5 research outputs found

    TITIK-TITIK SYNDROME: KONDISI PENDERITA POSSESSION SYNDROME SEBAGAI SUMBER PENCIPTAAN TARI

    Get PDF
    ABSTRAKPengalaman sebagai penderita Possession Syndrome yang diderita penulis dijadikan dasar permasalahan dalam karya tari ini. Melalui metode riset kualitatif yang digunakan untuk mengumpulkan hasil riset tentang possession syndrom yang berada di sekitar lingkungan penulis. Kemudian berlanjut ketahap penentuan tema, judul, dan proses penciptaan. Tema yang dipilih untuk karya tari ini yakni “kondisi penderita Possession Syndrome”. Pemilihan tema ini juga mengacu pada permasalahan di masyarakat yang selalu mengaitkan Possession Syndrome dengan hal–hal mistik, sehingga yang terjadi perlakuan yang didapat oleh penderita memberi dampak yang semakin buruk bagi tubuh penderita tersebut. Karya tari ini menggunakan sepuluh penari perempuan, jumlah sepuluh hanya untuk keperluan komposisi, dipilih penari perempuan karena penderita Possession Syndrome lebih dominan perempuan. Dalam karya ini akan dimunculkan teror – teror audio dan teror visual yang hadir dari lighting, kehadiran teror audio visual memberi dampak ketidak nyamanan bagi penonton hal ini merupakan gambaran dari kondisi yang dialami penderita “Possession Syndrome”ABSTRACTThe experience of suffering from a Possession Syndrome suffered by the author was then used as a basis for problems in this dance work. Through qualitative research methods that are used to collect research results on the Possession Syndrome that is around the author's environment. Then it continues to determine the theme, title, and process of creation. The theme chosen for this dance work is "patient’s condition Possession Syndrome". The selection of this theme also refers to problems in society that always associate Possession Syndrome with mystical matters, so that what happens to the treatment obtained by sufferers has an increasingly bad impact on the body of the sufferer. This dance works using ten female dancers, the number ten only for the purposes of the composition, selected dancers woman for Possession Syndrome sufferers more dominant female.In this work an audio and visual terror will emerge that comes from lighting, the presence of audiovisual terror has an impact on the audience's inconvenience, this is a picture of the conditions experienced by sufferers of "possession syndrome"

    Tumurune Hapsari

    Get PDF
    Kesenian Sintren merupakan kesenian yang hadir di wilayah pantai utara salah satunya terdapat di Kabupaten Indramayu kecamatan Haurgeulis. Terciptanya kesenian Sintren dari cerita percintaan antara Sulasih dan Raden Sulandono.Karya ini diberi judul Tumurune Hapsari, Rangsang awal dalam karya ini yakni rangsang ide kemudian rangsang kinestetik. Tema yang dipilih dalam karya ini yakni koreografi tari yang bersumber dari sikap “Ikhlas” penari sintren yang bernama Ade Nuriya ketika menari. Makna “Ikhlas” dalam penafsiran penata diartikan bahwa tubuh yang bergerak secara kinestetis tanpa ada pemaksaan, mengalir dengan lembut, juga bergerak secara tiba-tiba dan menghentak, semuanya dibungkus dengan suasana yang magis. Komposisi yang digunakan dalam karya ini yakni dengan bentuk dramatik.Karya ini ditarikan oleh 7 orang penari perempuan dewasa dan 10 penari perempuan anak-anak. Karya ini menggunakan properti kurungan. Musik iringan yang digunakan bergaya Indramayuan

    “Titik-titik Syndrome” Kondisi Penderita Possession Syndrome Sebagai Sumber Penciptaan Seni Tari

    No full text
    Pengalaman sebagai penderita possession syndrom yang diderita penulis kemudian dijadikan dasar permasalahan dalam karya tari ini. Melalui metode riset kualitatif yang digunakan untuk mengumpulkan hasil riset tentang possession syndrom yang berada di sekitar lingkungan penulis. Kemudian berlanjut ketahap penentuan tema, judul, dan proses penciptaan.Tema yang dipilih untuk karya tari ini yakni “kondisi penderita Possession Syndrom”.Pemilihan tema ini juga mengacu pada permasalahan di masyarakat yang selalu mengaitkan possession syndrom dengan hal – hal mistik, sehingga yang terjadi perlakuan yang didapat oleh penderita memberi dampak yang semakin buruk bagi tubuh penderita tersebut.Dari tema tersebut kemudian dipilih judul “titik – titik Syndrome”, penggunaan kata titik diawal kalimat sebelum syndrome juga memiliki makna bagi penulis sebagai akhir pencarian bagi diri penulis sebagai penderita possession syndrom yang telah menemukan titik temu dari permasalahan tersebut. Pengalaman ini yang dibagikan penulis dalam karya tari ini.Karya tari ini menggunakan sepuluh penari perempuan, jumlah sepuluh hanya untuk keperluan komposisi, dipilih penari perempuan karena penderita possession syndrom lebih dominan perempuan. Dalam karya ini akan dimunculkan teror – teror audio dan teror visual yang hadir dari lighting, kehadiran teror audio visual memberi dampak ketidak nyamanan bagi penonton hal ini merupakan gambaran dari kondisi yang dialami penderita “possession syndrom

