15 research outputs found

    STUDI PERBEDAAN EKSPRESI p27 ANTARA ENDOMETRIOMA DAN KARSINOMA OVARII

    Get PDF
    Edy Priyanto, S5507002. 2011. Studi Perbedaan Ekspresi p27 antara Endometrioma dan Karsinoma Ovarii. Tesis Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Latar Belakang : Tumor supressor gen p27 merupakan salah satu protein yang mengatur pertumbuhan sel berkaitan dengan ikatan cyclin dependent kinase, gangguan fungsi tumor supressor gen ini menjelaskan sebuah teori tumorigenesis. Hubungan antara endometrioma dan neoplasia ditunjukkan dengan adanya sifat-sifat kanker (The Hallmarks of Cancer Mechanism) dimana salah satunya berkaitan dengan regulasi cyclin dependent kinase. Tujuan : Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis perbedaan ekspresi p27 antara endometrioma dan karsinoma ovarii. Metode : Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan di Rumah Sakit dr. Moewardi Surakarta dan dilakukan pengecatan imunohistokimia dan pengamatan ekspresi p27 di laboratorium Biomedik Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta yang kemudian diuji statistik dengan uji Mann-Whitney. Hasil : Pemeriksaan imunohistokimia menunjukkan ekspresi p27 pada endometrioma 1,99% dan pada karsinoma ovarii 1,37%. Dengan sebaran data endometrioma 1,65 (0- 4,8) dan 1,05 (0-8,4). Tidak didapatkan perbedaan secara bermakna ekspresi p27 antara endometrioma dan karsinoma ovarii tipe 1 dengan tingkat signifikansi 0,063 (p > 0,05). Kesimpulan : Ekspresi p27 pada karsinoma ovarii lebih rendah dari pada ekspresi p27 pada endometrioma walaupun tidak didapatkan perbedaan secara bermakna, menunjukkan adanya kesamaan aspek molekuler yang dimiliki oleh endomerioma dan karsinoma ovarii tipe 1. Aspek molekuler yang dimiliki oleh p27 berperan dalam cell cycle arest. Kondisi ini menunjukkan endometrioma masih dimungkinkan menjadi karsinoma ovarii tipe 1. Kata kunci : Ekspresi p27, Endometrioma, Karsinoma Ovari

    PERANCANGAN SISTEM MONITORING PRAKTEK LAUT MENGGUNAKAN FRAMEWORK BOOTSTRAP PROGRAM KEAHLIAN PELAYARAN KAPAL NIAGA SMK WISUDHA KARYA KUDUS

    Get PDF
    SMK Wisudha Karya Kudus is one of the Vocational High Schools in Kudus Regency has several expertise programs, one of which is the Merchant Ship Sailing Expertise Program. Merchant Ship Nautical Competencies and Merchant Ship Engineering Competencies, which is under the Merchant Ship Sailing Expertise Program, using the curriculum of the Ministry of Education and Culture[1], the Ministry of Transportation[2] and International Maritime Organization[3], there is a ship training for a minimum of 12 months on a merchant ship which is carried out in semester VII. The process of registering and reporting on board training is currently still done manually which causes problems in the recording, reporting, monitoring and administration of documents. To overcome these problems in this study a web-based On Board Training Monitoring System was designed using Framework Bootstrap with the advantages of responsive display system both uses in browsers on computer and smartphone devices.SMK Wisudha Karya Kudus merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Kudus yang memiliki beberapa program keahlian salah satunya adalah Program Keahlian Pelayaran Kapal Niaga. Kompetensi Keahlian Nautika Kapal Niaga dan Teknika Kapal Niaga, yang berada dibawah Program Keahlian Pelayaran Kapal Niaga, menggunakan kurikulum dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan[1], Kementerian Perhubungan[2] dan International Maritime Organization[3], terdapat tugas Praktek Laut minimal selama 12 Bulan di atas kapal niaga yang dilaksanakan pada semester VII. Proses pendaftaran dan pelaporan Praktek Laut saat ini masih dilakukan secara manual yang menimbulkan permasalahan pada perekapan, pelaporan, proses monitoring dan administrasi dokumen. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dalam penelitian ini dirancang Sistem Monitoring Praktek Laut berbasis web dengan menggunakan Framework Bootstrap dengan kelebihan sistem tampilan yang responsif baik digunakan pada peramban di perangkat komputer maupun smartphone

