11 research outputs found

    . Membangun Kembali Konsep Nilai Tambah Syariah Menggunakan Nilai-Nilai Ekonomi Islam Demi Hari Esok Yang Lebih Baik.

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi konsep nilai tambah syariah Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian studi literatur yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan dengan menghimpun data dari berbagai literatur. Hasil penelitian ini adalah nilai tambah syariah merupakan nilai tambah ekonomi (dalam bentuk uang), mental dan spiritual dalam bentuk (rasa altruistik, senang, dan persaudaraan, keadilan, kebenaran, kejujuran dan kepercayaan, ikhlas, memelihara alam dan, dan rasa kehadiran Tuhan.) yang didapatkan, diproses, dan didistribusikan dengan cara yang halal yang di dalamnya melekat akhlak sebagai urat nadi dalam segala aspek kehidupan (termasuk akuntansi) sebagai bentuk ibadah dan untuk menjalankan amanat dan tanggung jawab dari sang pemilik harta yang hakiki yaitu Tuhan. Karena sejatinya harta bagi manusia hanyalah pemberian hak milik sementara dari Tuhan agar dikelola oleh manusia yang akhirnya akan tetap kembali pada Sang pemilik hak milik yang Hakik

    Konstruksi Konsep Aset Berbasis Sifat Zuhud: Refleksi Jalan Penyucian Jiwa Manusia (Tazkiyatunnafs)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk membangun konsep aset yang memiliki nilainilai zuhud. Penelitian ini menggunakan paradigma religionis-spiritualis dengan studi kasus sebagai desain penelitiannya. Data primer yang diperoleh dalam penelitian ini bersumber dari proses wawancara dan juga bersumber dari wahyu ilahi yang terdapat pada Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad SAW. Data sekunder diperoleh dari kisah profetik para pelaku zuhud. Adapun proses penelitian ini menggunakan akal dan hati guna mendapatkan jawaban dari pertanyaan penelitian ini. Akal diwakili dengan metode wawancara dan dokumentasi, sedangkan hati diwakili oleh Metode Muhasabah, Zikir, Doa, Tafakur, Ikhtiar dan Tawakkal. Penelitian ini menemukan bahwa konsep aset berbasis sifat zuhud adalah suatu nikmat dunia yang berupa sumber daya materi, non-materi, sosial maupun rasa spiritual yang bertujuan untuk menjadikan manusia dapat dicintai oleh Tuhan dan manusia lainnya, yang diperoleh dari bekerja dan berusaha dengan pemilik sejatinya ialah Tuhan yang dipercayakan untuk dikelola oleh manusia. Konsep ini sejatinya bukanlah suatu konsep yang melarang umat manusia untuk tidak mencari harta dunia, melainkan merupakan internalisasi ke dalam pemahaman manusia untuk menganggap pencarian harta di dunia adalah suatu jalan ibadah kepada Tuhan. Implikasi teoritis dalam penelitian ini dapat memberikan pemahaman bahwa akuntansi tidak hanya befokus pada nilai pada laporan keuangan semata, namun juga memiliki nilai dan makna dibaliknya. Implikasi praktisnya ialah konsep aset berbasis sifat zuhud ini dapat menjadikan ilmu akuntansi menjadi cabang ilmu yang sarat akan nilai yang bermanfaat bagi sesama manusia. Implikasi terakhir yaitu implikasi kebijakan, konsep aset berbasis sifat zuhud ini bertujuan agar dapat menjadi acuan rujukan nantinya dalam pengimplementasian kebijakan akuntasi syariah dalam kehidupan manusi

    Perekayasaan Rerangka Konseptual Akuntansi Manajemen Syariah

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan membangun Konstruksi Perekayasaan Rerangka Konseptual Akuntansi Manajemen Syariah melalui Metodologi Keterbimbingan Ilahi (MKI). Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode zikir, doa dan tafakur serta tazkiyyah. Data dikoleksi dari sumber teks, yaitu Al Qur'an, As Sunnah dan khabar sodiq, dan dari realitas bisnis syariah di masyarakat. Analisis data menggunakan diri sebagai alat analisis utama dan metafora Mimbar Masjid sebagai sarana untuk menggagas Konstruksi Perekayasaan Rerangka Konseptual Akuntansi Manajemen Syariah. Konstruksi perekayasaan dimaksud dibangun di atas fondasi tauhid dan konsep dasar amal saleh, ihlas, salîm dan takwa dengan tujuan puncak membantu pencapaian liqaa-a rabb. Di atas konsep dasar adalah Tujuan dan Azas Konseptual Pelaporan Informasi Akuntansi Akuntansi Manajemen Syariah serta Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi Akuntansi Manajemen Syariah

