2,224 research outputs found

    Production of fodder grasses and legumes in intensive ruminant production system

    Get PDF

    Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Melalui Metode Tanya Jawab Di Kelas IV SDN Batangono Kecamatan Buko Kabupaten Bangkep

    Full text link
    Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya minat dan hasil belajar siswa, yang dibuktikan dengan hasil tes pra tindakan yaitu persentase ketuntasan klasikal adalah 60% atau 8 siswa yang tidak tuntas dari 20 siswa, dan daya serap klasikal 63,5% serta hasil rata-rata hanya mencapai 6,4. Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah minat belajar siswa kelas IV SDN Batangono Kecamatan Buko Kabupaten Banggai Kepulauan dapat meningkat dengan menggunakan metode tanya jawab pada pelajaran IPS?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa kelas IV SDN Batangono Kecamatan Buko Kabupaten Banggai Kepulauan dengan menggunakan metode tanya jawab pada pelajaran IPS. Jumlah siswa sebanyak 20 orang. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri atas dua siklus. Rancangan penelitian mengikuti tahap penelitian yang mengacu pada modifikasi diagram Kemmis dan Mc. Taggart, yaitu 1) Perencanaan tindakan, 2) Pelaksanaan tindakan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi guru dan penilaian minat belajar siswa, serta tes hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar, dari siklus I ke siklus II. Peningkatan tersebut dibuktikan dengan hasil penilaian minat belajar siswa pada siklus I rata-rata hasil penilaian adalah 65,4% dalam kriteria aktif dan meningkat pada siklus II yaitu diiperoleh minat belajar rata-rata dalam kriteria sangat aktif atau persentase mencapai 79,2%. Analisis tes hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus I, yakni siswa yang tuntas 15 dari 20 siswa atau persentase ketuntasan klasikal sebesar 75% dan daya serap klasikal 73,5%. Pada siklus II siswa yang tuntas 19 dari 20 siswa atau ketuntasan klasikal 91% dan dan daya serap klasikal sebesar 80,5%. Dengan demikian, berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode tanya jawab pada pelajaran IPS dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IV SDN Batangono Kecamatan Buko Kabupaten Banggai Kepulauan. Minat belajar yang telah dicapai oleh siswa kelas IVSDN Batangono dalam pelajaran IPS dipertahankan bahkan ditingkatkan lag

    Etos Kerja Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar

    Full text link
    : Etos kerja menjadi salah satu tolok ukur terhadap keberhasilan Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh informasi dan menjelaskan mengenai etos kerja Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Kecamatan Galesong Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kuantitatif yang dimaksudkan untuk menggambarkan data penelitian secara interpretatif berlandaskan teori dengan menggunakan tabel frekuensi skor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etos kerja pegawai negeri sipil ditinjau dari aspek ide individualisme / independensi termasuk kategori baik. Namun demikian, indikator manajemen waktu ternyata termasuk dalam kategori buruk disebabkan masih banyak pegawai yang belum dapat mengelola waktunya dengan baik dalam melaksanakan pekerjaannya. Di samping itu, etos kerja pegawai negeri sipil ditinjau dari aspek pengaruh positif bekerja terhadap individu termasuk dalam kategori sangat baik, yang ditunjukkan dari bagaimana pegawai pada kantor tersebut melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik karena setiap pegawai selalu beranggapan bahwa pekerjaan yang ia kerjakan akan menghasilkan sebuah pengaruh yang positif bagi meraka. Oleh karena itu, manajemen waktu yang baik sangat diperlukan demi terwujudnya efektivitas dan efisensi dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kantor Kecamatan Galesong Selatan.Kata kunci : Etos kerja, Pegawai negeri sipil, Kantor kecamatan. Abstract : Work ethic became one of the benchmarks for the success of the Civil Service in carrying out his job as a public servant. This study aims to obtain information and explain about the work ethic of the Civil Service in South Galesong District. The method used is descriptive-quantitative method that intended to describe the data in interpretive research based theory using frequency table scores. The result of this study showed that the work ethic of civil servants, in terms of individualism/independency aspects, is categorized good. However, in terms of time management indicator is categorized bad because still there are many employees have not been able to manage their time properly in doing their job. In addition, the work ethic of civil servants in terms of positive influence aspects to individuals is categorized excellent that showed in how well the employees carrying out their duties and responsibilities. This was based on the view of every employee that often assumes the work he is doing will produce a positive influence on himself. Therefore, adequate time management is necessary in order to achieve effectiveness and efficiency in governance at South Galesong Subdistrict.Keywords : Work ethics, Civil service, Office of subdistrict

