16 research outputs found

    ANALISA CACAT PRODUKSI PADA VELG RUBBER ROLLER DI PT. MITRA REKATAMA MANDIRI

    Get PDF
    PT.Mitra Rekatama Mandiri adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengecoran logam, non logam dan permesinan dengan hasil produksi berupa komponen pertambangan, komponen alat pertanian, dan komponen konstruksi. Dalam proses produksinya sering kali produk yang dihasilkan tidak dapat mencapai standar kualitas yang ditentukan oleh perusahaan. Salah satu produk yang dihasilkan adalah velg rubber roll. Dari pengamatan awal diketahui masih terdapat cacat produk dari produk yang dihasilkan. Sehingga produksi velg rubber roll oleh PT.Mitra Rekatama Mandiri perlu dilakukan perbaikan kualitas agar mencapai zero defect atau tanpa cacat. Untuk mencapai produk tanpa cacat dapat melalui kajian menggunakan metode pengamatan visual. Metode pengamatan visual dilakukan untuk melihat cacat yang terjadi pada produk velg rubber roller menggunakan mata telanjang. Hasil analisa menunjukkan terdapat beberapa cacat pada velg rubber roller seperti rongga udara, kurang isi, pergeseran, rat tail, dan permukaan kasar. Faktor dominan penyebab cacat adalah keliru dalam pembuatan pola dan cetakan.Usulan perbaikan yang diberikan kepada pihak perusahaan yaitu: Melakukan pelatihan kerja bagi para operator, melakukan penilaian kinerja dan melakukan pengawasan pada setiap aktivitas kerja operator

    Kajian Keselamatan Pertambangan pada Kegiatan Pemuatan Bijih PT. J Resources Bolaang Mongondow

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini yaitu Untuk menghindari dan mengurangi risiko yang terjadi maka diperlukan manajemen risiko yaitu dengan identifikasi bahaya (Hazard identifikasi bahaya (Hazard dentification). Observasi identifikasi bahaya pada penelitian ini dilakukan di kegiatan pemuatan bijih, dari hasil risiko tersebut dilakukan pengendalian risiko untuk mengurangi dan menghilangkan potensi tersebut. Pengamatan identifikasi bahaya pada penelitian ini dilakukan di kegiatan pemuatan bijih kemudian diketahui hasil penilaian risiko serta pengendalian yang dapat digunakan. Dari hasil penelitian tersebut pada kegiatan pemuatan bijih didapat 5 risiko kecelakaan berdasarkan HIRADC memiliki 3 tingkat risiko extreme dan 2 tingkat risiko high. Selanjutnya dari risiko kecelakaan yang ada dilakukan pengendalian sehingga setelah pengendalian didapatkan 3 tingkat risiko high risk dan 1 tingkat risiko low risk dan 1 tingkat risiko medium risk. Berdasarkan analisis mengenai kecelakaan kerja, maka didapat FR sebesar 1,344 dan SR sebesar 69,9

    Acid Mine Water Neutralisation Analysis Using CaO and Fly Ash at PT. Alamjaya Bara Pratama Kutai Kartanegara District, East Kalimantan Province

    Get PDF
    The handling of Acid Mine Water done at PT. Alamjaya Bara Pratama utilizes Cao and from prior research, fly ash is used as an adsorbent in neutralising Acid Mine Water. Hence the resarcher conducted the research to compare the effectiveness of Cao and fly ash in neutralising Acid Mine Water. The usage of CaO nd fly ash uses a laboratorium scale with 1000ml of Acid Mine Water, a CaO mass variation of 0,4, 0,5 and 0,6 gram whereas with a fly ash mass variation of 50, 55 and 60 gram and a stirring speed of 50 and 100 rpm. Results shows that the addition of CaO and fly ash and stirring speed increases the pH and reduces the content of Fe and Mn. The adsorbtion of the metals Fe and Mn by CaO and coal fly ash can occurs as most CaO contains the mineral compund Epistilbite (CaAl2Si6O16.5H2O), before conducting the experiment it shows that most of the fly ash contains the mineral compund Quartz (SiO2) and mullite (Al6Si2O13). Silica and Alumina has a polar side with an active hydroxyl group (-OH) which acts in the adsorbtion process between heavy metals and adsorbents in a solution containing water

    STUDI PENGARUH PENAMBAHAN H2O2 TERHADAP KADAR OKSIGEN TERLARUT (DO) DAN % EKSTRAKSI PELINDIAN EMAS DAN PERAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOTTLE ROLL TEST (BRT) PADA BIJIH EMAS PT CIBALIUNG SUMBERDAYA