    SEBARAN IBU PEROKOK PASIF DENGAN KEHAMILAN

    Get PDF
    Latar belakang : Perokok pasif didefinisikan sebagai orang yang menghirup asap dari ujung batang rokok yang menyala dan dari asap yang dihembuskan oleh perokok lain. Hal ini berdampak pada kesehatannya tak terkecuali ibu hamil karena asap rokok melintasi plasenta, menginduksi komplikasi kehamilan, mengurangi pertumbuhan janin intrauterin dan meningkatkan risiko kelahiran prematur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran yang dapat berakibat dampak perokok pasif terhadap komplikasi kehamilanMetode : Rancangan deskriptif observasional dengan data meliputi identitas dan status perokok aktif maupun pasif didapatkan dengan metode consecutive sampling melalui kuesioner yang diisi oleh pasien saat masuk serta yang bersedia diikutkan dalam penelitian sedangkan data yang berkaitan dengan medis didapatkan dari catatan medis pasien di RSIA Bunda arif Purwokerto periode Januari 2019 - Desember 2020 dengan kriteria inklusi komplikasi yang terjadi hanya tunggal pada maternal atau perinatal.Hasil : Perokok pasif yang bersalin di RSIA Bunda arif periode Januari 2019 - Desember 2020 sebanyak 911 orang (37,1 %) dari 2450 ibu hamil. 777 orang (85,2 %) ibu hamil perokok pasif mengalami komplikasi kehamilan. Komplikasi terbanyak pada maternal, 223 orang (24,4%) mengalami persalinan lama dan yang terendah terjadinya perdarahan pasca salin, 21 orang (2,3%). Untuk komplikasi pada bayi, asfiksi mendominasi kejadiannya 61 (6,6%).Simpulan : Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan yang mendapatkan sebaran komplikasi maternal atau perinatal perokok pasif pada ibu hamil berupa pre eklampsia, diabetes gestasional, persalinan prematur, persalinan lewat waktu, riwayat abortus iminens, perdarahan ante partum, perdarahan pasca salin, persalinan lama, kecil masa kehamilan (KMK), intrauterine growth restriction (IUGR), intrauterine fetal death (IUFD), asfiksia dan kelainan kongenital

    Semen Leucocytes Affect Sperm Quality of Infertility Patient

    Get PDF
    The association between the risk factors for male infertility including smoking, obesity, male age, and leukocyte count with sperm analysis, still shows mixed results. This study aims to determine the association between smoking, obesity, male age, and leukocytes count with sperm quality (sperm concentration, sperm motility, and sperm morphology) of infertility patients in Purwokerto. This study is an observational study with a cross-sectional design conducted in the medical records section of the Bunda Arif Hospital Purwokerto. The sample was taken by total sampling. The bivariate test of smoking and obesity behaviour variables with the results of sperm quality using the Chi-Square test and Fisher's exact test. Male age variables used the Kruskal-Wallis test and the Spearman correlation test. Variable leukocytes count using the Spearman test. The results showed no association between male age, obesity and smoking behaviour with sperm quality, sperm concentration, sperm motility, and sperm morphology (p>0.05). There is a significant association (p<0,05) between leukocyte semen count and spermatozoa concentration, sperm motility, and morphology of spermatozoa. It is concluded that there was a significant association between leukocyte count and sperm quality in infertility patients in Purwokerto. Research needs to be continued by examining the relationship between leukocytopenia and sperm DNA damage by looking at sperm DNA fragmentation

    PERBANDINGAN HASIL ANALISIS SPERMA DARI PROSES COITUS INTERRUPTUS DAN MASTURBASI PADA KASUS INFERTILITAS

    Get PDF
    Pasangan infertil semakin banyak ditemukan di Indonesia, 40% penyebab infertilitas terkait dengan faktor suami. Analisis sperma merupakan metode untuk mengetahui penyebab infertilitas. Metode masturbasi lebih direkomendasikan dibandingkan coitus interruptus. Kekurangan pada metode masturbasi adalah adanya beban psikologis dan latar belakang agama. Tujuan penelitian adalah membandingkan hasil analisis sperma dari hasil coitus interruptus dan masturbasi pada kasus infertilitas. Jenis penelitian adalah observasional analitik. Sampel penelitian berjumlah 97 laki-laki infertil yang melakukan pemeriksaan di RSIA Bunda Arif pada bulan Januari 2017 – Juni 2018. Teknik sampling menggunakan total sampling. Analisis sperma menggunakan klasifikasi dari WHO tahun 2010. Analisis statistik yang digunakan adalah uji t tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan bermakna konsentrasi sperma (p=0,043) pada kelompok masturbasi 46,5 ± 7,2 dan kelompok coitus interruptus 18,7 ± 5,3. Hasil yang tidak bermakna pada motilitas (p=0,632) dan morfologi (p=0,722). Kesimpulan penelitian adalah analisis sperma dengan proses masturbasi lebih baik konsentrasinya dibandingkan dengan proses coitus interruptus pada kasus infertilitas.   Infertile couples are increasingly found in Indonesia and the 40% of many causes are related to husband factors consequently sperm analysis is needed to predict infertility. A method of masturbation is more recommended than coitus interruptus. The deficiency of masturbation method lies on psychological and religious burden. This research aims at comparing the sperm analysis resulted from coitus interuptus and masturbation in infertility cases. It belongs to observational analityc reserach. The subjects of the research were 97 infertile male patients who underwent examination in RSIA Bunda Arif in January 2017-June 2018 and total sampling method was applied. The sperm analysis utilized WHO classification in 2010 and independent t-test was used in statistics analysis. The results of this study showed the sperm comparison and research results (p = 0.043) in masturbation groups is 46.5 ± 7.2 and the coitus interruptus group is 18.7 ± 5.3 and the result is not suitable for motility (p = 0.632) and morphology (p = 0.722) in spite of the fact that it showed better in the masturbation group. The study concludes that the sperm concentration in sperm analysis in the masturbation process is better and more recommended than that of coitus interruptus

