24 research outputs found

    RESPONS MAHASISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA MATA KULIAH STATISTIKA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui respons mahasiswa terhadap pembelajaran berbasis penilaian proyek pada mata kuliah statistika dan (2) mengetahui kendala-kendala yang dihadapi mahasiswa dalam proses pembelajaran berbasis penilaian proyek pada mata kulaih statistika. Penelitian kuantitatif deskripstif ini dilakukan dengan metode angket dan wawancara dengan subjek 30 mahasiswa Semester IV Prodi Pendidikan teknologi Informatika STKIP PGRI Tulungagung tahun ajaran 2015/2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memberikan respons positif terhadap pembelajaran berbasis proyek pada mata kuliah statistika. Adapun kendala-kendala yang dihadapi antara lain karena masih belum familiarnya mahasiswa dengan penerapan pembelajaran berbasis proyek dan kurangnya beberapa pengetahuan yang terkai

    Komparasi model pembelajaran TAI dan TGT terhadap motivasi dan hasil belajar

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah motivasi dan hasil belajar siswa yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik dari pada siswa yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada materi garis singgung lingkaran di SMPN 1 Ngantru. Hal ini dibuktikan melalui analisis data menggunakan  Independent-samples T-Test dengan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan analisis data mengenai hasil belajar diperoleh P-value / Asymp sig. sebesar 0,002 sehingga hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar siswa yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik dari pada siswa yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Selain itu, analisis data mengenai motivasi belajar  memperoleh nilai P-value / Asymp sig. sebesar 0,031, sehingga motivasi belajar siswa yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik dari pada siswa yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe TA

    PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN PROYEK BERBAHASA INGGRIS PADA MATERI SKALA

    Get PDF
    Penilaian hasil belajar matematika di SMPN 1 Trenggalek yang berstatus RSBI masih didominasi oleh paper and pencil test saja yang kurang bisa menilai hasil belajar siswa secara menyeluruh. Padahal menurut KTSP penilaian seharusnya menggunakan berbagai teknik agar hasil penilaian dapat memberikan informasi yang bervariasi dan menyeluruh, salah satunya adalah penilaian proyek, yaitu penilaian terhadap suatu tugas yang meliputi perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, dan penyajian data dalam waktu tertentu. Untuk menunjang pelaksanaan penilaian proyek, perlu dikembangkan perangkat penilaian proyek berbahasa Inggris yang valid, praktis, dan efektif menurut Nieveen. Proses pengembangan dalam penelitian ini mengacu pada model pengembangan yang diadaptasi dari Plomp, terdiri atas fase investigasi awal, desain, realisasi, serta tes, evaluasi, dan revisi. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi, lembar pengamatan keterlaksanaan pembelajaran, soal pre test dan post test, dan angket respons siswa. Perangkat ini diujicobakan di kelas VII SMPN 1 Trenggalek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat penilaian yang dikembangkan memenuhi kriteria: 1) valid (rata-rata total validitas 3,85), 2) praktis (validator menyatakan perangkat ini dapat digunakan di lapangan dengan sedikit revisi dan keterlaksanaan pembelajaran menggunakan perangkat ini dalam kategori baik dengan rata-rata total keterlaksanaan 3,88), dan 3) efektif (hasil belajar siswa dalam materi skala meningkat yang ditunjukkan oleh kenaikan rata-rata skor pre test dan post test 25,73, dan siswa memberikan respons positif terhadap perangkat penilaian proyek berbahasa Inggris)

    Layanan Informasi tentang Perguruan Tinggi untuk Persiapan Siswa Memasuki Perguruan Tinggi di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Madrasah Tarbiyah Islamiyah Kampar

    Get PDF
    ABSTRAK Shinta Dwi Rahayu, (2020): Layanan Informasi tentang Perguruan Tinggi untuk Persiapan Siswa Memasuki Perguruan Tinggi di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Madrasah Tarbiyah Islamiyah Kampar Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persiapan memasuki perguruan tinggi dan pelaksanaan layanan informasi untuk persiapan siswa memasuki perguruan tinggi. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat layanan informasi untuk persiapan siswa memasuki perguruan tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan utamanya adalah guru BK dan siswa kelas XII yang memilih untuk mempersiapkan diri memasuki perguruan tinggi. Informan siswa dalam penelitian ini berjumlah 6 orang siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpalan data yang digunakan adalah wawancara, observasi serta dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan yaitu meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan persiapan yang dilakukan dalam menentukan perguruan tinggi yang akan dipilih siswa yaitu mempersiapkan alternatif pilihan peminatan jurusan namun tidak semua siswa memiliki banyak alternatif pilihan, bahkan ada siswa yang lebih memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan. Kondisi ini disebabkan faktor ekonomi dan dukungan orang tuanya yang masih terkendala. Pelaksanaan layanan informasi dilakukan dalam dua bentuk yaitu secara individual dan klasikal. Faktor yang penghambat layanan informasi yaitu terkendala dengan metode layanan yang diberikan secara klasikal melalui ceramah yang membuat siswa tidak konsentrasi terhadap apa yang disampaikan, sehingga berjalan kurang efektif, sedangkan faktor pendukungnya yaitu adanya kerjasama dengan berbagai universitas dalam melakukan sosialisasi langsung kepada siswa mengenai kampus yang dapat dipilih siswa. Kata Kunci: Layanan Informasi, Persiapan, Perguruan Tingg

