8 research outputs found

    KEBERLANJUTAN PERUMAHAN FORMAL DI KECAMATAN KEMILING BERDASARKAN KONSEP ECOLOGICAL HOUSING

    Get PDF
    Along with the development of a city, the need for houses to support activities in it also continues to increase. Thus, housing tends to be made in a hurry to catch up with the increasing population as a city develops. Therefore, housing development is generally more emphasized in terms of quantity only in order to meet the needs for houses by the community rather than the quality of the houses built. Thus, in the provision of housing sometimes neglect the sustainability aspect. Similarly, Kemiling Sub-district is a sub-district with limited housing/settlement and has had housing since the 1980s, but new housing units continue to be built and are planned to be built. This study aims to determine the sustainability of formal housing in Kemiling District based on the concept of Ecological Housing. There are 2 targets to achieve these goals, namely: (1) Identifying the existing condition of formal housing in Kemiling District based on the concept of Ecological Housing, (2) Analyzing the condition of sustainability of Formal Housing in Kemiling District based on the concept of Ecological Housing. With descriptive analysis method and weighting analysis with Likert scale. The variables used are 7 variables, namely physical residential buildings, facilities, infrastructure, access to city facilities, environment, economy, social. Based on the results of the weighting analysis that has been carried out with the concept of Ecological Housing in Kemiling District categorized as 'good', then formal housing in Kemiling District can be sustainable. This is the reason why formal housing developers in Kemiling District continue to plan new housing developments because Kemiling District has the potential to continue to develop in terms of housing

    PRIORITAS PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR DASAR OLEH PENGEMBANG PERUMAHAN DI KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT

    Get PDF
    Maraknya pembangunan perumahan di Kecamatan Parongpong dengan kelengkapan infrastruktur yang beragam dapat memicu timbulnya masalah pemerataan aksesibilitas masyarakat terhadap infrastruktur dasar. Pengembang sebagai pihak swasta memiliki kecenderungan untuk menyediakan infrastruktur sendiri pada perumahan yang dibangunnya. Adanya kecenderungan yang dimiliki pengembang dapat diidentifikasi lebih lanjut sebagai upaya dalam peningkatan kualitas layanan infrastruktur. Meskipun dibutuhkan, tidak semua infrastruktur akan dibangun. Pengembang hanya mengutamakan pembangunan infrastruktur vital seperti jaringan jalan, air bersih, air limbah, dan pos kemananan. Adapun penyediaan ini dilakukan atas dasar berbagai pertimbangan tertentu seperti jenis perumahan, kondisi fisik dan keberadaan sumber daya alam, pembiayaan, serta aturan formal yang berlaku

    OPTIMALISASI PENGELOLAAN PERSAMPAHAN MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI DAN INOVASI DI KOTA BANDAR LAMPUNG

    Get PDF
    Bandar Lampung has 1,166,066 people, with waste production reaching 946.35 tons/day. The Ministry of Environment and Forestry has nominated Bandar Lampung as one of Indonesia's dirtiest cities. The waste quantity produced increases, but waste management does not run optimally. In addition, the Bakung TPA still applies the open dumping method so that the waste is immediately disposed of without any processing. The processing carried out is merely limited to composting at several sources of market waste. Technology and innovation in waste management continue to formulate, and it can help improve the quality of waste management. Therefore, this study aims to formulate the best strategy for optimizing the waste management system integrated with technology and innovation. This study used a qualitative deductive approach with descriptive analysis and AWOT analysis (AHP and SWOT). It was concluded that the best strategy to optimize waste management in Bandar Lampung City is the defensive strategy. The strategy consists of fulfilling infrastructure and staff according to standards, increasing efforts and maintenance funds by the government and community retribution, waste socialization movements and simultaneous assistance, optimizing existing technologies and innovations, integrating waste management systems, pursuing a waste monitoring movement, and digitizing the waste management system

    Analisis Perubahan Perilaku Ekonomi Masyarakat Sebagai Dampak Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat (Studi kasus penggerak wisata desa wisata pesisir Pagar Jaya Kabupaten Pesawaran)

    Get PDF
    Kabupaten Pesawaran dalam beberapa tahun ini telah berkembang menjadi salah satu wilayah yang memiliki karakteristik wisata bahari dan wisata pantai berbasis kearifan lokal di Provinsi Lampung. Masyarakat Desa Pagar Jaya selama ini hanya mencari sumber penghasilan dari kegiatan pertanian dan perikanan sebagai nelayan dengan penghasilan yang rendah. Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat yang ada di Desa Pagar Jaya dapat menjadi potensi sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat local dikemudian hari.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui perubahan perilaku ekonomi masyarakat sebagai dampak pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil analisis menunjukkan perubahan perilaku ekonomi masyarakat di Desa Pagar Jaya sebagai dampak pengembangan pariwisata berbasis masyarakat berupa pendapatan ekonomi yang cukup meningkat, walaupun peningkatan yang terjadi tidak terlalu signifikan. Masalah yang terjadi dalam upaya pengembangan pariwisata di Desa Pager Jaya adalah belum maksimalnya peran stakeholder yang terlibat. Namun terdapat pengaruh positif terhadap pemberdayaan dan pengembangan ekonomi lokal berupa inisiatif untuk menggerakkan masyarakat Desa Pagar Jaya dalam pengembangan wisat

    EDUKASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA 2023

    Get PDF
    Berdasarkan hasil survey nasional, proporsi rumah tangga dengan PHBS baik adalah 32,3%, tertinggi di DKI Jakarta (56,8%) dan terendah di Papua (16,4%)Di lingkungan kampus. Jumlah uang saku yang lebih besar membuat mahasiswa sering mengonsumsi makanan jajanan yang mereka sukai tanpa menghiraukan kandungan gizinya. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2023 di Kampus IV Universitas Islam Negeri Sumatra Utara. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam kegiatan edukasi ini yaitu berupa pemahaman mahasiswa mengenai PHBS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui  seberapa besar pemahamam mahasiswa UIN Sumatera Utara mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara dan ceramah dengan sampel sebanyak 40 orang. Hasil dari program edukasi PHBS menunjukkan peningkatan pengetahuan mahasiswa tentang praktik-praktik PHBS. Sebelum program, mayoritas mahasiswa memiliki pengetahuan yang terbatas tentang PHBS. Program edukasi PHBS pada mahasiswa memiliki hasil yang signifikan dalam meningkatkan pengetahuan mereka tentang PHBS, merangsang perubahan perilaku yang positif, meningkatkan kesadaran dan kesadaran kolektif, serta meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Institusi pendidikan perlu mendukung dan melibatkan mahasiswa dalam program PHBS, sambil menjaga kontinuitas dan melakukan tindak lanjut yang berkelanjutan

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISPASI MASYARAKAT DI BANK SAMPAH CANGKIR HIJAU KECAMATAN METRO TIMUR KOTA METRO

    No full text
    Like other urban areas, Metro City has a waste problem. An alternative solution that has been carried out by the government in dealing with waste problems is through the waste bank program. One of the waste bank that has many achievements in Metro City is Cangkir Hijau Waste Bank, but the lack of community participation in participating in this waste bank results in the least amount of garbage that can be processed by Cangkir Hijau Waste Bank. Therefore, the purpose of this study is to determine the factors that influence community participation in Cangkir Hijau Waste Bank. To answer these objectives, it is carried out: 1) Identification of the conditions of community participation in Cangkir Hijau Waste Bank; 2) Analysis of the factors that influence community participation in Cangkir Hijau Waste Bank. In this research, the method used is descriptive analysis and crosstab association analysis with probability sampling technique. The sampling method used was proportional clustered random sampling with a sample of 155 respondents. After researching that the condition of community participation participating in Cangkir Hijau Garbage Bank only amounted to 1% or 2 people from 155 respondents. Meanwhile, the factors that influence community participation in Cangkir Hijau Garbage Bank are attitudes, knowledge, environmental benefits, and profits

    Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat di Kelurahan Bumi Waras

    No full text
    The increasing number of residents and various community activities will be directly proportional to the volume of generation and composition of the waste produced. Waste management is a major problem faced by almost all regions in Indonesia, including Bandar Lampung City. Bumi Waras Village is one of the areas where waste management is still low. In dealing with waste problems, it can be done through community involvement, therefore this study aims to identify the form of community willingness to participate in waste management. This study uses quantitative methods with descriptive statistical analysis. The results of this study indicate that the community is willing to carry out waste management up to the collection stage with the assistance of adequate infrastructure. However, the community's willingness has not yet reached the level of waste processing at the source level

    Penyediaan Perangkat Smart Lighting untuk Penerangan Jalan Desa Neglasari, Kabupaten Lampung Selatan

    No full text
    Lampu penerangan jalan adalah salah satu komponen sistem transportasi wilayah yang memiliki peranan penting bagi masyarakat. Penyediaan lampu penerangan jalan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan fungsi keamanan dan keselamatan perjalanan, khususnya bagi kegiatan transportasi di malam hari. Desa Neglasari memiliki jumlah lampu penerangan jalan yang terbatas sehingga sebagian besar wilayah desa gelap dan diperlukan penambahan lampu penerangan di sejumlah titik ruas jalan. Selain itu, sejumlah lampu juga rusak karena tidak adanya mekanisme kontrol untuk mematikan lampu pada siang hari. Berdasarkan masalah tersebut, penyediaan lampu penerangan jalan dengan konsep Smart Lighting diperlukan. Kegiatan dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif untuk menjamin tersedianya lampu penerangan jalan sesuai dengan kebutuhan riil. Kegiatan mendapat respon yang sangat baik. Hasil dari kegiatan adalah terciptanya lampu penerangan jalan yang hemat energi dan mudah digunakan oleh masyarakat karena telah mendukung otomatisasi penyalaan lampu jalan pada waktu siang dan malam hari melalui sensor photocell dan sensor remote yang dirakit pada lampu
    corecore