115 research outputs found

    Studi analisis tentang pencatatan perkawinan dalam perspektif jender

    Get PDF
    Suatu perkawinan yang tercatat akan menentukan status antara suami isteri yang sah sedangkan perkawinan yang tidak tercatat menghilangkan hak suami dan istri untuk menuntut secara hukum. Dengan kata lain, wanita tidak mendapat perlindungan hukum. Yang menjadi rumusan masalah adalah bagaimana pencatatan perkawinan perspektif jender? Apa akibat hukum pencatatan perkawinan perspektif jender? Dalam menyusun skripsi ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research). Data Primer, yaitu Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 (Undang-Undang tentang Pokok Perkawinan) dan Kompilasi Hukum Islam. Sebagai data sekunder, yaitu literatur lainnya yang relevan dengan judul skripsi ini. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan cara: a.Mengumpulkan kitab-kitab fiqih; b. memilih kitab-kitab fiqih tertentu; c.membaca kitab fiqih yang telah dipilih; d. mencatat isi kitab; e.menterjemahkan isi catatan; f. menyarikan isi catatan; g. mengklasifikasikan sari tulisan; h. klasifikasi yang lebih spesifik, sedangkan metode analisisnya adalah dengan cara menganalisis dan menggambarkan pencatatan perkawinan dalam perspektif jender. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa pencatatan perkawinan tidaklah menentukan "sah"-nya suatu perkawinan, tapi menyatakan bahwa peristiwa perkawinan itu memang ada dan terjadi, jadi semata-mata bersifat administratif. Sedangkan soal "sah"-nya perkawinan Undang-undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 dengan tegas menyatakan pada pasal 2 ayat 1, bahwa "perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu". KHI memuat masalah pencatatan perkawinan ini pada pasal 5 dan 6. Aturan-aturan di dalam KHI ini sudah melangkah lebih jauh dan tidak hanya bicara masalah administratif. Perkawinan tidak tercatat menurut perspektif gender memiliki akibat hukum yang sangat merugikan kaum wanita dan anak-anak dari perkawinan tidak tercatat tersebut. Secara hukum, perkawinan tidak tercatat hanya menempatkan perempuan dalam posisi yang rendah. Suatu perkawinan yang tidak tercatat akan menghilangkan hak istri untuk menuntut secara hukum. Dengan kata lain, wanita tidak mendapat perlindungan hukum. Perkawinan yang demikian bertentangan dengan aspek kesetaraan jender. Di samping penjelasan di atas sebenarnya dari perspektif gender, pernikahan tidak tercatat juga berdampak negatif bagi suami manakala semisal istrinya meninggal sedangkan istrinya seorang pekerja yang mempunyai gaji tinggi, maka suaminya tidak mendapatkan harta dari istri yang meninggal tad

    TUBUH WANITA IDEAL DAN BODY SHAMING DALAM FILM IMPERFECT: ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES

    Get PDF
    Film Imperfect menceritakan masalah yang dihadapi kebanyakan wanita saat ini, mengukur kecantikan dari fisik tubuh. Kecantikan dari tubuh inilah yang akan menimbulkan body shaming, yaitu komentar negatif terhadap tubuh seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui body shaming dalam film Imperfect dan untuk mengetahui kecantikan ideal menurut film tersebut. Metode penelitian ini memakai pendekatan kualitatif dengan pisau analisis dari Teori Semiotika Roland Barthes. Semiotika ini terbagi ke dalam dua tingkatan, yaitu denotasi dan konotasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film Imperfect banyak menayangkan adegan body shaming verbal dan body shaming non verbal. Body shaming verbal di dalam film ini direpresentasikan dengan ukuran tubuh shaming, rambut tubuh/tubuh berbulu shaming, style berpakaian, dan warna kulit. Sedangkan body shaming non verbal di dalam film ini direpresentasikan dengan tindakan. Perempuan yang mendapatkan shaming digambarkan tidak memiliki kepercayaan diri, cemas, serta menarik diri dari kehidupan social

    Penguatan Brand Kampung Wisata Keramik Dinoyo, Kota Malang, melalui Company Profile Video