    PELATIHAN JARITMATIKA BAGI IBU-IBU DI BENDOAGUNG KAB. TRENGGALEK SEBAGAI BEKAL MENDAMPINGI SISWA BELAJAR MATEMATIKA DI RUMAH

    Get PDF
    Abstrak: Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan kepada peserta didik sejak jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah atas mengikuti program Wajib Belajar 9 Tahun yang dicanangkan pemerintah. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas proses belajar dan hasil belajar matematika, mulai dari penyesuaian kurikulum matematika yang selalu dinamis mengikuti kebutuhan dan perkembangan jaman, sampai meningkatkan kualitas tenaga pendidik mata pelajaran matematika di sekolah-sekolah. Namun, upaya tersebut belum optimal tanpa peran aktif orang tua sebagai pihak yang lebih banyak menghabiskan waktu bersama peserta didik. Namun, banyak orang tua yang terkendala untuk mendampingi anaknya belajar karena kurangnya wawasan dan pengetahuan tentang hal tersebut salah satunya hal-hal sederhana seperti kemampuan berhitung. Hal tersebut juga dialami oleh ibu-ibu yang memiliki anak usia dini di RT 14 Desa Bendoagung Kab. Trenggalek. Untuk itu, perlu diadakan “Pelatihan Jaritmatika bagi Ibu-Ibu di Bendoagung Kab. Trenggalek sebagai Bekal Mendampingi Siswa Belajar Matematika di Rumahâ€. Pelatihan ini akan dilaksanakan melalui penyampaian materi tentang metode jarimatika terlebih dahulu, yang dilanjutkan dengan demonstrasi metode jaritmatika, lalun praktek metodejaritmatika oleh peserta pelatihan, dan diakhiri dengan pembinaan dalam mengajarkan metode jaritmatika kepada anak  yang sejenis tentang parenting dan inovasi metode mendampingi anak belajar di rumah di SDN 2 Bendoagung pada ibu-ibu yang memiliki anak usia dini di RT 14 Desa Bendoagung Kec. Kampak, Kab. Trenggalek dan disarankan diadakan pelatihan jaritmatika pada lingkup yang lebih luas untuk membantu orang tua mendidik dan mendampingi anak belajar di rumah. Kata Kunci: jaritmatika, ibu, matematikaAbstrak: Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan kepada peserta didik sejak jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah atas mengikuti program Wajib Belajar 9 Tahun yang dicanangkan pemerintah. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas proses belajar dan hasil belajar matematika, mulai dari penyesuaian kurikulum matematika yang selalu dinamis mengikuti kebutuhan dan perkembangan jaman, sampai meningkatkan kualitas tenaga pendidik mata pelajaran matematika di sekolah-sekolah. Namun, upaya tersebut belum optimal tanpa peran aktif orang tua sebagai pihak yang lebih banyak menghabiskan waktu bersama peserta didik. Namun, banyak orang tua yang terkendala untuk mendampingi anaknya belajar karena kurangnya wawasan dan pengetahuan tentang hal tersebut salah satunya hal-hal sederhana seperti kemampuan berhitung. Hal tersebut juga dialami oleh ibu-ibu yang memiliki anak usia dini di RT 14 Desa Bendoagung Kab. Trenggalek. Untuk itu, perlu diadakan “Pelatihan Jaritmatika bagi Ibu-Ibu di Bendoagung Kab. Trenggalek sebagai Bekal Mendampingi Siswa Belajar Matematika di Rumahâ€. Pelatihan ini akan dilaksanakan melalui penyampaian materi tentang metode jarimatika terlebih dahulu, yang dilanjutkan dengan demonstrasi metode jaritmatika, lalun praktek metodejaritmatika oleh peserta pelatihan, dan diakhiri dengan pembinaan dalam mengajarkan metode jaritmatika kepada anak  yang sejenis tentang parenting dan inovasi metode mendampingi anak belajar di rumah di SDN 2 Bendoagung pada ibu-ibu yang memiliki anak usia dini di RT 14 Desa Bendoagung Kec. Kampak, Kab. Trenggalek dan disarankan diadakan pelatihan jaritmatika pada lingkup yang lebih luas untuk membantu orang tua mendidik dan mendampingi anak belajar di rumah. Kata Kunci: jaritmatika, ibu, matematik

