10 research outputs found
Perencanaan Perumahan Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Kecamatan Banyumanikkota Semarang
Masih banyak Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang belum mendapat dukungan Pemerintah dalam memperoleh Rumah sehingga harus memenuhinya secara swadaya. Padahal Perumahan Swadaya sangat identik dengan Permukiman Kumuh. Kota semarang menjadi salah satu kota di Indonesia dengan kasus permukiman kumuh tertinggi di Indonesia yaitu sebanyak 2.837 ha pada tahun 2004 (Rindarjono, 2006). Program dari Pemerintah yang berkembang selama ini cenderung bersifat Top Down dan hanya bisa dirasakan oleh segelintir orang saja (Tunas & Peresthu, 2010). Sedangkan Pihak Swasta berorientasi pada keuntungan dan focus dalam penyediaan rumah untuk kelas menengah keatas. Di Kecamatan Banyumanik terdapat 35.049 KK, sedangkan hanya terdapat 23.189 unit Rumah (BPS, 2011). Tentu hal ini akan menjadi pertanyaan kemana 11.000 KK lainnya tinggal. Dengan Penelitian yang menggunakan Metode Kuantitatif dengan objeknya adalah Karakteristik MBR, disimpulkan sebuah Perencanaan Perumahan Baru di Kecamatan Banyumanik sebagai salah satu lokasi Peruntukan Perumahan di Kota Semarang (Perda Kota Semarang No. 14 Tahun 2010)
Effects Of Anthropogenic Activity On Stream Water Quality In Langsa, Aceh
Increased human activity towards the water bodies will change the condition of water quality. Case study in Langsa, Aceh, It was found that an increase in Some physical parameter (TSS) that exceeds the value determined in PP 82 of 2001 (Indonesian government standard). The high value of TSS in Station 2 and Station 3 indicates that the sediment loading to the water body is high, especially in Station 3, where the TSS concentrations far exceed the standard. Activity of type C surface mining materials tends to affect the brightness, turbidity, depth and TSS. Water conditions with low pH were also found in this study. In location studied no EPT larvae were foun
Filtration and water reduction of methyl ester for insulation purpose
An attempt to develop a monoester type insulating oil, especially methyl ester is being conducted and the current results after conducting two kinds of treatment, namely, filtration and water reduction arereported in this paper. Five different samples were prepared from methyl ester oil based on their melting point. The important properties of oil samples such as breakdown voltage, viscosity, water content, acidity, and density were tested, and are evaluated based on the standard specification of natural ester used for the transformer, ASTM D-6871. Another important property, i.e. oxidation stability was also tested and is evaluated by comparing the corresponding result of mineral oil. It is found that the breakdown voltage, the viscosity and the relative density of the oil fulfill the requirements specified by the standard, whereas other properties like water content, acidity and oxidation stability need further improvement
Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan melalui Program Rumah Pangan Lestari di Lingkungan Pejeruk Kota Mataram
Pertambahan jumlah penduduk dan perkembangan suatu kota berakibat pada terjadinya permasalahan keterbatasan lahan untuk kegiatan di bidang pertanian. Kelurahan Pejeruk adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Ampenan, Kota Mataram yang wilayahnya sudah dipenuhi oleh rumah-rumah warga sehingga tidak ada lagi area untuk kegiatan menghasilkan bahan pangan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengisi kesenjangan itu adalah pemanfaatan pekarangan melalui konsep Rumah Pangan Lestari (RPL). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memasyarakatkan konsep RPL melalui beberapa kegiatan. Kegiatan pertama adalah sosialisasi dan penjelasan pentingnya RPL, dilaksanakan dengan metode ceramah dan diskusi dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan pupuk organik (MOL). Kegiatan berikutnya adalah pembuatan plot penanaman sayuran dan tanaman obat dengan metode silvikultur dan hidroponik. Kegiatan terakhir adalah penanaman bibit mangga. Semua kegiatan berjalan lancar dan mendapat sambutan positif dari masyarakat. Hal ini terbukti dari keikutseraan dan keseriusan para kader dan ibu-ibu rumah tangga dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan. Diharapkan agar program RPL ini terus dikembangkan guna memenuhi kebutuhan sayuran maupun tanaman obat bagi keluarga yang dihasilkan di pekarangan sendir