MAKNA SOSIAL NILAI-NILAI KEMANUSIAAN PO-5 BAGI GEN Z SUKU BUTON DI K OTA BAUBAU

This research aims to examine how the Butonese Z Generation in Baubau City interprets the social meaning of PO-5 Human Values and how to Implement PO-5 Human Values for the Butonese Z Generation in Baubau City. In this research, the research approach used is qualitative research, while the type of research is descriptive qualitative. Data collection uses observation, interviews and documentation. The research results are 1. Subject knowledge was obtained from campus, school and parental advice. 2. The meaning of PO-5 itself as the foundation of the nation and energy, a guide to life, social procedures and as local wisdom. 3. Implementation of PO-5 is carried out in schools, household rules, in the community and in new community relationships. Then the conclusions are: 1. Lack of understanding of PO-5 culture in providing good and correct education by the government or community, resulting in obstacles to the process of implementing PO-5 for generation Z. 2. Generation Z in Baubau City is less enthusiastic about learning values own culture, they prefer to learn things that are easy to understand from other people's cultures rather than their own culture. 3. Then, with the added background factor, parents now rarely provide advice about the human values of PO-5 itself for the current generation Z

Implementasi Kebijakan Peraturan Bupati Buton Selatan Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Alokasi Dana Desa Pada Desa Lapandewa Kaindea

Implementasi Kebijakan Bupati Buton Selatan Nomor 4 Tahun 2016 tentang Alokasi Dana desa Pada Desa Lapandewa Kaindea. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai Manfaat yang ditimbulkan dari kebijakan Bupati Buton Selatan Nomor 4 Tahun 2016 tentang Alokasi Dana Desa baik itu Pemerintah Desa maupun Masyarakat Desa. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif kualitatif, dimana penelitian ini bermaksud menyajikan suatu gambar yang terperinci tentang suatu situasi khusus, seting sosial, atau hubunga serta memberikan gambaran secara tepat sifat-sifat individu. Sumber Data Utama dalam penelitian ini adalah Wawancara, Informan, selebihnya adalah Data tambahan seperti Dokumen-dokumen, catatan, Laporan-lapaoran maupun Arsip resmi. Implementasi Kebijakan Bupati Buton Selatan Nomor 4 Tahun 2016 tentang lokasiI Dana Desa di Desa Lapandewa Kaindea dapat dikatakan belum Baik. Hal ini dilihat dari 2 indikator yaitu 1) Partisipasi, dimana Pemerintah Desa Lapandewa Kaindea belum sepenuhnya Melibatkan Masyarakat dalam pembahasan Alokasi Dana Desa, 2) Sumber Daya, Pemerintah Desa Lapandewa Kaindea dalam hal Sumber daya Aparat Desa sudah maksimal dalam Bekerja, tapi sebagian Aparat Desa belum sepenuhnya bekerja. Hasil Penelitian menunjukan bahwa 2 indikator pada Iplementasi Kebijakan Bupati Buton Selatan Nomor 4 Tahun 2016 tentang Alokasi Dana Desa did Desa Lapandewa Kaindea Belum Sepenuhnya melibatkan Masyarakat

Students’ Mathematics Achievement and Its Relationship with Parents’ Education Level, and Socio-Economic Status In Turkey

This paper aimed to investigate the impact of gender, parents’ education level, and socio-economic status on students’ mathematics performance. Population of this paper was obtained from PISA 2009 conducted in Turkey. The method used in this study was an independent t-test analysis, Oneway ANOVA, correlation and linear regression. The results of this study revealed that gender differences and mathematics achievement in Turkish students who participated in PISA 2009 are statistically significant but practically is not significant. Parents’ education level of Turkish students in this research has an impact on Turkish students’ mathematics achievements. The most significant difference is found between group ISCED 5A, 6 and none highest education level of parents and practically this difference is significant. The last main point of the result in this study is Index of Economic, Social, and Cultural Status (ESCS) has a positive impact on mathematics achievement. ESCS and mathematics achievement show a positive and linear relationship. ESCS is a significant predictor of mathematics achievements.Keywords: mathematics achievement, gender, parents’ education level, socio-economic statu

Pendekatan Fenomenologi dalam Studi Agama Konsep, Kritik dan Aplikasi

Phenomenological approach to the study of religion has played such a significant role in unraveling mysteries of religious experiences. By bracketing-out (epoch?), a researcher must suspend all of his/her judgments concerning the phenomenon under investigation in order that he/she may gain the real knowledge of the religious phenomena and experience as well as the essence of a religion. However, this approach has been subjugated to many critiques which show that it is vulnerable on the following areas: the continued philosophical viability of the phenomenology of religion, the surreptitious theological assumptions or motives behind this approach, and the public role of scholar in social community under study

GAGASAN KHALED ABU FADL TENTANG “ISLAM MODERAT VERSUS ISLAM PURITAN (PERSPEKTIF SOSIOLOGI PENGETAHUAN)