    “Titik-titik syndrome” kondisi penderita possession syndrome Sebagai Sumber Penciptaan Seni Tari

    Get PDF
    “Titik-titik syndrome” kondisi penderita possession syndrome Sebagai Sumber Penciptaan Seni Tari Pengalaman sebagai penderita possession syndrom yang diderita penulis kemudian dijadikan dasar permasalahan dalam karya tari ini. Melalui metode riset kualitatif yang digunakan untuk mengumpulkan hasil riset tentang possession syndrom yang berada di sekitar lingkungan penulis. Kemudian berlanjut ketahap penentuan tema, judul, dan proses penciptaan. Tema yang dipilih untuk karya tari ini yakni “kondisi penderita Possession Syndrom”.Pemilihan tema ini juga mengacu pada permasalahan di masyarakat yang selalu mengaitkan possession syndrom dengan hal – hal mistik, sehingga yang terjadi perlakuan yang didapat oleh penderita memberi dampak yang semakin buruk bagi tubuh penderita tersebut. Dari tema tersebut kemudian dipilih judul “titik – titik Syndrome”, penggunaan kata titik diawal kalimat sebelum syndrome juga memiliki makna bagi penulis sebagai akhir pencarian bagi diri penulis sebagai penderita possession syndrom yang telah menemukan titik temu dari permasalahan tersebut. Pengalaman ini yang dibagikan penulis dalam karya tari ini. Karya tari ini menggunakan sepuluh penari perempuan, jumlah sepuluh hanya untuk keperluan komposisi, dipilih penari perempuan karena penderita possession syndrom lebih dominan perempuan. Dalam karya ini akan dimunculkan teror – teror audio dan teror visual yang hadir dari lighting,kehadiran teror audio visual memberi dampak ketidak nyamanan bagi penonton hal ini merupakan gambaran dari kondisi yang dialami penderita “possession syndrom

    “Titik-titik Syndrome” Kondisi Penderita Possession Syndrome Sebagai Sumber Penciptaan Seni Tari

    Get PDF
    Pengalaman sebagai penderita possession syndrom yang diderita penulis kemudian dijadikan dasar permasalahan dalam karya tari ini. Melalui metode riset kualitatif yang digunakan untuk mengumpulkan hasil riset tentang possession syndrom yang berada di sekitar lingkungan penulis. Kemudian berlanjut ketahap penentuan tema, judul, dan proses penciptaan. Tema yang dipilih untuk karya tari ini yakni “kondisi penderita Possession Syndrom”.Pemilihan tema ini juga mengacu pada permasalahan di masyarakat yang selalu mengaitkan possession syndrom dengan hal – hal mistik, sehingga yang terjadi perlakuan yang didapat oleh penderita memberi dampak yang semakin buruk bagi tubuh penderita tersebut. Dari tema tersebut kemudian dipilih judul “titik – titik Syndrome”, penggunaan kata titik diawal kalimat sebelum syndrome juga memiliki makna bagi penulis sebagai akhir pencarian bagi diri penulis sebagai penderita possession syndrom yang telah menemukan titik temu dari permasalahan tersebut. Pengalaman ini yang dibagikan penulis dalam karya tari ini. Karya tari ini menggunakan sepuluh penari perempuan, jumlah sepuluh hanya untuk keperluan komposisi, dipilih penari perempuan karena penderita possession syndrom lebih dominan perempuan. Dalam karya ini akan dimunculkan teror – teror audio dan teror visual yang hadir dari lighting, kehadiran teror audio visual memberi dampak ketidak nyamanan bagi penonton hal ini merupakan gambaran dari kondisi yang dialami penderita “possession syndrom
    corecore