8 research outputs found

    EVALUASI PENERAPAN PILOT PROJECT GLOBAL BUDGET SEBAGAI SISTEM PEMBAYARAN KLAIM PADA RSUD WATES

    Get PDF
    Pembayaran klaim atas layanan kesehatan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan keuangan sebuah rumah sakit. Indonesia telah mengalami beberapa perubahan sistem pembayaran yang berlaku. BPJS Kesehatan memulai studi operasional penerapan sistem pembayaran mixed-method INA-CBGs dan Global Budget sejak tahun 2018 yang terdiri dari tiga tahap di lima kabupaten/kota di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan sistem Global Budget di RSUD Wates sebagai salah satu rumah sakit di Kabupaten Kulon Progo yang menjadi pilot project BPJS-K. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dan pengambilan data dilakukan dengan studi dokumen dan wawancara. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa pada tahun 2021 RSUD Wates mengalami surplus anggaran dan sebaliknya, di tahun 2022 rumah sakit mengalami defisit yang cukup signifikan. Meskipun demikian, efisiensi pembiayaan pelayanan kesehatan di RSUD Wates belum dapat dievaluasi secara keseluruhan dalam pelaksanaan uji coba global budget. Penerapan sistem global budget di RSUD Wates dilakukan pada kondisi yang tidak ideal dimana kondisi pada tahun 2020-2022 terjadi pandemi COVID-19 sehingga data jumlah pasien menjadi kurang relevan sebagai acuan perhitungan anggaran. Selain itu, semua tahapan dalam uji coba belum sepenuhnya dilaksanakan. Koordinasi dan peran dari para pemangku kebijakan diharapkan dapat lebih ditingkatkan agar kompetensi dan efisiensi pelayanan kesehatan rumah sakit menjadi optimal

    Review Ketepatan Kode Diagnosis Dan Pending Klaim Rekam Medis Pasien Covid-19 Tahun 2021

    Get PDF
    A complete of medical record and the accuracy of clinical coding is reflect to the quality of medical record documentation. In 2021, the number of pending claim for medical record patient’s covid-19 is 41%, as cause the quality of medical record incomplete. The research aim is to measure the quality of medical records by covid-19   documentation for pending claims and the accuracy of coding Covid-19. The research method is mixed-method sequential explanatory. We used the checklist observation to measure the quality of clinical coding for patient covid-19 and interview guideline to explore the factors of pending claims. The total sampling are 889 of medical records as secondary data was analyze with STATA Version 13. The characteristic of administrative data by gender is man 571 (64,45%), woman 315 (35,35%). the number of classification covid-19 case is probable 25 cases (2,71%), suspected 214(24,15%) and confirmed 648 cases (73,14%). In another hand, the quality of accuracy coding covid-10 use code B34.2 is 377 (42,55%), use code U07.1 is 295(33,30%) and use code Z20.8 is 215 (24.14%). The accuracy of coding covid-19 is 295 (33,30%) and inaccurate 591 (66,70%). we observe the number of pending claims is 222 due to incomplete of signature and full name of physician items in discharge summary form.rekam medis yang lengkap dan pemberian kode klinis yang akurat mencerminkan kualitas pendokumentasian rekam medis. Tahun 2021, jumlah pending klaim asuransi untuk pasien covid-19 mencapai 41% dikarenakan pendokumentasian rekam medis tidak lengkap dan kode pasien covid-19 tidak akurat. penelitian ini bertyjuan untk mengukur kualitas kelengkapan rekam medis dan pending klaim asuransi serta ketepatan kode diagnosis pasien covid-19. penelitian ini menggunakan pendekatan mix-methode dengan pendekatan ekplanatory sekuensial. Data sekunder dianalisis dengan software statistik Stata Versi 13. Hasil penelitian ini dengan melakukan studi dokumen pada total sampling sebesar 889 kasus pada rekam medis pasien covid-19 pada tahun 2021 didapatkan hasil berdasarkan cakupan jenis kelamin laki-laki sebesar 571 (64,45%) dan perempuan 315 (35,55%), berdasarkan status probabel 24 kasus (2,71%), status suspek 214 kasus (24,15%) dan terkonfirmasi positif 648 kasus (73,14%). selanjutnya pengukuran ketepatan pemberian code covid-19 masih terdapat 3 jenis klasifikasi, kode B34.2 sebanyak 377 kasus (42.55%), kode U07.1 sebesar 295 kasus (33,30%) dan kode Z20.8 sebesar 215 kasus (24.14%). jika diukur berdasarkan pemberian kode covid-19 terbaru sesuai kaidah pengodean, terdapat 591 kasus tidak tepat (66.70%) dan 295 kode tepat (33,30%). Terdapat 222  rekam medis pending klaim karena item tanda tangan pada resume medis tidak lengkap, selajutnya hasil wawancara dengan kepala ICM bahwa penggunaan kode U07.1 baru diterapkan per september 2021, sehingga terdapat 3 kode covid-19 yang digunakan, selain itu factor penghambat klaim tepat waktu karena kurang lengkap pada item tanda tangan dan nama lengkap dokter di resume medis. &nbsp

