94 research outputs found

    The Effect of Service Delivery Performance and Corporate Social Responsibility on Institutional Image and Competitive Advantage and its Implication on Customer Trust

    Get PDF
    This paper investigates private hospitals performance measured by service delivery, corporatesocial responsibility, institutional image and competitive advantage with the effect towardscustomer trust. The data was collected from 420 patients from 21 private hospitals in Solo Rayaincluding Solo city, and 6 regencies: Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, andSragen. This study indicates that service delivery performance and corporate social responsibilityis lesser and lower than patients hope for. Private hospitals in Solo Raya do not yet valueimage, competitive advantage, and customer trust. Service delivery performance and corporatesocial responsibility have positive effects towards institutional image and competitive advantage.Institutional image and competitive advantage have reciprocal effects. The effect of servicedelivery performance towards customer trust, but corporate social responsibility do nothave direct effect towards customer trust. From suggested finding result that private hospitalrepairs service delivery performance, physical facilities, also personnel contact performance toincrease corporate social responsibility, to increase institutional image and competitive advantageto increase customer trust. Copyright © www.iiste.or

    Hubungan Antara Kontrak Psikologis Dengan Kepuasan Kerja Pada Karyawan

    Get PDF
    Melakukan riset tentang kepuasan kerja penting agar diketahui sebab- sebab karyawan merasa tidak puas di tempat kerjanya. Dengan demikian maka bisa diatasi ketidakpuasan kerja karyawan sehingga pada akhirnya karyawan dapat merasakan kepuasan kerja, karena biasanya karyawan yang puas dengan apa yang diperolehnya dari perusahaan akan memberikan lebih dari apa yang diharapkan dan karyawan akan terus berusaha memperbaiki kinerjanya.Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui hubungan antara kontrak psikologis dengan kepuasan kerja, sehingga penulis mengajukan hipotesis ”Ada hubungan antara kontrak psikologis dengan kepuasan kerja”. Subjek dalam penelitian ini adalah para karyawan PT. Bintang Asahi Textile Industri di Sragen, divisi Weaving. Teknik pengambilan sampel adalah yaitu purposive non random sampling, yaitu kelompok subyek yang dijadikan sampel penelitian diambil dengan non cara random atau didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu. Alat ukur yang digunakan untuk mengungkap variabel-variabel penelitian ada 2 macam alat ukur, yaitu : (1) skala kontrak psikologis, dan (2) skala kepuasan kerja. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis maka diperoleh korelasi positif yang sangat signifikan antara kontrak psikologis dengan kepuasan kerja (r) sebesar 0,632 dengan p<0,01. Artinya bahwa semakin tinggi kontrak psikologis yang diterima karyawan maka semakin tinggi kepuasan kerja karyawan, dan sebaliknya, semakin rendah kontrak psikologis yang diterima karyawan maka semakin rendah pula kepuasan kerja karyawan. Jadi hipotesis yang peneliti ajukan diterima. Rerata empirik variabel kontrak psikologis sebesar 108,88 dengan rerata hipotetik sebesar 92,5. Jadi rerata empirik > rerata hipotetik yang berarti pada umumnya kontrak psikologis PT. Bintang Asahi Textile Industri, Sragen kategorisasinya tinggi. Kemudian Rerata empirik variabel kepuasan kerja yakni sebesar 108,00 dengan rerata hipotetik sebesar 87,5. Jadi rerata empirik > rerata hipotetik yang berarti pada umumnya subyek mempunyai kepuasan kerja yang tinggi. Peranan kontrak psikologis terhadap kepuasan kerja (SE) sebesar 40,0%, sehingga masih terdapat 60 % faktor lain selain kontrak psikologis yang mempengaruhi kepuasan kerj

    Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Kultur Organisasi Dengan Kinerja Guru Sd Muhammadiyah I Surakarta