    Kearifan Lokal Pada Sistem Bagi-Hasil Petani Cengkeh Di Bobaneigo, Halmahera Utara Maluku Utara

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan secara mendalam praktik berbagi-hasil panen cengkeh dalam kearifan lokal masyarakat Bobaneigo yang masih berlangsung dan diterapkan sampai sekarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif interpretif dengan pendekatan etnometodologi dengan maksud untuk dapat memahami berbagai hal yang berhubungan dengan praktik berbagi-hasil petani cengkeh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berbagi-hasil cengkeh dilakukan atas dasar kerjasama dan tanggungjawab, dengan cara berbagi hak kepemilikan, lapangan kerja, do‟a, harta, manfaat, kebahagiaan, yang di dalamnya terkandung nilai-nilai kejujuran, keadilan, keikhlasan sebagai bentuk hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Allah. Juga memberikan dampak terhadap materi, psikis, spritual dan sosial bagi masyarakat yang terlibat

    Islamic Political Economy Of Accounting: Pembangkit Kesadaran Spiritual Berbasis Pemikiran Iwan Triyuwono, Ibnu Taimiyah, Dan HOS Tjokroaminoto Untuk Kemaslahatan Umat Manusia Dan Semesta

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan membangun konsep Islamic Political Economy of Accounting (IPEA). Dalam rangka membangkitkan kesadaran spiritual, peneliti menggunakan metodologi intuitif yang dioperasionalisasikan dengan tiga cara, yaitu: berserah kepada Allah, bertanya kepada Allah, dan berdialog dengan Allah. Data penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder. Sumber data primer adalah wawancara dan partisipasi langsung. Sementara sumber data sekunder adalah data tekstual yang terdiri atas: pemikiran ekonomi Ibnu Taimiyah, pemikiran politik HOS Tjokroaminoto, dan pemikiran akuntansi syariah Iwan Triyuwono. Penelitian ini menghasilkan konsep IPEA yang mengnyinergikan konsep teoretis ekonomi berkah, konsep politik budi dan rasa Islam, konsep akuntansi kembali kepada Tuhan, dan model homo islamicus. Secara utuh, IPEA adalah konsep teoretis yang digunakan sebagai sarana ekonomi politik dalam menggerakkan potensi kecerdasan spiritual manusia untuk berdialog dengan Tuhan dalam rangka mengkritik dan mengarahkan informasi pada transaksi yang halal dan tayib yang dikelola dengan kebenaran, keamanahan, kecerdasan, dan kedermaan sehingga bermanfaat secara adil bagi kemaslahatan umat manusia dan semesta. Konsep IPEA berfungsi sebagai simbol yang memantik kesadaran spiritual bagi akademisi, regulator, dan praktisi dalam mewujudkan praktik akuntansi yang Islam

