31 research outputs found

    Minat Konsumen terhadap Beras Organik di Daerah Istimewa YOGYAKARTA dan Jawa Tengah

    Full text link
    Various cases of food poisoning has caused people to more selective in choosing food by taking into account the health and food safety. Consumer awareness and preferences towards healthy food has resulted an increasing on consumption of organic food. This study aims to explain the consumer perceptions of organic rice, and its effect on consumer buying interest. The study was conducted by analized and interviewed 120 respondents. The binomial logit regression analysis was applied to explain the influence of consumer\u27s perception on agricultural products. This research shows the consumers of organic rice come from various groups of people, most of them are from fixed-income consumer, high level of education, and small size family. Consumers of organic rice has a high concern on their family, has a perception on high level of purity, and has high concern on the health of agricultural environment. However, consumers perception on organic farming practices was in moderate category. Organic agricultural products are still perceived as a high price product. Consumer interest on consuming organic rice would increase due to an increasing on consumer concerns on the family, perception of purity, concern on agriculture environmental health, and perception of the practice of organic farming

    Identifikasi Cemaran Timbal Pada Wortel (Dautus Carota L.) Organik Dan Anorganik Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom

    Get PDF
    A research experiment of lead (Pb) on organic and inorganic carrots, has been done. Analysis was performed by atomic absorption spectrophotometer (AAS) at wavelength 283.3 nm. Inorganic and organic carrot samples taken from one grocery store in Purwokerto. Sample preparation was done by wet destruction. The validation method of analysis has been carried out including the testing of accuracy, precision test and linearity test with the equation of regression Y = 0.550 x - 0.013, with the limit of detection and limit quantitation of 0.327 ppm and 1.09 ppm. The result of Pb analysis in the inorganic and organic carrot samples is undetect. Keywords: Pb determination, atomic absorption spectrophotometry (AAS), inorganic and organic carrot

    Identifikasi Melamin Dalam Susu Impor Yang Beredar Di Swalayan Brebes Dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

    Get PDF
    Identification of melamine in import milk by HPLC (High Performance Liquid) method had been done. The system of HPLC is reversed phase which stationary phase colomn shimpack oktadesilsilina and the mobile phase is acetonitrile:water (50:50), as flow rate 1.0 mL/menit, detection wavelength was 240 nm. Indicated a linear correlation between the peak area versus concentration from 2-10 µg/mL with correlation coefficient (r) = 0.9988 and got the equation of regretion Y = 0.3771 X + 0.0151, with LOD = 0.5194 µg/mL and LOQ = 1.7356 µg/mL. Precision test concentration 6 µg/mL give variation coefficient (CV) = 4.263% and the precision of instrument 99.957%. The recovery test standart 4, 6, 8 µg/mL indicated the average 98.23 %. The result presents that sample I, II, III dan IV distributed in Brebes does not contain the melamine. Keywords : HPLC, Melamine, import milk

    Bioprospektif Perairan Berdasarkan Produktivitas : Studi Kasus Estuari Sungai Serayu Cilacap, Indonesia

    Get PDF
    The high changes of Serayu River land use is resulting the high of load particle sedimentation into the body of water. Turbidity will accumulate in the downstream or estuaries which would have an impact on biota, especially plankton as primary productivity and secondary productivity. This research is conducted with a survey method and purposive sampling technique. Estuary Serayu River is divided into 5 stations, starts from the nearest to the sea (1) with 26 ‰ salinity and the furthest stations from the sea (5) with 8 ‰ salinity. Samples of water and plankton are taken at the time of high tide and low tide every month, for 4 months (August, September, October, and November 2016). The obtained data is analyzed by PCA to study the environmental factors towards primary productivity and secondary productivity. Based on the research result environmental factors has relation waters estuary productivity of Serayu river on the highest and lowest tide those are lightness, level TSS and pH

    MOTIVASI, PERSEPSI DAN KONFLIK PERAN PEKERJAAN-KELUARGA ENTREPRENEUR PEREMPUAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    Get PDF
    This research is conducted to determine the motivations, perceptions and work-family role conflict of women entrepreneurs. Respondents are about 159 women entrepreneur of processed food in Daerah Istimewa Yogyakarta. This research uses descriptive qualitative analysis. The results show that most of their motivations to be entrepreneur are because of external factors in which financial pressure as the main reason. All the business environments observed, namely access to capital and credit, market orientation, networks and government support are in good atmosphere. Women entrepreneur have work-family conflict primarily related to the division of domestic labor, lack of work flexibility and the solid work hours. Keywords: women entrepreneur, motivations, perceptions and work-family role conflict

    Sosialisasi Pemanfaatan Media Sosial Dalam Penjualan Batu Bata Merah Untuk Meningkatkan Penjualan Masyarakat di Desa Lenek Ramban Biak

    Get PDF
    Batu bata adalah bahan bangunan yang telah lama dikenal dan umum digunakan olehmasyarakat seiring dengan peningkatan jumlah dan laju perkembangan penduduk. Batu batamerupakan material yang terbuat dari tanah liat dengan atau tanpa campuran tambahan (additive) yang melalui beberapa proses dan tahapan.Sistem penjualan atau pemasaran pembuatan batu bata di desa Lenek Ramban Biak masih dilakukan dengan cara yang sederhana yaitu penjualan langsung di lokasi pembuatan, kondisi ini menyebabkan pemasaran batu bata jadi terhambat tidak sebanding dengan jumlah produksi masyarakat. Berdasarkan kondisi tersebut perlu dilakukan upaya pemasaran yang lebih efektif dan efisien sehingga produk lebih dikenal masyarakat salah satunya melalui media social. Langkah awal yang dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat adalah sosialisasi kepada masyarakat terkait pemanfaatan media social sebagai wadah untuk pemasaran produk. Hasil yang diperoleh adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam pemanfaatan media social untuk promosi dan pemasaran produk, diharapkan semakin dikenalnya produk masyarakat sehingga nilai produk batu bata yang dipasarkan bisa lebih meningkat