The spread of the Islamic puritan movements, which have beeninfluenced by Wahhabism and Salafism, is not positive for Muslimsocieties. According to Abu al-Fadl, the role of moderate Islam tocounter those movements is very important. The main purpose of themoderate Islam project is to establish a strong civil society based ontolerance and respect for human rights. To do this, the moderate Islamtakes the moral values such as equality, justice, and protection of humanlife as the foundation of Islamic law. Therefore, if one finds acontradiction between the literal meaning of religious texts and the basicmoral values, the latter should be prioritized. Moreover, to interpretreligious texts, one does not only need religious traditional knowledge,but also modern social sciences and humanities

PENDIDIKAN KARAKTER MENUJU MASYARAKAT BERADAB

Artikel ini berusaha mengeskplorasi gagasan terkait dengan pendidikan karakter. Membangun pendidikan karakter bukan hanya penting tapi sangat dibutuhkan, guna mereformasi karakter fujur bangsa menuju peradaban bangsa yang berakhlak mulia dan berilmu serta berdaya saing. Berbagai peraturan/kebijakan telah dilakukan sebagai upaya terciptanya pendidikan karakter. Terwujudnya pendidikan karakter bukan hal mudah melainkan membutuhkan proses dan pendekatan strategis, serta daya dukung bersama dan kebersamaan. Namun aspek penting untuk efektifitas pendidikan karakter adalah keteladan kepemimpinan

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP DEKADENSI MORAL ANAK

Manusia sangat membutuhkan teknologi, sebab dengan teknologi maka dapat memudahkan pekerjaan manusia. Namun demikian jika salah dalam memanfaatkan teknologi, maka akan berakibat pada terjadinya dekadensi moral pada anak. Artikel ini  bertujuan untuk mengetahui dampak teknologi terhadap moral anak. Yang dimaksud dengan teknologi dalam artikel ini antara lain adalah siaran televisi, radio, koran serta siaran elektronik lainnya. Sedangkan selanjutnya teknologi adalah merupakan perpanjangan tangan manusia untuk dapat memanfaakan alam dan sesuatu yang ada disekelilingnya yang tujuannya untuk mempermudah pemenuhan kebutuhan manusia secara maksimal. Dalam mengatasi dampak teknologi terhadap moral anak maka dibutuhkan peran orang tua sebagai pendidik yang pertama dan utama bagi anak. Pengaruh teknologi terhadap dekadensi moral anak adalah bukan hanya terletak pada teknologinya tapi pemanfaatan siaran harus selalu mendapat perhatian, pengawasan, dan kontrol yang serius dari orang tua di rumah maupun guru di sekolah agar terhindar dari terjadinya dekadensi moral pada ana

Interaksi Power dan Knowledge dalam Konstruksi Mazhab Fiqih dalam Perspektif Historis

This paper deals with the development of the term madhhab in the history of Islamic law. As a vital concept in Islamic law, the meaning of madhhab has undergone several changes. At first, it was related only to a personal opinion of a mujtahid. Then it was related to a view of ulama belonging to a particular school of thought, and finally it is understood as a doctrinal opinion with distinctive legal concepts and methodologies controlled by the authority of the ulama who occupy the axis of the madhhab hierarchy. Some madhhabs have gone extinct due to their irrelevant concepts, but some others managed to survive due to their ability to make a ?great synthesis? between reason and revelation, text and context. Some of these surviving madhhabs have even become the official madhhab of a Muslim state and made obvious contribution in the formation of Islamic law in that particular country. It is to this issue that this paper is mainly concerned with

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DTV BROADCASTING DI INDONESIA

Television (DTV) adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara dan data ke pesawat televisi dimana jika dibandingkan dengan TV analog memiliki kualitas penerimaan yang lebih baik, kebutuhan daya pancar yang lebih kecil, ketahanan terhadap interferensi dan kondisi lintasan radio yang berubah-ubah terhadap waktu serta penggunaan bandwidth yang lebih efisien. Broadcasting merupakan kegiatan pemancar luasan siaran melalui sarana pemancar dan atau sarana transmisi di darat, laut atau antariksa dengan menggunakan spectrum frekuensi radio melalui udara, kabel dan atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran. Migrasi penyiaran televisi analog ke teknologi penyiaran televisi digital membawa perubahan yang radikal dalam industri penyiaran. Konvergensi media dalam penyiaran televisi digital menjadi semakin tajam dan intensif. Konvergensi media ini mengakibatkan berkembangnya teknologi komunikasi. Dalam perkembangannya mengarah penyempurnaan dari waktu ke waktu, lebih praktis sehingga bisa dibawa kemana-mana (mobile), lebih cepat penyajian informasi, lebih global dan compatible atau cocok untuk penerapan dengan kemajuan teknologi disektor lainnya