengan berat badan yang dimiliki dapat menghindarkan remaja dari gangguan eating disorder. Bagi remaja putri diharapkan lebih mempelajari mengenai istilah eating disorder. Karena remaja putri cenderung terganggu dengan masalah berat badan dan penampilan. Jangan sampai kurangnya pengetahuan dapat menyebabkan hal yang tidak baik terjadi di akhir. Mengkonsumsi makanan dengan porsi yang cukup tidak akan menambah berat badan. Diimbangi dengan olahraga dan minum air putih yang cukup akan menjaga berat badan tetap idealKata kunci: Remaja, Eating Disorder, Berat Bada
    corecore