    Satu Langkah Menuju Impian Lanjut Usia Kota Ramah Lanjut Usia 2030: Kota Surakarta

    Full text link
    Studi Asesmen Kota Ramah Lanjut Usia 2013 dilakukan di 14 kota di Indonesia yaitu Jakarta Pusat, Medan, Surabaya, Bandung, Semarang, Makassar, Mataram, Yogyakarta, Denpasar, Balikpapan, Payakumbuh, Depok, Surakarta, dan Malang. Kota Surakarta termasuk kualiikasi kota kecil di antara 14 kota wilayah studi. Populasi lanjut usia Kota Surakarta cukup tinggi. Menurut data Sensus 2010, jumlah lanjut usia 60+ Kota Surakarta mencapai 9%. Persentase tersebut lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya 7%. Hal ini dapat terjadi karena, salah satunya, dipengaruhi oleh semakin meningkatnya usia harapan hidup di kota ini. Usia harapan hidup Kota Surakarta sudah mencapai 72 tahun dibanding usia harapan hidup nasional yang hanya mencapai 70,7. Disamping itu, urbanisasi dan persentase penduduk di kota juga mengalami peningkatan pesat di Indonesia termasuk di Kota Bandung. Urbanisasi terjadi sebagai pengaruh dari tiga hal yaitu pertumbuhan alami, perpindahan dari perdesaan ke perkotaan, dan Perubahan klasifikasi pedesaan ke perkotaan. Pada tahun 2000 jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di perkotaan sudah menyentuh angka 42,1%, dan di tahun 2025 diproyeksikan mencapai 67,5%. Di tahun tersebut provinsi di Jawa dan Bali memiliki tingkat urbanisasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan Indonesia secara umum

    Satu Langkah Menuju Impian Lanjut Usia Kota Ramah Lanjut Usia 2030: Kota Depok

    Full text link
    Studi asesmen kota ramah lanjut usia 2013 dilakukan di 14 kota di Indonesia yaitu Jakarta Pusat, Medan, Surabaya, Bandung, Semarang, Makassar, Mataram, Yogyakarta, Denpasar, Balikpapan, Payakumbuh, Depok, Surakarta, dan Malang. Kota Depok masuk kualifikasi kota kecil di antara 14 kota wilayah studi. Populasi lanjut usia Kota Depok termasuk tidak terlalu tinggi. Menurut data Sensus 2010 jumlah lanjut usia 60+ kota Depok mencapai 4,9%. Tetapi yang perlu diperhatikan dari kota ini adalah cukup tingginya usia harapan hidup yang mencapai 73 tahun, lebih tinggi dari usia harapan hidup nasional yang mencapai hanya 70,7 tahun. Urbanisasi dan persentase penduduk di kota juga mengalami peningkatan pesat di Indonesia termasuk di lokal Kota Depok. Urbanisasi ini terjadi sebagai pengaruh dari tiga hal yaitu pertum- buhan alami, perpindahan dari perdesaan ke perkotaan, dan Perubahan klasifikasi pedesaan ke perkotaan. Pada tahun 2000 jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di perkotaan telah hanya 42,1%, tahun 2025 diproyeksikan mencapai 67,5%. Di tahun 2025 provinsi di Jawa dan Bali memiliki tingkat urbanisasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan Indonesia secara umum, bahkan Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan DI Yogyakarta persentase penduduk yang tinggal di perkotaan melebihi 80%. Kedua masalah demografi tersebut, di antaranya, yang mendorong dilakukannya Studi Asesmen Kota Ramah Lansia di Kota Depok

    Satu Langkah Menuju Impian Lanjut Usia Kota Ramah Lanjut Usia 2030: Kota Balikpapan

    Full text link
    Studi asesmen kota ramah lanjut usia 2013 dilakukan di 14 kota di Indonesia yaitu Jakarta Pusat, Medan, Surabaya, Bandung, Semarang, Makassar, Mataram, Yogyakarta, Denpasar, Balikpapan, Payakumbuh, Depok, Surakarta, dan Malang. Kota Balikpapan merupakan kota industri minyak dengan jumlah penduduk cukup padat sehingga masuk kualifikasi kota besar di antara 14 kota wilayah studi. Populasi lanjut usia Balikpapan cukup tinggi. Menurut sensus 2010, jumlah lanjut usia 60+ kota ini mencapai 4,18%. Angka tersebut, secara persentase lebih tinggi dibandingkan persentase Provinsi Kalimantan Timur yang hanya 4.02%. Hal ini dapat terjadi karena, salah satunya, dipengaruhi dengan semakin meningkatnya angka harapan hidup, di mana angka harapan hidup Kota Balikpapan mencapai 67.9 tahun Selain itu, urbanisasi dan persentase penduduk di kota, juga mengalami peningkatan pesat di Indonesia pada umumnya dan di Balikpapan khususnya. Urbanisasi ini terjadi sebagai pengaruh dari tiga hal yaitu pertumbuhan alami, perpindahan dari perdesaan ke perkotaan, dan Perubahan klasifikasi pedesaan ke perkotaan. Pada tahun 2000 jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di perkotaan hanya 42,1%, di tahun 2025 diproyeksikan mencapai 67,5%. Kedua masalah demografi tersebut, di antaranya, yang melatarbelakangi dilakukannya Studi Asesmen Kota Ramah Lansia di Kota Balikpapan
    corecore