    PENDAMPINGAN PROSES TRANSFORMASI SISTEM PENJAJARAN REKAM MEDIS MENGGUNAKAN TERMINAL DIGIT FILING

    Get PDF
    Puskesmas sebagai penyedia sarana pelayanan kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat dan akurat. Oleh karena itu, puskesmas harus mampu mengelola rekam medis dengan baik sehingga rekam medis dapat disediakan dengan cepat dan tepat saat dibutuhkan. Puskesmas Gondokusuman 2 Kota Yogyakarta menerapkan sistem penyimpanan berkas rekam medis berdasarkan wilayah. Adanya peningkatan signifikan pada kunjungan pasien baru dari luar daerah menyebabkan penumpukan berkas rekam medis pada satu lokasi saja. Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini adalah melakukan transformasi sistem penjajaran rekam medis menggunakan TDF. Metode dalam kegiatan ini dengan pendekatan difusi ipteks, melalui rangkaian kegiatan penyuluhan, pelatihan dan demonstrasi sistem penjajaran rekam medis, pengadaan sarana proses transformasi sistem penjajaran berupa rak kayu serta pendampingan proses transformasi dari penjajaran rekam medis berdasarkan wilayah menjadi TDF dengan sasaran petugas rekam medis yang dilaksanakan selama 3 bulan. Hasil pengabdian ini adalah penerapan Terminal Digit Filing yang mampu menyimpan rekam medis tersebar ke dalam semua section rak penyimpanan, sehingga mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan penjajaran rekam medis. Diharapkan program evaluasi dan monitoring pendampingan proses transformasi sistem penjajaran TDF dapat dilakukan pada program PKM berikutnya untuk menjamin keberhasilan proses transformas

    Optimalisasi Tracking Rekam Medis Dengan Barcode di Puskesmas Lendah II

    Get PDF
    In 2014, primary health centres Lendah II was implemented health information system for primary care (Simpus). the use of simpus can  help the physician and health practicioners entry data of patient, import dan export data and also improved theirs performance. The implementation of medical records for primary health centres an important role in managing patient data. The use of technology and information systems in the health sector has an impact on optimizing services. One of them is by utilizing a barcode system to support storage at primary health centres Lendah II This study aims to help the storage tracking system in the filing room using barcodes.  Data capture with FGD for needs analysis, then application design and trials. This research uses research and develompent.  The results of the study by making class diagrams, barcode applications and examples of barcodes applied to poly service names and medical record numbers. Barcodes will be printed and affixed to the patient's medical record to facilitate tracking of the The barcode of the patient's medical record number will also be affixed to the patient's BPJS card, making it easier for officers to check the patient's medical record number on the simpus. There is a scanner reader tool that will make it easier for officers to read barcode codes

    Asesmen

    Get PDF
    a complete medical record reflects the quality of good documentation, the complete of diagnosis writing reduces incorrect and inaccurate code and appropriate reporting to support decision makers. this study aims to measure the completeness and accuracy of the death code and the basic cause of death of patients. This study uses a quantitative descriptive design using a completeness checklist instrument. researchers used secondary data from the medical records of patients who died in 2021, the total sample was 199 using the slovin formula. secondary data analyzed with STATA, presented with tabulations and descriptive narratives. the basic cause of the basic cause of death was highest in code J80 at 33 (17%), J12.8 at 21 (11%) and the third being E11.9 . Based on the category of completeness of filling out of the 199 medical records analyzed, there were 37% (75) death forms that were not filled in completelyrekam medis yang lengkap mencerminkan kualitas pendokumentasian, kelengkapan penulisan diagnosis meminimalisir kesalah dan kode tidak akurat, dan juga berpengaruh pada kualitas pelaporan guna mendukung pemangku kebijakan. Penelitian ini bertujuan mengukur kelengkapan dan kealuratan kode penyebab pasien meninggal. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif, instrumennya dengan checklist kelengkapan. Peneliti menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien meninggal tahun 2021, total samplenya sebesar 199 diukur dengan rumus slovin. Data dianalisis dengan STATA, disajikan dalam bentuk tabulasi dan narasi deskriptif. Hasil asesmen diagnosis tertinggi pada kode J80  sebesar 33 (17%), tertinggi kedua yaitu J96.8 yaitu 21 kasus (11%). Untuk penyebab dasar penyebab dasar pasien meninggal tertinggi pada kode J80 atau Adult respiratory distress syndrome sebesar 33 (17%), J12.8 sebesar 21 (11%) dan ketiga yaitu E11.9 atau diabetes mellitus unspecified. Berdasarkan kategori kelengkapan pengisiannya dari 199 rekam medis yang dianalisis, terdapat 37% (75) formulir kematian yang tidak terisi lengkap. Apabila di asesmen secara rinci, terdapat  terdapat 15% (30 kode) kode terisi lengkap namun akurat tidak akurat, meskipun prosesntase kelengkapan dan keakuratan kode hingga karakter ke 4 mencapai 80% (161 kasus)