    Kualitas Pelayanan pada Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal Kabupaten Barru

    Full text link
    : Pelayanan yang berkualitas merupakan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan standar pelayanan, akan tetapi pelayanan publik ternyata seringkali mengecewakan dibandingkan memuaskan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan kualitas pelayanan pada Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal Kabupaten Barru. Metode penelitiannya adalah survai dengan desain deskriptif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan angket, wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Data dianalisis secara deskriptif interpretatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan di Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal yang diberikan pada masyarakat berada pada kategori berkualitas. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata skor untuk keseluruhan sub variabel yaitu 3,86 yang apabila didasarkan pada kriteria dan rentang skala yang ada termasuk dalam kategori berkualitas. Variabel penelitian digambarkan dengan menggunakan 10 sub variabel yaitu ketepatan pelayanan, akurasi pelayanan, kesopanan dan keramahan, tanggung jawab, kelengkapan, kemudahan mendapatkan pelayanan, variasi model pelayanan, pelayanan pribadi, Kenyamanan, serta atribut pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 indikator tersebut terdapat 1 indikator berada dalam kategori kurang berkualitas yakni ketepatan waktu.Kata kunci : Kualitas pelayanan, Perizinan, Penanaman modal. Abstract : Quality services are the services provided to the customer in accordance with the standards of services, but public service is often disappointing rather than satisfying. Therefore, this study aims to identify and to define the quality of services in Licensing and Investment Services Office of Barru Regency. The research method was a descriptive design survey. The technique of collecting data was using questionnaires. Data was analyzed descriptively interpretative. The results shows that the quality of services in the Licensing and Investment Services Office to the community is categorized good quality. This can be seen from the average score of the entire sub-variables at 3.86 that based on the criterion and existing scale ranges can be categorized good quality. The research variables described by using 10 sub-variables that are services target, accuracy service, courtesy and hospitality, responsibility, completeness, access to services, the variation model of service, personal care, comfort and support attributes. The research findings show that of the 10 indicators, there is one indicator that has been categorized as less quality, that is punctuality.Keywords : Service quality, Licensing, Investment

    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Aset Pasca Pemekaran Wilayah dan Pengaruhnya terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah di Kab. Tapanuli Selatan

    Full text link
    This study aims to determine the factors that affect the asset management post-expansion area and its effecton the quality of financial reports of government in South Tapanuli.This study is a qualitative descriptive study,which aims to explore the factors that affect the asset management post-expansion area and its effect on thequality of financial reporting. Data were collected through interviews with the informants, the studydocumentation, as well as observation or triangulation or a mix of all three. Stages of data analysis used includedata reduction, display data, and drawing conclusions or verification in the preparation of a workinghypothesis.The results showed that factors affecting the asset management division of the post in theGovernment of South Tapanuli include: human resources knowledge assets management, proof of ownership ofassets, valuation of assets, leadership commitment, and attitude: lack of awareness and responsibility.Management of assets after the post-expansion area affects the quality of government financial reports.Keywords: Expansion Areas, Asset Management, Quality of Financial Statement

    Studi Empiris Hubungan Metrik Kohesi dengan Kecendrungan Kesalahan pada Aplikasi Berorientasi Objek

    Full text link
    Salah satu faktor penting dari suatu perangkat lunak adalah kualitas. Kualitas perangkat lunak yang baik ditunjukkan dengan minimalnya kesalahan-kesalahan yang ditemukan pada saat implementasi. Kesalahan yang ditemukan di awal pengembangan dapat mengurangi biaya, USAha dan waktu untuk perbaikan. Pada penelitian ini, akan diuji pengaruh antara salah satu metrik kualitas internal yaitu kohesi dan kecenderungan kesalahan pada perangkat lunak berorientasi objek. Data yang digunakan dalam penelitian berupa perangkat lunak berkode bebas yang dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java. Pengukuran metrik kohesi dilakukan pada tahap desain dan implementasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif antara metrik kualitas kohesi terutama pada kode sumber dengan kecenderungan kesalahan perangkat lunak berorientasi obje

    Squamous Cell Carcinoma of the Oral Tongue: a Single Institution Retrospective Cohort Study From Mansoura University Hospital

