493 research outputs found

    Self-medications with potential abuse in the Middle East: a systematic literature review

    Get PDF
    Self-medication (SM) is highly prevalent in the Middle East. However, regulations in the Middle East are not always enforced and therefore many prescription medicines can be purchased as SM, resulting in potential abuse of many medicines. The aim of this article, therefore, was to undertake a comprehensive review to identify the different types of self-medications involved in abuse in the Middle East and to identify harms related to SM abuse. An extensive review of the published literature pertaining to the subject (1990–2015) was conducted using PubMed, Web of Science, Cochrane and Google Scholar databases for OTC medication abuse in the Middle East. Twenty two papers were identified. Medications involved in SM abuse included: psychoactive prescription-only medicines, codeine-containing products, tramadol, anabolic steroids, sedative antihistamines, decongestants and laxatives. Moreover, studies in the region rarely reported harms related to SM abuse and strategies to limit this abuse. Potential SM abuse involving a range of medicines is a public health problem in the Middle East. Future interventions and regulations should be applied to limit the expansion of SM use and potential abuse

    Hadronic vacuum polarization contribution to the anomalous magnetic moments of leptons from first principles

    Get PDF
    We compute the leading, strong-interaction contribution to the anomalous magnetic moment of the electron, muon and tau using lattice quantum chromodynamics (QCD) simulations. Calculations include the effects of uu, dd, ss and cc quarks and are performed directly at the physical values of the quark masses and in volumes of linear extent larger than 6 fm6\,\mathrm{fm}. All connected and disconnected Wick contractions are calculated. Continuum limits are carried out using six lattice spacings. We obtain aeLO−HVP=189.3(2.6)(5.6)×10−14a_e^\mathrm{LO-HVP}=189.3(2.6)(5.6)\times 10^{-14}, aμLO−HVP=711.1(7.5)(17.4)×10−10a_\mu^\mathrm{LO-HVP}=711.1(7.5)(17.4)\times 10^{-10} and aτLO−HVP=341.0(0.8)(3.2)×10−8a_\tau^\mathrm{LO-HVP}=341.0(0.8)(3.2)\times 10^{-8}, where the first error is statistical and the second is systematic.Comment: 17 pages, 8 figures (in 13 PDF files), RevTeX 4.1. Minor changes to results and to text. References updated. Matches version published in Physical Review Letter

    Response to comment on "Human-specific gain of function in a developmental enhancer"

    Get PDF
    Duret and Galtier argue that human-specific sequence divergence and gain of function in the HACNS1 enhancer result from deleterious biased gene conversion (BGC) with no contribution from positive selection. We reinforce our previous conclusion by analyzing hypothesized BGC events genomewide and assessing the effect of recombination rates on human-accelerated conserved noncoding sequence ascertainment. We also provide evidence that AT → GC substitution bias can coexist with positive selection

    Analisis Pengelolaan Pendapatan Daerah (Pad) Terhadap Peningkatan Pembangunan Di Kabupaten Sorong

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses penentuan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sorong dan untuk mengetahui upaya pemerintah daerah dalam merealisasikan target Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pada penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dimana teknik penggumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumen. Dari hasil analisis yang dilakukan maka Kemampuan rutin daerah Kabupaten Sorong rata-rata sebesar 119,15 %.  Artinya adalah bahwa setiap Rp100,- pengeluaran rutin yang harus ditanggung daerah dapat ditanggulangi dengan PAD yang dimiliki, yaitu sebesar Rp119,15,-,  atau  dengan  kata lain PAD yang dimiliki masih lebih besar dari belanja rutin yang harus dikeluarkan.  Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Sorong memiliki kemampuan yang baik dalam membiayai keperluan rutin pemerintahan, mengingat pembiayaan untuk belanja pegawai masih menjadi tanggungan Pemerintah Pusat.  Namun demikian apabila belanja pegawai sebagai bagian dari pengeluaran rutin ditanggung oleh Pemerintah Daerah sendiri, maka sudah tentu kemampuan rutin daerahnya menjadi rendah sekali. Kontribusi sumber-sumber PAD terhadap total PAD menggambarkan besar/kecilnya peran atau sumbangsih yang diberikan oleh sumber-sumber PAD tersebut terhadap total PAD.  Selama periode analisis dari tahun anggaran 2005/2006 sampai dengan tahun anggaran 2015, pajak dan retribusi daerah sangat mendominasi perolehan PAD.  Rata-rata kontribusi yang disumbangkan adalah masing-masing sebesar 53,02 %,dan 36,58 %.  Artinya dari kedua sumber PAD tersebut diperoleh sebesar 89,60 %
    • …
    corecore