    Mengungkap Praktik Penetapan Harga Dalam Jual-Beli Properti Syariah Tanpa Bank

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap praktik penetapan harga properti syariah tanpa bank. Penelitian ini menggunakan paradigma postmodernisme dalam upaya untuk merekonstruksi penetapan harga jual berkeadilan. Pendekatan etnometodologi posmodernisme digunakan untuk menemukan cara atau metode penetapan harga berdasarkan nilai keadilan Islam. Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi di lapangan, dokumentasi serta wawancara mendalam dengan orang-orang yang berkaitan dengan penetapan harga di PT. Panderman Properti Syariah. Analisis data dilakukan dengan menggunakan indeksikalitas berkeadilan dan refleksivitas berkeadilan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat cara dalam menetapkan harga, yakni menjalankan ketentuan syariah, menentukan tujuan penetapan harga, menghitung biaya dan menentukan keuntungan yang adil, serta mekanisme penawaran dan pembuatan kontrak. Penetapan harga jual berkeadilan dilakukan dengan cara memperhatikan hak-hak para stakeholder baik yang berkaitan maupun yang tidak berkaitan secara langsung dengan operasional perusahaan. Masing-masing stakeholder dipenuhi haknya secara seimbang. Dari proses rekonstruksi dihasilkan metode penetapan harga jual berkeadilan yaitu metode cost plus mashlahah minus exploitative profit. Pada metode ini, biaya yang dihitung dan diakui adalah biaya privat dan biaya publik. Sedangkan keuntungan yang ditentukan adalah keuntungan maslahah yaitu keuntungan bagi semua pihak (stakeholder) dikurangi keuntungan yang bersifat eksploitatif (exploitative profit). Hasil penelitian ini memberikan informasi empiris mengenai fenomena berkembangnya cara menetapkan harga berdasarkan nilai Islam. Selanjutnya, hasil penelitian ini juga dapat menjadi bahan pertimbangan para pembuat kebijakan atau standar untuk merumuskan aturan baku terhadap jual- beli properti syariah tanpa Ban

    Memahami Penetapan Harga Jual Pedagang Tradisional Banggai

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan praktik jual kase-kase yang dipraktikkan bela‟-bela‟ dan makna di balik praktik tersebut. Praktik jual kase- kase merupakan praktik penjualan yang namanya disepakati oleh masyarakat karena kebiasaan penetapan harga yang rendah, memberikan diskon serta bonus oleh bela‟-bela. Metode kualitatif dengan pendekatan etnometodologi digunakan dalam penelitian ini untuk memahami praktik jual kase-kase yang dipraktikkan oleh pedagang tradisional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jual kase-kase diawali dengan proses atur bae lalu dilanjutkan pada proses penjualan. Dalam proses penjualan ini jual kase-kase terlihat dari cara bela‟-bela menetapkan harga baik kepada sesama penjual atau kepada pembeli. penetapan harga kepada sesama penjual terdapat dua cara yaitu penetapan harga berdasarkan kerjasama dan berdasarkan jumlah barang yang dibeli. Dalam penetapan harga kepada pembeli terdapat beberapa cara yaitu Citra bela‟-bela‟, tawar menawar dalam kondisi tertentu, harga yang ditetapkan berdasarkan pembeli, serta harga yang ditetapkan berdasarkan kualitas barang dagang. Penetapan harga yang diberikan sehingga menghasilkan istilah jual kase-kase ini didasarkan oleh nilai montolutusan serta nilai spiritual. Di mana dalam penetapan harga tersebut, bela‟-bela‟ mengutamakan nilai hubungan yang di dalamnya terdapat hubungan kepada manusia dan hubungan kepada Tuha

    Konsep Akuntabilitas Pemimpin Rumah Sakit Islam Berbasis Pemaknaan Terhadap Din

    No full text
    Rumah sakit merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang penyelenggaraannya diatur dengan Undang-undang tersendiri dan pengelolaannya tidak bisa dipisahkan dengan interaksi serta empati antar manusia. Kepentingan terhadap akuntabilitas menjadi semakin besar, bagi rumah sakit yang membawa misi keagamaan. Konsep akuntabilitas berbasis agency ataupun stakeholder theory yang hampa dari nilai-nilai tauhid, tentunya tidak bisa sepenuhnya dijadikan dasar akuntabilitas pemimpin rumah sakit Islam. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan konsep akuntabilitas pemimpin rumah sakit Islam yang didasarkan pada pemaknaan terhadap din sebagai kesatuan ajaran Islam dalam artian yang sesungguhnya. Data lapangan diperoleh berupa kajian literatur, hasil pengamatan dan wawancara dengan informan, terutama pemimpin Layanan Bimbingan Rohani (LBR), Layanan Nafsul Mutamainnah (LNM) dan Layanan Pasien Duafa (LPD) di Rumah Sakit Islam Jakarta, Pondok Kopi (RSIJ-PK). Hasil pemaknaan terhadap din berupa nilai-nilai etika dan moral Islam yang diturunkan dari prinsip din berupa keberutangan, kepatuhan, kebijaksanaan dan kefitrahan, dikombinasikan dengan data lapangan dan kemudian diolah dengan metode akal budi din. Metode ini pada dasarnya adalah menangkap makna atau substansi dari realitas melalui proses identifikasi keteraturan dan pola data untuk kemudian dihubungkan dengan kerangka analitis dari pemaknaan terhadap din dalam dimensi vertikal dan horizontal. Penelitian ini menghasilkan beberapa konsep akuntabilitas pemimpin rumah sakit Islam dengan tingkat abstraksi yang berbeda-beda dan merupakan rumusan dari kajian filosofis dan empiris. Secara umum, rumusan konsep akuntabilitas pemimpin rumah sakit Islam berbasis pemaknaan terhadap din adalah pelaksanaan tanggung jawab pemimpin berupa pelayanan kepada pasien secara berkhidmat dalam pengobatan rohani dan pendampingan sakratul maut; ketaatan pada aturan; tindakan perbaikan mutu; dan perwujudan keselarasan sesuai syariat dalam penguatan keimanan dan penanganan jenazah serta keadilan bagi pasien khususnya duafa