    PERBANDINGAN FRAGMENTASI DNA FOLIKEL PRIMER JARINGAN KORTEKS OVARIUM FRESH NON TRANSPLAN, FRESH TRANSPLAN, VITRIFIKASI NON TRANSPLAN DAN VITRIFIKASI TRANSPLAN PADA MODEL BINATANG

    Get PDF
    Latar Belakang: Kriopreservasi jaringan ovarium merupakan salah satu pendekatan cara mempertahankan fertilitas pada wanita yang diprediksi mengalami kegagalan ovarium prematur sebagai konsekuensi dari kemoterapi, radioterapi atau kelainan genetik. Kriopreservasi dengan vitrifikasi menjadi fokus investigasi meskipun masih terdapat kontroversi terhadap hasil akhirnya, karena belum ada protokol optimal untuk vitrifikasi serta data vitrifikasi jaringan ovarium manusia masih terbatas dan berlainan hasil Tujuan: Mengevaluasi metode vitrifikasi modifikasi Suzuki pada folikel primer jaringan korteks ovarium Metode: Metode penelitian ini menggunakan uji eksperimental jenis one shot case study dengan menggunakan 28 jaringan korteks ovarium kambing (Capra aegagrus hircus) yang terbagi dalam 4 perlakuan yaitu jaringan korteks ovarium fresh non transplan, jaringan fresh ditransplantasikan ke CAM (chorioallantoic membrane) ayam, jaringan di vitrifikasi non transplan dan jaringan di vitrifikasi yang ditransplantasikan ke CAM. Penilaian fragmentasi DNA folikel primer pada setiap grup dilakukan dengan metode TUNEL (TdT-mediated dUTP-biotin nick end labeling) yang dilakukan di laboratorium fisiologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Analisis statistik data penelitian dilakukan dengan uji ANOVA.Hasil: Fragmentasi DNA pada folikel primer grup fresh non transplan : 17,39 %, fresh transplan : 12,5 %, vitrifikasi non transplan : 17,39 % dan vitrifikasi transplan 7,4 %. Uji komparasi 4 grup didapatkan p = 0.782 (p<0.05).Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan signifikan fragmentasi DNA folikel primer jaringan korteks ovarium antara fresh non transplan, fresh transplan, vitrifikasi non transplan dan vitrifikasi transplan yang menunjukkan metode vitrifikasi modifikasi Suzuki dapat mempertahankan folikel dari fragmentasi DNA

    GAMBARAN PASIEN HIDROSALFING DI RUMAH SAKIT PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO PERIODE JANUARI – DESEMBER 2022

    Get PDF
    Latar Belakang : Hidrosalfing adalah suatu kondisi medis dengan peran prognostik penting dalam reproduksi. Insiden hidrosalfing pada wanita infertil adalah 30%. Hidrosalfing dikaitkan dengan tingkat kehamilan dan kelahiran hidup yang rendah. Selain itu dapat meningkatkan risiko keguguran biokimia dan tiga kali lipat risiko kehamilan ektopik. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran dan distribusi pasien hidrosalfing di RSUD Prof. dr Margono Soekarjo Purwokerto periode Januari – Desember 2022. Metode : Rancangan deskriptif observasional dengan sampel penelitian adalah semua data rekam medis pasien hidrosalfing di RSUD Prof. dr Margono Soekarjo Purwokerto periode.Januari – Desember 2022. Sampel dipilih dengan cara purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan data disajikan dalam bentuk tabel. Hasil : Dari hasil penelitian didapatkan pasien hidrosalfing selama periode Januari – Desember 2022 sebanyak 53 dengan keluhan infertilitas sebanyak 49 orang (92,4%), nyeri panggul 18 orang (33,9%) dan keputihan berulang sebanyak 12 orang (22,6%). Yang mengalami keluhan infertilitas dan nyeri panggul sebanyak 13 orang (24,5%), infertilitas dan keputihan berulang sebanyak 11 orang (20,7%). Sedang yang mengeluh infertilitas, nyeri panggul dan keputihan berulang sebanyak 1 orang (1,8%). Kelompok terbanyak hidrosalfing terjadi pada usia < 35 tahun (66%). Hidrosalfing unilateral sebanyak 23 orang (43,4%) dan bilateral sebanyak 30 orang (56,6%). Terdapat 4 orang (7,5%) penderita hidrosalfing dengan riwayat keguguran berulang. Simpulan : Sebagian besar pasien penderita hidrosalfing mempunyai keluhan utama infertilitas serta dapat diikuti dengan nyeri panggul dan atau keputihan berulang. &nbsp