    Full text link
    Background: Egyptian hospital–based statistics showed that head & neck carcinomas represent 18% of all cancers and mostly diagnosed at advanced stages. Our Clinical Oncology & Nuclear Medicine Department of Mansoura Faculty of Medicine serves a large rural area of the Delta region of Egypt. There is no previous study in our institution that focused on oral tongue carcinoma alone. This study aims in establishing the demographics, treatment outcome and prognostic factors of oral tongue squamous cell carcinoma (SCC). Methods: We retrospectively reviewed data of 50 cases with oral tongue SCC treated in our department from January 2014 to December 2016 to evaluate the demography, pathological characteristics, and therapeutic modalities. We estimated the survival rates during the entire follow-up period by the Kaplan–Meier method. The univariate and multivariate Cox proportional hazards analysis were performed for prognostic factors determination. Results: The median follow-up was 30 months (range: 4-45 months). The 3-year overall survival (OS) and disease-free survival (DFS) rates were 68% and 60% respectively. By univariate analysis, both advanced stages (III, IVA) and depth of invasion >0.5 cm were statistically significant as prognostic factors for 3-year DFS and OS rates. DFS rates were 34% vs. 98% for stage III and IVA vs. stage I and II respectively (p = 0.001); 52% vs. 78% for >0.5 cm vs. ≤0.5 cm depth of invasion (p = 0.003). OS rates were 36% vs. 99% for stage III and IVA vs. stage I and II respectively (p = 0.002); 52% vs. 80% for >0.5 cm vs. ≤0.5 cm depth of invasion (p = 0.001). Multivariate analysis of prognostic factors affecting 3-year DFS and OS rates confirmed the statistical significance of the same 2 factors. Conclusions: The majority of our patients were males below 60 years. Tumors were mainly found at stage III and were moderately differentiated. Vascular invasion and lymphatic permeation were uncommon. Staging and tumor invasion depth significantly affected the outcome. The 3-year OS and DFS were 68% and 60% respectively

    Pengaruh Profesionalisme , Kompetensi dan Etika Profesi Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Laporan Keuangan

    Get PDF
    Pertimbangan auditor tentang materialitas berupa masalah kebijakan profesional dan dipengaruhi olehpersepsi auditor tentang kebutuhan yang beralasan dari laporan keuangan. Tingkat materialitas laporankeuangan suatu entitas tidak akan sama dengan entitas lain tergantung pada ukuran entitas tersebut.Tanggung jawab auditor adalah menentukan apakah laporan keuangan mengandung kesalahan yang material.Jika auditor menemukan kesalahan yang material, dia akan meminta perhatian klien supayamelakukan tindakan perbaikan. Jika klien menolak untuk memperbaiki laporan keuangan, pendapatdengan kualifikasi atau pendapat tidak wajar akan dikeluarkan oleh auditor, tergantung pada sejauh manamaterialitas kesalahan penyajian. Tanggung jawab inilah yang menuntut auditor harus bisa memeriksa denganteliti laporan keuangan kliennya, tentunya berdasarkan prinsip akuntansi berterima umum. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui pengaruh profesionalisme, kompetensi, dan etika profesi auditor terhadap tingkatmaterialitas laporan keuangan. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah materialitas (Y) sebagaivariabel dependen, profesionalisme auditor (X1), kompetensi auditor (X2), dan etika profesi auditor (X3) sebagaivariabel independen. Penelitian ini dilakukan dengan metode kausal komparatif, sedangkan populasi dalampenelitian ini adalah auditor yang bekerja di KAP di wilayah Malang sesuai dengan Directory 2013 KantorAkuntan Publik. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Samplingyaitu dengan menyesuaikan diri berdasarkan kriteria atau tujuan tertentu/disengaja. Pengumpulandatadilakukan dengan metode kuisioner, wawancara, dan studi pustaka. Selanjutnya metode yang digunakanuntuk mengolah dan menganalisis data penelitian ini adalah pengujian validitas dan reliabilitas, statistikdeskriptif, dan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda yaitu, uji t, uji F, dankoefisien determinasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa profesionalisme, kompetensi, dan etikaprofesi auditor berpengaruh terhadap tingkat materialitas laporan keuangan. Hal ini ditunjukkan olehprofesionalisme auditor mempunyai koefisien regresi bernilai positif (0.489) dan signifikan pada p-value dibawah 0,05 (p=0,000), kompetensi auditor mempunyai koefisien regresi bernilai positif (0,555) dan signifikanpada p-value di bawah 0,05 (p=0,000), etika profesi auditor mempunyai koefisien regresi bernilai negatif (-0,164) dan signifikan pada p-value di bawah 0,05 (p=0,039)