    Makna Modal Kelompok Tani Batobo

    No full text
    Tujuan penelitian ini adalah untuk menyingkap dan memahami makna modal pada Kelompok Tani Batobo. Batobo merupakan organisasi para petani Melayu Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Hasil pertanian tidak untuk dikomersilkan tetapi dikonsumsi pribadi dan kepentingan kelompok dan masyarakat tanpa ada unsur pengembalian materi (boli-boli pintak). Modal kelompok batobo menghadirkan makna secara kultural yang khas dari aktifitas anggota batobo. Dengan cara mengukur lahan sawah menggunakan ukuran tradisional (sarangkolam, sadopo), mekanisme dari tahapan pertanian berdasarkan pada tradisi pengkajian alam (melihat bintang) dan ritual malimauan (menyucikan). Pada kelompok Tani Batobo ini terjadi interaksi sosial dimana mereka mengkontruksi realitas mereka sendiri dari simbol-simbol budaya, resam, adat dan Islam, sehingga menciptakan tradisi dalam bidang pertanian. Penelitian ini menggunakan teknik kualitatif dan paradigma Interpretif dengan metodologi fenomenologi transendental. Konteks penelitian ini data yang digunakan adalah data primer, dan berbasis pada apa yang diungkap subyek/informan, kemudian diperkaya dengan hasil observasi, wawancara mendalam dan penjelajahan sumber-sumber lain. Analisis terhadap data temuan mengungkap bahwa anggota batobo memaknai nilai modal tidak hanya dilihat dari sisi materi tetapi juga dilihat dari nilai sosial dan nilai spiritual. Makna nilai modal ini muncul saat praktik pertanian yang melahirkan nilai-nilai yaitu: 1). Gotong-royong, 2). Silaturahmi, 3). Kebersamaan, 4). Tanggung jawab, 5). Sumbangan, dan 6). Ibada

    Memahami Praktik Bagi Hasil Nelayan Yainuelo di Pulau Seram Maluku Tengah.

    No full text
    Fitriah Bidari Latuconsina, Program Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, 2017. Memahami Praktik Bagi Hasil Nelayan Yainuelo di Pulau Seram Maluku Tengah. Komisi Pembimbing: Ketua, Prof. Iwan Triyuwono, S.E., M. Ec., Ak., Ph.D. Anggota, Dr. Aji Dedi Mulawarman, SP., MSA. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap praktik bagi-hasil nelayan di Desa Yainuelo Kabupaten Maluku Tengah dan makna di balik praktik tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnometodologi. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nelayan Yainuelo mempraktikkan bagi-hasil dalam tujuh tahapan yaitu, tahlilan, menyepakati akad kerjasama, melaut, bongkar-muat, penjualan, bage sala (bagi-hasil antara pemilik kapal dengan pemilik rakit), dan barekeng (bagi-hasil antara pemilik kapal dengan pengelola atau nahkoda dan ABK). Dalam praktiknya, ditemukan bagi-hasil antara pengelola dengan ABK tidak tetap yang diambil dari bagian pengelola melalui proses musyawarah. Dalam Praktiknya, mereka tidak hanya berbagi materi (uang), namun juga berbagi doa, berbagi kebahagiaan, berbagi informasi hingga berbagi skill yang dimaknai sebagai persaudaraan, keadilan, kejujuran dan semangat tolong-menolong
    corecore