    Get PDF
    Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, salah satunya seperti emas. PT. Cibaliung Sumberdaya bergerak dibidang ekstraksi emas. Salah satu proses ekstraksi emas di PT. Cibaliung Sumberdaya yaitu pelindian/leaching. roses pelindian berlangsung selama 7 jam di dalam tangki pertama (Tank CII. 01) dengan volume efektif 485 m Tangki tersebut dilengkapi sistem pengadukan (agitasi) yang berfungsi untuk memperluas kontak antara ore dengan senyawa sianida dan sistem aerator yang bertujuan untuk mempercepat reaksi pelarutan emas.Dalam proses pelindian, ditambahkan H2O2 atau hidrogen peroksida yang digunakan sebagai oksidator yang akan mengubah CN menjadi CNO pada proses degradasi sianida di TSF (Tailing Storage Facility). Hidrogen peroksida merupakan senyawa yang reaktif, tidak stabil, mudah mengurai dan mempunyai tingkat kepekaan yang tinggi untuk membebaskan energi (mengurai secara eksotermis) yang salah satu cirinya adalah apabila tersentuh badan atau benda akan terjadi pembebasan panas.Dalam penginjeksian H2O2 ke dalam tangki leaching memerlukan dosis konsentrasi yang pas agar hasil % ekstraksi Au dan Ag yang dihasilkan dapat semaksimal mungkin.  Variable yang digunakan adalah tanpa H2O2, H2O2 5%, dan H2O2 10%

    Analisis Dampak Sifat Fisik-Kimia Debu terhadap Keselamatan dan Kesehatan Pekerja pada Proses Pengangkutan Penambangan Nikel PT. Jaya Bersama Sahabat, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara

    Get PDF
    PT Jaya Bersama Sahabat, merupakan sebuah perusahaan penambangan nikel yang berlokasi di Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Kegiatan penambangan meliputi pembongkaran, pemuatan, dan pengangkutan yang menimbulkan potensi kecelakaan. Dalam melaksanakan kegiatan penambangan, sering terjadi kecelakaan. Salah satu penyebab kecelakaan yaitu faktor lingkungan yang salah satunya adalah debu tambang. Debu tambang sering kali menyebabkan kecelakaan terutama di jalan hauling yang juga dipengaruhi oleh tindakan tidak aman maupun kondisi tidak aman. Dari kondisi kerja yang tidak aman dan tindakan kerja yang tidak aman tersebut diperlukannya adanya penerapan sistem keselamatan dan kesehatan kerja yang baik untuk mendorong minimalisir resiko kecelakaan pada proses pemuatan di jalan hauling pertambangan nikel. Tujuan penelitian ini dilakukan antara lain menghitung SR dan FR dari kecelakaan akibat debu tambang, menganalisis dampak debu tambang di jalan hauling terhadap keselamatan dan kesehatan, serta menganalisis upaya pengendalian bahaya di jalan hauling. Potensi kecelakaan terjadi pada jalan menuju area tambang. Jalan menuju area tambang merupakan daerah kerja yang paling rawan antara lain karena kondisi ruas jalan yang bergelombang, kondisi yang licin pada saat hujan, dan tindakan dari pengemudi yang tidak aman. Penyebab kecelakaan paling tinggi adalah akibat debu tambang yang sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 terjadi 6 kasus akibat debu tambang

    PENGARUH KUAT ARUS TERHADAP KEKUATAN TARIK PADA PROSES PENGELASAN BAJA SM 400 B MENGGUNAKAN PROSES PENGELASAN SMAW DI PT. BARATA INDONESIA (Persero) DIVISI SUMBER DAYA AIR - TEGAL

    Get PDF
    PT. Barata Indonesia (Persero) Divisi Sumber Daya Air Tegal merupakan salah satu workshop hidromekanikal yang memiliki spesialisasi dibidang hidromekanikal dan menjadi pendukung fabrikasi dan instalasi Divisi Sumber Daya Air. Workshop ini berfokus pada pekerjaan mekanikal untuk bangunan air seperti pipa penstock, katup dan trashrack pada bendungan-bendungan, pintu air pada bendungan serta pompa pengendali banjir. Penelitian ini berjudul “Pengaruh Kuat Arus Terhadap Kekuatan Tarik Pada Proses Pengelasan Baja SM 400 B Menggunakan Proses Pengelasan SMAW Di PT Barata Indonesia (Persero) Divisi Sumber Daya Air-Tegal”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kuat arus terhadap kekuatan tariknya serta mengetahui cacat las yang diakibatkan oleh kuat arus yang tidak sesuai dengan welding procedure specification (WPS). Adapun metode pengujian adalah pertama mencari literatur-literatur penunjang, selanjutnya adalah pengumpulan data lapangan, kemudian menganalisis data. Adapun pengelasan dilakukan dengan metode SMAW dengan material berupa baja SM 400 B, dan elektroda E 7016 dengan diameter 3,2. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa semakin besar kuat arusnya maka akan semakin besar nilai kekuatan tariknya begitupun sebaliknya semakin kecil kuat arusnya maka semakin kecil pula nilai kekuatan tariknya. Selain itu, kuat arus harus sesuai dengan WPS. Jika arus pengelasan tidak sesuai WPS, maka akan terjadi cacat pengelasan. Arus pengelasan yang terlalu rendah akan menyebabkan cacat las berupa undercut, cacat las spatter, sedangkan arus pengelasan yang terlalu tinggi akan menyebabkan cacat las berupa porositas, incomplete peneration

    KAJIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA KEGIATAN PENAMBANGAN BATUGAMPING UP PARNO, GUNUNGKIDUL, DIY

    Get PDF
    Unit Pertambangan (UP) Parno merupakan perusahaan tambang perseorangan yang bergerak di bidang penambangan batugamping yang terletak di Desa Karangasem, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi bahaya pada kegiatan penambangan, melakukan penilaian potensi risiko pada tahapan penambangan, dan melakukan upaya pencegahan risiko agar kecelakaan kerja pada tahap penambangan dapat dihindarkan. Metode yang digunakan pada penelitian ini melalui beberapa tahap yaitu melakukan studi literatur, penyelidikan lapangan, pengambilan data primer dan sekunder, dan pengolahan data. Identifikasi risiko dilaksanakan guna menganalisis dampak yang dapat ditimbulkan dan bagaimana cara mencegah hal tersebut agar tidak terjadi kecelakan kerja. Setelah dilakukan identifikasi risiko, semua langkah kerja yang terdapat di UP Parno dinilai tingkat bahayanya. Dari hasil penilaian potensi risiko didapatkan tingkat risiko pada tahap pembongkaran sebesar 58,33% risiko rendah, 41,67% risiko sedang. Pada tahap pemuatan didapatkan nilai tingkat risiko sebesar 70,59% risiko rendah, dan 29,41% risiko sedang. Pada tahap pengangkutan didapatkan nilai sebesar 55,54% risiko rendah, 27,27% risiko sedang, 9,09% risiko tinggi, dan 9,09% risiko ekstrim. Dari hasil penelitian yang dilakukan, diperlukan adanya evaluasi program keselamatan dan kesehatan kerja lebih detail agar pekerja dapat melaksanakan kerja sesuai dengan SOP yang benar, dan dapat meminimalisir akan terjadinya kecelakan kerja dan sakit akibat kerja

    ANALISIS BEBAN KERJA DAN KELELAHAN KERJA (FATIGUE) DENGAN ALAT L77 LAKASSIDAYA PADA OPERATOR DUMP TRUCK DI PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR

    Get PDF
    Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan masalah penting dalam setiap proses industri. Termasuk dalam industri pertambangan yang tentu tidak terlepas dari kecelakaan kerja. Salah satu penyebab terjadinya kecelakaan adalah fatigue. Menurut Wignjosoebroto (2008, p.283), kelelahan kerja merupakan suatu kelompok gejala yang berhubungan dengan adanya penurunan efesiensi kerja, keterampilan serta peningkatan kecemasan atau kebosanan. Fatigue merupakan masalah yang serius bagi industri pertambangan, tidak terkecuali di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. yang memberlakukan sistem kerja 24 jam. Selama kurun waktu dari tahun 2015-2021 terjadi 14 kasus kecelakaan yang disebabkan oleh kelelahan kerja. Ini menjadi masalah yang serius sehingga perlu di analisis penyebab dan upaya perbaikannya. Penelitian ini dilakukan secara survey analitik dengan desain crossectional pada 48 responden. Setiap responden diukur tingkat beban kerja dan kelelahan kerja di saat jam-jam kritis yaitu di shift malam. Beban kerja fisik diukur dengan jumlah denyut nadi dan konsumsi oksigen dan kelelahan kerja akut diukur dengan alat Reaction Timer Lakasidaya L 77 dan untuk kelelahan kerja kronis diukur dengan Subjective Self Rating Test dari Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) Jepang yang terdiri dari 30 pertanyaan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis bivariat dengan uji Spearman untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil dari analisis didaptkan identifikasi beban kerja fisik berdasarkan denyut nadi dan konsumsi oksigen menunjukan bahwa dari 48 operator dump truck semuanya tergolong kategori beban kerja fisik ringan (100%). Identifikasi kelelahan kerja kronis menggunakan Subjective Self Rating Test diperoleh bahwa dari 48 operator dump truck yang mengalami kelelahan kerja rendah sebanyak 1 orang (2%), dan operator dump truck yang mengalami kelelahan kerja sedang sebanyak 47 orang (98%). Identifikasi kelelahan kerja akut menggunakan alat reaction timer L77 Lakassidaya diperoleh bahwa dari 48 operator dump truck yang tidak mengalami kelelahan (normal) sebanyak 14 orang (29%), operator dump truck yang mengalami kelelahan ringan sebanyak 29 orang (61%), operator dump truck yang mengalami kelelahan sedang sebanyak 3 orang (6%) dan operator dump truck yang mengalami kelelahan berat sebanyak 2 orang (4%). Hasil uji Spearman untuk beban kerja fisik dengan kelelahan kerja mempunyai nilai p=0,143, untuk usia dengan kelelahan kerja p=0,003 dan untuk masa kerja dengan kelelahan kerja mempunyai nilai p=0,001. Kesimpulannya adalah tidak terdapat hubungan antara beban kerja fisik dengan kelelahan kerja dan terdapat hubungan antara usia dan masa kerja dengan kelelahan kerja

    Batubara

    No full text
    corecore