3,217 research outputs found
The Proton-Deuteron Break-Up Process in a Three-Dimensional Approach
The pd break-up amplitude in the Faddeev scheme is calculated by employing a
three-dimensional method without partial wave decomposition (PWD). In a first
step and in view of higher energies only the leading term is evaluated and this
for the process d(p,n)pp. A comparison with the results based on PWD reveals
discrepancies in the cross section around 200 MeV. This indicates the onset of
a limitation of the partial wave scheme. Also, around 200 MeV relativistic
effects are clearly visible and the use of relativistic kinematics shifts the
cross section peak to where the experimental peak is located. The theoretical
peak height, however, is wrong and calls first of all for the inclusion of
rescattering terms, which are shown to be important in a nonrelativistic full
Faddeev calculation in PWD.Comment: 4 pages, 5 figures, Proceeding of the Second Asia-Pasific Conference
on Few-Body Problem in Physics, August 2002, Shanghai, Chin
PROTOTYPE JEMURAN OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER
Abstrak — Pakaian yang dijemur dibawah matahari akan menjadi basah kembali apabila tidak segera dipindahkan. Dalam beberapa keadaan pakaian yang sedang dijemur bukan tidak segera dipindahkan, akan tetapi terkadang lupa untuk dipindahkan, atau pemilik sedang tidak ada di rumah. Permasalahan ini tentu dapat diselesaikan apabila ada suatu sistem yang secara otomatis menarik pakaian yang sedang dijemur. Dalam penelitian ini akan dikembangkan suatu prototype yang dapat menarik pakaian yang sedang dijemur apabila kondisi akan turun hujan. Konsep daripada prototype yang akan dikembangkan ini adalah pakaian akan ditarik dengan menggunakan motor servo apabila sensor hujan mendeteksi adanya air hujan yang akan jatuh. Disamping itu juga digunakan sensor LDR untuk mendeteksi kondisi mendung, sehingga prediksi hujan menjadi lebih akurat. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini yaitu sistem bekerja secara efektif dan efisien, dimana sistem mampu mendeteksi kondisi hujan dengan baik, sehingga berdampak kepada keakuratan dalam memindahkan pakaian yang sedang dijemur. Disamping itu sistem juga akan menjemur kembali pakaian apabila sensor membaca kondisi cuaca sudah cerah kembali. Untuk pengembangan kedepannya, diharapkan penambahan fitur yang dapat mendeteksi tingkat kekeringan pakaian yang sudah dijemur, sehingga walaupun sistem membaca cuaca diluar sudah cerah kembali, tidak akan mengeluarkan jemuran kembali dibawah matahari apabila pakaian sudah kering.Kata Kunci—Arduino, Jemuran Otomatis, Mikrokontroler, Sensor Hujan, Sensor LDR
Pengaruh Price Earning Ratio (Per), Price to Book Value (Pbv), Debt to Equity Ratio (Der), Return on Asset (Roa), Terhadap Return Saham Dalam Jakarta Islamic Index
The stock market is the place to look for funding activities of the company to fund its operations . The main function of the capital market is as a means of capital formation and accumulation of funds for the financing of a company . In order to facilitate the needs of Muslims in Indonesia who have interest in investment in capital market products , then developed Islamic capital markets in accordance with the basic principles of Islam which is expected to add an alternative means of investment in Indonesia in addition to the investment , which is already known and growing banking sector . Islamic stocks are stocks that the operation does not conflict with Islamic law , either the product or its management . Grouping Islamic stocks are in the Jakarta Islamic Index ( JII ) at the Indonesian Stock Exchange ( BEI ) . Getting a return ( profit ) is the main objective of the trading activity of investors in the capital market . Analysis of the company is one of the means used to analyze a stock investor to do by looking at the financial performance assessed with financial ratios . This study aimed to analyze the effect of Price Earning Ratio ( PER ) , Price to Book Value ( PBV ) Debt To Equity Ratio ( DER ) and Return on Assets ( ROA ) on stock returns is incorporated in the Jakarta Islamic Index ( JII ) the period of 2008 – 2012
