31 research outputs found

    Dating violence: an overview of help-seeking behavior, trust in authority, and peer support

    Get PDF
    Dating violence is increasing every day and continues to constitute a social problem. Students are a social group with the highest risk of becoming victims. Furthermore, not all victims are willing to report these cases. Previous studies show that victims of dating violence are reluctant to report it as they may not receive good treatment. This study aims to explore the forms of dating violence, victims, directions for seeking help, trust in campus authorities, peer support, and intercorrelations. It involves a correlational quantitative method with 225 students taken based on purposive random sampling. This study also uses a scale of conflict in dating, friend support, choice of support, and trust in authority. The results showed that most of the violence experienced by victims is psychological. Victims tend to seek help from informal parties such as friends, family, and partners, instead of formal parties such as doctors, psychologists, police, or lecturers. Trust in campus authorities tends to be moderate, and the majority feel support from friends. Furthermore, positive and negative correlations were observed between the variables and their dimensions

    SMART LOGIC PROBE EMPAT BIT

    Get PDF
    Kebutuhan masyarakat akan teknologi terutama alat elektronika semakin meningkat. Sedangkan hampir semua sistem elektronik saat ini menggunakan pengolahan sinyal dan transmisi digital. Dalam elektronika digital digunakan sistem bit yang hanya mengenal logika 0 dan 1. Logika nol biasanya diwakili oleh besar tegangan 0V-0,7V sedangkan logika 1 biasanya diwakili oleh besar tegangan 5V. Dari permasalahan di atas diperlukan suatu alat yang bisa memastikan kesesuaian dari nilai tegangan logic sebagai solusi dalam perancangan suatu alat elektronika digital. Maka dalam proyek akhir ini akan dirancang alat yang bisa memastikan nilai logika suatu tegangan dengan tahapan perancangan sebagai berikut : mengumpulkan referensi, melakukan perancangan dan survei kebutuhan, melakukan pembuatan alat dan kemudian dilakukan pengujian dan analisa untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Kata Kunci : sistem elektronik , Pengolahan sinyal, transmisi digital

    HKI Modul Kesehatan Mental Mahasiswa

    Get PDF
    Peningkatan kesadaran terhadap kesehatan mental di kalangan mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam menjadi perhatian penting mengingat tantangan dan tekanan yang dihadapi dalam lingkungan akademik dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan program kesehatan mental yang memenuhi kriteria keberterimaan (acceptabilitas) di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. Hasil penelitian ini berupa tersusunnya suatu modul pelatihan tentang kesehatan mental Desain penelitian yang digunakan adalah research & development dengan fokus pada pengujian tingkat keberterimaan (akseptabilitas) program kesadaran kesehatan mental. Pengujian dilakukan terhadap empat dimensi, yaitu kegunaan, kelayakan, keefisienan, dan keefektifan program. Data dikumpulkan melalui empat tahapan yaitu : 1) need assessment, 2) penyusunan modul, 3) Penilaian ahli (Expert Judgment) dan pengguna, 5) uji keefektifan. Dalam penelitian ini hanya dilakukan sampai pada tahap Penilaian ahli (Expert Judgment) dan pengguna. Modul pelatihan terdiri dari materi : kesadaran kesehatan mental, manajemen emosi, dan ketrampilan social

    Enhancing Mental Health Literacy in University: Interactions Between Student Initiatives and Counsellor Strategies

    Get PDF
    This research explores efforts to improve mental health literacy in university settings by examining the interaction between student initiatives and counselor strategies. Previous mental health research has tended to separate counselors and students as separate entities, leading to a lack of understanding and knowledge at the university level. Exploratory qualitative methodology was used with interviews, observations, documentation, and focus group discussions as data collection tools.The results identi�ied three types of student initiatives (self-initiative, peer-initiative, and collaborative initiative) and different counselor strategies (education and information, counseling and mentoring, and collaboration with stakeholders). The interaction between the two forms an educational and collaborative interaction pattern that promotes mental health development. This study recommends three practical steps to improve students' understanding and awareness of mental health: focusing on mental health in new student orientation programs, developing collaborative mental health programs, and encouragin

    Cyberbullying ditinjau dari kontrol diri dan regulasi emosi

    Get PDF
    Baru-baru ini netizen Indonesia tercatat sebagai netizen paling tidak sopan se-Asia Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kontrol diri dan regulasi emosi dengan perilaku cyberbullying pada pengguna Tiktok. Menggunakan rancangan kuantitatif penelitian ini melibatkan 101 subjek. Ada tiga alat ukur yang digunakan yaitu skala regulasi emosi, skala kontrol diri, dan skala cyberbullying. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara kontrol diri dan regulasi emosi dengan perilaku cyberbullying secara simultan pada pengguna Tiktok. Secara parsial kontrol diri juga tidak ada hubungan dengan perilaku cyberbullying tetapi regulasi emosi berhubungan negatif dengan cyberbullying. Apapun tingkatan kontrol diri yang dimiliki tidak mempengaruhi individu menahan diri dari melakukan cyberbullying. Namun semakin baik regulasi emosi yang dimilikisemakin rendah kecenderungan perilaku cyberbullying. Implikasi penelitian ini menunjukkan regulasi emosi dibutuhkan untuk memilah mana emosi yang perlu ditunjukan dan mana yang harus disimpan agar tidak terjadi cyberbullyin

    Towards understanding the effect of work on teacher’s mental health: A mixed method study

