18 research outputs found

    ANALISA KUAT LENTUR BETON ASPAL PADA PERKERASAN LENTUR JALAN

    Get PDF
    Kurang dimanfaatkannya limbah aspal di Laboratorium Transportasi menyebabkan pencemaran lingkungan. Dalam penelitian ini limbah aspal tersebut digunakan sebagai bahan penambahan dalam campuran beton yang merupakan salah satu solusi mengatasi masalah limbah aspal. Meneliti lebih mendetail terkait manfaat limbah aspal untuk meningkatkan kuat lentur beton. Prosentase campuran limbah aspal sebesar 10%, 12%, dan 15% dilihat dari kuat lentur.Metode Eskperimen memakai benda uji berupa balok beton berukuran 60cm x 15cm x 15cm yang ditekan pada umur yang telah di tentukan.. Setiap jenis sampel terdiri  3 benda uji dengan berat campuran yang berbeda., sehingga keseluruhan benda uji berjumlah 12 buah.Hasil pengujian kuat lentur diperoleh Beton normal pada pada hasil pengujian kuat lentur nilainya 12 Mpa, Pada berat limbah aspal 10% nilai kuat lentur didapatkan 13,30 Mpa. Berat limbah aspal 12%  nilai kuat lentur senilai  7,60 Mpa. Dan Berat limbah aspal 15% nilai kuat lentur = 5,00 Mp

    PELATIHAN SAP 2000 V14 UNTUK KONSULTAN PERENCANAAN DAN MAHASISWA TEKNIK SIPIL UPGRIS DAN UNISNU

    Get PDF
    SAP 2000 merupakan salah satu program yang sangat populer karena kemampuan dan fasilitas yang tersedia dalam program komputer yang mampu menghasilkan proses analisis dan desain secara cepat dan efisien. Salah Satu alternatif dalam membantu proses belajar khususnya untuk membantu PT. Pola Dwipa sebagai konsultan perencana, mahasiswa UPGRIS dan UNISNU untuk dapat lebih memahami dan mengetahui perhitungan. Proses desain dan analisis perlu adanya alat bantu guna mempermudah pengerjaan dan memperkecil resiko kesalahan dalam mengerjakan tugas perencanaan khususnya desain struktur.Banyaknya perhitungan struktur yang kompleks dan rumit tersebut membuat mahasiswa teknik sipil mengalami kesulitan. Dengan mengadakan pengabdian kepada masyarakat dengan melakukan kegiatan pelatihan yang bersifat presentasi, tutorial dan praktik serta ditambah dengan penggunaan modul sebagai bantuan dalam melakukan kegiatan tersebut, maka kegiatan pelatihan software SAP 2000 yang dititik beratkan pada pemodelan, pemasukan input beban grafitasi, serta pembacaan desain hasil output dapat terlaksana dengan baik.  Hal ini dapat terlihat dari hasil nilai yang baik, yaitu preetest adalah 55,22% dan posttest meningkat menjadi 86,57%. Sehingga dapat disimpulkan adanya peningkatan dalam mengaplikasikan software analisis desain ini

    Analisis Dinding Geser pada Desain Bangunan Gedung Bertingkat yang Tidak Beraturan

    Get PDF
    Pembangunan gedung bertingkat yang tidak simetris atau tidak beraturan harus dirancang menahan beban lateral seperti beban angin dan gempa. Selain itu, bentuk bangunan yang tidak simetris mengakibatkan distribusi massa yang tidak seragam. Pengaruh penempatan dinding geser dan berapa efektif penggunaan dinding geser pada gedung bertingkat tidak beraturan tehadap gaya lateral gempa.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan simpangan horisontal yang terjadi akibat beban gempa pada gedung yang tidak beraturan dengan variasi letak dinding geser. Penelitian membandingkan tiga model struktur yang letak dinding gesernya berbeda. Model 1 adalah struktur yang didesain tanpa dinding geser, model 2 menggunakan dinding geser di tepi, model 3 Menggunakan dinding geser  di lift. Denah bangunan memiliki denah struktur yang tidak simetris. Hal tersebut menyebabkan simpangan horisontal yang terjadi memiliki nilai yang berbeda untuk setiap arah gempa yang terjadi, yaitu gempa arah X dan gempa arah Y.Berdasarkan hasil analisa pemodelan dengan variasi tata letak dinding geser atau shear wall, dapat ditarik kesimpulan bahwa dinding geser memberikan kontribusi besar terhadap struktur bangunan bertingkat dalam menahan gaya lateral seperti beban gempa dan letak dinding geser pada bangunan bertingkat berpengaruh dalam hal nilai simpangan horisontal

