Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan praktik jual kase-kase yang
dipraktikkan bela‟-bela‟ dan makna di balik praktik tersebut. Praktik jual kase-
kase merupakan praktik penjualan yang namanya disepakati oleh masyarakat
karena kebiasaan penetapan harga yang rendah, memberikan diskon serta
bonus oleh bela‟-bela. Metode kualitatif dengan pendekatan etnometodologi
digunakan dalam penelitian ini untuk memahami praktik jual kase-kase yang
dipraktikkan oleh pedagang tradisional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jual
kase-kase diawali dengan proses atur bae lalu dilanjutkan pada proses
penjualan. Dalam proses penjualan ini jual kase-kase terlihat dari cara bela‟-bela
menetapkan harga baik kepada sesama penjual atau kepada pembeli.
penetapan harga kepada sesama penjual terdapat dua cara yaitu penetapan
harga berdasarkan kerjasama dan berdasarkan jumlah barang yang dibeli.
Dalam penetapan harga kepada pembeli terdapat beberapa cara yaitu Citra
bela‟-bela‟, tawar menawar dalam kondisi tertentu, harga yang ditetapkan
berdasarkan pembeli, serta harga yang ditetapkan berdasarkan kualitas barang
dagang. Penetapan harga yang diberikan sehingga menghasilkan istilah jual
kase-kase ini didasarkan oleh nilai montolutusan serta nilai spiritual. Di mana
dalam penetapan harga tersebut, bela‟-bela‟ mengutamakan nilai hubungan yang
di dalamnya terdapat hubungan kepada manusia dan hubungan kepada Tuha