    Model Kuantitatif Manajemen Stres Kerja dan Motivasi untuk Meningkatkan Kinerja Petugas Rekam Medis di RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

    Get PDF
    Latar belakang: Beban kerja tinggi secara langsung menimbulkan stres kerja. Secara teoritis kemampuan mengelola stres kerja dengan baik berpengaruh terhadap motivasi dan kinerja petugas. Kinerja petugas berpengaruh pada pengambilan keputusan oleh pimpinan dalam memperbaiki kualitas pelayanan. Penelitan ini bertujuan menganalisis hubungan antara manajemen stres kerja, motivasi dan kinerja. Subjek dan metode: Jenis penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 19 petugas rekam medis yang bekerja di RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta, dipilih sebagai subjek penelitian. Kuesioner dibuat dan diterapkan untuk mengukur manajemen stres, motivasi dan kinerja. Data dianalisis bivariat dengan menggunakan analisis korelasi. Hasil: Terdapat korelasi positif dan secara statistik signifikan antara kemampuan manajemen stres kerja, motivasi dan kinerja. Makin tinggi kemampuan mengelola stres, makin tinggi motivasi petugas (r = 0,56; p = 0,013). Makin tinggi kemampuan mengelola stres, makin tinggi kinerja petugas (r = 0,49; p = 0,036). Makin tinggi motivasi, makin tinggi kinerja petugas (r = 0,42; p = 0,071). Kesimpulan: Terdapat hubungan positif antara manajemen stres kerja, motivasi dan kinerja

    PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DALAM RANGKA MENYAMBUT ERA NEW NORMAL

    Get PDF
    To reduce the death rate and control the transmission of Covid-19 disease, promoting a healthy lifestyle program is needed. The community services program aimed to improve local community knowledge and attitudes in responding to Covid-19 at New Normal Era. Our participants were the village officer representative and cadres of Kanoman Hamlet, Banyuraden, Gamping, Sleman. We provided counseling and education program regarding a clean and healthy lifestyle. In addition, we conducted a training program for village officers on how to use medical examination tools, provide medical equipment assistance, and evaluate the program's success. The results show that the local community finally realized the importance of a clean and healthy lifestyle. Also, an education program on a clean and healthy lifestyle, cough etiquette, correct hand washing steps, and other health protocols are going to be continuously provided by village officers and cadres to the community through routine meeting forums. The training and provision of medical equipment also dramatically supports the implementation of health protocols in the hamlets of Kanoman, Banyuraden, Gamping, Sleman. Finally, it is necessary to provide further support and encourage the local community for the continuous prevention of covid-19.Untuk menekan angka kematian dan pengendalian penularan penyakit Covid-19, diperlukan program gaya hidup sehat. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat setempat dalam menyikapi Covid-19 di Era New Normal. Mitra PKM adalah perangkat desa dan kader Dusun Kanoman, Banyuraden, Gamping, Sleman.  PKM ini menyediakan program penyuluhan dan edukasi tentang pola hidup bersih dan sehat. Selain itu, PKM ini juga mengadakan program pelatihan bagi aparat desa tentang cara penggunaan alat pemeriksaan kesehatan, pemberian bantuan alat kesehatan, dan evaluasi keberhasilan program. Hasil dan Dampak dari kegiatan penyuluhan ini adalah perangkat dusun dan kader PKK akhirnya menyadari pentingnya perilaku ber-PHBS. Edukasi perilaku ber-PHBS, etika batuk, langkah cuci tangan yang benar dan protokol kesehatan lain secara paralel akan diberikan oleh perangkat dusun dan kader PKK kepada masyarakat melalui forum pertemuan di dusun. Pelatihan dan pemberian hibah alat kesehatan berupa termometer digital, tensimeter digital dan timbangan digital juga sangat mendukung impelementasi protokol kesehatan di dusun Kanoman, Banyuraden, Gamping, Slema
    corecore