    PELATIHAN PUBLIK SPEAKING “FUN LEARNING ENGLISH†DENGAN MEDIA REELS INSTAGRAM

    Get PDF
    Cendana Residence yang terletak di Kota Tangerang Selatan memiliki karakteristik Masyarakat yang beragam. Keberagaman dapat terlihat dari etnis, usia, ekonomi, dan ketertarikan. Banyak dari masyarakatnya bekerja, dan banyak pula yang memilih menjadi ibu rumah tangga. Meski demikian, banyak juga dari ibu rumah tangga yang merupakan ibu pekerja yang memilih mengundurkan diri demi keluarganya di rumah. Untuk mengisi waktu luangnya, banyak dari ibu rumah tangga tersebut mengisi waktu luangnya dengan membuat bisnis kecil yang dapat diakses di rumah. PKM ini dihadirkan untuk membantu para ibu rumah tangga yang mencoba membuka UMKM ataupun para pengusaha muda yang sedang merintis usahanya. Oleh karena itu, metode yang digunakan ialah melalui pelatihan speaking dengan menggunakan media Reels. Peserta yang terlibat di dalam PKM ini ialah para ibu rumah tangga dan pengusaha pemula di Cendana Residence Rw 23. Para peserta terlihat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan. Selain itu, mereka juga memiliki motivasi yang kuat dan mengalami peningkatan kepercayadirian yang baik dalam berbicara menggunakan bahasa Inggris melalui Reels

    ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI KELAS VIII DI SMPN 1 TANJUNGANOM

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada materi relasi dan fungsi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VIII-1 SMPN 1 Tanjunganom Tahun Pelajaran 2020/2021 dengan jumlah siswa 32 orang. Data yang diperoleh dari tes kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) dan wawancara. Analisis data yang digunakan berupa analisis taksonomi Bloom. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa persentase taksonomi bloom berdasarkan masing-masing level C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), dan C6 (mencipta) adalah 61,98%, 47,17%, dan 48,96%. Dari hasil penelitian diperoleh kemampuan HOTS pada siswa yaitu 1 siswa dengan kategori sangat baik, 6 siswa dalam kategori baik, 22 siswa dalam kategori cukup, 3 siswa dalam kategori kurang, dan tidak ada siswa dalam kategori sangat kurang

    Perkuliahan Online: Bagaimana Literasi Digital Calon Guru Matematika Berbantuan Lembar Kerja Etnomatematika dan GeoGebra?

    Get PDF
    To support learning process during Covid-19 pandemic, digital literacy skills which is 21st century skill, is an important skill in learning. This research aimed to describe digital literacy skills of prospective mathematics teacher during the covid-19 pandemic. A qualitative descriptive was designed with 32 prospective mathematics teacher at IAIN Kediri. Student worksheets based on Ethnomathematics assisted by GeoGebra was used as a tool for implementing digital literacy skills in geometry courses during Covid-19 pandemic. Ethnomathematics worksheet was filled by student assessed using analitic rubric then described based on 3 digital competency indicators by Calvani namely technology, cognitive and ethnics. The results show that on technological indicator students can use GeoGebra tools to combine basic geometric and several polygons to produce other meaningful shapes, used GeoGebra tools to form regular polygons, able to make geometric fractals by applying geometric transformations, and created new tools for creating geometric fractals. On cognitive indicators, students can determine the basic patterns and transformations used in fractals and determine the types of fractals and non-fractals by using various sources. On ethical indicators students can present and interact directlywith lecturer and other students through GeoGebra classrooms

    EKSPLORASI IDE-IDE MATEMATIKA PADA KESENIAN REYOG TULUNGAGUNG

    Get PDF
    Mathematical learning is abstract. A learning innovation is needed by considering aspects of daily life so abstract mathematical concepts can be understood by students. Mathematics and culture are two interrelated things, the bridge between the two is called ethnomatematics. The focus of the research is on the 6 main elements of Reyog Tulungagung. This research is a qualitative research with ethnographic approach. The results of research in the form of mathematical ideas which are found based on the physical form of Reyog Tulungagung art elements, including: (1) mathematical ideas in gong, namely circles, arcing curved spaces, volumes of rotating objects, and symmetry; (2) mathematical ideas on the selompret, namely construct curved side spaces, rotating objects volume, and symmetry; (3) mathematical ideas on kenong namely circles, build curved side spaces, and rotary object volumes; (4) mathematical ideas on iker namely lines, circumference of circles, and symmetry; (5) mathematical ideas on dhodhog, that are circles, arcing curves, volume of rotating objects, triangles, and one-to-one correspondence; (6) mathematical ideas on goseng namely counting and arithmetic (addition and multiplication). In addition there is also a mathematical idea of ​​how to play musical instruments, namely repetitive patterns
    corecore