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian adalah untuk mencari bukti empiris, yaitu untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap kepemimpinan Kepala Sekolah dan kultur organisasi dengan kinerja guru Sekolah Dasar Muhammadiyah I Surakarta. Sampel penelitian yaitu para guru di Sekolah dasar (SD) Muhammadiyah I Surakarta berjumlah 48 guru. Teknik Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah stratified cluster random. Alat ukur penelitian adalah skala persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah, skala kultur organisasi dan kinerja guru diungkap dari data sekunder yaitu IPG (Indeks Prestasi Guru) yang diperoleh dari Kepala Sekolah. Teknik analisis data menggunakan regresi berganda. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil Fhitung = 51,262 dengan p = 0,001 < 0,01 artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi terhadap kepemimpinan Kepala Sekolah dan kultur organisasi dengan kinerja guru. Hubungan persepsi terhadap kepemimpinan Kepala Sekolah dengan kinerja guru berdasarkan hasil uji hasil uji t sebesar 5,741 dengan p = 0,000. Artinya persepsi terhadap kepemimpinan Kepala Sekolah dapat dijadikan prediktor kinerja guru. Hubungan kultur orgganisasi dengan kinerja guru diperoleh hasil sebesar 2,102 dengan p = 0,039. Artinya kultur organisasi dapat dijadikan prediktor kinerja guru. Tingkat persepsi terhadap kepemimpinan Kepala tergolong tinggi dan tingkat kultur organisasi di Sekolah Dasar Muhammadiyah I Surakarta termask kategori sangat tinggi. Sumbangan persepsi terhadap kepemimpinan Kepala Sekolah dan kultur organisasi terhadap kinerja guru Sekolah Dasar Muhammadiyah I Surakarta sebesar 50,4%. Sedangkan sisanya 49,6% dijelaskan oleh variabel lain di luar model yang tidak terobservasi, misalnya motivasi, lingkungan kerja, dan dukungan sosial. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi terhadap kepemimpinan Kepala Sekolah dan kultur organisasi berhubungan dengan kinerja guru. Implikasi dalam penelitian secara teoritis berguna bagi guru bahwa persepsi positif terhadap Kepala Sekolah kultur organisasi merupakan dua faktor yang dapat meninkatkan kinerja guru. Secara praktis berguna bagi peneliti selanjutnya bahwa persepsi terhadap kepemimpinan Kepala Sekolah dan kultur organisasi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mencoba melakukan penelitian yang sejenis dengan subjek yang berbed

    Pelatihan Keterampilan Sosial Untuk Meningkatkan Citra Diri Pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pelatihan keterampilan sosial terhadap citra diri ABK. Hipotesis yang diajukan Ada perbedaan citra diri sebelum dan sesudah pelatihan keterampilan sosial. Citra diri subjek setelah mengikuti pelatihan keterampilan sosial lebih tinggi dibandingkan sebelum pelatihan. Subjek penelitian. Subjek penelitian adalah ABK (anak berkebutuhan khusus) SMK BOPKRI 2 Yogyakarta sebanyak 20 siswa, yaitu 10 subjek dalam kelompok eksperimen, dan 10 subjek dalam kelompok kontrol. Metode pengumpulan data menggunakan skala citra diri, wawancara dan observasi. Intervensi yang digunakan yaitu pelatihan keterampilan sosial. Metode analisis data menggunakan mann whitney u test. Hasil analisis data menunjukkan ada perbedaan citra diri sebelum dan sesudah pelatihan keterampilan sosial. Citra diri subjek setelah mengikuti pelatihan keterampilan sosial lebih tinggi dibandingkan sebelum pelatihan. Secara deskripsi pada kelompok eksperimen sebelum pelatihan (pretest), dari 10 subjek diketahui ada 4 subjek (40%) yang memiliki citra diri rendah, dan terdapat 6 subjek (60%) yang memiliki citra diri sedang. Setelah pelatihan (posttest) diketahui 5 subjek (50%) memiliki citra diri sedang dan 5 subjek (50%) memiliki citra diri tinggi, adapun ketika dilakukan amatan ulang (follow up) ada 5 subjek (50%) memiliki citra diri sedang dan 5 subjek (50%) memiliki citra diri tinggi

    Hubungan Antara Efikasi Diri Dan Regulasi Emosi Dengan Prokrastinasi Akademik Siswa SMA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dan regulasi emosi dengan prokrastinasi akademik siswa SMA. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 03 Sukoharjo yang berjumlah 162. Hipotesis yang diajukan oleh peneliti adalah ada hubungan antara efikasi diri dan regulasi emosi dengan prokrastinasi akademik. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif korelasional dengan pengumpulan data menggunakan skala.Teknik pengambilan sampel dengan cluster random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan tiga skala, yaitu efikasi diri, regulasi emosi, dan prokrastinasi akademik. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh ada hubungan yang sangat signifikan antara efikasi diri dan regulasi emosi dengan prokrastinasi akademik. Sumbangan efektif efikasi diri dan regulasi emosi bersama-sama terhadap prokrastinasi akademik sebesar 41,6 %. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang sangat signifikan antara efikasi diri dan regulasi emosi dengan prokrastinasi akademik siswa SMA. Kesimpulan hubungan efikasi diri dan regulasi emosi bersifat negatif terhadap prokrastinasi akademik siswa SMA. Artinya, semakin tinggi efikasi diri dan regulasi emosi maka prokrastinasi akademik siswa SMA akan turun. Implikasi penelitian ini dalam bidang pendidikan adalah prokrastinasi akademik dapat dikurangi dengan meningkatkan efikasi diri dan regulasi emosi

    Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dan Motivasi Berprestasi Dengan Social Loafing Pada Mahasiswa

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepercayaan diri dan motivasi berprestasi dengan social loafing pada mahasiswa. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta dari angkatan 2010 sampai 2013 yang diambil secara acak setiap angkatan diambil sampel sebanyak 30 mahasiswa. Alat ukut dalam penelitian ini menggunakan skala kepercayaan diri, skala motivasi berprestasi dan skala social loafing. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil penelitian data diperoleh hasil F regresi sebesar 46,614 dengan p = 0,000 (p ˂ 0,01), berarti ada hubungan yang sangat signifikan antara kepercayaan diri dan motivasi berprestasi dengan social loafing. Artinya variabel kepercayaan diri dan motivasi berprestasi dapat digunakan sebagai prediktor untuk memprediksikan social loafing. Hasil analisis korelasi sebesar -0,580 ; p = 0,000 (p < 0,01), berarti ada hubungan negative yang sangat signifikan antara kepercayaan diri dengan social loafing. Hasil analisis korelasi sebesar -0,645 ; p = 0,000 (p < 0,01), berarti ada hubungan negative yang sangat signifikan antara motivasi berprestasi dengan social loafing. Dari hasil analisis data diketahui bahwa kepercayaan diri pada subjek tergolong tinggi, motivasi berprestasi pada subjek tergolong sedang dan social loafing pada subjek tergolong rendah. Sumbangan efektif kepercayaan diri dan motivasi berprestasi terhadap social loafing sebesar 44,30% ditunjukkan dari koefisien determinan R square = 0,443. Hal ini berarti masih terdapat 55,70% faktor lain yang mempengaruhi social loafing diluar faktor kepercayaan diri dan motivasi berprestasi. Berdasar hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara kepercayaan diri dan motivasi berprestasi dengan social loafing pada mahasiswa

    Hubungan Antara konformitas Dengan Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswi Di Universitas Muhammadiyah Surakarta

    Get PDF
    Belanja menjadi salah satu aktivitas manusia,yaitu dengan membeli sesuatu baik barang maupunjasa.Banyaknya orang berbelanja membuat para produsen mendirikan mall-mall untuk menjual hasil produknya.Hal yang menarik dari menjamurnya mall-mall di Surakarta adalah perilaku belanja para mahasiswi.Mahasiswi menjadi subjek yang konsumtif.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1)Hubungan antara konformitas dengan perilaku konsumtif pada mahasiswi.(2)Peran konformitas terhadap perilaku konsumtif pada mahasiswi.(3)Tingkat konformitas dan perilaku konsumtif pada mahasiswi. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi fakultas psikologi di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Ciri sampel dalam penelitian ini adalah : Mahasiswi angkatan 2012 dan angkatan 2013.Alasan digunakannya mahasiswi UMS karena berdasarkan hasil pengamatan dan observasi bahwa sebagian besar mahasiswi UMS cenderung melakukan perilaku konsumtif. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 61 mahasiswi dari berbagai fakultas di UMS. Cara pengambilan sampel dalam penelitain ini adalah purposive non random sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah skala. Adapun metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan yaitu dengan teknik product moment dari Pearson. Berdasarkan hasil pembahasan tentang konformitas dan perilaku konsumtif pada mahasiswi, hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Ada hubungan positif sangat signifikan antara konformitas dengan perilaku konsumtif pada mahasiswi.(2) Peran konformitas terhadap perilaku konsumtif pada mahasiswi sebesar 36,4%. Hal ini berarti masih terdapat beberapa variabel lain yang mempengaruhi perilaku konsumtif sebesar 63,6%. Variabel lain tersebut misalnya motivasi, konsepdiri, gaya hidup lingkungan keluarga, atau media sosial.(3) Tingkat konformitas termasuk kategori rendah dan perilaku konsumtif pada mahasiswi termasuk sedang. Kata kunci : Konformitas dan Perilaku Konsumti