    Get PDF
    Kampung tematik saat ini telah menjadi salah satu destinasi unggulan di wilayah Kota Malang. Salah satu kampung tematik yang telah lama berdiri adalah Kampung Wisata Keramik Dinoyo. Namun kampung ini belum mampu mengungguli kampung wisata lainnya yang lebih baru. Karena itu, dibutuhkan branding melalui pembuatan video company profile agar dapat disebarkan melalui berbagai media sosial. Metode pelaksanaan pengabdian ini dimulai dari survei dan pemetaan masalah yang ada di Kampung Keramik, melakukan diskusi dan wawancara dengan Ketua Paguyupan Wisata Kampung Keramik, lalu diputuskan pembuatan video profil. Pra produksi video profil melalui pembuatan script dan story board, casting, penyiapan talent dan aktor. Tahap produksi dilakukan selama satu bulan untuk memperoleh gambar yang menarik. Tahap terakhir adalah pasca produksi yaitu pembuatan profil menggunakan aplikasi Kine Master Pro. Video profil kemudian disebarkan melalui media sosial yang dimiliki oleh Pemerintah Desa Dinoyo, serta paguyupan yang ada di Kampung Keramik

    Strategi PR dalam Mengembangkan Pariwisata

    Get PDF
    Buku ini hadir karena pergulatan penulis yang selama ini mendalami keilmuan komunikasi khususnya berkaitan dengan komunikasi pariwisata. Cabang-cabang kajian Ilmu Komunikasi menyebarluas dari wilayah sempit seperti komunikasi intrapersonal dan interpersonal, komunikasi kelompok dan organisasi, hingga industry dan media massa. Kajian pariwisata yang dihubungkan dengan kemampuan para pengelolanya untuk menjalankan strategi komunikasi merupakan salah satu kajian baru yang dikembangkan di berbagai kampus belakangan ini. Penulis banyak berterima kasih atas diskusi-diskusi dengan kolega di Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Tribhuwana Tunggadewi, tentang pariwisata di Malang Raya. Diskusi yang menyenangkan di warung kopi, di sela-selarapat, hinggadiskusi mingguan yang penuh emosi, telah membawa pengaruh besar pada semangat penulis dalam berkarya. Selain itu semua, munculnya buku ini, sebagian juga hasil dari pembacaan penulis atas berbagai penelitian mahasiswa yang selama ini penulis bimbing. Diskusi dengan mahasiswa juga mengacu pada permasalahan di lapangan yang kadang tidak kita dapatkan di ruang kelas. Apalagi trend meneliti pariwisata di program studi kami mengalami kenaikan pesat sejak tahun 2017 hingga sekarang. Sehingga dari beberapa kali observasi, melakukan wawancara mendalam dengan pengelola wisata, hingga pendampingan langsung di lokasi wisata, konsep tentang pariwisata berbasis public relations ini dapat mewujud dalam sebuah buku. Secara khusus, buku ini terbentuk dari Buku ini hadir karena pergulatan penulis yang selama ini mendalami keilmuan komunikasi khususnya berkaitan dengan komunikasi pariwisata. Cabang-cabang kajian Ilmu Komunikasi menyebarluas dari wilayah sempit seperti komunikasi intrapersonal dan interpersonal, komunikasi kelompok dan organisasi, hingga industry dan media massa. Kajian pariwisata yang dihubungkan dengan kemampuan para pengelolanya untuk menjalankan strategi komunikasi merupakan salah satu kajian baru yang dikembangkan di berbagai kampus belakangan ini. Penulis banyak berterima kasih atas diskusi-diskusi dengan kolega di Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Tribhuwana Tunggadewi, tentang pariwisata di Malang Raya. Diskusi yang menyenangkan di warung kopi, di sela-selarapat, hinggadiskusi mingguan yang penuh emosi, telah membawa pengaruh besar pada semangat penulis dalam berkarya. Selain itu semua, munculnya buku ini, sebagian juga hasil dari pembacaan penulis atas berbagai penelitian mahasiswa yang selama ini penulis bimbing. Diskusi dengan mahasiswa juga mengacu pada permasalahan di lapangan yang kadang tidak kita dapatkan di ruang kelas. Apalagi trend meneliti pariwisata di program studi kami mengalami kenaikan pesat sejak tahun 2017 hingga sekarang. Sehingga dari beberapa kali observasi, melakukan wawancara mendalam dengan pengelola wisata, hingga pendampingan langsung di lokasi wisata, konsep tentang pariwisata berbasis public relations ini dapat mewujud dalam sebuah buku. Secara khusus, buku ini terbentuk dari Buku ini hadir karena pergulatan penulis yang selama ini mendalami keilmuan komunikasi khususnya berkaitan dengan komunikasi pariwisata. Cabang-cabang kajian Ilmu Komunikasi menyebarluas dari wilayah sempit seperti komunikasi intrapersonal dan interpersonal, komunikasi kelompok dan organisasi, hingga industry dan media massa. Kajian pariwisata yang dihubungkan dengan kemampuan para pengelolanya untuk menjalankan strategi komunikasi merupakan salah satu kajian baru yang dikembangkan di berbagai kampus belakangan ini. Penulis banyak berterima kasih atas diskusi-diskusi dengan kolega di Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Tribhuwana Tunggadewi, tentang pariwisata di Malang Raya. Diskusi yang menyenangkan di warung kopi, di sela-selarapat, hinggadiskusi mingguan yang penuh emosi, telah membawa pengaruh besar pada semangat penulis dalam berkarya. Selain itu semua, munculnya buku ini, sebagian juga hasil dari pembacaan penulis atas berbagai penelitian mahasiswa yang selama ini penulis bimbing. Diskusi dengan mahasiswa juga mengacu pada permasalahan di lapangan yang kadang tidak kita dapatkan di ruang kelas. Apalagi trend meneliti pariwisata di program studi kami mengalami kenaikan pesat sejak tahun 2017 hingga sekarang. Sehingga dari beberapa kali observasi, melakukan wawancara mendalam dengan pengelola wisata, hingga pendampingan langsung di lokasi wisata, konsep tentang pariwisata berbasis public relations ini dapat mewujud dalam sebuah buku. Secara khusus, buku ini terbentuk dari hasil penelitian di Museum Angkut Kota Batu (Jatim Park Group) dan Kampung Wisata Keramik Dinoyo Kota Malang, yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah buku referensi

    KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH TERHADAP GURU UNTUK MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MTs. SABILUL MUTTAQIN DESA SANGLAR KECAMATAN RETEH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

    Get PDF
    Sesuai dengan judul di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui Kepemimpinan Kepala Madrasah terhadap Guru Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan di MTs. Sabilul Muttaqin Desa Sanglar Kecamatan Reteh Kabupaten Indragiri Hilir, 2) Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kepemimpinan kepala madrasah terhadap guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di MTs. Sabilul Muttaqin Desa Sanglar Kecamatan Reteh Kabupaten Indragiri Hilir. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan persentase. Subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Madrasahdan guru di MTs. Sabilul Muttaqin Desa Sanglar Kecamatan Reteh Kabupaten Indragiri Hilir. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah pembinaan Kepala Madrasahterhadap Guru-Guru dalam meningkatkan mutu lulusan di MTs. Sabilul Muttaqin Desa Sanglar Kecamatan Reteh Kabupaten Indragiri Hilir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Kepemimpinan Kepala Madrasah terhadap Guru Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan di MTs. Sabilul Muttaqin Desa Sanglar Kecamatan Reteh Kabupaten Indragiri Hilir tergolong cukup dengan persentase 70%, 2) Faktor yang mendukung dan menghambat Kepemimpinan Kepala Madrasah terhadap Guru Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan di MTs. Sabilul Muttaqin Desa Sanglar Kecamatan Reteh Kabupaten Indragiri Hilir berasal dari faktor pemahaman Kepala Madrasahakan kompetensi profesional dengan skor persentase 44% dan waktu dan kesibukan Kepala Madrasahdengan skor persentase 34%

