1,329 research outputs found

    THE INFLUENCE OF MASTERY PRODUCTIVE PROGRAMS AND INDUSTRIAL GUIDANCE TEACHER TOWARDS THE ACHIEVEMENT OBTAINED IN INDUSTRIAL WORKING PRACTICE ON DRAWINGS OF BUILDING ENGINEERING PROGRAM AT SMK N 2 YOGYAKARTA

    Get PDF
    This research aimed to know the effect of mastery productive programs and industrial teacher’s guidance toward the achievement obtained in industrial working practice achievement on the drawing of building engineering program at SMK N 2 Yogyakarta in second grade of SMK N 2 Yogyakarta in academic year of 2010/2011. This research is an Ex-Post Facto research. The sample of this research was 31 second grade students of engineering drawings of SMK N 2 Yogyakarta in academic year of 2010/2011 who had done the first periode of industrial working practice. The data collecting of the population for the work of the industrial teacher’s guidance was using questioner of Likert scale with margin score of 1 to 4. Meanwhile to the variable of productive program achievement was using the document of report school grade from grade 1 to 2. 0 The variable achievement of industrial working practice also applied the documentation of industrial working practice grade which was written in the certificate of industrial working practice. The instruments validation questioner implemented items analysis using correlation formula “Product Moment” and the check reliability was using Alpha Cronbach Formula. Testing hypothesis was using correlation analysis product moment and multiple regression analysis which were done before test requirements analysis. It consisted of normalization, linearization, and multikolinierization. The result stows that : (1). There was an significant influence to the achievement of productive program to the student’s the achievement obtained in industrial working practice proved by correlation coefficient 0,8,8 > 0,355, P = 0,05 with the effective contribution 24,9% and X1 = 2,932. (2). There was significant influence between the work of industrial guidance teacher and the students’ achievement obtained in industrial working practice, proved by correlation coefficient 0,5932 > 0,355, P= 0,05 with the effective contribution of 0,2% and X2 = 0,030. (3). There is influence significant between the productive program achievement and the work of industrial guidance teacher with the students’ achievement obtained in industrial working practice with effective contribution of 25,1% and Y = -12,819 + 2,923X1 + 0,030 X2. Keyword: the productive program mastery, industrial guidance teachers work, the achievement obtained in industrial working practic

    AGRESIFITAS SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BELADIRI GULAT

    Get PDF
    Agresivitas adalah suatu perilaku dengan menyerang pihak orang lain baik secara fisik maupun mental. Agresivitas itu sendiri menurut Rusli dan Komarudin (2010, hlm. 283) “Agresivitas adalah suatu kecenderungan perilaku menyerang pihak lain”. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui dampak perilaku agresif pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga beladiri gulat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Adapun pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 20 orang siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga beladiri gulat di SMA Negeri 1 Batujajar Kab. Bandung Barat. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu instrumen untuk mengatahui agresivitas menggunakan bentuk angket tertutup. Hasil penelitian yang diperoleh dengan menggunakan pendekatan statistika adalah sebagai berikut: Hasil keseluruhan pengolahan dan analisis data persentase yang peneliti dapatkan di lapangan lebih dominan kepada agresivitas instrumental sedangkan pada jumlah rata-rata persentase agresivitas Instrumental dan Agresivitas Benci (hostile), siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga beladiri gulat di SMA Negeri 1 Batujajar Kab. Bandung Barat sebesar 74,37%. ; Aggressiveness is a behavior by attacking the other person both physically and mentally. Aggressiveness itself according to Rusli and appendices (2010, p. 283) "aggressiveness is a behavioral tendency to attack other parties". The purpose of this research is to determine the impact of aggressive behavior in students who take extra martial sport of wrestling. This research uses descriptive method. The total sampling using sampling, with a total sample of 20 students who follow extracurricular martial sport of wrestling in SMA Negeri 1 Batujajar Kab. Bandung Barat. Data collection tools were used that instrument to know the aggressiveness using the form enclosed questionnaire. The results obtained by using the approach of statistics is as follows: The overall results of data processing and analysis the percentage that researchers get on the field is dominant to the aggressiveness instrumental, while the average number of percentage aggressiveness Instrumental and Aggressiveness Hate (hostile), students who take the extracurricular sports martial wrestling in SMA Negeri 1 Batujajar Kab. West Bandung at 74.37%

    TANGGAPAN BEBERAPA KULTIVAR BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP SERANGAN Fusarium oxysporum f.sp. cepae PENYEBAB PENYAKIT MOLER DI LAHAN KABUPATEN NGANJUK