    ANALISIS PERBANDINGAN STABILISASI TANAH ASLI DENGAN HASIL PRE BORING PADA PROYEK MENARA UNIVERSITAS SEMARANG DENGAN CAMPURAN PASIR DAN KAPUR UNTUK MENINGKATKAN DAYA DUKUNG TANAH

    Get PDF
    Kondisi tanah di setiap tempat sangat bervariasi dari butiran dan daya dukungnya. Kondisi tanah memiliki peranan yang sangat penting dalam bidang konstruksi yaitu sebagai dasar atau pijakan suatu bangunan. Kondisi tanah di lapangan sangat bervariasi, hal ini terlihat dari berbagai analisis hasil pengujian sampel di laboratorium untuk mengetahui kualitas tanah. Pada penelitian ini dilakukan analisis kekuatan daya dukung tanah pada lokasi konstruksi Menara Universitas Semarang yang distabilkan dengan campuran pasir dan kapur. Pengujian stabilisasi tanah bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui hasil pengujian tanah yaitu uji geser langsung dan batas atterberg dengan campuran pasir dan kapur sebanyak 5%, 10%, 15% dan 20%. Dari hasil pengujian dengan metode Terzaghi, pada tanah asli lokasi konstruksi Menara Universitas Semarang diperoleh Qu = 7,42 KN / m2. Nilai Qu daya dukung tanah campuran pasir dan kapur 5% adalah 6,36 KN / m2, untuk campuran 10% adalah 8,66 KN / m2, untuk campuran 15% adalah 8,98 KN / m2. dan untuk campuran 20% adalah 10,30 KN / m2. Dari hasil tersebut, daya dukung terbesar adalah campuran pasir dan kapur sebesar 20%

    ANALISIS PERBANDINGAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA TANAH LUNAK DENGAN METODE MANUAL DAN ELEMEN HINGGA SAP 2000

    Get PDF
    Various types of concrete piles with dimensions of square, triangle, or circle are produced to be used as deep foundations. To get a solid superstructure, a foundation with a high bearing capacity is needed, the bearing capacity of the pile depends on local soil conditions, but if the soil is soft soil, an investigation is needed to determine the carrying capacity. The research was conducted to obtain the carrying capacity of the pile by means of manual calculations which will then be compared with calculations using SAP 2000 version 14. Soil data analyzed were sondir and boring data which were the results of the laboratory in the form of soft soil data which would be analyzed manually with took a sample of rectangular type piles with materials from K-600 concrete. From the research results obtained square stakes with dimensions of 20 x 20 cm which were analyzed with Sondir data, Boring data, and analysis based on SAP 2000 software, the relative carrying capacity values were the same, namely 13.18 tons and 13.31 tons, but for analysis using power software support the pile is higher with a value of 15.62 tons. At the dimensions of the stake 25 x 25 cm and 30 x 30 cm the value of the carrying capacity still tends to be the same as the value of 17.06 tons and 18.64 tons for the dimensions of 25 x 25 and the value of the carrying capacity of 21.17 tons and 24.76 tons from the analysis results. dimensions of 30 x 30 cm but there is already a difference in carrying capacity but relatively small, for the calculation of the software still produces a larger carrying capacity value, namely 22.24 tons and 29.95 tons, while for fishing rods with dimensions of 45 x45 cm, it has a pile bearing capacity, especially with analysis SAP 2000 software produces a relatively large carrying capacity value of 73.69 tons so that it can be concluded that the manual calculation to obtain the bearing capacity of the pile. The value is smaller than the calculation in the SAP 2000 software