    IMPLEMENTASI 5 PILAR CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DI PT. PJB UBJOM PACITAN

    Get PDF
    The implementation of CSR is important for companies to balance between aspects of economic, social, and environmental communities. This study aims to determine the implementation of CSR and what are the supporting factors and inhibitions of PT CSR implementation. PJB UBJOM Pacitan. The method used is qualitative with data collection through observation, interview, and documentation. Results of this study explain that PT. PJB UBJOM Pacitan has implemented CSR in various aspects, including employee training and certification, community empowerment in the economic field, distribution of street lighting, implementation of handling management systems, and building conservation turtles and water. The target of the program also includes the village, sub-district, and the district. Community enthusiasm and support from the government are supporting factors in CSR, while the lack of budget and social jealousy are factors inhibiting CSR. In the future, it is necessary to set long-term and short-term targets in CSR implemented and the programs implemented are well focused on empowerment. Penerapan CSR penting dilakukan bagi perusahaan guna menyeimbangkan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi CSR serta apa faktor pendukung dan penghambat implementasi CSR PT. PJB UBJOM Pacitan. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa PT. PJB UBJOM Pacitan telah menerapkan CSR di berbagai aspek, meliputi pelatihan dan sertifikasi karyawan, pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi, pemerataan penerangan jalan, penerapan sistem manajemen penanganan, serta membangun konservasi penyu dan air. Sasaran program yang dijalankan juga mencakup pada tingkat Desa, Kecamatan, hingga Kabupaten. Antusias masyarakat dan dukungan dari pemerintah menjadi faktor pendukung dalam CSR, sedangkan minimnya anggaran dan kecemburuan sosial menjadi faktor penghambat CSR. Untuk kedepannya, perlu menentukan target jangka panjang dan jangka pendek dalam CSR yang diterapkan dan program yang diterapkan baiknya berfokus pada pemberdayaan.

    PENGUATAN PARIWISATA UNTUK MENINGKATKAN MINAT KUNJUNGAN WISATAWAN DI KABUPATEN BELU, NUSA TENGGARA TIMUR

    Get PDF
    Tourism is a sector that plays an essential role in efforts to increase income. Indonesia is a country that has natural beauty and cultural diversity, so it is necessary to increase the tourism sector. This study aims to determine the communication strategy the Belu Regency Tourism Office carried out to increase the interest of tourists, especially domestic ones. The research method uses a qualitative approach by collecting data through interviews and documentation. The results of this study indicate that the Tourism Office of the Belu Regency Government has two broad ways of promoting tourism, namely offline/direct socialization and online socialization. Offline/direct outreach is a communication strategy in promoting tourism that involves the community regarding the importance of managing tourist destinations because they are each region's most significant revenue assets. Second, socialization online (social media) through social media such as websites, Facebook, YouTube, and Instagram. Efforts that are smoothly carried out are through publicity via social media because it is easier to monitor, evaluate, and persuade the public overall. The objectives of the Belu Regency Tourism Office have been achieved, but they still need help with minimal human resources and tourist transportation.AbstrakPariwisata telah memberikan kontibusi yang besar dalam meningkatkan keuangan negara, sehingga sektor pariwisata perlu mendapat perhatian serius dalam hal penguatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi yang dilakukan Dinas Pariwisata Kabupaten Belu untuk meningkatkan minat wisatawan khususnya domestik. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Dinas Pariwisata Pemerintah Kabupaten Belu memiliki dua cara promosi wisata secara garis besar yaitu sosialisasi secara offline/langsung dan sosialisasi secara online. Sosialisasi secara offline/langsung adalah strategi komunikasi dalam mempromosikan pariwisata yang dilakukan dengan melibatkan masyarakat mengenai pentingnya mengelola destinasi wisata karena merupakan aset pendapatan terbesar setiap daerah. Kedua, sosialisasi secara online (media social) melalui media sosial seperti website, facebook, youtube, dan Instagram. Upaya yang lancar dilakukan adalah melalui publisitas lewat media sosial karena lebih mudah dimonitoring, dievaluasi dan lebih mudah dalam mempersuasi masyarakat dan secara keseluruahan tujuan Dinas Pariwisata Kabupaten Belu sudah tercapai namun masih mangalami kendala pada SDM dan Transportasi Wisata yang Minim

    Pesan Moral dalam Film Yowis Ben

    Full text link
    The number of movies made in Indonesia there are several films that give a good moral message in it. Through the movie "Yowis Ben" the director tried to make something new and different from the comedy genre films on previous comedy films. The purpose of this research is to know and understand the moral messages contained in the movie Yowis Ben. In this study used qualitative research method by using the research object of the Film Yowes Ben. While the data analysis technique uses the semiotic analysis of Charles Sander Pierce which is based on logic, with reasoning through the signs. The Model that shows the three main elements of the marking forming is representament, object and Interpretant. The results of this research show that the YOWIS BEN film has a moral message in various sides of life through signs that are munncul both visual and verbal in their respective stories. There is a moral message related to Bayu\u27s life. It can therefore be concluded that the figures and the talks that exist in each scene are a representation of the moral message
    • …
    corecore