    Get PDF
    Bawang merah memiliki beberapa kultivar yaitu: Bauji dan Philip dari Nganjuk; Kuning dan Bima dari Brebes; serta Tiron dan Biru dari Bantul. Namun, sampai saat ini yang menjadi kendala dalam memproduksi bawang merah yang memiliki kualitas dan kuantitas yang baik adalah gangguan hama dan penyakit tanaman. Salah satu penyakit utama pada bawang merah adalah penyakit moler yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f.sp. cepae. Penyakit moler tersebut banyak ditemukan di lahan yang sepanjang musim ditanami bawang merah tanpa pergiliran tanaman. Beberapa kultivar bawang merah memiliki sifat ketahanan yang berbeda terhadap curahan air yang banyak dan kondisi lingkungan saat hujan, seperti Bawang Merah kultivar Bauji dan Tiron yang merupakan kultivar unggul untuk musim hujan karena memiliki daya hasil tinggi dan stabil, toleran terhadap kelembaban udara tinggi dan curah hujan tinggi dibanding dengan kultivar – kultivar lain seperti Philip, Bima, Kuning, dan Biru, sehingga berpengaruh terhadap perkembangan penyakit moler pada kultivar tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tanggapan beberapa kultivar bawang merah yaitu: Bauji dan Philip dari Nganjuk, Bima dan Kuning dari Brebes, serta Biru dan Tiron dari Bantul terhadap serangan Fusarium oxysporum f.sp. cepae pada lahan pertanaman Bawang Merah di Kab. Nganjuk melalui data intensitas penyakit moler. Berdasarkan hasil penelitian atas enam Kultivar tanaman bawang merah yaitu Kultivar Bauji, Philip, Bima, Kuning, Biru, dan Tiron terhadap serangan Fusarium oxysporum f.sp. cepae penyebab penyakit moler pada tanaman bawang merah di lahan Kab. Nganjuk dan pada kondisi suhu, kelembaban, dan curah hujan yang tidak mendukung, maka dapat disimpulkan bahwa: Periode inkubasi serangan Fusarium oxysporum f.sp. cepae terhadap tanaman bawang merah yang tercepat yaitu Kultivar Bima dengan 20 HST. Sedangkan yang terlama yaitu Kultivar Bauji dengan 26 HST. Tanaman bawang merah Kultivar Bauji dan Kultivar Tiron merupakan tanaman bawang merah yang lebih tahan terhadap serangan Fusarium oxysporum f.sp. cepae penyebab penyakit moler. Hal tersebut terbukti dengan total prosentase intensitas penyakit pada tiap-tiap Kultivar, Kultivar Bauji memiliki intensitas penyakit 0.64% dan untuk Kultivar Tiron memiliki intensitas penyakit 2.17%, sedangkan Kultivar Philip memiliki prosentase intensitas penyakit tertinggi yaitu 11.00%. Hasil umbi tanaman bawang merah Kultivar Kuning lebih unggul, karena Kultivar Kuning memiliki berat kering umbi lapis yang terberat daripada Kultivar lain yaitu 5.23kg/100 tanaman. Sedangkan Kultivar Tiron memiliki berat kering umbi lapis yang teringan yaitu 2.09kg/ 100 tanaman

    ANALISIS EKONOMI REGIONAL PADA SATUAN WILAYAH PEMBANGUNAN (SWP) II PROPINSI JAWA TIMUR (KAB. SAMPANG, KAB. PAMEKASAN DAN KAB. SUMENEP)

    Get PDF
    Agar pembangunan daerah dan tujuannya berhasil maka pemerintah daerah perlu berfungsi dengan baik pula. Oleh karena itu pembangunan daerah merupakan usaha mengembangkan dan memperkuat pemerintah daerah dalam rangka makin mantapnya otonomi daerah yang nyata, dinamis serta bertanggung jawab. Mengembangkan metode untuk menganalisa perekonomian suatu daerah penting sekali artinya dalam usaha untuk mengumpulkan lebih banyak mengenai sifat-sifat perekonomian suatu daerah dan mengenai proses pertumbuhan perekonomian daerah. Atas dasar pemikiran tersebut penelitian bertujuan untuk mengetahui sektor-sektor unggulan untuk dijadikan prioritas pembangunan dengan mengambil studi pada Satuan Wilayah Pembangunan (SWP) II Propinsi Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari lembagalembaga terkait. Dalam menganalisis sektor-sektor yang akan dijadikan unggulan agar dapat terarah pada pokok permasalahannya digunakan uji Shift-Share dengan definisi oprasional meliputi Produk Domestik Regional Bruto Jawa Timur, Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Satuan Wilayah Pembangunan (SWP) II . Hasil analisa menunjukan dengan uji Shift-Share pada tiap kabupaten terdiri dari Sektor Pertanian, Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Industri Pengolahan, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, Sektor Konstruksi, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi, Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa perusahaan serta Jasa-jasa. Sehingga dapat ditentukan sektor yang dapat mendorong atau menghambat pertumbuhan Jawa Timur, sektor yang memiliki pertumbuhan lebih cepat atau lambat Jawa Timur, serta sektor yang tumbuhnya cepat atau mempunyai keuntungan lokasional yang baik di banding sektor yang sama di daerah lain

    PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR DAN INDEX MASSA TUBUH PADA SISWA TUNAGRAHITA

    Get PDF
    Salah satu penyebab tingginya index massa tubuh peserta didik tunagrahita adalah rendahnya kemampuan gerak dasar. Melalui pendekatan bermain dalam kegiatan pendidikan jasmani adaptif peserta didik diharapkan termotivasi dan merasa senang, sehingga aktivitas gerak peserta didik tidak dipaksakan. Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui apakah pendekatan bermain dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar dan menurunkan index masa tubuh peserta didik tunagrahita. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain Pre-test and Post-test Control Group Design. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan TGMD-2 dan untuk index massa tubuh menggunakan skinfold, timbangan berat badan, ukuran untuk tinggi badan. Sampel yang digunakan sebanyak 30 peserta didik kemudian dibagi menjadi kelompok eksperimen berjumlah 15 peserta didik, dan kelompok kontrol 15 peserta didik ke dalam keterampilan gerak dasar, dan untuk index massa tubuh untuk kelas eksperimen 8 peserta didik dan untuk kelas kontrol 8 peserta didik dengan katagori overwight / obesitas. Uji persyaratan analisis yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis dengan paired sample t test (parametrik) atau Two Independent t test dan persentase peningkatan dan penurunan index massa tubuh. Hasil penelitian ini mebuktikan bahwa komponen keterampilan gerak dasar terdiri dari: Run, Slide, Gallop, Hop,Leap, Horizontal Jump, Catch, Over armthrow, Drible, Underhand roll, kick, hit yang hasilnya: Pada kelas eksperimen (M= 35,93, SD=4,96) menjadi (M= 62,67, SD=3,41) sedangkan untuk kelas Kontrol (M= 32,33 SD=3,37)menjadi (M= 45,80, SD=3,68). Dengan hasil ini peserta didik tunagrahita mengalami peningkatan keterampilan gerak dasar melalui pendekatan bermain. Sedangkan pada IMT (komposisi tubuh), hasil penelitian ini menunjukkan telah terjadi penurunan komposisi tubuh pada kelas eksperimen, yaitu dari (M=29,87; SD=4,80) menjadi (M=27,87; SD=4,47), sedangkan pada kelas kontrol menglami kenaikan yaitu (M=35,38; SD=3,06) menjadi (M=35,94; SD=2,49). Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Pendekatan bermain dalam pendidikan jasmani dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar lokomotor, manipulatif (2) Pengaruh pendekatan bermain dapat menurunkan IMT (komposisi tubuh) peserta didik tunagrahita namun tidak secara keseluruhan. Rekomondasi dari hasil penelitian ini, peneliti selanjutnya harus meningkatkan intensitas dari modifikasi permainan, menambah intensitas pertemuan penelitian dan melakukan kerjasama dengan orang tua pada saat aktivitas diluar sekolah

    Rumah Susun Kali Jagir di Surabaya

    Full text link
    Rumah Susun Kali Jagir di Surabaya ini merupakan fasilitas rumah susun yang terletak di sepanjang stren Kali Jagir. Rumah susun ini didesain dengan tujuan untuk menata kembali kawasan stren Kali Jagir dan menampung warga Kampung Bratang Tangkis. Rumah susun ini didesain dengan menggunakan pendekatan perilaku. Dengan membagi perilaku kedalam dua kategori yaitu perilaku komunitas dan perilaku keluarga diharapkan dapat memperoleh desain rumah susun yang mampu beradaptasi dengan penghuninya. Bangunan ini juga memperhatikan penghawaan dan pencahayaan alami, material local, dan system konstruksi yang murah dan sederhana. Pendalaman yang digunakan adalah pendalaman infill desain

    PERILAKU POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PILKADA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2017