    KAJIAN EMPIRIS SUMUR RESAPAN PADA TANAH SILT

    Get PDF
    Abstraksi : Pertumbuhan penduduk sebagai pemicu perubahan tataguna lahan memberikan dampak langsung terhadap peningkatan aliran permukaan dan menurunnya peresapan air ke dalam tanah, yang berakibat  terjadinya banjir dan kekurangan air tanah. Sumur resapan salah satu alat untuk menambah peresapan air dan sekaligus menurunkan debit banjir. Pendekatan persamaan debit sumur resapan pada umumnya dilakukan secara matematis, sedangkan secara empiris masih sangat kurang.Tekstur tanah diinvestigasi dengan grain size dan hidrometer. Klasifikasi tanah dengan menggunakan segitiga tekstur tanah menurut USDA. Dengan menggunakan sumur dinding rapat diameter 50 cm, dan tinggi 90 cm dilakukan pengujian debit resapan sumur sebanyak 6 kali dengan periode waktu awal 0 jam (tes-1), 3 jam (tes-2), 18 jam (tes-3), 24 jam (tes-4), 42 jam (tes-5), dan 24 jam (tes-6) dengan terus menerus sumur resapan diisi air tanpa terputus. Pengukuran debit resapan dilakukan dari kedalaman 85 cm, setiap penurunan 5 cm sampai kedalaman 10 cm. Diterimanya sebuah persamaan regressi dengan melihat koefisien korelasi (R2)mendekati 1.Hasil penelitian debit sumur resapan dengan diameter 0,50 meter untuk tekstur tanah silt, mengikuti persamaan parabola Qs = 0,000001 . H 4,487. Nilai R2 untuk persamaan ini adalah 0,984. Debit resapan sumur resapan akan menurun semakin lama peresapan berlangsung. Tanah silt belum mencapai kondisi jenuh dalam waktu peresapan selama 24 jam. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang sumber daya air yang berhubungan dengan permasalahan debit resap sumur resapan. Penelitian ini masih sangat awal dalam menyimpulkan hubungan debit resapan dengan kedalaman air dan masih perlu dikembangkan dengan variasi jenis tanah, diameter dan jenis sumur resapan.  Abstract: Population growth as a driver of land-use change has a direct impact on rising surface flows and decreasing infiltration into the soil, resulting in flooding and water shortages. The absorption well is one of the tools to increase water infiltration and simultaneously decrease the flood discharge. The approach of the discharge well equation is generally done mathematically, while the empirical is still very less. The soil texture is investigated by grain size and hydrometer. Soil classification using a soil texture triangle according to USDA. Using well wall wells of diameter 50 cm, and height 90 cm, a well discharge well 6 times (0 test-1), 3 hours (test-2), 18 hours (test-3), 24 hours hour (4th test), 42 hours (test-5), and 24 hours (test-6) with continuous absorption wells filled with water without interruption. The measurement of absorption discharge is done from a depth of 85 cm, each decrease 5 cm to a depth of 10 cm. Acceptance of a regression equation by looking at the correlation coefficient (R2) approaches 1.The results of discharge well discharge research with diameter 0.50 meters for silt soil texture, following parabolic equation Qs = 0,000001. H 4,487. The value of R2 for this equation is 0.984. The absorption well discharge will decrease the longer the infiltration takes place. The silt soil has not reached saturation condition within 24 hours of impregnation. It is expected that this research can be useful in the development of science, especially the field of water resources related to the problems of absorption wells disposal. This research is still very early in concluding the relationship of absorption discharge with water depth and still need to be developed with variation of soil type, diameter and type of absorption wel