    Karakteristik Enzim Digesti, Protease dan Amilase, Ikan Gurami (Osphronemus gouramy Lac.) pada Fase Pertumbuhan

    Get PDF
    Suatu penelitian untuk mengetahui karakteristik enzim digesti, protease dan amilase pada ikan gurami, Osphronemus gouramy Lac., telah dilakukan dengan metode survey. Jumlah ikan yang digunakan untuk penelitian sebanyak 25 ekor yang dikelompokan menjadi tiga kelompok ukuran13,29, 35,86 dan 91,86 g/ekor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas protease digesti ikan gurami berbeda secara signifikan pada segmen usus dan pH buffer yang berbeda (P.05), namun berbeda secara signifikan diantara ukuran ikan yang berbeda (P<.05), dan aktivitas amilase tertinggi dijumpai pada ikan dengan ukuran terkecil. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa aktivitas protease dan amilase dijumpai sepanjang saluran digestinya baik pada ikan yang berukuran kecil maupun besar. Aktivitas protease umumnya tinggi pada suasana asam dan netral pada usus depan dan tengah. Aktivitas protease ikan yang berukuran besar lebih rendah dari pada ikan yang berukuran lebih kecil. Aktivitas amilase tidak terdapat perbedaan diantara segmen usus yang diuji, namun aktivitas amilase tertinggi dijumpai pada ikan dengan berat rata-rata 13,29 g/eko

    Karakteristik Enzim Digesti, Protease dan Amilase, Ikan Gurami (Osphronemus gouramy Lac.) pada Fase Pertumbuhan

    Get PDF
    Suatu penelitian untuk mengetahui karakteristik enzim digesti, protease dan amilase pada ikan gurami, Osphronemus gouramy Lac., telah dilakukan dengan metode survey. Jumlah ikan yang digunakan untuk penelitian sebanyak 25 ekor yang dikelompokan menjadi tiga kelompok ukuran13,29, 35,86 dan 91,86 g/ekor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas protease digesti ikan gurami berbeda secara signifikan pada segmen usus dan pH buffer yang berbeda (P.05), namun berbeda secara signifikan diantara ukuran ikan yang berbeda (P<.05), dan aktivitas amilase tertinggi dijumpai pada ikan dengan ukuran terkecil. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa aktivitas protease dan amilase dijumpai sepanjang saluran digestinya baik pada ikan yang berukuran kecil maupun besar. Aktivitas protease umumnya tinggi pada suasana asam dan netral pada usus depan dan tengah. Aktivitas protease ikan yang berukuran besar lebih rendah dari pada ikan yang berukuran lebih kecil. Aktivitas amilase tidak terdapat perbedaan diantara segmen usus yang diuji, namun aktivitas amilase tertinggi dijumpai pada ikan dengan berat rata-rata 13,29 g/eko

    Polymer carbon dots from plastics waste upcycling

    Get PDF
    We present the upcycling of plastic waste into photoluminescence polymer carbon dots (C-Dots). The recycling was conducted to the polypropylene (PP) plastic waste using a simple heating process at around its melting point temperatures of 200 °C, 250 °C, and 300 °C. The optical properties and size as well as structure of polymer C-Dots from PP plastic waste are successfully identified. The newly polymer C-Dots from plastic waste recycling have absorption spectra at the 400–435 nm wavelength range. We obtained a very unique rare phenomenon on the emission spectra that it happened two peaks emission wavelengths of 410 nm (3.03 eV) and 440 (2.83 eV). Polymer C-Dots from PP plastic waste has an average particles size of ∼15 nm (200 °C), ∼11 nm (250 °C) and ∼8 nm (300 °C). The alteration of the optical properties—absorption spectra and emission spectra—as well as particle size of polymer C-Dots are caused by structural change of PP plastic waste due to heating process in recycling process. During the heating process on PP plastic waste, the carbon chain binds oxygen from the environment and forms C=O carbonyl group on the wave number 1638 cm-1 which is the main constituent of Polymer C-Dots. Recycling of PP plastic waste into polymer C-Dots has a huge potential to be used as materials for photocatalyst, bioimaging as well as sensors in optoelectronic materials. Furthermore, the result of this study has a role as real action in term of environmental conservation and it answers how to overcoming the problem of plastic waste
    corecore