    Get PDF
    ABSTRAKPartisipasi masyarakat pemilih pemula dalam pilkada di Kota Banda Acehmayoritas pemilih tradional, yang melihat kondisi antara budaya, kebangsaan, rekamjejak dan kedekatan emosional yang dibawa oleh para kandidat pasangan calon ,bukan pada visi-misi calon. Kemenangan pasangan Aminullah-Zainal dipengaruhioleh track record keduanya. Mereka saling memanfaatkan massa denganmenggunakan kebiasaannya. Tradisi memilih calon bagi pemilih pemula dipengaruhioleh tradisi yang tidak mengikutsertakan pendidikan politik. Keterbatasanpengetahuan politik bagi pemilih pemula menyebabkan sikap politik yang tidakmelihat pada konsep atau visi-misi para calon. Penelitian ini bertujuan untukmenjelaskan perilaku dan tipologi perilaku politik yang mendorong pemilih pemuladalam menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Kota Banda Aceh Tahun 2017.Berdasarkan tujuan tersebut, maka metode penelitian yang digunakan adalah metodepenelitian campuran Kata Kunci: Pilkada, Perilaku Pemilih, Pemilih Pemula.ABSTRACTThe participation of young voter society in the Pilkada elections in BandaAceh is the majority of traditional voters, who look at the conditions between culture,nationality, track record and emotional closeness brought by candidates, not on thevision-mission of the candidates. The victory of the Aminullah-Zainal candidate isinfluenced by their second track record. They take advantage of the masses usingtheir habits. The tradition of choosing a candidate for young voters is influenced by atradition that excludes the political education. The limitation of political knowledgeto young voters leads to a political attitude that does not look at the concept or visionof the candidates. This research aim is to explain the behavior and how the typologyof the political behavior that encourages the young voters to use their voting rights inthe elections in the city of Banda Aceh in 2017. Based on these aim, the researchmethod that used in this research is a method of mixed methodology by usingpurposive sampling technique. The results of this research showed that the behaviorof young voters in Banda Aceh city can be said track record of the candidates becomethe consideration of the young voters traditionally, they do not fully look at thevision-mission of the candidates but emphasizes the emotional closeness such associo-cultural, origin, understanding, and religion as a measure to choose from.Unlike the voters with the political education background, he will see the vision andthe political mission of the candidates. In Banda Aceh, the young voters are mostlyaround 17-18 years old and above who are on average completing high schoolKeywords: Pilkada, Voter Behavior, Young Voter

    ANALISIS RESEPSI KHALAYAK TERHADAP NILAI MASKULINITAS BARU DALAM IKLAN KOSMETIK KHUSUS PRIA

    Get PDF
    The new masculinity is a hegemonic concept of masculinity and can be adjusted based on the context of the times. The new masculinity has abandoned the old masculine values that many men consider to restrain and compartmentalize men and women. Metrosexual is one of the new concepts of masculinity that is popular and widely embraced by today's society , especially urban and metropolitan communities. Men’s cosmetic advertisements display metrosexual values with the aim of increasing their sales, because the metrosexual market has been formed. This study uses the Stuart Hall reception analysis method and using in-depth interviews as data collection techniques. The results showed that there were two categories of acceptance of media messages, namely 1) dominant category, with two informants having three main acceptance points, 2) negotiation category, with four informants having two main negotiation points. In addition to these two categories, two points of same acceptance were found in common with all informants, namely, 1) maintaining appearance is a necessity for every man today, and 2) the appearance of a metrosexual model as a new masculinity value in advertisements can increase public awareness about new masculinity value. Future research can examine what factors can influence audience acceptance of messages potrayed by the media.Maskulinitas baru merupakan konsep maskulinitas yang hegemoni dan dapat disesuaikan berdasarkan konteks perkembangan zaman. Maskulinitas baru sudah meninggalkan nilai-nilai maskulinitas lama yang dianggap oleh banyak kaum pria mengekang dan mengkotak-kotakan pria dan wanita. Metroseksual adalah salah satu konsep maskulinitas baru yang populer dan banyak dianut oleh masyarakat saat ini utamanya masyarakat urban dan metropolitan. Iklan kosmetik khusus pria menampilkan nilai-nilai metroseksual dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan mereka, karena pasar metroseksual sudah terbentuk. Penelitian ini menggunakan metode analisis resepsi Stuart Hall dan teknik pengumpulan data menggunakan teknik in-depth interview atau wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukan terdapat dua kategori penerimaan pesan media, yaitu 1) kategori dominan, dengan dua informan yang memiliki tiga poin penerimaan utama, 2) kategori negosiasi, dengan empat informan yang memiliki dua poin negosiasi utama. Selain dua kategori tersebut, ditemukan dua poin persamaan penerimaan oleh seluruh informan yaitu, 1) menjaga penampilan diri adalah kebutuhan setiap pria masa kini, dan 2) penampilan model metroseksual sebagai nilai maskulinitas baru dalam iklan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap nilai maskulinitas baru. Penelitian kedepannya dapat meneliti tentang faktor apa saja yang dapat mempengaruhi penerimaan khalayak terhadap pesan yang disampaikan oleh media
    • …
    corecore