    ANALISIS KUAT TEKAN BETON DENGAN BAHAN TAMBAH TETES TEBU (MOLASSE) DAN KAPUR ALAM

    Get PDF
    Beton adalah massa seperti batu yang dibuat dengan menggabungkan pasir, kerikil, batu pecah, atau agregat lainnya dengan pasta yang terbuat dari semen dan air. Karena mengandung sukrosa 32%, glukosa 14%, dan fruktosa 16%, ampas tetes tebu berpotensi untuk ditambahkan ke dalam campuran beton. Batu kapur, juga dikenal sebagai kapur alam, adalah batuan sedimen yang terbentuk ketika organisme laut mati dan mengubah kalsium karbonat (CaCO₃). Batu kapur juga dikenal sebagai batu gamping. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki kemungkinan penggunaan kapur alam dan molase sebagai aditif dalam campuran beton. Pengujian material, desain campuran, pembuatan spesimen, pemeliharaan spesimen, pengujian spesimen, dan analisis data merupakan tahapan dari penelitian ini. Pada penelitian ini mengacu pada SNI 03-2834-2000 (BSN 2000) tentang proses rencana pembuatan campuran beton normal, berdasarkan acuan tersebut maka penelitian ini memiliki kuat tekan desain 33,2 MPa digunakan untuk membuat benda uji. Benda uji yang berbentuk silinder dan memiliki tinggi 300 mm dan diameter 150 mm. Sampel beton tersedia dalam tiga konsentrasi berbeda: 0,075% molasse dan 26% kapur alami,0,15% molasse dan 21% kapur alami, dan tidak ada sama sekali. Penelitian tentang kuat tekan beton umur 28 hari ditemukan bahwa beton dengan variasi 0% molasse dan 0% kapur alam menghasilkan 31,52 Mpa, variasi 0,075% molasse dan 26% kapur alam menghasilkan 37, 83 Mpa, variasi 0, 15% molasse dan 21% kapur alam menghasilkan 18,30 Mpa. Pada variasi penambahan 0,075% molasse dan 26% kapur alam dikatakan berhasil karena telah melewati hasil yang telah direncanakan

    Assistance in Planning the Construction of Closed House Chicken Coops in Kedungrejo Village, Rembang Regency

    Get PDF
    The high demand for poultry production has recently prompted members of the Mbesi Chicken Farmers Group in Kedungrejo Village, Rembang Regency, to focus on increasing productivity by optimizing the construction of their chicken coops. The closed-house system, suitable for the local environment and weather conditions, has been identified as the most appropriate type of poultry coop. However, the construction process is often outsourced, resulting in frequent design changes and price increases passed on to the breeders. To address this issue, the present Community Service (PkM) activity was carried out to assist farmers in creating design drawings for closed-house poultry coop buildings. The Participatory Action Research (PAR) method, involving direct mentoring, was employed to facilitate farmers in the process. The outcome of this community service was the submission of detailed design drawings for closed-house poultry coop buildings. An evaluation was conducted using pre-test and post-testassessments, revealing that 80% of participants could read and comprehend the design drawings for planning a closed-house chicken coop system. Accordingly, the findings indicated an improvement in the partner's competence in interpreting design drawings

    KARAKTERISTIK MARSHALL TERHADAP PENGGUNAAN ASBUTON BUTIR B5/20 DENGAN SUBSTITUSI DASPAL DAN ASPAL PENETRASI 60/70

    Get PDF
    Peningkatan pembangunan di dunia industri maupun non industri tidak luput dari penggunaan material bahan bangunan, dimana material tersebut salah satunya adalah aspal, yang sering digunakan dalam pembuatan jalan. Asbuton merupakan salah satu sumber daya alam Indonesia yang kualitasnya tidak perlu diragukan lagi, namun ada kekhawatiran konsumsi Asbuton di Indonesia terlalu tinggi, maka jumlahnya menipis. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengkaji pengaruh penggunaan Asbuton Butir B5/20 dengan substitusi Aspal pen 60/70 dan daspal yang terdiri dari (damar, fly ash, dan minyak goreng). Pengujian pada benda uji menggunakan Marshall Test dengan variasi presentase benda uji 0%, 1%, dan 3% per 1.200 gram berat Asbuton Butir B5/20. Pengujian menghasilkan rata – rata nilai stabilitas pada benda uji 0%, 1%, dan 3% adalah 641,52 kg; 748,44 kg; dan 588,06 kg. Sedangkan nilai kelelehan yang dihasilkan pada benda uji 0%, 1%, dan 3% adalah sebesar 0,825 mm; 3,6 mm; dan 5,8 mm
    corecore