    Analisis Penerapan PSAK No. 45 dan Pmk No. 76/pmk.05/2008 Tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba pada Unit Bisnis Griya Brawijaya Universitas Brawijaya Berstatus Badan Layanan Umum

    Get PDF
    Karakteristik pada lembaga Badan Layanan Umum (BLU) adalah timbulnya transasksi yang jarang atau bahkan tidak pernah terjadi dalam organisasi bisnis misalnya dalam penerimaan sumbanga. Unit bisnis Griya Brawijaya berada di bawan tanggungjawab Universitas Brawijaya namun dalam pengelolaan dana yang ada di unit bisnis dilakukan secara penuh oleh Unit Bisnis Griya Brawijaya. Keadaan ini dan karakteristik yang spesial pada status Unit Bisnis Griya Brawijaya memunculkan dugaan bahwa dalam penyusunan laporan keuangan belum menerapkan peraturan yang berlaku untuk organisasi nirlaba yang mengacu pada peraturan PSAK No. 45 atau tentang peraturan BLU. Adanya penjualan sejumlah produk atau jasa yang dihasilkan dari pusat USAha komersial yang memunculkan kesalahan mulai dari kebijakan penetapan tarif, penggunaan sejumlah dana sampai pada pertanggungjawabannya.Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk memberikan penilaian atas pengungkapan pada penyusunan laporan keuangan berdasarkan PSAK 45 dan PMK No. 76/PMK.05/2008 pada Unit Bisnis Griya Brawijaya dan untuk menemukan bukti empiris tentang alur pembukuan seluruh dana yang ada di Unit Bisnis Griya Brawijaya. Penelitian ini menggunakan model penelitian kualitatif deskriptif sedangkan analisis penelitian yang digunakan adalah dengan disclosure index. Disclosure index adalah perbandingan jumlah indeks yang diungkapkan dengan jumlah indeks yang seharusnya diungkapkan. Hasil perhitungan angka dari check list dalam tabel disclosure indeks menunjukkan bahwa poin yang telah diungkapkan Unit Bisnis Griya Brawijaya sebanyak 50 poin dari total keseluruhan 61 poin yang harus diungkapkan, jadi masih ada 11 poin yang belum diungkapkan. Hasil dari perhitungan disclosure indeks sebesar 81,96%, hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan yang telah dilakukan Unit Bisnis Griya Brawijaya sudah tergolong sangat lengkap. Namum demikian, diharapkan Unit Bisnis Griya Brawijaya mampu meningkatkan kelengkapan pengungkapan untuk memberikan informsi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan

    Pengaruh Independensi, Profesionlisme, Rotasi KAP, dan Anggaran Waktu terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Kantor Akuntan Publik di Wilayah Kota Malang)

    Get PDF
    Kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor berperan penting bagi pihak-pihakpemakai laporan keuangan tersebut. Supaya semakin berkualitas, auditor memerlukan variabelvariabelyang dapat mempengaruhi kualitas audit. Sesuai dengan tujuan penelitian kali ini yaituuntuk menguji pengaruh independensi, profesionalisme, rotasi KAP, dan anggaran waktuterhadap kualitas audit dan mengetahui variabel manakah yang paling berpengaruh. Penelitianini tergolong dalam jenis explanatory research. Objek penelitian ini adalah auditor yang bekerjapada Kantor Akuntan Publik yang berlokasi di wilayah Kota Malang yang berjumlah 120 orang.Objek tersebut lalu diambil sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan beberapakriteria tertentu, sehingga diketahui jumlah sample berjumlah 95 orang auditor. Teknikpengumpulan data yang digunakan yaitu metode kuesioner yang berisi daftar pernyataan tentangvariabel independensi, profesionalisme, rotasi KAP, anggaran waktu, dan kualitas audit.Penelitian ini menggunakan teknik analisis yaitu metode regresi linier berganda. Berdasarkanhasil analisis, disimpulkan bahwa variabel independensi, profesionalisme, rotasi KAP, dananggaran secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap kualitas audit. Variabel yang palingberpengaruh yaitu profesionalisme dengan nilai sebesar 0,386. Termuat saran untuk penelitianselanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan menggunakan studi empiris Kantor AkuntanPublik, agar memilih waktu yang tepat untuk membagikan kuisioner pada auditor. Karena padaakhir tahun auditor cenderung sibuk dengan tugas audit, sehingga kesulitan bagi peneliti untukmengumpulkan kembali kuisioner yang telah disebarkan
    corecore