    Get PDF
    Working as a teacher significantly impacts mental health, both psychological well-being and psychological distress. This study examines the effect of working as a teacher on mental health. A mixed-method sequential explanatory design was chosen because it aims to test theories and provide detailed explanations for the results. Quantitative data were collected from 153 primary school teachers in East Java, and qualitative data were collected from 12 teachers who were purposively selected as interview subjects. The data were collected through interviews and four psychological scales (work commitment, engagement, job satisfaction, and mental health). Statistical inferential analysis and thematic analysis were used to analyse the data. The analyses showed that teachers’ jobs affected their mental health in terms of psychological well-being and psychological distress. Work commitment effected on mental health R=.653, R2=.426 p<.001; work engagements effected on mental health R=.479, R2=.230 p<.001; and job satisfaction effected on mental health R=.668, R2=.446 p<.001. The findings suggest that teachers’ mental health can be strengthened through their attitudes and behaviours towards work

    Model pengukuran kesehatan mental pada mahasiswa di perguruan tinggi islam

    Get PDF
    The view that mental health can only be understood with a single approach can explain the existing phenomena. This paper aims to provide an alternative measurement model in conducting studies on student mental health. Data were obtained from 840 students at four state Islamic universities in East Java. Data was collected through the mental health scale. The percentage technique was used to examine the level and profile of mental health, while the variance analysis technique was used to investigate the differences between men and women. The analysis results show that the subjects have a high level of mental health and have a minimum mental illness profile. There was no evidence of a difference between men and women in terms of mental health. The results of this study have implications for the use of mental health measuring tools to be used as an alternative in measuring mental health. Pandangan bahwa kesehatan mental hanya dapat dipahami dengan pendekatan tunggal dianggap kurang mampu memberikan penjelasan terhadap fenomena yang ada. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan model pengukuran alternatif dalam melakukan kajian tentang kesehatan mental mahasiswa. Data diperoleh dari 840 mahasiswa pada empat perguruan tinggi negeri di Jawa Timur. Pengumpulan data dilakukan melalui skala kesehatan mental (SKM-12). Data di analisis dengan teknik persentase dan teknik analisis varians. Teknik persentasi dilakukan untuk menguji tingkat dan profile kesehatan mental, sedangkan teknik analisis varans digunakan untuk menguji perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal kesehatan mental. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara umum subjek memiliki tingkat kesehatan mental yang tinggi dan memiliki profile minimum mental illness. Tidak ditemukan bukti adanya perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal kesehatan mental. Hasil penelitian ini berimplikasi pada penggunaan alat ukur kesehatan mental yang diajukan untuk dijadikan sebagai alternatif dalam mengukur kesehatan mental

    Model pengukuran kesehatan mental pada mahasiswa di perguruan tinggi islam

    Get PDF
    The view that mental health can only be understood with a single approach can explain the existing phenomena. This paper aims to provide an alternative measurement model in conducting studies on student mental health. Data were obtained from 840 students at four state Islamic universities in East Java. Data was collected through the mental health scale. The percentage technique was used to examine the level and profile of mental health, while the variance analysis technique was used to investigate the differences between men and women. The analysis results show that the subjects have a high level of mental health and have a minimum mental illness profile. There was no evidence of a difference between men and women in terms of mental health. The results of this study have implications for the use of mental health measuring tools to be used as an alternative in measuring mental health. Pandangan bahwa kesehatan mental hanya dapat dipahami dengan pendekatan tunggal dianggap kurang mampu memberikan penjelasan terhadap fenomena yang ada. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan model pengukuran alternatif dalam melakukan kajian tentang kesehatan mental mahasiswa. Data diperoleh dari 840 mahasiswa pada empat perguruan tinggi negeri di Jawa Timur. Pengumpulan data dilakukan melalui skala kesehatan mental (SKM-12). Data di analisis dengan teknik persentase dan teknik analisis varians. Teknik persentasi dilakukan untuk menguji tingkat dan profile kesehatan mental, sedangkan teknik analisis varans digunakan untuk menguji perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal kesehatan mental. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara umum subjek memiliki tingkat kesehatan mental yang tinggi dan memiliki profile minimum mental illness. Tidak ditemukan bukti adanya perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal kesehatan mental. Hasil penelitian ini berimplikasi pada penggunaan alat ukur kesehatan mental yang diajukan untuk dijadikan sebagai alternatif dalam mengukur kesehatan mental

    Reaktualisasi Nilai Pendidikan Islam Melalui Program 3C (Cultivating, Caring and Control) di TPA Masjid Sunan Kalijaga Piji Mertelu Gedangsari Gunung Kidul

    Get PDF
    Penghidupan kembali nilai-nilai pendidikan Islam terhadap anak usia dini dan remaja dikembangkan di Dusun Piji Desa Mertelu Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunung Kidul. Anak-anak di Dusun Piji yang semuanya berstatus sebagai muslim sudah mendapatkan fasilitas belajar yang cukup baik di lingkup sekolah formal. Pada umumnya setiap dusun di desa Mertelu memiliki sekolah agama tambahan bagi anak-anak usia balita hingga menjelang remaja. Sekolah agama tersebut diselenggarakan di setiap masjid atau mushola yang terdapat di desa tersebut. Profesi sebagai buruh dan petani yang membuat para warga di desa Piji kurang memberikan perhatian terhadap berkembangnya nilai spiritual yang lahir dari Pendidikan Islam. Hal itu memebuat minimnya tingkat spiritual warga Piji terhadap nilai dan rutinitas ritual keagamaan. Hal ini secara tidak langsung menjadi tugas utama KKN Kelompok 134 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk dibenahi. Program 3C (Cultivating, Caring and Control) menjadi satu kesatuan sistem untuk kembali menghidupkan nilai-nilai pendidikan Islam terhadap anak-anak dusun Piji Mertelu yang menjadi sasarannya. Program ini dikembangkan guna tercipta satu atmosfer kemajuan peradaban Islam di dusun Piji Mertelu
    corecore