    Hubungan Antara Stres Sekolah Dan Dukungan Teman Sebaya Terhadap Perilaku Bullying Pada Siswa

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara stres sekolah dan dukungan teman sebaya terhadap perilaku bullying pada siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Kab. Sukoharjo yang berjumlah 201 siswa, dengan sampel penelitian ini sebanyak 133 siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Kab. Sukoharjo. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah cluster random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah skala perilaku bullying, skala stres sekolah, dan skala dukungan teman sebaya dan Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis regresi berganda, dan dengan bantuan Program SPSS For Windows 16.0. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara stres sekolah dan dukungan teman sebaya terhadap perilaku bullying. Dimana perilaku bullying dan dukungan teman sebaya serta stres sekolah memiliki kategori sedang. Hasil analisis korelasi antara stres sekolah dan dukungan teman sebaya terhadap perilaku bullying memiliki hubungan positif yang signifikan antara dukungan teman sebaya terhadap perilaku bullying. Sumbangan efektif stres sekolah terhadap perilaku bullying sebesar = 16,08%, dan sumbangan efektif dukungan teman sebaya terhadap perilaku bullying sebesar = 40,12%. Total sumbangan efektif stres sekolah dan dukungan teman sebaya adalah 56,2%. Dapat diambil kesimpulan bahwa stres sekolah dan dukungan teman sebaya memiliki hubungan dengan perilaku bullying

    Terapi Kognitif Perilakuan Untuk Menurunkan Tingkat Depresi Orangtua Yang Memiliki Anak Down Syndrome

    Get PDF
    Bagi sebagian orangtua, lahirnya anak down syndrome merupakan pukulan dahsyat, karena bagi orangtua kecacatan tersebut mencerminkan keburukan diri sendiri, terlebih lagi bagi yang belum memiliki anak lain. Beberapa reaksi psikologis yang sering ditunjukkan oleh orangtua yaitu merasa bersalah, sedih, malu, takut, kecewa, bingung, dan sering menghindari situasi-situasi sosial. Akibat dari reaksi negatif tersebut meningkatkan risiko depresi pada orangtua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kognitif perilakuan terhadap tingkat depresi orangtua yang memiliki anak down syndrome. Hipotesis yang diajukan: Terapi kognitif perilakuan dapat menurunkan tingkat depresi orangtua yang memiliki anak down syndrome. Subjek penelitian adalah orangtua yang memiliki anak down syndrome di SLB ABCD Simo Boyolali berjumlah 8 orang. Pengumpulan data menggunakan skala Beck Depression Inventory (BDI) dan modul pelatihan terapi kognitif perilakuan. Teknik analisis data menggunakan analisis paired sample test (uji-t) Hasil analisis data diperoleh nilai t = 6,417; sig = 0,000 (p<0,01). menunjukkan ada perbedaan yang sangat signifikan tingkat depresi sebelum terapi dengan setelah terapi. Tingkat depresi subjek setelah terapi lebih rendah dibandingkan sebelum terapi. Hasil ini menunjukkan bahwa terapi kognitif perilakuan dapat menurunkan tingkat depresi para orangtua yang memiliki anak down syndrome

    Pengaruh Pelatihan Relaksasi Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Melahirkan Anak Pertama

    Get PDF
    Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pelatihan relaksasi terhadap penurunan tingkat kecemasan melahirkan anak pertama. Hipotesis yang diajukan ada perbedaan kecemasan melahirkan anak pertama pada ibu hamil sebelum dan sesudah pelatihan relaksasi. Kecemasan melahirkan anak pertama pada ibu hamil sesudah pelatihan relaksasi lebih rendah dibandingkan sebelum pelatihan. Subjek penelitian sebanyak 10 pasien ibu hamil trisemester ke tiga, yang memeriksakan di Rumah Bersalin Aulia Boyolali. Metode pengumpulan data menggunakan skala kecemasan melahirkan anak pertama, intervensi me nggunakan pelatihan relaksasi. Data dioleh dengan teknik analisis non paramaterik wilcoxon. Hasil analisis pretest dengan posttest diperoleh nilai Z = -2,805; sig 0,005 (p< 0,01). Mean rank pretest sebesar 0,00 dan mean posttest sebesar 5,50. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan kecemasan melahirkan anak pertama sebelum dan sesudah pelatihan. Artinya pelatihan relaksasi efektif untuk menurunkan kecemasan melahirkan anak pertama pada ibu kehamilan tri semester ketiga
    corecore