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KETUA OSIS PADA SMA NEGERI 1 BIREUEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN TOPSIS
Abstrak — Penggunaan perangkat teknologi informasi merupakan hal yang mutlak digunakan sekarang, tidak hanya kalangan bisnis yang menggunakannya tetapi juga dari kalangan pendidikan. Banyak sekolah yang menggunakannya untuk promosi sekolah dan kegiatan lainnya untuk mempermudah siswa serta orang-orang yang terlibat didalamnya dalam mengakses informasi sekolah. Keberadaan organisasi OSIS di sekolah merupakan sarana yang baik untuk melatih bakat kepemimpinan siswa, oleh karena itu keberadaan ketua OSIS sebagai pengatur organisasi dipandang sebagai orang yang penting dan harus dipilih sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Mengingat pentingnya peran ketua OSIS maka dirancanglah sebuah sistem pendukung keputusan untuk pemilihan ketua OSIS untuk mempermudah dalam menyeleksi calon Ketua OSIS yang penilaiannya diarahkan kepada setiap kriteria yang telah ditetapkan. Metode yang digunakan yaitu metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dan Topsis (Technique For Order Preference by similarity to Ideal solution). Metode AHP digunakan untuk pembobotan kriteria dan uji konsistensi terhadap matriks berpasangan. Metode Topsis digunakan untuk perangkingan nilai akhir dari masing-masing calon ketua OSIS. Dengan menggunakan kedua metode tersebut, maka diperoleh nilai terbaik dari calon ketua OSIS dari beberapa kriteria (Kepribadian, Prestasi, Kecakapan berbahasa, Tanggung jawab dan visi misi) adalah Mubaasyir (0,68), M.Khalif (0,34) dan Zikri (0,30). Kata Kunci—Analitycal Hierarchy Process, TOPSIS, Sistem Pendukung Keputusan
Inertial Navigation System Design Using Inertial Measurement Unit 10 DoF on Diver Propulsion Vehicle
Navigation system on DPV uses an analog compass to display the direction of the displacement angle of the vehicle through the degree of angle and the cardinal direction. It can’t display other data, such as the orientation angle and dive depth, which are needed to optimize the performance of DPV. INS is used as navigation system, where within the system there are IMU and computer device. INS works with measuring linear acceleration, rotation rate and magnetic field using accelerometer, gyroscope, and magnetometer on IMU. The reading result are processed by computer device using digital low-pass filter, Madgwick quaternion, and Euler angles to obtain angle orientation data in the form of roll, pitch, and yaw angles. The IMU on INS is configured with a pressure sensor that works with measuring hidrostatic pressure to obtain dive depth. Obtained results of orientation angle measurements that has the furthest error value of 3.00o, with the furthest average error valueof 0.96o, and the furthest noise value of at steady state of 1.00o. Results of depth measurement has furthest error value of 2.00 cm, with furthest average error value of 1.30 cm, and furthest noise value at steady state of 0 cm
Analisa Keamanan Metode Enkripsi Wired Equivalent Privacy (Wep) Pada Perangkat Wireless Acsess Point
Keamanan jaringan wireless menjadi sebuah hal yang sangat penting mengingat paket data yang lalu-lalang di udara dapat dengan mudah diakses oleh pihak yang tidak sah. Berbeda dengan jaringan kabel yang hanya terhubung apabila terkoneksi via kabel, jaringan wireless mempunyai masalah yang sangat kompleks karena siapapun dapat terhubung kedalam jaringan dikarenakan media udara yang bersifat bebas. Dari permasalahan ini, timbul inisisatif daripada para pengembang untuk lebih fokus kepada metode pengamanan jaringan wireless. Metode WEP merupakan salah satu metode yang umum dan masih digunakan saat ini dalam mengamankan jaringan wireless. Dalam penelitian ini, dilakukan analisa dengan teknik penetrasi menggunakan tools yang sudah ada yang kompatibel dengan sistem operasi open source Linux Bactrack. Beberapa teknik dengan menggunakan tools tersebut adalah mencari informasi target jaringan wireless, mengumpulkan paket data yang ada dalam jaringan wireless, melakukan tahapan untuk membantu terjadinya paket data apabila poin kedua terlalu lama, melakukan tahapan untuk mendapatkan WEP Keys dan menggunakan WEP Keys agar terhubung kedalam jaringan yang menjadi target. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa standar keamanan WEP sudah tidak efektif dalam mengamankan sebuah jaringan wireless. Hal ini dikarenakan WEP Keys dapat dengan mudah didapatkan melalui teknik pengumpulan paket data yang dilakukan.Kata Kunci: Analisa Keamanan, Metode Enkripsi Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Perangkat Wireless Acsess Point. PENDAHULUANPenggunaan wireless memberikan Kenyamanan tersendiri dikarenakan wireless menggunakan udara sebagai media transmisi data. Instalasi yang fleksibel menjadikan jaringan wireless semakin populer dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan media kabel sebagai media transmisi data. Namun, fleksibelitas ini ternyata menimbulkan permasalahan keamanan yang cukup serius. Hal ini dikarenakan penggunaan media udara yang bersifat free, sehingga siapa saja dapat terhubung kedalam jaringan dengan syarat perangkat penerima (receiver) berada dalam jangkauan yang dekat dengan perangkat pemancar (transmitter). Penelitian-penelitian dilakukan demi mengatasi permasalahan yang terjadi, salah satu nya adalah menyangkut dengan kemanan teknologi wireless
Distinguishing Ionospheric Scintillation from Multipath in GNSS Signals Using Bagged Decision Trees Algorithm
This paper presents a machine learning model able to distinguish between ionospheric scintillation and multipath in GNSS-based scintillation monitoring data. The inputs to the model are the average signal intensity, the variance in the signal intensity, and the covariance between the in-phase and the quadrature-phase outputs of the tracking loop of a GNSS receiver. The model labels the data as either scintillated, multipath affected, or clean GNSS signal. The overall accuracy of the model is 96% with 2% miss-detection rate and a negligible false alarm rate for the scintillation class in particular. The gain in the amount of scintillation data is up to 17.5% that would have been discarded if an elevation mask of 30° was implemented
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sesuai Dengan Gender Dalam Pemecahan Masalah Pada Materi Balok Dan Kubus (Studi Kasus Pada Siswa SMP Kelas VIII SMP Islam Al-azhar 29 Semarang)
The aim of this research was to analyze the ability of mathematical communication in solving the problem of cube and cuboid material among male and female students in grade VIII of Islam Junior High School 29 Al-Azhar Semarang. This research was a qualitative research using case studies approach and used purposive sampling techniques to select the subjects of the study. The subjects were 4 students namely 2 male and 2 female students. The technique of data collection was conducted by reviewing documents and archives, conducting written tests and interviews. This study used triangulation time to validate the data. The data analysis techniques used in this research were data reduction, data presentation, and conclusion. The results showed that: (1) male students: (a) could express, demonstrate, and deliver their mathematical ideas visually, understand and interpret their mathematical ideas in writen or other visual forms, were able to convey the matemathical terms, notations, and its structures, were able to make connections between their ideas and the problem situation in writen form, (b) were able to express, demonstrate, convey, understand, interpret, and evaluate mathematical ideas; able to use the mathematical terms, notations and its structures; were able to convey their ideas using mathematical terms, notations of mathematics and its structures; were able to convey ideas and the relation between models of the situation in spoken form. (2) female students: had the same ability with male students, but they could evaluate their mathematical ideas in writing or in visual forms in the mathematical written communication
- …